• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHALAT JUM’AT

Dalam dokumen Fiqih SMP - 7 (Halaman 63-67)

Standar Kompetensi

Memahami tatacara shalat jum‘at

Kompetensi Dasar

Mejelaskan ketentuan-ketentuan shalat jum‘at Mempraktikkan shalat jum‘at

A. PENGERTIAN SHALAT JUM’AT

Shalat jum‘at ialah shalat fardlu dua rokaat yang dilakukan pada waktu dhuhur dise-tiap hari jum‘at, dilakukan sesudah dua khutbah dengan cara berjama‘ah.

64

B. HUKUM SHALAT JUM’AT

Shalat jum‘at hukumnya fardlu ain bagi setiap muslim yang mukallaf, laki-laki, merdeka, sehat, dan bukan musafir (dalam keadaan mukim).

Firman Allah SWT :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila diserukan untuk menunaikan shalat pada hari jum‟at, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah dan tinggal-kanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS Al Jum‟at :9)

Sabda Nabi SAW :

Artinya : “Jum‟at itu adalah kewajiban bagi tiap-tiap muslim (dilakukan) dengan berjamaah kecuali bagi empat golongan : hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit”

C. SYARAT WAJIB JUM’AT

Orang yang wajib mengerjakan shalat jum‘at adalah orang yang telah memenuhi syarat-syarat berikut :

1. Islam

2. Baligh (dewasa) 3. Berakal

4. Laki-laki

5. Merdeka (bukan hamba sahaya) 6. Sehat

7. Bermukim.(bukan musafir)

D. SYARAT SAH JUM’AT

Shalat jum‘at sah dikerjakan apabila memenuhi syarat berikut :

1. Diadakan di tempat yang tetap ; seperti disuatu perkampungan atau kota

2. Dilakukan dengan berjamaah dan jumlah jamaah tidak kurang dari 40 orang yang memenuhi syarat wajib jumat

3. Dikerjakan pada waktu dhuhur sesudah dua khuthbah 4. Dikerjakan secara berjamaah.

E. KHUTBAH JUM’AT

Khutbah jum‘at adalah khutbah yang dibaca sebelum shalat jum‘at sebanyak dua kali.

Khutbah jum‘at menjadi sah apabila memenuhi rukun dan syarat-syaratnya.

1. Rukun Khutbah

65

b. Mengucapkan dua kalimat syahadat dalam dua khotbah

c. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw dalam dua khotbah :

d. Berwasiat/memberi nasehat tentang taqwa dalam dua khotbah, misalnya dengan ungkapan :

e. membaca ayat suci Al qur‘an dalam salah satu dari kedua Khutbah

f. Mendo‘akan semua orang mukmin, baik yang masih hidup maupun yang sudah ma-ti dalam khotbah yang kedua

2. Syarat-syarat Khutbah Jum’at

a. Khutbah harus dilaksanakan pada waktu dhuhur b. Khuthbah harus dilakukan sebelum shalat jum‘at c. Khotib harus suci dari hadats dan najis

d. Khotib harus menutup aurot e. Khotib harus berdiri jika mampu

f. Khotib harus duduk di antara dua khuthbah

g. Suara khotib harus keras, sehingga terdengar oleh 40 jamaah jum‘at

3. Hal-hal yang sunnah dalam Khutbah

a. Dilakukan di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi b. Mengucapkan salam pada khutbah pertama

c. Khotib duduk setelah mengucapkan salam

d. Sewaktu berkhuthbah khotib memegang tongkat, berdasar hadits Nabi saw. e. Khutbah dilakukan dengan tidak terlalu panjang

f. Khotib tetap menghadap ke arah jama‘ah

g. Khotib dalam berkhuthbah menggunakan bahasa yang mudah difahami e. Berturut-turut antara khutbah pertama, kedua dan shalat

4. Hal-hal yang Sunnah dalam Shalat Jum’at

Sebelum pergi ke masjid disunnahkan ;

a. Mandi

b. Memotong kuku, menggunting kumis, menyisir rambut c. Memakai pakaian yang rapi dan bersih terutama warna putih d. Memakai harum-haruman

e. Segera pergi ke Masjid dengan berjalan kaki f. ketika berangkat ke masjid membaca do‘a :

g. Melakukan shalat tahiyatul masjid sebanyak dua rokaat dan niat i‘tikaf

h. Memperbanyak membaca Al Quran dan dzikir sebelum khutbah (paling baik mem-baca surat Al Kahfi)

i. Memperbanyak do‘a dan sholawat sebelum khutbah

5. Halangan Shalat Jum’at

Udzur untuk diperbolehkan tidak melakukan shalat jum‘at akan tetapi tetap di-wajibkan sholat Dzuhur adalah :

a. Sakit

b. Hujan yang lebat yang menyulitkan perjalanan ke tempat shalat jum‘at.

6. Praktik Shalat Jum’at

Setelah masuk wakt dhuhur dukumandangkan adzan sebagai tanda masuknya wak-tu dhuhur, setelah semua jamaah berkumpul dan sudah melaksanakan sholat tahiyawak-tul

66

Masjid dan qobliyah jum‘ah maka yang bertugas sebagai bilal berdiri sambil membawa tongkat menghadap ke arah jamaah dengan mengucapkan :

Kemudian yang bertugas sebagai khotib berdiri berjalan ke arab Bilal dan bilalpun menyerahkan tongkatnya.

Setelah khotib menerima tongkat, lalu segera menuju mimbar. Pada langkah per-tama khotib di mimbar bilal membaca :

langkah kedua bilal membaca ;

pada langkah terakhir bilal membaca ;

Setelah selesai bilal membaca sholawat, khotib pun berpaling ke arah jamaah dan kemudian mengucapakan ;

Setelah dijawab oleh jamaah Khotib pun duduk. Sementara itu Bilal masih dalam posisi berdiri menghadap kiblat, lalu mengumandangkan adzan. Selesai adzan bilal pun duduk.

Selesai adzan dan do‘a setelah adzan dibaca, khotib pun berdiri menyampaikan khutbahnya.

Setelah selesai khutbah pertama khotib duduk dan bilal pun mengumandangkan sholawat atas Nabi dalam posisi duduk ;

Setelah itu khotib berdiri menyampaikan khutbah yang kedua. Setelah selesai khut-bah, bilal berdiri menyerukan iqomah bersamaan dengan khotib keluar dari mimbar menuju tempat imam sholat dan sholat jum‘at pun dilaksanakan seperti sholat-sholat lain sebanyak 2 rakaat dengan niyat ;

7. Hikmah Shalat Jum’at

Di antara hikmah shalat jum‘at yaitu :

a. Mendapat ridlo Allah karena melakukan kewajiban perintah Allah b. Menambah keimanan dan pengetahuan karena mendengarkan khutbah c. Memupuk persatuan karena dapat bertemu dengan sesama muslim lainnya d. Menambah syiar Islam

8. Bacaan Wirid dan Do’a Sesudah Shalat Jum’at

a. Sesudah shalat jum‘at, membaca surat Al Fatihah, surat An Nas, surat Al Falaq dan surat An Al Ikhlas, masing-masing 7 kali.

b. Membaca do‘a :

c. Melakukan shalat ba‘diyah jum‘at dua rokaat atau empat rokaat d. Ketika keluar dari masjid membaca do‘a.

67

--o0()0o--BAB VII

SHALAT JAMA’ DAN

Dalam dokumen Fiqih SMP - 7 (Halaman 63-67)