• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

HASIL PENELITIAN

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori 1 Siklus

2. Siklus II a) Perencanaan Tindakan pada Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran di siklus II masih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan puzzle. Materi yang dipelajari adalah tentang Klasifikasi Makhluk Hidup. Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali tatap muka (4 jam pelajaran). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II menggunakan instrumen penelitian yang sama dengan instrumen penelitian yang digunakan pada siklus I.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa peran serta siswa dalam pembelajaran mulai meningkat, namun beberapa aspek di dalamnya belum mencapai target. Pada perencanaan tindakan siklus II terdapat beberapa perbaikan yang akan dilakukan agar proses pembelajaran lebih optimal, siswa lebih berrespons dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkat sesuai target. Perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II antara lain:

commit to user

47

(1) Pada kegiatan presentasi oleh guru khususnya saat menyajikan materi dengan charta kurang menarik sehingga perhatian siswa sangat kurang, maka tampilan pada presentasi dibuat lebih menarik dengan ditambah bentuk asli yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

(2) Pada kesempatan bertanya dan berpendapat yang diberikan guru kepada siswa, tidak ada siswa yang berani berpendapat maka guru harus guru harus menciptakan suasana menjadi lebih akrab dan hangat, sehingga siswa merasa nyaman dan tidak tegang serta adanya penghargaan atau reward terhadap siswa yang berrespons dalam pembelajaran seperti menjawab pertanyaan dan mengemukakan permasalahan.

(3) Peran serta siswa dalam kegiatan diskusi dan permainan masih kurang efektif, karena siswa masih belum memahami permainan tersebut sehingga guru harus menjelaskan kembali cara bermain dengan menggunakan puzzle sehingga siswa dapat paham semua.

(4) Siswa masih kesulitan memahami tugas yang diberikan oleh guru sehingga dalam penerapan dengan tipe tersebut kurang optimal dan diskusi dalam kelompok kurang berjalan dengan baik sehingga guru harus menjelaskan kembali cara bermain dengan menggunakan puzzle sehingga siswa dapat paham semua.

(5) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran saat kerja kelompok belum optimal karena dijumpainya siswa yang tidak mau bekerja, acuh, mengantuk, dan bermalas-malasan disebabkan ada siswa yang belum paham tentang tipe tersebut sehingga guru harus mengulang kembali cara bermain dengan menggunakan puzzle sehingga siswa dapat paham semua dan siswa tidak acuh lagi dan keterlibatan siswa dapat lebih muncul.dalam berlangsungnya proses pembelajaran.

(6) Waktu pembelajaran kurang bisa dikelola dengan baik oleh guru sehingga terdapat langkah-langkah pembelajaran yang berjalan kurang maksimal maka diperlukan adanya pembatasan waktu untuk setiap langkah pembelajaran yaitu kegiatan presentasi, diskusi kelompok, turnament, dan penghargaan.

b) Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II

Pembelajaran pada siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi kegiatan pembelajaran pada siklus I sehingga pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak jauh beda dengan tindakan pada siklus I.

Pertemuan pertama dimulai dengan presensi dari guru, disini siswa dijelaskan tentang Klasifikasi Makhluk Hidup dengan sub Monera, Protista, Fungi, Tumbuhan Lumut, Tumbuhan Paku, Tumbuhan Biji, Avertebrata, Vertebrata. Pada tahap presentasi ini dilakukan selama 40 menit. Penyajian materi oleh guru disampaikan dengan presentasi dari guru yang dilengkapi dengan contoh-contoh gambar yang berkaitan dengan meteri tersebut, siswa dipancing untuk lebih perhatian sehingga siswa selalu diberi pertanyaan agar siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, dengan adanya jawaban dari siswa maka siswa dapat terlibat dan berrespons secara langsung. Setelah itu siswa diberi suatu masalah yang berkaitan dengan materi sehingga dapat digunakan sebagai bahan diskusi.

