BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
2. Siklus II
a. Rencana Tindakan
Pada siklus II peneliti berencana mengganti beberapa anggota
kelompok yang satu anggota dengan teman bermain.Menumbuhkan
antusiasme anggota kelompok dengan mengingatkan bahwa
peningkatan skor yang didapat disumbangkan untuk kelompok. Hal ini
dan tiap siswa diharapkan mencapai KKM.
b. Pelaksanaan tindakan
Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada
tanggal 24 Oktober dan 26 Oktober 2011 yang diikuti oleh semua
siswa yang berjumlah 36 siswa. Adapun proses belajar mengajar yang
mengacu pada pedoman teknik STAD yaitu mengunakan 8 tahap.
Tahap-tahap tersebut sebagai berikut:
1) Persiapan pembelajaran.
Siswa ditempatkan dalam 9 kelompok yang terdiri dari siswa
yang heterogen (kemampuan, jenis kelamin dan etnis). Anggota
kelompok pada siklus II ini ada beberapa perubahan karena di
siklus I ada kelompok yang ramai, sehingga anggota kelompok
perlu diganti. Teman satu bermain ditempatkan pada kelompok
yang berbeda. Jumlah kelompok bertambah, anggota kelompok
diganti semuanya.
2) Penyajian materi.
Peneliti di sini adalah sebagai guru. Guru memberi tahu
tujuan pembelajaran yaitu dengan berdiskusi diharapkan siswa
mampu menyelesaikan operasi hitungpembagian, memberikan
motivasi dan menjelaskan materi tentang cara menyelesaikan soal
pembagian. Penjelasan cara menyelesaikan operasi
Guru menuliskan soal di papan tulis:
Hasil pembagian dari 125 : 5 adalah . . . .
Guru menjelaskan cara menyelesaikan operasi hitungpembagian.
Guru : ” Kemarin sudah belajar cara mengerjakan operasi hitungpembagian dengan pengurangan berulang. Masih
ingatkah langkah-langkah mengerjakan operasi
hitungpembagian dengan pengurangan berulang?”
Siswa : “ Masih!”
Guru : “ Coba sebutkan apa saja!”
Siswa : “ Mengetahui jumlah titik-titik, membagi sesuai jumlah titik-titik, menuliskan hasil.”
Guru : “ Ya, bagus kalian masih ingat.” Sekarang kita gunakan
dengan cara bersusun ke bawah, ada yang sudah tau?
Siswa : “belum pak.”
Guru : “Jika belum sekarang perhatikan ke depan bapak akan jelaskan caranya”
Siswa : “Ya, pak.”
Guru : “Jika ada soal pembagian 136 : 4, selesaikan dengan cara
bersusun ke bawah.” Langkah pertama adalah 1 dibagi dengan 4.“Bisa atau tidak 1 dibagi 4?”
Siswa : “tidak pak.”
Guru : “Jika tidak bisa maka angka 1 meminjam angka belakangnya, yaitu angka 3.” Jika 1 dan 3 digabungkan
bukan ditambahkan, maka menjadi bilangan 13.“Bisa atau tidak 13 dibagi 4?”
Siswa : “Tidak pak”
Elisa : “ Bisa pak, tapi ada sisanya”
Guru : “ Ya, betul.” 13 tidak dapat dibagi hasilnya bulat, tetapi 13
bisa dibagi dengan 4 dengan ada sisa.
“Berapa hasil 13 dibagi 4, Elisa?”
Elisa : “3 sisa 1, pak”
Guru : “Ya, betul. Tepuk tangan buat Elisa.”
Siswa : “plok…plok…plok” (ruangan kelas ramai dengan tepuk
tangan)
Guru : “Nah, jadi setelah hasilnya sudah diketahui maka kita tuliskan hasilnya di atas, yaitu 3” (guru menuliskan di
papan tulis)
Siswa : “Sisanya ditaruh mana, pak?”
Guru : “Sisanya ditaruh mana?” Perhatikan langkah kedua.
Hasilnya tadi dikalikan dengan pembagi, yaitu 3 dikalikan
4 hasilnya 12, 12 tersebut kita letakkan dibawah 13, lalu
kita kurangkan. “Berapa hasil dari 13 dikurangi 12?”
