• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, tidak jauh berbeda dengan

perencanaan pada siklus I. Pada tahap ini, peneliti menyusun

instrumen-instrumen yang akan digunakan baik untuk pertemuan 1

maupun pertemuan 2. Setelah instrumen selesai disusun, kemudian

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, kepala sekolah dan juga

kepada wali kelas. Instrumen yang peneliti siapkan antara lain silabus,

RPP, LKS, bahan ajar, lembar observasi keaktifan siswa, lembar

wawancara guru, media pembelajaran, instrumen tes evaluasi siklus II,

serta menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus II. Namun,

dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, peneliti

mengacu pada refleksi pada siklus I dengan harapan

b. Pelaksanaan 1) Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama, dilaksanakan

pada tanggal 19 April 2013. Sebelum masuk kelas siswa berbaris

terlebih dahulu di depan kelas. Ketua kelas menyiapkan barisan,

kemudian mengurutkan barisan yang paling tenang untuk masuk

kelas disertai saling bersalaman. Sebelum pembelajaran siklus II

pertemuan 1 dimulai, guru mempersiapkan kelas dan

mengkondusifkan kelas.

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam

dilanjutkan dengan absensi kepada siswa. Setelah itu, siswa

hormat kepada bendera merah putih dan dilanjut dengan berdoa

yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru membangkitkan semangat

siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Hari Merdeka”,

selain itu juga sebagai pengantar masuk pada materi

pembelajaran. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti diawali guru dengan membagi siswa ke dalam

8 kelompok, dengan jumlah anggota 3-4 siswa. Siswa langsung

berkumpul dengan teman kelompoknya. Setelah itu guru

membagikan LKS. Guru juga menjelaskan langkah-langkah

dalam LKS. Dari kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 1 ini,

siklus I. Siswa lebih berani berpendapat, mengkritik pendapat

teman jika tidak sesuai dengan jawaban yang diharapkan, ataupun

bertanya saat ada materi yang kurang dimengerti. Selain itu,

banyak siswa yang mencoba mencari referensi untuk mengerjakan

soal-soal pada LKS, hal ini terbukti saat siswa membuka buku

mata pelajaran terkait saat mengerjakan tugas-tugas.

Guru juga berkeliling untuk mengetahui perkembangan

siswa dalam belajar. Tidak jarang siswa bertanya jika menemui

kesulitan. Setelah diskusi bersama kelompok, perwakilan

kelompok memaparkan hasil diskusi mereka di depan kelas. Di

akhir diskusi, guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan

berdasarkan jawaban-jawaban yang telah dipaparkan di depan

kelas oleh perwakilan kelompok. Dilanjutkan dengan guru

mengajak siswa menyanyikan lagu “ Mengheningkan Cipta” yang

juga berkaitan dengan materi.

Setelah itu guru memberi pengarahan tentang rencana role play pada siklus II pertemuan 2. Guru juga menunjuk beberapa siswa untuk memerankan tokoh dalam role play yang akan dilakukan. Setelah itu guru memberi kesempatan pada siswa

untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami. Pada

kegiatan akhir, siswa mengisi lembar refleksi yang tersedia pada

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua, dilaksanakan tanggal 23 April 2013. Pada

pertemuan kedua ini, siswa melalukan kegiatan role play dari naskah yang sudah dipersiapkan pada pertemuan sebelumnya.

Sebelum siklus II pertemuan 2 dimulai, guru terlebih dahulu

mempersiapkan kondisi kelas, sampai kondisi kelas tenang. Pada

kegiatan awal, guru mengawali pembelajaran dengan salam, dan

absensi kehadiran siswa.

Dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya. Guru juga menjelaskan pembelajaran

yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua ini. Siswa

diingatkan kembali tentang rencana role play yang akan dilakukan. Kemudian guru menjelaskan aturan dalam

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Siswa yang bertugas memainkan role play dibagikan papan nama tokoh, sedangkan siswa yang tidak bertugas dibagikan LKS

yang harus dikerjakan saat mengamati role play. Setelah role play

selesai, siswa kembali ke dalam kelompok untuk dibagikan LK

dan mendiskusikan LK tersebut. Ketika berdiskusi semua anggota

sudah berkontribusi. Hampir semua aktif dalam kegiatan

pembelajaran ini. Kegiatan dilanjutkan dengan membacakan hasil

Seusai membacakan hasil diskusi di depan kelas, guru

mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari seluruh jawaban

yang telah dipaparkan siswa. Guru juga melakukan kegiatan tanya

jawab tentang role play. Siswa yang dapat menjawab diharuskan untuk mengangkat tangan terlebih dahulu, kemudian ditunjuk

oleh guru untuk menjawab. Dilihat dari kegiatan ini, siswa juga

terbukti aktif. Dibuktikan dengan banyaknya siswa yang

mengangkat tangan berebut untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan guru. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan isi dari role play.

Pada kegiatan akhir, siswa kembali ke tempat duduk

masing-masing dan guru segera membagikan lembar evaluasi.

