• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Dalam dokumen CLARA ANDINA PRASANTI F3309030 (Halaman 103-118)

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Secara garis besar pengeluaran kas perusahaan dilakukan melalui dua

sistem, yaitu sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas

kecil dan sistem pengeluaran kas dengan cek.

Penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran

kas dengan uang tunai dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu

imprest system dan sistem saldo berfluktuasi (fluctuating-fund-balance system).

Pengeluaran kas dengan cek dinilai lebih aman dibanding dengan

pengeluaran kas secara tunai. Menurut Mulyadi (2001:509) pengeluaran

a. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat

diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang tertulis

dalam formulir cek.

b. Dilibatkannya pihak bank dalam pencatatan transaksi pengeluaran

kas perusahaan. Dengan digunakannya cek dalam setiap

pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam

juga oleh bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran

bank (bank statement) kepada perusahaan nasabahnya.

c. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada

check issuer, pengeluaran kas dengan cek memberi manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat

digunakannya cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak

yang menerima pembayaran

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah kesatuan yang melibatkan

bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan

alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain yang digunakan perusahaan

untuk menangani pengeluaran kas. Berikut diuraikan mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengeluaran kas:

a. Fungsi yang Terkait

Menurut Mulyadi (2001:534-535) fungsi yang terkait dalam

1) Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek,

memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada

pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas

kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

2) Fungsi Akuntansi

Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi

bertanggung jawab atas:

a) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut

biaya dan persediaan.

b) Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil.

c) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam

jurnal pengeluaran kas atau register cek.

d) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal

pengeluaran dana kas kecil (dalam

fluctuating-fund-balance system).

e) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi

kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar

yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini

juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi

kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang

3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil

Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpangan dana

kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi

dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian

kembali dana kas kecil.

4) Fungsi yang Memerlukan Pembayaran Tunai

5) Fungsi Pemeriksa Intern

Fungsi ini bertanggung jawab atas perhitungan dana kas

kecil secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya

dengan catatan kas. Fungsi ini juga bertanggung jawab atas

pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil

yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

Adapun fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran

kas dengan cek menurut Mulyadi (2001:513-514) adalah:

1) Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas

Fungsi ini jika memerlukan pengeluaran kas, fungsi yang

bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi

akuntansi (bagian utang). Permintaan cek ini harus

mendapatkan persetujuan dari fungsi yang bersangkutan.

2) Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek,

Pembayaran kepada kreditur biasanya dilakukan dengan

pemindahbukuan.

3) Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang

menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi

pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register

cek, serta pembuatan bukti kas keluar yang memberikan

otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar

yang tercantum dalam dokumen tersebut.

4) Fungsi Pemeriksa Intern

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan

kas secara periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya

dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening Kas

dalam buku besar). Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk

melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas

yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara

periodik.

b. Dokumen yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2001:530-531) dokumen yang digunakan

dalam sistem akuntansi pengeluaran tunai dengan kas kecil adalah:

1) Bukti Kas Keluar

dokumen tersebut. Dalam sistem dana kas kecil, dokumen ini

diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada

saat pengisian kembali dana kas kecil.

2) Cek

3) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil

untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi

pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai

bukti telah dikeluarkannya kas kecil.

4) Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil.

Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas

kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada

pemegang dana kas kecil.

5) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk

meminta kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar

guna pengisian kembali dana kas kecil.

Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas dengan cek menurut Mulyadi (2001:510-512)

1) Bukti Kas Keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas

kepada bagian kasa sebesar yang tercantum pada dokumen

tersebut. Disamping itu, dokumen ini berfungsi sebagai surat

pemberitahuan yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi

pula sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya

utang.

2) Cek

Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk

memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang

kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada

cek. Ada dua pilihan dalam penggunaan cek untuk

pembayaran: check issuer membuat cek atas nama dengan

cara mengisi nama orang atau perusahaan yang akan

menerima pembayaran dan mencoret kata-kata “atau

pembawa” atau check issuer membuat cek atas unjuk dengan

cara mengisi kata “tunai” pada ruang “Atas penyerahan cek

ini bayarlah kepada ________” dan membiarkan tanpa

mencoret kata-kata “atau pembawa”.

3) Permintaan Cek

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2001:532-533) catatan akuntansi yang

digunakan untuk mencatat pengeluaran tunai dengan kas kecil

yaitu:

1) Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan akuntansi ini dalam sistem dana kas kecil,

digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam

pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas

kecil. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar

pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas adalah bukti kas

keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.

2) Register Cek

Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan

yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali

dana kas kecil.

3) Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil

Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil

diperlukan jurnal khusus. Jurnal ini sekaligus berfungsi

sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat

pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini hanya digunakan dalam

sistem dana kas kecil dengan fluctuating fund-balance

Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas dengan cek menurut Mulyadi

(2001:513) adalah:

1) Jurnal Pengeluaran Kas

Dalam pencatatan utang dengan account payable system,

untuk mencatat transaksi pembelian digunakan jurnal

pembelian dan untuk mencatat pengeluaran kas digunakan

jurnal pengeluaran kas. Dokumen sumber yang dipakai

sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas adalah

faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.

2) Register Cek

Dalam pencatatan utang dengan voucher payable system,

untuk mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal:

register bukti kas keluar dan register cek. Register bukti kas

keluar digunakan untuk mencatat utang yang timbul,

sedangkan register cek digunakan untuk mencatat cek-cek

perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur

perusahaan atau pihak lain.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pengeluaran Kas

Menurut Mulyadi (2001:535-543) sistem dana kas kecil dibagi

1) Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

Prosedur pembentukan dana kas kecil dengan imprest

system tidak berbeda dengan prosedur pembentukan dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system. Pembentukan

dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas

kecil.

2) Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran

Dana Kas Kecil

Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban

pengeluaran dana kas kecil dengan imprest system sedikit

berbeda dengan prosedur permintaan dan

pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dengan

fluctuating-fund-balance system. Dalam imprest system, pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan

akuntansi. Sedangkan dalam fluctuating-fund-balance system,

saldo rekening dana kas kecil di dalam buku besar dibiarkan

berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian dan pemakaian

dana kas kecil.

3) Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil

Prosedur pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest

system sedikit berbeda dengan prosedur yang sama dalam fluctuating-fund-balance system. Pengisian kembali dana kas

yang telah dikeluarkan menurut bukti pengeluaran kas kecil.

Sedangkan dalam fluctuating-fund-balance system, pengisian

kembali dana kas kecil didasarkan atas taksiran jumlah uang

tunai yang diperlukan oleh pemegang dana kas.

Adapun prosedur dalam sistem akuntansi pengeluaran kas

dengan cek menurut Mulyadi (2001:515-516) adalah:

1) Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak

memerlukan permintaan cek, yang terdiri dari jaringan

prosedur berikut ini:

a) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

b) Prosedur Pembayaran Kas

c) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas

2) Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan

permintaan cek, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut

ini:

a) Prosedur Permintaan Cek

Dalam prosedur ini fungsi yang memerlukan

pengeluaran kas mengajukan permintaan pengeluaran

kas dengan mengisi permintaan cek.

b) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Berdasarkan dokumen pendukung yang

akuntansi (bagian utang), dalam prosedur pembuatan

bukti kas keluar, bagian utang membuat bukti kas

keluar.

c) Prosedur Pembayaran Kas

Dalam prosedur ini, fungsi kas mengisi cek,

meminta tanda yangan atas cek kepada pejabat yang

berwenang, dan mengirimkan cek tersebut kepada

kreditur yang namanya tercantum pada bukti kas

keluar.

d) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat

pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas atau

register cek.

e. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas

Berikut ini adalah simbol-simbol standar dengan maknanya

masing-masing yang digunakan untuk menggambarkan bagan alir

Dokumen.

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen.

Dokumen dan tembusannya.

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.

Berbagi dokumen.

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama didalam suatu paket.

Catatan.

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama.

Penghubung pada halaman berbeda.

2 1

Kegiatan manual.

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual seperti: menerima order dari pembeli, mengisi formulir, membandingkan, menerima dan memeriksa jenis kegiatan klerikal yang lain.

On-line computer process.

Simbol ini digunakan untuk pengolahan data dengan computer secara on-line. Nama program ditulis di dalam simbol.

Keterangan, komentar.

Simbol ini memungkinkan ahli sistem menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.

Arsip sementara.

Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen, seperti almari arsip dan kotak arsip.

Arsip permanen.

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

Keputusan.

Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.

Garis alir (flowline).

Simbol ini menggambarkan arah pemrosesan data.

Mulai/berakhir (terminal).

Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.

Keluar ke sistem lain.

Ya

B. Analisis Data dan Pembahasan

Dalam menjalankan kegiatannya, Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia

(JRS Indonesia) membentuk beberapa sistem akuntansi, salah satunya adalah

sistem akuntansi pengeluaran kas. Sistem akuntansi pengeluaran kas ini

dibentuk untuk menangani semua transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran

kas. Sistem akuntansi pengeluaran kas yang akan dibahas di dalam bab ini

adalah sistem pengeluaran kas dengan uang tunai, sistem pengeluaran kas

melalui rekening bank, dan sistem pengeluaran kas untuk pengisian main cash.

Dalam dokumen CLARA ANDINA PRASANTI F3309030 (Halaman 103-118)

Dokumen terkait