• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Kampus Unnes

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

4. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Kampus Unnes

alasan menambah pengalaman, menambah ilmu pengetahuan. Alasan lain mahasiswa mengikuti seminar karena untuk menjaga lingkungan alam di sekitar kampus demi kenyamanan kampus.

Berdasarkan tingginya data sikap mahasiswa pendidikan Geografi dalam perlindungan lingkungan kampus disebabkan karena rata-rata mahasiswa mempunyai pengetahuan atau pandangan yang luas tentang lingkungan hidup. Berdasarkan kriteria yang ada maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan pendidikan Geografi memiliki sikap yang baik terhadap perlindungan lingkungan kampus Unnes.

4. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Kampus Unnes

Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus Unnes adalah pandangan, perasaan dan kecenderungan untuk usaha dalam menjaga dan mengembangkan sumber daya alam untuk menghindari kepunahan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan Geografi yang memiliki sikap dalam pengawetan lingkungan kampus Unnes sebanyak 43 mahasiswa atau 86%. Sebanyak 7 mahasiswa atau 4% tidak mempunyai sikap sadar terhadap lingkungan kampus. Rata-rata skor dari seluruh responden yaitu 6,6. Skor 0-<4 dikatakan tidak baik dan skor >4-8 dikatakan baik. Rata-rata skor menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan Geografi mempunyai sikap sadar terhadap pengawetan lingkungan lebih jelasnya lihat pada Lampiran 6.

Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus terdiri pandangan terhadap pengawetan lingkungan, perasaan senang terhadap pengawetan lingkungan kampus, kecenderungan tindakan untuk usaha mengikuti dalam hal pengawetan lingkungan kampus. Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus Sikap Aspek Sikap Indikator Alasan

Sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus Pandangan terhadap pengawetan lingkungan Pandangan sampah Pandangan sikadu elena Pandangan memtikan lampu Terhindar pencemaran tanah Hutan utuh dan terhindar global warming

Menekan emisi CO2 Perasaan terhadap pengawetan lingkungan Gerakan green energy Penggunaan e learning Mematikan komputer setelah menggunakan Bentuk dari konservasi Bentuk dari konservasi dan paperlees Bentuk konservasi dan komputer akan tetap terawat Tindakan terhadap pengawetan lingkungan kampus Mematikan keran air Mematikan lampu yang tidak digunakan Hemat air

Hemat listrik dan budaya konservasi Sumber: Hasil Penelitian 2012, Lampiran 5

Lebih jelasnya masing-masing sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus mahasiswa jurusan pendidikan Geografi dijelaskan sebagai berikut.

47

a. Pandangan terhadap Pengawetan Lingkungan kampus

Pandangan terhadap pengawetan lingkungan kampus adalah pengetahuan, pengharapan, dan cara berpikir, serta segala sesuatu tentang pengawetan lingkungan kampus yang diperoleh dari hasil pikiran mahasiswa itu sendiri. Pandangan mahasiswa pendidikan Geografi terhadap pengawetan lingkungan kampus terdiri dari pandangan terhadap pengelolaan sampah, pengurangan penggunaan kertas dan hemat energi listrik.

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 80% mahasiswa mempunyai pandangan yang baik terhadap pengawetan lingkungan kampus. Pandangan pengawetan lingkungan kampus seperti pandangan membedakan sampah organik dan anorganik. Sebanyak 88% mahasiswa mempunyai pandangan tentang membedakan sampah organik dan anorganik karena dengan alasan membuang sampah dapat membantu tanah terhindar dari pencemaran dan sampah anorganik bisa dimanfaatkan untuk daur ulang. Alasan lainnya seperti demi pelestarian lingkungan dan mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan terhadap pembedaan sampah organik dan anorganik disebabkan karena mereka tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan tersebut selain itu mereka berpikiran bahwa untuk terlalu sulit dalam membedakan pupuk kompos tersebut.