Pertemuan kedua siswa melakukan turnament atau permainan puzzle yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan poin tertinggi dengan cara setiap siswa dapat menyusun kepingan-kepingan puzzle yang sesuai dengan materi sehingga siswa mendapat poin dan poin yang terkumpul paling banyak maka siswa tersebut dapat mewakili kelompoknya untuk bermain dalam babak final dan apabila siswa tersebut dapat menang dengan poin yang tertinggi maka dia akan keluar menjadi pemenang dan berhak mendapat penghargaan dari guru dengan adanya permainan puzzle tersebut maka partisipasi siswa dapat terlihat dalam pembelajaran biologi. Kemudian guru memberikan penghargaan dan guru mengulang lagi materi yang telah diberikan. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami berkenaan dengan materi yang telah dipelajari lalu guru membuat suatu lembar kerja siswa untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan siklus dua. Pada akhir pertemuan ini juga akan dilaksanakan evaluasi dan pengisian angket. Untuk siklus dua ini pelaksanaannya hampir sama dengan siklus satu hanya saja disini waktu sangat

commit to user

49

diperhatikan sehingga hasilnya akan lebih maksimal dan respons siswa dapat lebih terlihat.

c) Observasi dan Evaluasi Tindakan pada Siklus II (1) Hasil Observasi Respons Siswa Siklus II

Pada siklus II respons siswa pada proses pembelajaran lebih baik. Hal ini ditunjukkan bahwa hasilnya naik menjadi 77,5% bahkan melampaui target, Pada proses pembelalajaran ini siswa terlihat lebih berrespons didalamnya yaitu ditunjukkan siswa pada persiapan, proses, dan kelanjuan belajar mencapai 77,5%. Hal ini ditunjukkan dari respons siswa pada presentasi guru yang menampilkan materi lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan. Siswa tidak hanya merespons pada saat presentasi tetapi juga pada saat diskusi yang dilaksanakan. Setelah presentasi yaitu siswa lebih banyak bertanya kepada temannya sendiri atau kepada guru apabila mengalami kesulitan. Saat guru memberikan pertanyaan pun siswa juga sangat antusias dalam menjawab.

Pada saat diskusi hampir semua ikut terlibat, terlihat adanya pembagian kerja yang baik antar anggota kelompok. Setiap siswa juga berusaha memberikan gagasan untuk memecahkan soal yang ada, tidak ada lagi siswa yang sibuk sendiri. Hal ini ditunjukkan siswa dengan siswa banyak yang mengemukakan pendapatnya tentang masalah yang diberikan oleh guru, siswa sangat antusias bertanya tentang masalah yang sedang dihadapi dan berusaha menjawab semua pertanyaan dari guru maupun dari temannya.kemauan siswa untuk berinisiatif ini mencapai 75%.

Usaha dan kreativitas siswa meningkat yaitu 77,5%. Setiap kelompok menyusun kepingan puzzle yang digunakan untuk bermain, dan hasilnya akan dapat dilihat hasilnya saat siswa berturnament. Usaha terus menerus yang tidak macet ditunjukkan dengan persentase yang meningkat menjadi 82,5%. Hal ini dapat dilihat dengan siswa sudah berusaha dengan semaksimal mungkin menyusun kepingan puzzle, dan pada tournament ini siswa sangat terlibat yaitu setiap siswa dapat menyusun dengan baik. Dengan adanya permainan ini materi yang telah disampaikan guru waktu presentasi lebih dapat dipahami dan hasil belajar pun lebih meningkat, siswa diberi soal oleh guru dan dapat dilihat usaha

siswa untuk menjawab soal dari guru mampu diselesaikan dengan baik, mereka tidak menyerah atau macet ditengah-tengah mengerjakan sehingga usaha terus bekerja tanpa macet pun meningkat. Siswa melakukan setiap tahap pembelajaran dengan sungguh-sungguh tanpa membuang waktu untuk bermain ataupun melakukan hal-hal yang mengganggu pembelajaran. Melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu meningkat sebesar 75%. Hasil observasi respons siswa tiap indikator disajikan dalam tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Jawaban Ya untuk Setiap Indikator pada Observasi Respons Siswa dalam Pembelajaran Siklus II

