• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEPULUH STRATEGI KOMBINASI UNTUK MEMPERKAYA VALIDITAS DATA PENELITIAN

dapat dikemukakan sebagai berikut:

TABEL 1

SEPULUH STRATEGI KOMBINASI UNTUK MEMPERKAYA VALIDITAS DATA PENELITIAN

(diadopsi dari Mcmillan dan Schumacher)

STRATEGI DESKRIPSI

Memperbanyak waktu survey dan monitoring

Melakukan analisis data sementara, yaitu data untuk menjamin kesesuaian berbagai temuan dengan keadaan partisipan yang dijumpai

144Tylor.S.J, dan Bodgan. R, Introduction to Qualitative Research Methods (New York: Willey, Second Edition, 1984), h. 139.

145

di lapangan. peneliti. Strategi

multimedia

Melakukan tringulasi dalam pengumpulan dan analisis data. Membandingkan ungkapan atau sumber yang satu dengan penjelasan lainya

Yaitu untuk mengungkapkan menyataan yang ada dengan membandingkan keterangan-keterangan sejumlah peraangkat yang dijadikan respondens.

Mendeskripsikan

hasil dan

kesimpulan.

Menganalisis data dari perekaman, data baik secara, literal, maupun detail kata yang dapat dianalisis atau dapat diperkirakan sebagai situasi yang sebenarnya. Perekaman data ini dipengaruhi oleh faktor internal pemberi informasi atau respondens.

Memvalidasi data

Melakukan cek and ricek data untuk validisasi data hasil temuan peneliti. Kegiaatan validasi data ini melibatkan pihak lembaga atau dayah modern sendiri, sehingga dapat dihindari kesalahan perekaman data.

Merekam data secara mekanis

Menggunakan tape reconder, photo, dan video.

Multiple penelitian

Merekam berbagai persepsi partisipan dan diary atau catatan anekdod untuk menguatkan bukti.

Mengecek informasi

Secara informal mengecek data kepada partisipan untuk menjamin akurasi semua data yang telah dikumpulkan sering dilakukan dalam studi-studi interview.

partisipan mengkomunikasikan kembali dengan perangkat dayah, untuk menvalidasi data dan untuk menjamin sintesa yang telah direview peneliti benar-benar akurasi data, dan agar mudaah ditelaah sesuai harapan studi-studi interview.

Negative Peneliti juga menganalisisdata untuk keabsahan informasi yang dinilai masih meragukan, atau bila mungkin terdapat uraian informasi yang mesti diluruskan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pemahaman yang berbeda dengan apa yang sebenarnya terdapat pada objek penelitian. Beberapa tektik perekaman data seperti yang peneliti tuangkan dalam tabel diatas, dapat dibenarkan dalam suatu penelitian. Menurut Lexy J. Moelong146, salah satu hal yang sangat mungkin dilakukan dalam sebuah penelitian adalah, sesuatu yang sangat memungkinkan, bilamana peneliti memerlukannya. Apa yang dikemukakan pada tabel di atas, yaitu: perpanjangan keikutsertaan, dilakukan secara tekun, melakukan triangulasi, melakukan tanya jawab dengan teman, pengecekan data oleh anggota.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam konteks penelitian ini peneliti melakukan beberapa strategi untuk menjamin validitas data yaitu:

1. Memperpanjang waktu peneliti di lapangan adalah salah satu cara yang mungkin dilakukan peneliti, untuk mendapatkan infosmasi lebih mendalam. Peneliti berlama-lama, dengan memperpanjamg waktu dalam pengumpulan data di lapangan. Hal ini peneliti maksudkan agar bisa melakukan pengamatan secara intens dan mendapatkan data otentik untuk menjamin kesesuaian temuan dengan keadaan partisipan sebenarnya.

146Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Kedua,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 24.

2. Langkah berikutnya yang peneliti laukan adalah, melakukan triangulasi dalam pengumpulan dan analisis data. Hal ini dilakukan untuk melihat kesesuaian data kepada partisipan guna menjamin keakuratan data yang telah terkumpul. Triangulasi dilakukan terhadap pimpinan dayah, kepala madrasah, guru-guru, para santri yang ada di dayah modern Yapena Lhokseumawe.

3. Membuat kesimpulan dasar tentang deskription, atas rekaman informasi dan deskripsi tentang pengembangan Dayah modern ini.

4. Pengecekan ulang dengan membawa data dan interpretasi data tersebut kembali kepada pertisipan, dengan memberikan kesempatan klarifikasi data oleh sumber data untuk keabsahan data yang telah peneliti kumpulkan. Kegiatan ini dimaksudkan juga untuk membangun kerjasama yang lebih erat. 5. Aktif meneliti, merekam semua aktifitas yang sedang berlangsung di dayah ini. 6. Kroscek, melakukan diskusi dengan para pakar, yakni promotor, dan anggota promotor untuk membantu peneliti dalam mengidentifikasi, memahami, menganalisis, pada akhirnya menarik kesimpulan berkaitan dengan temuan-temuan peneliti.

Untuk menghindari pengaruh subjektivitas, maka peneliti melakukan beberapa hal untuk menjaga obyektivitas data dengan: 1) Berdiskusi dengan promotor, anggota promotor, teman sejawat, untuk memperdalam analisis dan interpretasi. 2) Menyiapkan kelengkapan berupa catatan yang dapat dimulai dengan tempat, waktu, tanggal, orang dan seluruh situasi aktivitas, selanjutnya data tersebut ditata dengan baik. 3) Membuka kesempatan untuk dikritisi, demi untuk mendapatkan data yang sesuai dilapangan.

H. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian disertasi ini ditulis dalam beberapa Bab sebagai berikut: Bab pertama berisikan: Pendahuluan, yang memuat Latar belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, Landasan teori, Kajian Terdahulu, Metodologi penelitian dan Sistematika penelitian.

Bab kedua berisikan: Profil Dayah Modern Yayasan Pendidikan Arun Lhokseumawe Aceh Utara, membahas tentang Gambaran Umum Lokasi Dayah

Modern YAPENA Arun, Sejarah Berdiri dan Perkembangan Awal Dayah Modern YAPENA, Struktur Organisasi, Visi, Misi danBangunan fisik.

Adapun pada bab ketiga penulis memuat: Faktor-faktor yang mempengaruhi modernisai Dayah Modern YAPENA Arun Lhokseumawe Aceh Utara, baik faktor internal yang memuat,Kondisi Sosial Intelektul, Kondisi Sosial Keagamaan, Kondisi Sosial Politik dan Kondisi Sosial Ekonomi. Sedangkan faktor eksternal, penulis memuat beberapa hal yang terkait pengaruh luar dayah yang sifatnya tidak langsung bersentuhan dengan pendidikan dayah, namun sangat diperhitungkan dalam masyarakat. Selanjutnya penulis juga menguraikan dalam bab ini, terkait kondisiPendidikan di Aceh sebelum menjadi dayah modern.

Bab keempat, peneliti memuat: Modernisasi Dayah Modern Yayasan Pendidikan Arun Lhokseumawe Aceh Utara, yaitu modernisasi institusi, modernisasi manajemen dan evaluasi, modernisasi sistem peendidikan dayah yang meliputi; tujuan, kurikulum, metode, para ustadz dan ustadzah, santri dan santriwati serta sarana dan prasarana. Dalam bab ini juga penulis muat terkait kendala-kendala yang dihadapi dayah pada saat dimulainya dayah beroperasi. Sarana-prasarana yang penulis maksudkan antara lain; penggunaan alat belajar yang serba komputer.

Peneliti juga memuat tentang manajemen kependidikanyang mengarah pada modernisasi Institusi Dayah dengan sistem terpadu. Modernisasisistem evaluasi, upaya pencapaian tujuan,kurikulum, sistem perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan serta sistem penerimaan santri. Pada bagian akhir bab ini juga penulis muat tentang kiat-kiat yang dilakukan dayah untuk mengatasi atau penaggulangan masalah, untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Pada bab lima penulis memuat: Kesimpulan, saran-saran dan rekomendasi berdasarkan pemaknaan dan analisa penelitian. Dalam bab ini, peneliti coba rangkumkan hasil sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab empat untuk diinterpretasi, baik dari segi program, mutu, politik ekonomis, agamis maupun sosial. Karena penelitian ini merupakan penelitian pengembangan kependidikan, maka untuk mengembangkan pendidikan kedepan, kiranya dapat dijadikan salah satu barometer dalam upaya pengembangan pendidikan generasi Islam kedepan.

BAB II

PROFIL DAYAH MODERN YAYASAN PENDIDIKA ARUN