Sebagian besar mahasiswa mempunyai pandangan tentang pengurangan penggunaan kertas perlu dilakukan saat perkuliahan seperti menggunakan sikadu dan elena. Sebanyak 86% mahasiswa mempunyai pandangan tersebut dengan alasan untuk membantu mengurangi pemanasan global dan menjaga keutuhan hutan. Mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan terhadap pengurangan penggunaan kertas dengan alasan karena sikadu yang dipakai dalam perkuliahan sering eror sehingga kelancaran komunikasi kurang terjamin.

Sebagian besar mahasiswa mempunyai pandangan mematikan lampu setelah selesai kuliah. Sebanyak 90% mahasiswa dengan alasan untuk menghemat energi listrik. Alasan mahasiswa lainnya seperti menekan emisi CO2 yang terdapat dalam kampus dan demi kesejahteraan masa depan. Mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan untuk mematikan lampu setelah selesai perkuliahan karena mahasiswa terburu-buru pulang pulang setelah selasai kuliah.

b. Perasaan terhadap Pengawetan Lingkungan

Perasaan terhadap pengawetan lingkungan adalah keadaan emosi individu terhadap pengawetan lingkungan serta segala sesuatu yang menyangkut evaluasi baik buruk berdasarkan faktor emosional mahasiswa tersebut. Perasaan mahasiswa terhadap pengawetan lingkungan kampus terdiri dari perasaan senang terhadap pengurangan penggunaan kertas, dan penghematan energi listrik.

49

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa rata-rata sebagian besar 88% dari 50 mahasiswa mempunyai perasaan senang terhadap pengawetan lingkungan. Sehubungan dengan program di kampus Unnes memberikan kewajiban mahasiswa untuk mengikuti gerakan green energy sebanyak 70% mahasiswa senang terhadap keawajiban tersebut dengan alasan demi terwujudnya konservasi. Mahasiswa yang tidak senang terhadap kewajiban tersebut karena mahasiswa berpikiran dalam gerakan tersebut membutuhkan waktu yang lama.

Sebagian besar mahasiswa mempunyai perasaan senang terhadap kebijakan yang diberikan mahasiswa dalam Unnes dalam pengumpulan tugas maupun pembelajaran perkuliahan menggunakan e learning. Sebanyak 60% mahasiswa senang terhadap kebijakan yang diberikan dengan alasan demi terwujudnya Unnes konservasi. Alasan mahasiswa lainnya seperti, dengan pengurangan kertas tersebut dapat melestarikan lingkungan, menjaga lingkungan, paperlees, simpel, lebih mudah dan menjaga keutuhan hutan, selain itu pengurangan kertas menggunakan dengan menggunakan media e learning sebagai mahasiswa sudah memberikan peran terhadap pelestarian hutan. Mahasiswa yang tidak senang dengan alasan sistem tersebut sering eror.

Sebanyak 80% mahasiswa senang terhadap kebijakan yang diberikan untuk mematikan komputer setelah dipakai dengan alasan

wujud dari Unnes Konservasi sedangkan sisanya dengan alasan sebagai bentuk kepedulian akan fasilitas kampus dan menghindari kerusakan komputer lebih cepat. Mahasiswa yang tidak senang karena mahasiswa terburu-buru untuk pulang ke kosnya masing-masing.

c. Kecenderungan Tindakan untuk Usaha terhadap Pengawetan Lingkungan Presdiposisi tindakan (konasi) terhadap pengawetan lingkungan adalah kecenderungan motivasi, perilaku atau aktivitas individu sesuai dengan perasaan terhadap pengawetan lingkungan kampus. Kecenderungan tindakan untuk usaha terhadap pengawetan lingkungan terdiri dari menghemat penggunaan air dan selalu mematikan lampu.