NO Indikator Persentase

capaian indikator

Target capaian

1 Keterlibatan dalam segala kegiatan 77,5% 75%

2 Kemauan untuk berinisiatif 75% 75%

3 Kemauan untuk berkreasi 77,5% 75%

4 Terus bekerja atau tidak macet 82,5% 75%

5 Melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu 75% 75%

Jumlah 387,5%

Rata-rata 77,5%

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa kelima indikator yang diteliti sudah mencapai target yaitu 75%. Persentase terendah ditempati oleh indikator 2 dan 5, yaitu keberanian mengemukakan pendapat dan melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu sebesar 75%. Keterlibatan siswa dalam persiapan, proses dan kelanjutan belajar mencapai 77,5%. Kemauan untuk berkreasi mencapai 77,5%, untuk usaha untuk tidak macet dalam pembelajaran mencapai 82,5%

(2) Hasil Angket Respons Siswa

Angket respons siswa pada siklus II digunakan untuk mengetahui informasi mengenai respons siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Mojogedang setelah menggunakan TGT dengan puzzle. Hasil angket respons siswa untuk setiap indikator seperti pada tabel 10.

Tabel 10. Persentase setiap Indikator pada Angket Respons Siswa Siklus II

NO Indikator Persentase

capaian indikator

Target capaian

1 Keterlibatan dalam segala kegiatan 84,5% 75%

2 Kemauan untuk berinisiatif 76.38% 75%

3 Kemauan untuk berkreasi 77.38% 75%

commit to user

51 NO Indikator Persentase capaian indikator Target capaian

5 Melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu 82.17% 75%

Jumlah 402,92%

Rata-rata 80,59%

Berdasarkan pada tabel 10. dapat diketahui bahwa respons siswa dalam pembelajaran siklus II berkisar antara 82,17% - 84,5%, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 80.59%. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase indikator respons siswa mengalami peningkatan sebesar 3,81% dari siklus I.

(3) Hasil Angket Kepuasan Penggunaan TGT (Teams Games Tournament)

Angket kepuasan penggunaan TGT (Teams Games Tournament) diisi

siswa bersamaan dengan pengisian angket respons yaitu pada pertemuan ketiga pada siklus II. Hasil angket kepuasan penggunaan TGT (Teams Games Tournament) disajikan dalam tabel 11.

Hasil angket kepuasan penggunaan TGT (Teams Games Tournament)

pada siklus II memiliki rentang nilai antara81,25%-93,75% dengan rata-rata kelas

sebesar 87,79%. Ini berarti bahwa pada siklus II siswa memberikan tanggapan yang lebih baik lagi terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan Puzzle. Siswa memberikan tanggapan dengan melaksanakan pembelajaran sebaik-baiknya. Konsep-konsep didalam materi pelajaran lebih dapat dipahami karena siswa mengetahui banyak arti tentang semua kata yang ada dalam materi tersebut.

Tabel 11. Persentase setiap Indikator pada Angket Kepuasan Penggunaan TGT (Teams Games Tournament) Siklus II

No Indikator Persentase (%)

1 Senang 91,25

2 Tidak bosan 87,5

3 Cocok/sesuai 93.75

4 Tugas ringan 85

5 Motivasi belajar bertambah 92.5

6 Mampu berpikir iritis 90

7 Berani berpendapat 82.5

8 Kerjasama 93,75

9 Terampil berbicara 85

10 Saling menghormati 86.25

12 Cepat paham 88.75

13 Penguasaan konsep meningkat 83, 75

Jumlah 1141,25

Rata-rata 87,79

d) Refleksi Tindakan pada Siklus II

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata presentase indikator respons siswa dalam pembelajaran biologi yang dapat dilihat pada tabel 9. Hasil observasi siklus II menunjukkan adanya peningkatan rata-rata sebesar 4,5% dibandingkan dengan siklus I.

