• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHORT-TeRM LIABILITIeS

Dalam dokumen Continued positioning for tomorrow (Halaman 130-133)

liabilitas Jangka Panjang

long-term liabilities

koMPosisi LiabiLitas tahun 2015

2015 liabilities Composition

16,95%

83,05%

dalam miliar Rupiah

in billion Rupiah

LiabiLitas

liabilities 2014 2015

1.963.

798

2.8

89.662

dalam miliar Rupiah

in billion Rupiah

LiabiLitas jangka Pendek

Short-term liabilities 2014 2015

1.58

9.7

22

2.399.819

dalam miliar Rupiah

in billion Rupiah

LiabiLitas jangka Panjang

long-term liabilities 2014 2015

374

.077

48

9.843

LIABILITAS jANgKA PeNDeK

Liabilitas jangka pendek terdiri dari pinjaman bank dan non bank, utang usaha, uang muka pemberi kerja, utang pajak, utang ventura bersama, pendapatan diterima dimuka, utang bruto, beban akrual, dan utang lain-lain. Selama tahun 2015, liabilitas jangka pendek terealisasi sebesar Rp2,40 triliun, lebih tinggi Rp810,10 miliar atau 50,96% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp1,59 triliun. Pertumbuhan tersebut dikontribusi oleh pertumbuhan utang usaha.

SHORT-TeRM LIABILITIeS

Short-term liabilities consists of banking loan and non-banking loan, trade payables, customer down payment, tax payables, joint venture payables, prepaid revenue, bill gross payables, accrued expenses and other payables. In 2015, short-term liabilities realized by Rp2,40 trillion which was higher by Rp810,10 billion or by 50,96% compared in 2014 which was by Rp1,59 trillion. The growth contributed by the growth of trade payables.

PINjAMAN BANK DAN NON BANK

Proporsi pinjaman bank dan non bank tahun 2015 adalah pinjaman bank dan non bank pihak berelasi dan pinjaman bank dan non bank pihak ketiga. Pinjaman bank dan non bank tahun 2015 dibukukan sebesar Rp374,54 miliar, turun sebesar Rp211,50 miliar atau 36,09% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp586,04 miliar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah:

- Pinjaman bank dan non bank pihak berelasi tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp177,75 miliar atau 50,06% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp177,29 miliar. Hal ini disebabkan oleh pembayaran pokok pinjaman ke bank seiring dengan telah selesainya proyek yang pendanaannya dari pinjaman bank.

- Pinjaman bank dan non bank pihak ketiga tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp33,75 miliar atau 14,61% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp197,25 miliar. Hal ini disebabkan oleh pembayaran pokok pinjaman ke bank seiring dengan telah selesainya proyek yang pendanaannya dari pinjaman bank.

uTANg uSAHA

Proporsi utang usaha tahun 2015 adalah utang usaha pihak berelasi dan utang usaha pihak ketiga. utang usaha tahun 2015 dibukukan sebesar Rp1,03 triliun, tumbuh sebesar Rp507,69 miliar atau 97,48% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp520,83 miliar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah:

- utang usaha pihak berelasi tahun 2015 tercatat turun sebesar Rp762,08 juta atau 18,10% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp3,45 miliar. Hal ini disebabkan oleh Berkurangnya jumlah hutang kepada pihak berelasi utang usaha.

- utang usaha pihak ketiga tahun 2015 tercatat naik sebesar Rp508,45 miliar atau 98,42% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp1,03 miliar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya proyek baru di tahun 2015 yang di biayai dengan pemngadaan barang dari Leveransir & Sub Kontraktor dari pihak ke tiga.

BANKINg AND NON-BANKINg LOAN

The proportion of banking and non-banking loan in 2015 comprised by, related party banking and non-banking loan and third party banking and non-banking loan. In 2015, banking and non-banking loan recorded by Rp374,54 billion decreased by Rp211,50 billion or by 36,09% compared in 2014 which was Rp586,04 billion. The factors that impacted the growth are:

- In 2015, related banking and non-banking loan recorded decreased by Rp177,75 billion or by 50,06% from 2014 becoming Rp177,29 billion. It is caused by main loan payments to bank when projects financed by banks completed.

- In 2015, third party banking and non banking loan decreased by Rp33,75 billion or 14,61% from 2014 becoming by Rp197,25 billion. It is caused by main loan payments to bank when projects financed by banks completed.

TRADe PAYABLeS

The proportion of trade payables in 2015 consisted by related party and third party trade payables. In 2015, trade payables recorded by Rp1,03 trillion, it grew by Rp507,69 billion or by 97,48% compared in 2014 which was Rp520,83 billion. The factors that impacted the growth are:

- In 2015, related party trade payables decreased by Rp762,08 million or by 18,10% from 2014 recorded by Rp3,45 billion. It is caused by the decrease of total payables to related party trade payables.