Siswa : “Satu, pak.”
Guru : “Ya, betul. Kita tuliskan hasilnya di bawahnya.1 sudah
tidak bisa dibagi 4 maka kita turunkan angka belakang 3,
16.”“Apakah 16 bisa dibagi 4?”
Siswa : “Bisa, pak.”
Guru : “Berapa?”
Siswa : “empat, pak.”
Guru : “Ya, betul.” Hasilnya kita tuliskan di atas.“Berapa hasil 4 dikali 4?”
Siswa : “Enambelas, pak”
Guru : “Ya, betul.”
“Hasilnya kita letakkan di bawah 16, lalu kita kurangkan.” “Berapa16 dikurangi 16?”
Siswa : “nol, pak.”
Guru : “Ya, betul.”
“Jadi 136 : 4 hasilnya adalah 34” “Apakah sudah jelas?”
Siswa : “Jelas, pak”
Metode yang dipakai dalam penyampaian materi adalah tanya
jawab.
3) Kegiatan belajar kelompok.
Guru membagikan LKS ke semua siswa. Guru menjelaskan
cara kerja dalam kelompok. Guru meyakinkan siswa telah jelas
tentang operasi hitungpembagian, anggota kelompok diminta
memberikan bantuan kepada anggota kelompoknya yang belum
kegiatan belajar suasana tidak gaduh seperti siklus I. Hal ini
disebabkan oleh teman bermain tidak menjadi satu kelompok lagi,
dan jumlah anggota tiap kelompok lebih sedikit dibanding pada
siklus I, sehingga suasana mendukung untuk berdiskusi.
4) Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok.
Guru dan siswa memeriksa hasil kelompok bersama-sama.
Setiap kelompok diwakili oleh salah satu anggotanya untuk
menuliskan jawabannya di papan tulis. Guru memeriksa hasil tiap
kelompok yang ditulis di papan tulis. Setelah dinyatakan benar
oleh guru, kelompok lain memeriksa jawaban LKS hasil dari
diskusi kelompok. Setelah itu tiap kelompok mengumpulkan satu
lembar jawaban LKS.
5) Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individu.
Pada tahap ini siswa diberikan soal dan lembar jawab. Siswa
mengerjakan soal tes secara individu, tidak dibenarkan untuk
melihat, bertanya atau memberikan jawaban kepada teman.
Suasana saat tes tenang dan berjalan dengan lancar.
6) Pemeriksaan hasil tes.
Pemeriksaan tes ini dilakukan oleh guru. Pemeriksaan ini
dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Guru
menyiapkan kunci jawaban terlebih dahulu sebelum mengoreksi.
7) Pemberian skor peningkatan individu.
membandingkannya dengan skor dasar yaitu menghitung selisih
antara skor hasil tes dengan skor dasar.
8) Penghargaan kelompok.
Pada tahap ini guru menghitung poin rata-rata kelompok.
Poin rata-rata kelompok diperoleh dengan membagi jumlah skor
peningkatan individu semua anggota kelompok dibagi
denganjumlah anggota kelompok. Pada siklus II ini ada 5
kelompoksebagai kelompok super, 4 kelompok
sebagaikelompokhebat dan 1 kelompok sebagai kelompok baik.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi postes II. Postes
dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2011, postes ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar
yang telah dilakukan.
c. Pengamatan
Tujuan obseravsi adalah untuk mengetahui sesuai atau tidaknya
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan teknik kooperatif
tipe STAD dengan teori. Selain kepala sekolah, pelaksana tindakan
mengamati siswa dalam kegiatan belajar kelompok dan saat tes
individu. Pengamatan saat mengerjakan tes secara individu dan saat
berdiskusi dalam kelompok tidak menggunakan lembar observasi.
Saat mengerjakan tes para siswa mengerjakan dengan
sungguh-sungguh dan mengerjakan sendiri tanpa bertanya, melihat dan
d. Refleksi
Pada siklus II peneliti telah menerapkan teknik STAD yang kedua
kalinya dalam pembelajaran matematika dengan baik yaitu sesuai
antara penerapan dengan teori. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa.
Selain itu peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan teknik STAD.Oleh karena itu, penelitian dihentikan.
B. Analisis Data