Baerdasarkan hasil penelitian 30 atau 60% mahasiswa cenderung melakukan tindakan dalam pengawetan lingkungan kampus. Bentuk pengawetan lingkungan di kampus seperti menggunakan air kamar mandi seperlunya dan mematikan keran setelah selesai menggunakannya. Sebanyak 76% mahasiswa cenderung melakukan tindakan tersebut dengan alasan hemat air untuk menunjang konservasi dan sisa alasan yang lain untuk menghindari terjadinya ekploitasi air. Mahasiswa yang cenderung tidak mematikan keran setelah selesai menggunakannya karena dengan alasan sudah ada penjaga kebersihan yang bertanggung jawab untuk mematikannya.

Sebanyak 90% mahasiswa cenderung melakukan tindakan untuk mematikan lampu yang sudah tidak terpakai karena dengan alasan hemat

51

listrik dan merupakan bentuk usaha untuk menunjang konservasi. Mahasiswa yang tidak mau mematikan lampu saat selesai perkuliahan karena sudah ada penjaga kebersihan yang bertanggung jawab untuk mematikan lampu tersebut.

5. Sikap terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus Unnes

Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari adalah pandangan, perasaan, dan kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap kondisi kawasan pelestarian alam dan jenis tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 responden mahasiswa pendidikan Geografi yang memiliki sikap dalam pemanfaatan lingkungan menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan Geografi yang memiliki sikap dalam pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari yang baik ada 45 mahasiswa atau 90%, sedangkan yang tidak baik hanya 5% lebih jelasnya lihat pada lampiran 6.

Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari terdiri dari pandangan terhadap pemanfaataan lingkungan secara lestari, perasaan senang terhadap pemanfaataan lingkungan secara lestari, kecenderungan tindakan untuk usaha mengikuti dalam hal pemanfaataan lingkungan secara lestari. Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari disajikan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus Sikap Aspek Sikap Indikator Alasan

Sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus Pandangan terhadap pemanfaatan lingkungan Pandangan daur ulang sampah Pandangan mahasiswa terhadap pembuatan alat peraga dari kertas karton lunak yang tidak dipakai Terhindar pencemaran tanah Menciptakan kreatifitas mahasiswa, terhindar pencemaran lingkungan Perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan Pemanfaatan kertas bekas Pembuatan pupuk kompos Menumbuhkan jiwa kewirausahaan Melatih kreatifitas mahasiswa Tindakan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus Pemanfaatan plastik, kertas, dan botol bekas Kegiatan pengolahan pupuk kompos Pembuatan media pembelajaran dari kertas bekas Menumbuhkan jiwa kewirausahaan Menambah pengalaman dalam pembuatan pupuk kompos Mencegah pencemaran lingkungan juga dapat melestarikan alam Sumber: Hasil Penelitian 2012, Lampiran 5

Lebih jelasnya masing-masing sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus mahasiswa jurusan pendidikan Geografi diuraikan sebagai berikut. a. Pandangan terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus

Pandangan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus adalah pengetahuan, pengharapan, dan cara berpikir, serta segala sesuatu tentang pemanfaatan lingkungan kampus yang diperoleh dari hasil pikiran mahasiswa itu sendiri. Pandangan mahasiswa terhadap pemanfaatan

53

lingkungan kampus secara lestari terdiri dari pandangan terhadap daur ulang sampah dan pandangan tentang kompos.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sebanyak 46 atau (92%) mahasiswa mempunyai pandangan yang baik terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari dengan daur ulang sampah. Sebanyak 72% mahasiswa mempunyai pandangan terhadap pemanfaatan kertas bekas yang tidak terpakai untuk didaur ulang dengan alasan agar mencegah terjadinya pencemaran lingkungan terutama pencemaran tanah. Sebanyak 28% mahasiswa mempunyai pandangan terhadap pembuatan alat peraga pembelajaran dari kertas dan karton lunak yang sudah tidak terpakai dengan alasan karena menciptakan kreatifitas mahasiswa. Mahasiswa yang tidak mempunyai pandangan terhadap pemanfaatan daur ulang kertas karena mahasiswa tersebut berpikiran bahwa dalam daur ulang kertas bekas tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih.