- In 2015, third party trade payables increased by Rp508,45 billion or by 98,42% from 2014 becoming Rp1,03 billion. It is caused by growing new projects in 2015 financed through procurement from third party Purveyors & Sub-Contractors.

a

nalisis & P

embahasan Manajemen

Managemen

uANg MuKA PeMBeRI KeRjA

Proporsi uang muka pemberi kerja tahun 2015 adalah uang muka pemberi kerja pihak berelasi dan uang muka pemberi kerja pihak ketiga. uang muka pemberi kerja tahun 2015 dibukukan sebesar Rp147,26 miliar, tumbuh sebesar Rp47,34 miliar atau 47,38% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp99,92 miliar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah:

- uang muka pemberi kerja pihak berelasi tahun 2015 tercatat tumbuh sebesar Rp9,10 miliar atau 100,07% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp18,20 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan proyek-proyek baru di tahun 2015 dan sudah menerima uang muka. - uang muka pemberi kerja pihak ketiga tahun

2015 tercatat tumbuh sebesar Rp38,24 miliar atau 42,10% dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp129,07 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan proyek-proyek baru di tahun 2015 dan sudah menerima uang muka.

uTANg PAjAK

Selama tahun 2015, utang pajak terealisasi sebesar Rp35,95 miliar, lebih tinggi Rp23,22 miliar atau 182,51% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp12,72 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya pajak yang harus dibayar atas penjualan dan laba perusahaan.

uTANg VeNTuRA BeRSAMA

Selama tahun 2015, utang ventura bersama terealisasi sebesar Rp116,11 miliar, lebih tinggi Rp37,98 miliar atau 48,60% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp78,14 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya proyek-proyek baru ventura bersama di tahun 2015 yang memiliki cash flow sangat bagus sehingga bisa di gunakan dahulu untuk pembiayaan proyek yang lain terlebih dahulu melalui kantor wilayah masing-masing.

PeNDAPATAN DITeRIMA DIMuKA

Selama tahun 2015, pendapatan diterima dimuka terealisasi sebesar Rp64,56 miliar, lebih tinggi Rp61,41 miliar atau 1950,73% dibanding dengan

CuSTOMeR DOWN PAYMeNT

The proportion of customer down payment in 2015 consisted by related party and third party customer down payment. In 2015, customer down payment recorded by Rp147,26 billion, it grew by Rp47,34 billion or 47,38% compared in 2014 which was by Rp99,92 billion.

The factors impacted the growth are:

- In 2015, related party customer down payment recorded its growth by Rp9,10 billion or by 100,07% from 2014 becoming Rp18,20 billion. It is caused by new projects improvement in 2015 and down down payment received.

- In 2015, third party customer down payment recorded its growth by Rp38,24 billion or by 42,10% from 2014 becoming Rp129,07 billion. It is caused by by new projects improvement in 2015 and down down payment received.

TAx PAYABLeS

In 2015, tax payables reliazed by R35,95 billion, which was higher Rp23,22 billion or 182,51% compared in 2014 which was Rp12,72 billion. The growth caused by taxe growths that need to be paid on the Company’s sales and earnings.

jOINT VeNTuRe PAYABLeS

In 2015, joint venture payables realized by Rp116,11 billion, which was higher by Rp37,98 billion or by 48,60% compared in 2014 which was Rp78,14 billion. The growth caused by growing joint venture new projects in 2015 with good cash flow in which able to be used to finance other projects by each regional offices.

uNeARNeD ReVeNue

In 2015, unearned revenue realized by Rp64,56 billion higher by Rp61,41 billion or by 1950,73% compared in 2014 which was Rp3,15 billion. The

tersebut disebabkan oleh bertambahnya proyek-proyek baru di tahun 2015 yang masih akan di selesaikan di tahun 2016.

uTANg BRuTO

Selama tahun 2015, utang bruto terealisasi sebesar Rp608,01 miliar, lebih tinggi Rp333,51 miliar atau 121,49% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp274,51 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya utang wilayah ke rekanan yang belum di dukung dengan dokumen atas pekerjaan yang telah di progreskan sehingga hutang belum bisa di buku sebagai hutang usaha seiring dengan peningkatan proyek-proyek baru di tahun 2015.

BeBAN AKRuAL

Selama tahun 2015, beban akrual terealisasi sebesar Rp21,62 miliar, lebih tinggi Rp11,41 miliar atau 111,73% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp10,21 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah karyawan yang berdampak pada meningkatnya beban insentif karyawan di tahun 2015 seiring dengan peningkatan laba dan produktivitas dan menjadi beban akrual di tahun 2015.

uTANg LAIN-LAIN

Selama tahun 2015, utang lain-lain terealisasi sebesar Rp3,24 miliar, lebih rendah Rp956,04 juta atau 22,78% dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp4,20 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran hutang kepada Dana Pensiun yang relative cukup besar.

Dalam dokumen Continued positioning for tomorrow (Halaman 130-133)