• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

PSAK 73: Sewa (lanjutan) Sewa (continued) Dampak penerapan PSAK 73 pada tanggal

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Menentukan Jangka Waktu Kontrak dengan Opsi Perpanjangan dan Pemutusan Kontrak – Grup sebagai Lessee

Determine The Term of The Contract with The Option of Contract Extension and Termination - The Group as Lessee

Grup menentukan jangka waktu sewa sebagai jangka waktu sewa yang tidak dapat dibatalkan, bersama dengan periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang masa sewa jika dipastikan akan dilaksanakan, atau periode yang dicakup oleh opsi untuk mengakhiri sewa, jika cukup masuk akal untuk tidak dilakukan.

The Group determines the lease term as the term of the lease that cannot be canceled, together with the period covered by the option to extend the lease if it is determined to be implemented, or the period covered by the option to terminate the lease, if it makes sense not to do so.

Grup memiliki beberapa kontrak sewa yang mencakup opsi perpanjangan dan pemutusan kontrak. Grup menerapkan penilaian dalam mengevaluasi apakah dapat dipastikan Grup akan menggunakan opsi untuk memperpanjang atau mengakhiri sewa. Artinya, Grup mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang menciptakan insentif ekonomi untuk melakukan perpanjangan atau pemutusan kontrak.

Setelah tanggal mulai sewa, Grup menilai kembali masa sewa jika terdapat peristiwa atau perubahan signifikan dalam keadaan yang berada dalam kendali Grup dan mempengaruhi kemampuannya untuk menggunakan atau tidak menggunakan opsi untuk memperpanjang atau mengakhiri kontrak sewa.

The Group has several lease contracts that include options for contract extension and termination. The Group applies its judgment in evaluating whether it is certain that the Group will exercise the option to extend or terminate the lease. This means that the Group considers all relevant factors that create economic incentives to extend or terminate contracts. After the start date of the lease, the Group reassesses the lease term if there are significant events or changes in circumstances that are within the control of the Group and affect its ability to exercise or not exercise the option to extend or terminate the lease contract.

Liabilitas Imbalan Karyawan Employee Benefit Obligations

Nilai kini liabilitas imbalan karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Meskipun Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material provisi dan beban neto atas beban imbalan kerja karyawan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2p dan 21.

The present value of the employee benefit obligations depends on several factors that are determined using several assumptions. The assumptions used include the discount rate, annual salary increase rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group's assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of income as incurred.

Although the Group believes that these assumptions are reasonable and appropriate, a significant difference in the actual results or a significant change in the Group's assumptions could materially affect the provision and net expense of employee benefits expenses. Further details are disclosed in Notes 2p and 21.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Aset Takberwujud

Depreciation of Fixed Assets and Amortization of Intangible Assets

Biaya perolehan aset tetap dan aset takberwujud masing-masing disusutkan dan diamortisasikan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.

Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 30 tahun dan masa manfaat ekonomis aset takberwujud antara 3 hingga 20 tahun. Pada tanggal 1 Oktober 2020, manajemen melakukan perubahan estimasi umur manfaat menara telekomunikasi dari 20 menjadi 30 tahun berdasarkan hasil kajian teknis dan ekonomis.

The costs of fixed assets and intangible assets are depreciated and amortized using the straight-line method based on their estimated useful lives.

Management estimates the useful lives of these fixed assets to be 3 to 30 years and the useful lives of the intangible assets from 3 to 20 years. On October 1, 2020, management changed the estimated useful lives of telecommunication towers from 20 to 30 years based on the results of technical and economic studies.

Dampak dari perubahan estimasi akuntansi atas umur manfaat dan nilai sisa menara-menara dalam aset tetap untuk tahun berjalan dan tahun berikutnya adalah sebagai berikut:

The impact of the change in accounting estimate on useful life and residual value of towers in fixed assets for current year and the following are as follows:

Penurunan (kenaikan) dalam beban penyusutan/

Decrease (increase) in depreciation expense

2020 114.107.958 2020

2021 - 2025 2.432.309.238 2021 - 2025

2026 - akhir masa manfaat (2.546.417.196) 2026 - end of useful life

Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset-aset tersebut, dan karenanya biaya penyusutan dan biaya amortisasi masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2l dan 10.

This is a generally expected lifespan in the industry where the Group conducts its business. Changes in the level of usage and technological developments can affect the economic useful lives and residual values of these assets, and accordingly future depreciation charges and amortization costs may be revised. Further details are disclosed in Notes 2l and 10.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Perpajakan Taxes

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya penghasilan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas penghasilan dan beban pajak yang telah dicatat.

Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan maupun pajak lain-lain atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

Significant judgment is also involved in determining the provision for corporate income tax although other taxes on certain transaction. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah penyisihan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. Grup membuat penelaahan terhadap semua posisi pajak yang terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika utang pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2t dan 34.

In determining the amount that should be recognized in relation to an uncertain tax liability, the Group applies the same judgment that would be used in determining the amount of the allowance that should be recognized in accordance with PSAK 57, Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets. The Group makes a review of all tax positions related to income tax to determine if the tax payable for unrecognized tax benefits should be recognized. The Group recognizes liabilities for corporate income tax based on estimates of whether there will be additional corporate income tax. Further details are disclosed in Notes 2t and 34.

Sewa Leases

Mulai tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan PSAK 73 yang mensyaratkan pengakuan liabilitas sewa sehubungan dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai 'Sewa Operasi'. Kebijakan ini berlaku untuk kontrak yang disepakati atau diamendemen, pada atau setelah 1 Januari 2020.

From January 1, 2020, the Group has adopted PSAK 73, which sets the requirement for recognition of lease liabilities in relation to leases which had previously been classified as 'operating leases'. This policy is applied to contracts entered into or amended, on or after January 1, 2020.

Pada tanggal permulaan kontrak, Grup menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung, sewa. Suatu kontrak merupakan atau mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan.

At the inception of a contract, the Group assesses whether the contract is, or contains, a lease. A contract is or contains a lease if the contract conveys the right to control the use of an identified asset for a period of time in exchange for consideration.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising that are beyond the control of the Group.

Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Kerugian Kredit Ekpektasian untuk Aset Keuangan Expected Credit Loss for Financial Assets Untuk piutang usaha dan aset kontrak, Grup

menerapkan panduan praktis dalam menghitung kerugian kredit ekspektasian. Oleh karena itu, Grup tidak mengidentifikasi perubahan dalam risiko kredit, melainkan mengukur penyisihan kerugian berdasarkan kerugian kredit ekpektasian sepanjang kepemilikan aset pada tanggal pelaporan. Grup telah membentuk matriks provisi yang didasarkan pada data historis kerugian kredit, disesuaikan dengan faktor-faktor perkiraan masa depan (forward-looking) khusus terkait pelanggan dan lingkungan ekonomi.

For trade receivables and contract assets, the Group applies practical guidelines in calculating expected credit losses. Accordingly, the Group does not identify changes in credit risk, but rather measures the allowance for losses based on expected credit losses as long as the assets hold at the reporting date. The Group has established a provisioning matrix based on historical data on credit losses, adjusted for specific forward-looking factors related to customers and the economic environment.

Untuk instrumen utang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, Grup menerapkan metode yang disederhanakan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah instrumen utang dianggap memiliki risiko kredit rendah dengan menggunakan semua informasi yang tersedia tanpa biaya atau upaya yang berlebihan. Dalam melakukan evaluasi itu, Grup menilai kembali peringkat kredit eksternal dari instrumen utang. Selain itu, Grup menganggap bahwa telah terjadi peningkatan risiko kredit yang signifikan ketika pembayaran kontrak lebih dari 30 hari tunggakan.

For debt instruments measured at fair value through other comprehensive income, the Group applies the simplified method. At each reporting date, the Group evaluates whether a debt instrument is considered to have low credit risk using all available information without undue cost or effort. In conducting this evaluation, the Group reassesses the external credit rating of the debt instrument. In addition, the Group considers that there has been a significant increase in credit risk when the contract payment is more than 30 days in arrears.

Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa piutang usaha mengalami penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan. Provisi atas penurunan nilai piutang usaha dan piutang lain-lain,

The Group evaluates whether there is objective evidence that trade receivables are impaired at the end of each reporting period. Provision for impairment of trade and other receivables is

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Estimasi Biaya Pembongkaran Menara Estimated Cost of Dismantling of Towers Grup melakukan penelaahan atas estimasi biaya

pembongkaran menara pada akhir periode laporan.

Dalam penentuan jumlah estimasi biaya tersebut diperlukan estimasi dan asumsi yang signifikan karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi jumlah liabilitas pada akhirnya. Faktor-faktor tersebut mencakup estimasi untuk waktu dan jumlah biaya untuk aktivitas pembongkaran, perubahan teknologi, perubahan peraturan, peningkatan biaya karena tingkat inflasi dan perubahan tingkat bunga diskonto. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan jumlah pengeluaran aktual di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Jumlah estimasi biaya pada akhir periode pelaporan merupakan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini dari biaya restorasi masa mendatang yang diperlukan.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 20.

The Group assess their estimated cost of dismantling of towers at end of reporting period.

Significant estimates and assumptions are made in determining the estimation cost as there are numerous factors that will affect the ultimate liability.

These factors include estimates of the extent and costs of dismantling activities, technological changes, regulatory changes, cost increases due to inflation rates and changes in discount rates. Those uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The estimated cost at end of reporting period represents management’s best estimate of the present value of the future dismantling costs required. Further details are disclosed in Note 20.