b. Perasaan terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus secara Lestari Perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan adalah keadaan emosi individu terhadap pemanfaatan lingkungan serta segala sesuatu yang menyangkut evaluasi baik buruk berdasarkan faktor emosional mahasiswa tersebut. Indikator ini digunakan untuk mengungkapkan seberapa jauh perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari. Perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan terdiri dari perasaan

senang terhadap pemanfaatan barang bekas, dan pembuatan pupuk kompos.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa sebanyak 23 mahasiswa atau 46% dari 50 mahasiswa mempunyai perasaan senang terhadap pemanfaatan lingkungan. Pemanfaatan barang bekas tersebut dengan memberikan kewajiban kepada mahasiswa untuk menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan barang. Sebanyak 72% mahasiswa berperasaan senang terhadap kewajiban dalam pemanfaatan kertas bekas karena dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan sisanya menjawab alasan mencegah kerusakan lingkungan, lebih efektif.

Sebanyak 80% mahasiswa berperasaan senang terhadap pembuatan pupuk kompos yang dilakukan di Unnes dengan alasan untuk melatih kreatifitas mahasiswa dan sisanya dengan alasan menambah teman. c. Kecenderungan Tindakan terhadap Pemanfaatan Lingkungan Kampus

secara Lestari

Presdiposisi tindakan (konasi) terhadap pemanfaatan lingkungan adalah kecenderungan motivasi, perilaku atau aktivitas individu sesuai dengan perasaan terhadap pemanfaatan lingkungan kampus. Kecenderungan tindakan mahasiswa pendidikan Geografi terhadap pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari terdiri dari tindakan untuk

55

melakukan usaha mengikuti pemanfaatan kertas, plastik, mengikuti pelatihan pembuatan kompos.

Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa 41 mahasiswa atau 82% mahasiswa berusaha untuk melakukan pemanfaatan lingkungan kampus secara lestari. Mahasiswa yang tidak berusaha untuk melakukan usaha pemanfaatan lingkungan sebanyak 9 mahasiswa atau 18%.

Sebanyak 90% mahasiswa cenderung melakukan tindakan untuk memanfaatkan plastik, kertas, dan botol bekas dengan alasan untuk meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Alasan mahasiswa lainnya agar mencegah pencemaran tanah dan menambah pengalaman.

Sebanyak 60% mahasiswa cenderung melakukan tindakan untuk mengikuti kegiatan pengolahan pupuk kompos di kampus karena menambah pengalaman dalam pembuatan pupuk kompos. Alasan mahasiswa lainnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan, bermanfaat dimasa yang akan datang dan ketrampilan bertambah. Mahasiswa yang cenderung tidak melakukan usaha dalam pemanfaatan lingkungan dengan alasan karena tidak ada waktu untuk kegiatan tersebut dikarenakan tugas kuliah.

Sebagian besar mahasiswa cenderung mengikuti pembuatan media pembelajaran dari kertas bekas. Sebanyak 82% mahasiswa beralasan untuk mencegah pencemaran lingkungan juga dapat melestarikan alam

sehingga semua barang dapat dimanfaatakan agar lingkungan menjadi tidak kumuh karena sampah didaur ulang. Alasan mahasiswa lainnya adalah meningkatkan kreatifitas mahasiswa.

Berdasarkan tingginya data sikap mahasiswa terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari disebabkan karena mahasiswa mempunyai pengetahuan dan pandangan tentang pelestarian lingkungan sehingga mahasiswa sadar dalam menjaga lingkungannya. Berdasarkan kriteria yang ada maka secara umum dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa pendidikan Geografi mempunyai sikap terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari yang baik.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian sikap sadar lingkungan terdiri dari dari sikap perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lingkungan secara lestari yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut.