• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL NPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Observasi lapangan

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah observasi

lapangan. Observasi dilakukan pada tanggal 4 November 2013 di kelas

X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta. Observasi dilakukan untuk

mendapatkan gambaran umum mengenai pembelajaran di kelas X-G

SMA Negeri 4 Yogyakarta. Kelas X-G merupakan kelas Bakat

Istimewa Olahraga. Dimana peserta didik yang masuk di kelas X-G

merupakan peserta didik yang memiliki bakat dan minat khusus

terhadap bidang olahraga.

Dari hasil observasi didapatkan bahwa metode guru dalam

mengajar menggunakan metode ceramah dan mencoba menggunakan

metode kartu bergambar. Dalam pembelajaran, pada saat guru

menjelaskan materi pembelajaran banyak siswa yang tidak

memperhatikan penjelasan guru. Banyak dari mereka yang melakukan

kegiatan masing-masing, seperti mengobrol dengan teman sebangku,

berjalan-jalan, bermain game online, dan bahkan ada siswa yang tidur

di kelas.

Pada saat pembelajaran menggunakan metode kartu

bergambar, membuat sebagian siswa terfokus dalam pembelajaran

untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru dari

Pembelajaran dengan kartu bergambar dilaksanakan dengan membagi

kelas menjadi beberapa kelompok. Dalam pembelajaran ini, masih

terdapat siswa yang hanya mengandalkan teman satu kelompok dan

memanfaatkan keadaan untuk bermain game online dengan alasan

mencari jawaban di internet menggunakan gadget mereka.

Dari hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki

keinginan dan kebutuhan akan belajar. Peneliti menduga hal tersebut

terjadi karena siswa merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran

dengan metode yang dilakukan oleh guru. Metode kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru belum dapat menarik minat

belajar siswa.

Dari hasil observasi seperti di atas, dapat dilihat bahwa hanya

sedikit siswa yang berminat dalam belajar, sedangkan sebagian besar

siswa memiliki minat belajar yang sangat kurang. Hal ini yang

membuat siswa banyak melakukan aktivitas lain pada saat proses

pembelajaran. Dengan melihat sikap siswa yang lebih cenderung suka

bermain pada saat pembelajaran dan kemampuan serta minat mereka

terhadap olahraga, maka dapat dilihat bahwa siswa memiliki minat

terhadap permainan.

2) Instrumen pembelajaran dan penelitian

Tahap kedua dalam perencanaan, yaitu menyiapkan instrumen

pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran dalam

monopoli, yaitu silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) siklus I, lembar kerja siswa (LKS) siklus I, atribut

media permainan monopoli dan rancangan RPP dan LKS siklus II.

Sedangkan untuk instrumen penelitian meliputi soal pretest, soal

postest siklus I dan siklus II, lembar observasi siswa dan kuisioner.

3) Pembagian kelompok

Pembagian kelompok pada setiap siklus berbeda. Pada siklus I

kelas dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 6

hingga 7 siswa. Dan siswa memilih sendiri kelompok belajar mereka.

Pembagian kelompok pada siklus II dibagi berdasarkan hasil evaluasi

pada siklus I.

b. Pelaksanaan

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 April 2014 dan 05 Mei

2014. Sebelum penelitian dilakukan, guru memberikan tes awal

(pretest) dengan materi Invertebrata. Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi

Invertebrata. Pada tes awal, siswa yang mengikuti tes sebanyak 33

orang dari 38 orang siswa di kelas. Ada 5 orang siswa yang tidak

hadir. Tetapi untuk perhitungan nilai disesuaikan dengan jumlah siswa

yang memiliki nilai lengkap, yaitu 22 siswa. Suasana siswa saat

Gambar 3.1 Siswa mengerjakan soal pretest

Setelah diawali dengan mengerjakan soal pretest selama 20 menit, pembelajaran dengan memanfaatkan media permainan

monopoli dilanjutkan dengan memberikan apersepsi mengenai materi

invertebrata. Apersepsi diberikan melalui media power poin

bergambar. Dengan media power poin bergambar, guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa dalam memahami

materi yang akan dipelajari, sekaligus membantu siswa untuk aktif

dalam kegiatan belajar mengajar. Dari power poin bergambar dan

pertanyaan yang diberikan oleh guru, sudah terlihat bahwa siswa

menjadi aktif dan tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah

itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan poin-poin

pembahasan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan inti dalam pertemuan I adalah berdiskusi dalam

kelompok. Berdiskusi dalam kelompok dapat membantu siswa dalam

memahami materi dan untuk membuat siswa aktif serta menumbuhkan

dibagi sesuai dengan minat siswa ingin berkelompok dengan siapa.

Dalam satu kelas terdiri dari 6 kelompok dan masing-masing

kelompok beranggotakan 6 hingga 7 siswa. (Anggota masing-masing kelompok dapat dilihat pada lampiran 11 hal 167).

Setelah siswa masuk dalam kelompok, lembar kerja siswa (LKS)

dibagikan dan siswa diberi arahan dalam mengerjakan LKS. Terdapat

beberapa siswa antusias memperhatikan dan mendengarkan arahan,

tetapi terdapat siswa yang tidak memperhatikan karena sibuk

berbicara sendiri dan menggangu teman yang sedang mendengaran

arahan, sehingga banyak siswa yang bertanya kembali mengenai

mekanisme pengerjaan LKS.

Dalam pengerjaan lembar kerja siswa, siswa diharuskan untuk

menemukan jawaban permasalahan yang diberikan secara

berkelompok dengan menggunakan berbagai sumber. Sumber didapat

dari buku cetak siswa, internet atau ingatan dan rangkuman siswa

mengenai materi yang telah disampaikan pada awal pembelajaran.

