• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT SUBSEQUENT EVENT AFTER BALANCE SHEET DATE (continued)

Dalam dokumen PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak (Halaman 136-138)

Tahap II: Penggabungan dan Konsolidasi Kegiatan Usaha (lanjutan)

EFFECTIVE Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntans

38. SIGNIFICANT SUBSEQUENT EVENT AFTER BALANCE SHEET DATE (continued)

c. Pada tanggal 28 Januari 2011, LSIP

mengadakan RUPSLB, di mana para

pemegang sahamnya menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari sebesar Rp500 menjadi Rp100, dan peningkatan terkait atas jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam LSIP dari 1.364.572.793 saham menjadi 6.822.863.965 saham yang telah dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Februari 2011.

c. On January 28, 2011, LSIP held an EGM, whereby its shareholders approved the stock split from the nominal value of Rp500 to become Rp100 per share, and the related increase in the number of LSIP’s issued and fully paid shares from 1,364,572,793 shares to 6,822,863,965 shares which had been reported to the Indonesia Stock Exchange on February 16, 2011.

d. Pada tanggal 11 - 16 Februari 2011, Perusahaan membeli 2.195.500 saham ICBP

dari masyarakat. Dengan demikian,

kepemilikan Perusahaan terhadap Anak

Perusahaan tersebut meningkat dari 80,5% menjadi 80,6%.

d. On February 11 - 16, 2011, the Company bought 2,195,500 shares of ICBP from the public. As a result, the Company’s ownership in ICBP increased from 80.5% to 80.6%.

e. Berdasarkan perjanjian distribusi tanggal 14 Februari 2011 yang diadakan oleh SIMP dengan Shanghai Resources International Trading Co. Ltd., China (“SRIT”), perusahaan yang memiliki hubungan istimewa. SRIT telah ditunjuk untuk mendistribusikan produk minyak dan lemak nabati SIMP di wilayah Republik Rakyat China pada harga jual yang sesuai dengan daftar harga produk yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh SIMP dengan

mempertimbangkan perkembangan harga

pasar. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun, namun tidak lebih dari 31 Desember 2013.

e. Based on a distribution agreement dated February 14, 2011, between SIMP and Shanghai Resources International Trading Co. Ltd., China ("SRIT"), a related party, the latter is appointed to distribute edible oil and fats products of SIMP in the People’s Republic of China at selling prices based on the product price list to be determined from time to time by SIMP by taking into account relevant market price developments. This agreement is valid until December 31, 2011 and can be extended automatically for one year, but not exceeding December 31, 2013.

f. Pada tanggal 4 Mei 2010, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) mengeluarkan keputusan atas kasus No.24/KPPU-I/2009, dimana SIMP dan beberapa produsen minyak

goreng lainnya (bersama-sama disebut

sebagai “Produsen Minyak Goreng”) dianggap melanggar ketentuan Pasal 4 (Oligopoli), 5 (Penetapan Harga) dan 11 (Kartel) Undang- Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dan mengenakan denda kepada masing-masing Produsen Minyak Goreng. Denda yang dikenakan terhadap SIMP adalah sebesar Rp25.000. Pada tanggal 30 Juni 2010 Produsen Minyak Goreng, termasuk SIMP, mengajukan keberatan terhadap keputusan KPPU melalui Pengadilan Negeri di masing- masing tempat kedudukannya. Pada tanggal

f On May 4, 2010, the Business Competition Supervisory Commission (Komisi Pengawas Persaingan Usaha or “KPPU”) has issued a decision on case No. 24/KPPU-I/2009, whereby SIMP and several other edible oil

producers (together, the “Edible Oil

Producers”), were judged for violation of Articles 4, 5 and 11 of Law No. 5, Year 1999 regarding prohibition of monopolistic practices and unfair business competition, and ordered penalties to each of the Edible Oil Producers. The penalty which was ordered to SIMP amounting to Rp25,000. On June 30, 2010, the Edible Oil Producers, including SIMP, filed objections against the said KPPU decision to the each domicile District Court (Pengadilan Negeri). On August 13, 2010, the Supreme Court issued a decree that appointed the

13 Agustus 2010, Mahkamah Agung

mengeluarkan putusan yang menunjuk

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memeriksa dan memutuskan perihal keberatan yang diajukan oleh Produsen Minyak Goreng terhadap keputusan KPPU tersebut. Sampai dengan tanggal 18 Februari 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat belum mengeluarkan putusan atas upaya hukum Keberatan yang diajukan oleh Produsen Minyak Goreng.

