• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHALAT JAMA’AH DAN MUNFARID

Dalam dokumen Fiqih SMP - 7 (Halaman 37-43)

Standar Kompetensi

Memahami tatacara shalat jamaah dan munfarid (sendiri)

Kompetensi Dasar

Mejelaskan pengertian shalat jama‘ah dan munfarid Mempraktikkan shalat jama‘ah dan munfarid

A. PENGERTIAN SHALAT BERJAMA’AH. 1. Pengertian shalat berjama’ah

Shalat jama‘ah adalah shalat yang dikerjakan bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah seorang diantaranya bertindak sebagai imam (orang yang diikuti), sedangkan yang lain disebut makmum (orang yang mengikuti)

Shalat jama‘ah sangat besar manfa‘atnya, antara lain dapat mempererat per-saudaraan diantara umat Islam, dapat menambah syi‘ar Islam. Selain itu shalat ja-ma‘ah memiliki nilai 27 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian.

Hadits Nabi :

Artinya : Dari Ibnu Umar ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda :

Shalat berjama‟ah itu lebih utama pahalanya dari pada shalat sendirian, sebanyak 27 derajat” (HR Bukhori Muslim)

2. Hukum Shalat Berjama’ah

Melakukan shalat jama‘ah lima waktu selain shalat jum‘at hukumnya sunnah muakkad.

Adapun berjama‘ah dalam shalat jum‘at hukumnya wajib ain artinya setiap orang yang sudah memenuhi syarat, maka wajib melaksanakan shalat Jum‘at.

38

1. Sehat akalnya

2. Fasih bacaan Al Qur‘annya

3. Mengetahui tata cara mengerjakan shalat dan dapat melakukannya

4. Mengetahui hukum yang berkenaan dengan shalat seperti bersuci, syarat sah shalat, rukun shalat, dan hal-hal yang membatalkan shalat.

4. Syarat-syarat Sahnya Menjadi Makmum

1. Makmum hendaklah berniat mengikuti imam

2. Makmum harus mengetahui gerakan imam walaupun dengan perantara makmum yang paling terakhir

3. Makmum tidak boleh mendahului imam, (batal shalatnya, bila mendahului imam sebanyak 2 rukun fi‘li)

4. Makmum wajib mengikuti imam. (batal shalatnya, apabila tertinggal oleh imam sebanyak 2 rukun fi‘li)

5. Shalat makmum harus sama gerakannya dengan imam.

6. Berdirinya makmum tidak boleh berada didepan atau sejajar dengan imam. Ukurannya yaitu jika berdiri diukur dari tumitnya, jika duduk diukur dari pinggulnya

7. Makmum laki-laki tidak sah mengikuti imam yang banci/perempuan, dan orang banci tidak boleh makmum kepada perempuan

8. Makmum berada disatu tempat/lingkungan yang sama, jika tidak berada ditem-pat yang sama maka jarak antara barisan makmum terakhir dengan makmum yang bersangkutan tidak boleh lebih dari 300 hasta. ( + 150 m ) diukur dari tu-mit

5. Shaf (Barisan) Shalat Berjama’ah

Adapun pengaturan shaf ( barisan shalat berjama‘ah) adalah sebagai berikut : 1. Jika makmum hanya seorang, maka ia harus berdiri disebelah kanan imam agak

ke belakang sedikit, ukurannya tumitnya tidak terlalu ke depan atau tidak se-jajar dengan tumit imam. Tumit makmum ada di belakang tumit imam. Apabila datang makmum kedua maka hendaklah berdiri dibelakang sebelah kiri imam sejajar dengan makmum pertama. Apabila datang makmum yang ketiga, maka hendaklah berdiri dibelakang imam dan kedua makmum terdahulu mundur ke belakang satu langkah-satu langkah hingga barisannya sama dengan makmum yang barusan datang.

2. Jika jamaah terdiri dari beberapa shaf, maka diatur sebagai berikut; saf pertama laki-laki dewasa, anak-anak laki-laki, perempuan

3. Susunan shaf hendaknya lurus dan rapat antara makmum yang satu denganmakmum yang lain, karena bila renggang maka syaithanlah akan yang mengisi tempat-tempat yang renggang itu.

39

Artinya : “Penuhilah olehmu jarak yang kosong , karena sesungguhnya syethan akan masuk diantara kalian dengan bertingkah seperti anak kambing” (HR Ahmad)

Sholat berjamaah itu mempunyai fadilah/keutamaan dibanding sholat sendiri-an/munfarid. Adapun fadilah sholat berjamaah itu antara lain ;

1. mempunyai pahala 27 derajat dibanding sholat sendirian 2. memperkokoh ukhuwah Islamiyah

3. mensyiarkan Islam

4. lebih mungkin diterima sholatnya 5. melatih disiplin

6. Makmum Masbuq dan Muwafiq a. Makmum masbuq

Masbuq berasal dari bahasa arab yang artinya ketinggalan atau terlambat, sedang menurut istilah ialah makmum yang terlambat datang dalam shalat jama‘ah sehingga ia tidak sempat membaca Al Fatihah pada rokaat yang pertama.

Adapun cara makmum masbuq melaksanakan shalat jama‘ah hendaknya memper-hatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Makmum masbuq harus segera masuk dalam jama‘ah shalat, kemudian tak-birotul ihrom dan mengikuti apa yang sedang dilakukan imam.

Nabi bersabda :

Artinya : Rasulullah bersabda Apabila salah seorang diantara kamu mendatangi shalat sedang imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia melakukan seperti yang sedang dilakukan imam (HR Turmudzi)

b. Makmum masbuq yang masih sempat mengikuti ruku‘nya imam walaupuntidak sempat membaca Al Fatihah, maka shalat makmum tersebut masih terhitung mendapat satu rokaat.

Nabi bersabda :

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang memperoleh ruku‟ dari roka‟at shalat tersebut beserta imam, maka sungguh ia memperoleh roka‟at shalat itu” (HR Bukhori Muslim)

40

c. Jika makmum ketinggalan, sedang imam dalam keadaan i‘tidal, sujud atau tasyahud akhir, maka hendaknya makmum takbirotul ihrom dan mengikuti apa yang dilakukan imam, akan tetapi apa yang dilakukan makmum itu tidak terhi-tung satu roka‘at.

b. Pengertian makmum muwafiq

Selain makmum masbuq ada pula makmum muwafiq (tidak terlambat) yaitu makmum yang sempat mengikuti imamnya dalam waktu yang cukup untuk digunakan membaca surat Al fatihah.

7. Halangan Berjama’ah

1. Karena hujan deras yang terus menerus 2. Karena udara sangat dingin atau panas

3. Sakit yang menyusahkan berjalan ke tempat berjamaah 4. Malam yang sangat gelap gulita

5. Karena takut bahaya yang mengancam keselamatan jiwa 6. Tidak dapat menahan hadats

7. Tidak mampu menahan kantuk

8. Orang buta yang tak punya pendamping

Halangan-halangan tersebut maksudnya adalah orang yang berhalangan itu tidak berdosa atau tidak makruh meninggalkan berjamaah

8. Cara Menegur Imam

Dalam shalat jama‘ah apabila makmum mengingatkan imam yang sedang lupa da-lam melakukan shalat hendaknya membaca ... bila laki-laki dan bertepuk tan-gan bila makmumnya wanita.

Sabda Rasulullah SAW :

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda : Bila nampak sesuatu kepada seseorang dalam shalatnya maka hendaklah ia memberi peringatan yaitu dengan membaca tasbih (subhanallah) bagi laki-laki dan dengan bertepuk tangan bagi wanita” (HR Bu-khori Muslim)

Adapun cara bertepuk tangan adalah dengan mempertemukan antara telapak tangan yang satu dengan punggung telapak tangan yang lain.

9. BACAAN NYARING (JAHRUN) DAN LIRIH (SIRRUN)

Bacaan nyaring adalah bacaan dengan suara keras yang dapat didengar oleh orang yang ada disekelilingnya Contoh Mengeraskan bacaan Al Fatihah dan surat pada roka‘at pertama dan kedua pada shalat maghrib, isya‘, subuh, jum‘at, dua hari raya, dan shalat lainnya.

Bacaan lirih (sirron) ialah bacaan shalat yang hanya dapat didengar oleh diri orang yang shalat, yaitu bacaan selain yang tersebut diatas.

41

B. SHOLAT MUNFARID

1. Pengertian Sholat Munfarid

Sholat munfarid artinya sholat yang cara melaksanakannya secara sendirian, baik sholat fardlu maupun sholat sunnah.

2. Ketentuan Sholat Munfarid

Sholat munfarid dilakukan karena ada halangan secara syar‘i yang membole-hkan tidak berjama‘ah. Namun harus diingat bahwa sholat jamaah lebih utama 27 derajat dibanding dengan sholat munfarid.

3. Praktik Sholat Munfarid

Sholat munfarid dan sholat jamaah tidak ada perbedaan cara melakukannya, yang berbeda hanya terletak pada niatnya saja. Kalau jamaah Imam sunnah melafadzkan kata ―Imaman‖ dalam niatnya dan makmum wajib berniat menjadi makmum.

TUGAS KELOMPOK

TUGAS INDIVIDU

PILIHAN GANDA

1. Hukum shalat berjama‘ah lima waktu selain shalat jum‘at adalah… a. Fardlu A‘in

b. Fardlu Kifayah c. Sunnah Muakad

d. Sunnah Ghoiru Muakkad

2. Berikut termasuk syarat sah menjadi imam adalah… a. Orang tertua diantara para jama‘ah

b. Orang paling pandai diantara para jama‘ah

c. Orang yang fasih bacaan al-Qur‘annya diantara para jama‘ah d. Orang yang paling tampan diantara para jama‘ah

3. Yang dimaksud makmum masbuq adalah…

Praktikkanlah cara sholat berjamaah bersama teman sekelompokmu, dengan salah satunya jadi imam dan yang lainnya jadi makmum. Lakukanlah secara bergiliran !

Andi dan Budi sedang melaksanakan shalat Ashar berjamaah dengan Andi yang men-jadi imamnya. Kemudian pada rokaat kedua, Heri datang untuk bergabung shalat ja-maah bersama mereka. Apa yang harus dilakukan Budi ketika mengetahui Heri bergabung untuk jamaah bersama. Bagaimana pendapatmu! jelaskan

42

a. Makmum yang mabuk waktu shalat berjama‘ah sehingga tidak sadar bahwa dia sedang shalat berjama‘ah

b. Makmum yang terlambat datang dalam shalat berjama‘ah sehingga ia tidak sem-pat membaca al-fatihah pada rokaat pertama

c. Makmum yang tidak sempat mengikuti imamnya dalam waktu yang cukup un-tuk digunakan membaca al-fatihah

d. Makmum yang buta yang tidak mempunyai pendamping untuk pergi shalat ber-jama‘ah

4. Bacaan sirron dilakukan dalam shalat… a. Shalat Magrib

b. Shalat Isya‘ c. Shalat Subuh d. Shalat Dzuhur

5. Shalat munfarid adalah…

a. Shalat yang cara melaksanakannya secara sendirian b. Shalat yang cara melaksanakannya secara berduaan c. Shalat yang cara melaksanakannya secara bersama-sama

43

BAB V

Dalam dokumen Fiqih SMP - 7 (Halaman 37-43)