(lembar kerja siswa yang sudah dikerjakan dapat dilihat pada terlampir pada lampiran 12 hal 168). Suasana siswa pada saat mengerjakan LKS dalam kelompok dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Diskusi kelompok mengerjakan LKS

Setelah selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan teman yang

lainnya menanggapi. Setelah semua kelompok mempresentasikan

hasil diskusi mereka, guru memberi penguatan terhadap hasil diskusi

yang sudah tepat serta mengklarifikasi hasil diskusi yang kurang tepat

dan menjelaskan materi tambahan yang belum dibahas dalam diskusi.

Keadaan pada saat siswa melakukan presentasi hasil diskusi dapat

dilihat pada gambar 3.3. Setelah selesai membahas materi, guru

mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan belajar mengajar,

merangkum hasil belajar mengajar serta mengahkiri pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran, guru menghimbau siswa untuk mempelajari

materi yang akan digunakan untuk bermain monopoli pada pertemuan

Gambar 3.3 Presentasi kelompok

Pada pertemuan kedua siklus I, diawali dengan presensi siswa

dan dilanjutkan dengan apersepsi dan menyampaikan tujuan mengenai

permainan monopoli. Pembelajaran monopoli ini bertujuan untuk

menimbulkan minat belajar siswa secara langsung maupun tidak

langsung dengan melakukan permainan monopoli.

Setelah itu, guru membimbing siswa dalam pembagian

kelompok bermain. Pembelajaran dengan memanfaatkan permainan

monopoli di kelas X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah sebagai

berikut:

1) Guru membimbing siswa masuk dalam kelompok bermain yang

telah ditentukan oleh guru.

2) Guru membagi atribut permainan monopoli pada setiap kelompok

3) Guru menjelaskan peraturan permainan monopoli

4) Siswa bermain monopoli sesuai dengan peraturan yang telah

dijelaskan dan guru mendampingi serta mengamati siswa saat

5) Dalam permainan monopoli siswa mencatat skor yang diperoleh

oleh masing-masing siswa.

6) Setelah waktu yang telah ditentukan untuk bermain selesai, siswa

mengumpulkan semua atribut permainan monopoli dan

mengumpulkan lembar skor yang telah diperoleh oleh

masing-masing siswa.

Suasana siswa pada saat melakukan permainan monopoli dapat

dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Siswa bermain monopoli

Pada akhir siklus pertama, siswa mengerjakan soal posttest. Soal

posttest bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran siklus I. Nilai yang didapat dalam posttest ini

yang akan digunakan sebagai hasil belajar siswa pada aspek kognitif

(lembar kerja postest yang mendapat nilai terendah dan tertinggi pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 13 hal 172). Berikut merupakan suasana siswa pada saat mengerjakan soal posttest:

Gambar 3.5 Siswa mengerjakan postest siklus I

c. Observasi

Observasi dilakukan kepada siswa pada saat proses belajar

mengajar berlangsung. Observasi dilakukan oleh mahasiswa yang

bertindah sebagai observer. Untuk memudahkan dalam melaksanakan

observasi, setiap siswa diberi name tag sesuai dengan nomor absen. Mahasiswa yang bertindak sebagai observer melakukan

observasi terhadap aspek afektif dan psikomotor siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung sesuai dengan lembar observasi.

Penilaian observasi dilakukan sesuai dengan panduan pada lembar

observasi. Penilaian pada lembar observasi akan digunakan sebagai

hasil belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotor ( Hasil observasi yang dilakuikan observer dapat dilihat pada lampiran 14 hal 180 ).

Hasil observasi didapatkan bahwa persentase aspek afektif pada

siklus I adalah siswa yang memiliki kriteria tinggi sebanyak 50% dan

persentase pada aspek psiokomotor adalah siswa yang memiliki

kriteria tinggi sebanyak 45,45% dan yang memiliki kriteria sedang

sebanyak 54,55%.

d. Refleksi

Dari hasil observasi siklus I didapatkan bahwa hasil persentase

aspek afektif siswa yang memiliki kriteria tinggi adalah 50%, yang

memiliki kriteria sedang adalah 50% dan yang memiliki kriteria rendah

0% atau tidak ada. Hasil persentase aspek psikomotor siswa yang

memiliki kriteria tinggi sebesar 45,45%, yang memiliki kriteria sedang

sebesar 54,55 % dan yang memiliki kriteria rendah tidak ada.

Sedangkan hasil persentase aspek kognitif siswa sebesar 50 %.

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran

pada siklus I belum mencapai target pencapaian. Hal ini dikarenakan

masih banyak siswa yang bingung mengenai permainan monopoli

yang menurut mereka permainan monopoli yang digunakan terlalu

rumit. Peraturan monopoli yang dianggap rumit oleh siswa adalah

sebagai berikut:

1. Ketika siswa telah menukar skor poin dengan kotak gambar,

maka siswa tersebut berhak memegang kartu pertanyaaan dan

jawaban yang berhubungan dengan kotak gambar yang telah

didapatkan serta wajib memberikan pertanyaan kepada siswa lain

2. Saat siswa singgah di kotak gambar siswa lain, maka siswa

tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh siswa

yang memiliki kotak gambar tersebut. Bila siswa dapat menawab,

maka siswa hanya membayar ½ (setengah) harga sewa dan bila

tidak menjawab, maka siswa harus membayar penuh harga sewa.

Selain itu, masih banyak siswa yang mengandalkan teman satu

kelompok dalam mengerjakan LKS dan belum serius dalam

mengerjakan soal posttest. Karena itu, masih perlu dilaksanakan siklus II untuk memperbaiki kekurangan dan lebih meningkatkan minat

belajar serta hasil belajar siswa.

Dokumen terkait