Secara keseluruhan persentase tiap indikator respons siswa dalam pembelajaran biologi telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan masing-masing indikator respons siswa dalam pembelajaran dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, indikator keterlibatan siswa dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar meningkat sebesar 2,5%, indikator kemauan untuk berinisiatif meningkat sebesar 7,5%, indikator kemauan untuk berkreasi meningkat sebesar 2,5%, indikator terus bekerja atau tidak macet meningkat sebesar 5%, dan indikator melakukan tanpa membuang waktu meningkat sebesar 5%. Persentase capaian untuk semua indikator pada siklus II telah mencapai target yang ditentukan.

Tabel 9 menunjukkan respons siswa pada kegiatan pembelajaran paling sering adalah saat kegiatan presentasi. Bila dibandingkan dengan siklus I, frekuensi indikator siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran meningkat sebesar 77,5%. Hal ini dikarenakan siswa merasa senang dapat menanyakan hal- hal yang belum diketahui kepada guru. Sementara frekuensi siswa dalam mengemukakan permasalahannya juga meningkat menjadi 75% adalah saat kegiatan diskusi kelompok karena bisa bertanya kepada temannya sendiri apabila mengalami kesulitan. Frekuensi berrespons (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar paling sering adalah saat kegiatan kerja kelompok dan permainan yaitu meningkat tajam menjadi 77,5% adalah saat kegiatan tatap muka dengan guru, diskusi, dan permainan. Hal ini disebabkan siswa dituntut aktif untuk menyusun setiap kata yang disertai pernyataan sehingga dapat menjadi

commit to user

53

tim pemenang. Frekuensi indikator usaha dan kreativitas siswa juga meningkat menjadi 75% pada siklus II dalam pembelajaran ini dapat ditunjukkan pada hasil pembuatan puzzle yang dibuat oleh masing-masing kelompok. Hal ini di tunjukkan semakin bervariasinya puzzle tersebut, Demikian juga dengan kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada waktu permainan puzzle maka pada siklus II ini presentasenya juga meningkat menjadi 77,5%. Hasil frekuensi indikator respons siswa dalam pembelajaran mengindikasikan bahwa aspek kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan puzzle pada siklus II yang paling banyak berpengaruh terhadap peningkatan indikator respons siswa dalam pembelajaran adalah kerja kelompok.

Berdasarkan hasil observasi dan angket respons siswa pada siklus II ini bahwa setiap indikator persentasenya lebih meningkat dan sudah mencapai target capaian bahkan ada yang melampaui target. Untuk indikator 1 yaitu keterlibatan dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar pada observasi mencapai 77,5% dan angket 84,5% jadi persentase untuk indikator 1 sudah melampaui target, hal ini disebabkan TGT menggunakan puzzle merupakan pembelajaran baru bagi mereka, sehingga mereka tertarik dan mau melibatkan diri dalam segala kegiatan pembelajaran, yang meliputi persiapan, proses dan kelanjutan belajar. Dengan TGT menggunakan puzzle ini sangat melibatkan siswa karena siswa diharuskan menyusun kepingan puzzle, permainan yang mengharuskan siswa dapat menyusun kata-kata dengan benar dan cepat. Siswa mempunyai tanggung jawab terhadap kemenangan kelompoknya, kelompok yang menang akan diberi penghargaan dari guru.

Pada indikator kedua hasil observasi 75% dan angket 76,38%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kedua ini sudah mencapai target walaupun persentasenya paling rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya, pada siklus II indikator ini sudah meningkat tajam karena pada siklus I disebabkan oleh guru yang kurang demokratis dan hangat terhadap siswa maka pada siklus II ini guru mulai bersikap hangat dan demokratis, sehingga proses pembelajaran yang berlangsung cenderung tidak kaku dan santai sehingga semua siswa merasa tidak takut dan lebih percaya diri dalam mengemukakan permasalahannya sehingga

keberanian mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan menjadi meningkat.