Uji Penurunan Nilai Aset Tidak Lancar dan Goodwill Test for Impairment of Non-Current Assets and Goodwill

Penerapan metode akuisisi dalam suatu kombinasi bisnis mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill, yang tidak diamortisasi namun diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya dan setiap terdapat indikasi penurunan nilai.

Applying the acquisition method to a business combination requires the use of accounting estimates extensively in allocating the purchase price to the fair market values of the acquired assets and liabilities, including intangible assets. Certain business acquisitions by the Group have resulted in goodwill, which is not amortized but is tested for impairment annually and any indication of impairment exists.

Perhitungan arus kas masa depan dalam menentukan nilai wajar aset tetap dan aset tidak lancar lainnya dari entitas yang diakuisisi pada tanggal akuisisi melibatkan estimasi yang signifikan. Walaupun manajemen berkeyakinan bahwa asumsi yang digunakan adalah tepat dan memiliki dasar yang kuat, perubahan signifikan pada asumsi tersebut dapat mempengaruhi secara material evaluasi atas nilai terpulihkan dan dapat menimbulkan penurunan nilai sesuai PSAK 48:

Penurunan Nilai Aset Akuisisi.

Grup mengevaluasi setiap transaksi akuisisi untuk menentukan akan diperlakukan sebagai akuisisi aset atau kombinasi bisnis. Untuk transaksi yang diperlakukan sebagai akuisisi aset, harga pembelian dialokasikan untuk aset yang diperoleh, tanpa pengakuan goodwill.

Calculation of future cash flows in determining the fair value of the acquired entity's fixed assets and other non-current assets at the acquisition date involves a significant estimate. Although management believes that the assumptions used are correct and have strong basis, significant changes in these assumptions could materially affect the evaluation of recoverable amounts and could lead to impairment in accordance with PSAK 48: Impairment of Asset Acquisition.

The Group evaluates each acquisition transaction to determine whether it will be treated as an asset acquisition or business combination. For transactions treated as asset acquisitions, the purchase price is allocated to the assets acquired, without the recognition of goodwill.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Uji Penurunan Nilai Aset Tidak Lancar dan Goodwill

(lanjutan)

Test for Impairment of Non-Current Assets and Goodwill (continued)

Untuk akuisisi yang memenuhi definisi kombinasi bisnis, Grup menerapkan metode akuisisi akuntansi atas aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan hasil operasi disertakan dengan hasil Grup dari tanggal akuisisi masing-masing.

For acquisitions that meet the definition of a business combination, the Group applies the acquisition method of accounting for assets acquired and liabilities assumed are carried at fair value at the acquisition date, and the results of operations are included with the Group's results from the respective acquisition date.

Setiap kelebihan dari harga pembelian dibayar atas jumlah yang diakui untuk aset yang diperoleh dan liabilitas diambil alih dicatat sebagai goodwill. Grup terus mengevaluasi akuisisi yang diperhitungkan sebagai kombinasi bisnis untuk jangka waktu tidak melebihi satu tahun setelah tanggal akuisisi yang berlaku dari setiap transaksi untuk menentukan apakah penyesuaian tambahan diperlukan untuk alokasi harga pembelian yang dibayarkan untuk aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

Any excess of the purchase price paid over the amount recognized for assets acquired and liabilities assumed is recorded as goodwill. The Group continues to evaluate acquisitions that are accounted for as business combinations for periods not exceeding one year after the current acquisition date of each transaction to determine whether additional adjustments are required for the allocation of the purchase price paid for assets acquired and liabilities assumed.

Nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih biasanya ditentukan dengan menggunakan salah satu perkiraan biaya penggantian atau metode penilaian arus kas diskonto. Ketika menentukan nilai wajar dari aset berwujud yang diperoleh, Grup memperkirakan biaya untuk mengganti aset dengan aset baru dengan mempertimbangkan faktor seperti umur, kondisi dan masa manfaat ekonomi dari aset.

Ketika menentukan nilai wajar dari aset tidak berwujud yang diperoleh, Grup memperkirakan tingkat diskonto yang berlaku dan waktu dan jumlah arus kas masa depan, termasuk tingkat dan persyaratan atas perpanjangan dan pengurangan.

The fair value of assets acquired and liabilities assumed is usually determined using either replacement cost estimates or discounted cash flow valuation methods. When determining the fair value of acquired tangible assets, the Group estimates the cost of replacing the assets with new assets taking into account factors such as the life, condition and economic useful lives of the assets. When determining the fair value of acquired intangible assets, the Group estimates the applicable discount rate and the timing and amount of future cash flows, including the rates and requirements for extensions and deductions.

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan.

Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable income will be available so that the temporary differences can be used.

Significant management estimates are required in determining the total deferred tax assets that can be

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Hak-Guna Depreciation of Right-of-Use Assets

Penyusutan Aset Hak-Guna Depreciation of Right-of-Use Assets