Central Jakarta District Court to examine and decide on the objections filed by the Edible Oil Producers against the above-mentioned KPPU decision. Until February 18, 2011, the Central Jakarta District Court has not issued a decision for the objections from the Edible Oil Producers.

g. Pada tanggal 7 Agustus 2008 sekelompok penduduk Desa Mulya Jaya, Kecamatan Ogan

Komering Ulu Timur (“OKUT”) (secara

bersama-sama disebut “Para Penggugat”) menggugat Kepala Kantor Pertanahan OKUT di Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang

(“PTUN”), sehubungan dengan tuntutan

pengembalian sebagian tanah HGU No. 03 milik LPI. Luas tanah LPI tersebut adalah

seluas 21.502 hektar. Pada tanggal

24 September 2008, LPI mengajukan Surat Permohonan Intervensi dalam perkara tersebut dan menjadi Tergugat Intervensi (Kepala Kantor Pertanahan OKUT dan LPI secara bersama-sama disebut sebagai “Tergugat”). Pada 3 Maret 2009 PTUN mengeluarkan

putusan yang membatalkan dan

memerintahkan pencabutan HGU No. 03 dan memproses kembali Sertifikat HGU atas nama LPI setelah dikurangi luas tanah milik Para Penggugat. Berdasarkan permohonan banding LPI pada tanggal 1 Juni 2009, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan menerima banding Tergugat dan membatalkan putusan

PTUN, yang kemudian dikuatkan oleh

Mahkamah Agung melalui putusannya tanggal 29 September 2009 yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap. Pada tanggal 29 Juni 2010, Para Penggugat mengajukan Memori Peninjauan Kembali sebagai upaya hukum luar biasa terhadap putusan Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 18 Februari 2011, Mahkamah Agung belum mengeluarkan putusan atas upaya hukum peninjauan kembali yang diajukan oleh Para Penggugat.

g. On August 7, 2008, certain individuals of Mulya Jaya village, Ogan Komering Ulu Timur District (“OKUT”) (collectively, the “Plaintiffs”), sued the Head of Land Office of OKUT via State Administrative Court (Pengadilan Tata Usaha Negara or the “PTUN”) of Palembang in connection with their claim of land ownership title under LPI’s HGU No. 03. LPI’s land under the said HGU Certificate is approximately 21,502 hectares. On 24 September 2008, LPI filed an Application Letter to intervene the above case and therefore became an Intervening Defendant (Head of Land Office of OKUT and LPI collectively, the “Defendant”). On March 3, 2009, the PTUN of Palembang concluded nullified and ordered revocation of HGU No. 03 and reprocess the certificate of HGU under LPI’s name after deducting the land area of the Plaintiffs. In response to the appeal filed by the Defendant in connection with the above-mentioned decision, on June 1, 2009, the State Administrative High Court (Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara or the “PT TUN”) Medan accepted the Defendant’s appeal and rescinded the above-mentioned PTUN decision. The said decision from PT TUN Medan was subsequently upheld by the Supreme Court through its decision dated September 29, 2009, which was final and binding. On June 29, 2010, the Plaintiffs submitted a Memorandum for Civil Review as an extraordinary legal course against the above mentioned Supreme Court decision. Until February 18, 2011, the Supreme Court has not made any decision on the said extra- ordinary legal course from the Plaintiffs.

134

39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI

39. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS

Dalam dokumen PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak (Halaman 136-138)