Persentase indikator yang ketiga juga mengalami peningkatan yang yang cukup tinggi, untuk indikator ketiga yaitu kemauan untuk berkreasi dapat dilihat dari siswa menyusun kepingan puzzle sampai siswa mendapat penghargaan, Dengan siswa menyusun kepingan puzzle tersebut berarti siswa sudah berrespons langsung walaupun hasilnya bervariasi tetapi dengan adanya variasi dalam penyusunan puzzle tersebut maka usaha dan kreativitas siswa dapat dilihat secara jelas.

Persentase untuk indikator yang kelima yaitu bekerja tanpa membuang waktu juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari keseriusan siswa menyusun kepingan puzzle. Dalam indikator ini persentase cukup tinggi karena yang pada awalnya siswa hanya sibuk sendiri dan membuang waktunya untuk membuat permainan yang tidak bermanfaat, pada TGT dengan puzzle ini siswa diharuskan menyusun kepingan puzzle, permainan yang mengharuskan siswa dapat menyusun kata-kata dengan benar dan cepat. Siswa mempunyai tanggung jawab terhadap kemenangan kelompoknya, kelompok yang menang akan diberi penghargaan dari guru.

Hasil indikator yang menunjukkan persentase paling tinggi adalah indikator keempat bekerja terus atau tidak macet yang dapat dilihat pada saat mengerjakan soal pada akhir siklus, hal ini dapat dilihat dari usaha siswa untuk

menyelesaikan soal dengan baik, meskipun menemui kesulitan dalam

mengerjakan soal mereka tetap berusaha dan tidak putus asa.

Berdasarkan evaluasi dan analisis pada siklus II diketahui bahwa besarnya persentase respons siswa sudah mencapai target yaitu sebesar 75%. Hasil observasi menunjukkan bahwa 77,5% ikut berrespons dalam pembelajaran, data ini tidak sebanding dengan hasil angket respons yang mencapai 80,59% . Hasil angket kepuasan penggunaan TGT pada siklus II menunjukkan persentase meningkat menjadi 87,79%, ini berarti pula telah mencapai target yang ditentukan yaitu 75%. Proses pembelajaran secara keseluruhan telah mencapai target minimal yang telah ditentukan, sehingga siklus dapat dihentikan. Tindak lanjut berupa

commit to user

55

perbaikan pembelajaran dapat dilakukan oleh guru biologi setelah penelitian sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II menunjukkan gambaran kondisi pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan respons siswa dalam pembelajaran. Kegiatan pengamatan dan diskusi presentasi, diskusi, permainan dan penghargaan dalam pembelajaran perlu dilaksanakan terus menerus agar respons siswa lebih meningkat dan disertai dengan hasil belajar atau prestasi siswa pun lebih meningkat.

Dalam siklus II diperoleh hal-hal sebagai berikut:

(1) Kegiatan presentasi yang dilakukan guru baik di awal maupun di akhir pembelajaran sudah mampu membuat siswa berrespons dalam pembelajaran secara menyeluruh. Sebagai tindak lanjut maka guru menciptakan suasana menjadi lebih akrab dan hangat, sehingga siswa merasa nyaman dan tidak tegang.

(2) Siswa lebih berani mengemukakan permasalahannya saat diberi kesempatan oleh gurunya untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya. (3) Media yang digunakan sudah tepat karena siswa lebih dapat memahami

materi yang telah dijelaskan.

(4) Kemampuan guru menerapkan langkah-langkah pembelajaran dan mengelola waktu pembelajaran sudah lebih meningkat dibandingkan siklus I.

(5) Persiapan puzzle yang digunakan dalam tournament dan persiapan cara bermainnya untuk siswa sudah tersedia dengan lengkap sehingga proses dapat berjalan lancar dan semua siswa dapat terlibat semua.

(6) Siswa lebih berani mengemukakan permasalahannya saat diberi kesempatan oleh gurunya untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya.

3) Deskripsi Antar Siklus

Dokumen terkait