Siswa mengerjakan evaluasi dengan tenang dan serius tanpa harus

bertanya pada teman lain. Setelah selesai, lembar evaluasi

dikumpulkan. Dilanjut dengan mengisi lembar refleksi siswa dan

pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.

c. Observasi

Kegiatan observasi siklus II, peneliti lakukan sama dengan

observasi siklus I yaitu dengan dibantu teman sebaya dan juga guru

kelas. Observasi dilakukan selama dua kali pertemuan. Guru dan

peneliti mengamati keaktifan siswa, aspek afektif, dan aspek

psikomotorik siswa saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan

seperti halnya observasi siklus I. Selain observasi peneliti juga

melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara seperti pada

siklus I kepada guru kelas. Wawancara ini bertujuan untuk

mendukung pemerolehan data dari penelitian.

Dari hasil observasi pertemuan pertama, siswa dibagi dalam

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Mereka duduk

secara berkelompok untuk melakukan diskusi. Diskusi kelompok

sudah tampak berjalan. Meskipun ketika berdiskusi siswa masih

tampak malu ketika mengemukakan pendapat. Akan tetapi semua

angota sudah terlibat di dalam diskusi tersebut. Siswa secara

bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada

pertemuan pertama siklus II ini guru sudah tidak membaca RPP saat

pembelajaran.

Hasil observasi pertemuan kedua, jalannya role play lebih tertata daripada siklus I. Hampir semua siswa hafal dengan naskah. Hanya

ada satu dua siswa yang sesekali melihat naskah. Siswa sudah siap

dengan role play yang akan dilakukan. Pelaksanaannya dilakukan di ruang kelas V, lebih lebar daripada ruang pada siklus I. Siswa yang

tidak bermain juga memerhatikan jalannya role play sampai selesai serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Setelah selesai role play ditampilkan di depan kelas, semua siswa kembali ke dalam kelompok. Ketika diberikan pertanyaan-pertanyaan tentang isi dari

berebut untuk mejawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain

itu ketika berdiskusi kelompok, siswa terlihat antusias dan aktif. Hasil

observasi pada siklus II menunjukkan bahwa keaktifan siswa termasuk

dalam kategori sangat aktif yaitu sebesar 90,25% siswa aktif yang

mengalami peningkatan dari siklus I yang termasuk dalam kategori

aktif. Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari rata-rata

siklus I yaitu 76,14 menjadi 85,65pada siklus II dan persentase siswa

yang mencapai KKM meningkat dari siklus I yaitu 93,54% menjadi

96,77%.

d. Refleksi

Pada siklus II ini, kegiatan pembelajaran lebih baik dari pada

siklus I. Seluruh refleksi dari siklus I sudah peneliti laksanakan

sehingga kasus yang terjadi pada siklus I bisa diminimalkan pada

pembelajaran siklus II. Guru dalam mengajar sudah hafal dengan

langkah pembelajaran, sehingga tidak menimbulkan kesan kaku ketika

mengajar. Pembagian kelompok dengan jumlah siswa antara 3-4 siswa

membuat diskusi dapat dilakukan dengan maksimal. Siswa menjadi

aktif dalam kegiatan ini. Sehingga dapat dikatakan siklus II pertemuan

2 berjalan sesuai rencana.

Pada pertemuan kedua, pembelajaran berjalan lebih baik dari

siklus sebelumnya. Pada siklus II ini, pelaksanaan role play lebih tertata dan berjalan lebih baik. Akan tetapi masih ada berberapa

play lebih matang, siswa masih perlu dibantu untuk diingatkan tentang urutan dari jalannya role play. Namun untuk jalannya role play sendiri berjalan dengan baik. Begitu juga dengan siswa yang mendapat tugas untuk mengamati juga melakukan tugasnya dengan

baik. Mereka tidak menertawakan temannya ketika ada dialog yang

mereka anggap lucu. Berkontribusinya semua siswa membuat

pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam kegiatan pembelajaran

siswa terlihat sangat aktif dan antusias. Semua siswa terlibat dan

bekerja sama dalam kelompok. Keaktifan siswa juga mengalami

peningkatan dibanding dengan pertemuan sebelumnya.

Kegiatan berdiskusi juga lebih baik, semua siswa terlibat saat

kegiatan diskusi. Ketika akan mengerjakan soal evaluasi, siswa

mengerjakan dengan tertib dan tenang, tidak ada siswa yang bergurau

dan bertanya pada teman. Berdasarkan lembar observasi pembelajaran

siklus II sudah baik dan menunjukkan peningkatan keaktifan siswa.

Dibuktikan dengan tercapainya indikator persentase keaktifan siswa

yang ditargetkan mencapai 85% menjadi 90,25%. Tingkat prestasi

siswa juga sudah mengalami peningkatan dibanding siklus I terbukti

nilai anak yang dibawah KKM hanya 1 siswa atau sebesar 3,22%.

Jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditargetkan sebesar 90%

menjadi 96,77%. Rata-rata nilai pada siklus II sudah mencapai target

target akhir sudah terpenuhi, maka penelitian dihentikan pada siklus

II.

Dokumen terkait