• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai

Dalam dokumen CLARA ANDINA PRASANTI F3309030 (Halaman 118-131)

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai

Pembayaran tunai dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai

dilakukan dengan menggunakan main cash. Main cash yaitu uang kas

baik rupiah maupun valuta asing yang berada di kantor nasional. Main

cash terdiri atas: main cash IDR (Indonesia Rupiah), main cash USD (US Dollar), dan main cash EUR (Euro) yang disesuaikan dengan

kepentingan fungsi pemakai dana kas. Sistem pengeluaran kas dengan

uang tunai yang dibahas dalam sub bab ini menggunakan main cash IDR

(Indonesia Rupiah).

a. Fungsi yang Terkait

1) Pemakai Dana Kas

Dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai,

pemakai dana kas adalah para staf yang memerlukan

pemakaian internet, selain itu juga untuk pengeluaran yang

tidak bersifat rutin, misalnya: pembelian alat tulis kantor,

biaya transportasi, biaya pelaksanaan kegiatan yayasan, dll.

2) Direktur Nasional

Direktur Nasional bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Regional atas setiap program kegiatan. Dalam hal

yang berkaitan dengan keuangan, Direktur Nasional

bertanggung jawab atas pengambilan keputusan untuk

program baru, pengambilan keputusan di luar anggaran,

pembelian aset yang dibutuhkan, dan pembukaan rekening

bank atas namanya dan National Finance Officer.

Dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai,

Direktur Nasional memiliki wewenang untuk memeriksa dan

memberikan persetujuan terhadap permintaan pengeluaran

kas yang diajukan oleh staf. Dalam hal ini Direktur Nasional

memiliki kewenangan mengeluarkan kas yayasan sebesar

Rp2.500.000,00–Rp275.000.000,00 untuk pengadaan barang

dan jasa yang sudah diperhitungkan di dalam budget

proposal. Sedangkan untuk situasi darurat dan di luar perhitungan budget proposal, Direktur Nasional memiliki

kewenangan mengeluarkan kas yayasan sebesar

3) National Finance Officer

National Finance Officer bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Nasional atas pengelolaan keuangan

yayasan.

Dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai,

National Finance Officer memiliki wewenang untuk memeriksa dan memberikan otorisasi terhadap permintaan

pengeluaran kas yang diajukan oleh staf. Dalam hal ini

National Finance Officer memiliki kewenangan atas pengeluaran kas yayasan kurang dari Rp2.500.000,00 untuk

pengadaan barang dan jasa yang sudah diperhitungkan di

dalam budget proposal. Sedangkan untuk situasi darurat dan

di luar perhitungan budget proposal, National Finance

Officer memiliki kewenangan atas pengeluaran kas yayasan kurang dari Rp2.500.000,00.

4) National Accounting Officer

National Accounting Officer bertanggung jawab langsung kepada National Finance Officer atas main cash, yaitu uang

kas baik rupiah maupun valuta asing yang berada di kantor

nasional dan bertanggung jawab atas pembukuan semua

transaksi keuangan yang dilakukan di kantor nasional.

keuangan kantor nasional ke dalam jurnal-jurnal pada

program akuntansi dan membuat laporan keuangan yang

dihasilkan dalam program akuntansi.

b. Dokumen yang Digunakan

1) Slip Cash Advance

Slip cash advance adalah dokumen yang digunakan oleh pemakai dana kas untuk mengajukan permintaan pengeluaran

kepada pemegang dana kas. Slip cash advance terdiri dari

dua rangkap. Slip cash advance lembar pertama diarsipkan

oleh fungsi akuntansi menurut nama pemakai dana kas dan

lembar kedua disimpan oleh pemakai dana kas sebagai bukti

pertanggungjawaban pengeluaran kas untuk pembayaran

tunai olehnya.

2) Slip Cash Disbursement

Slip cash disbursement adalah dokumen yang dibuat oleh pemakai dana kas untuk mempertanggungjawabkan

pemakaian dana kas. Slip cash disbursement diserahkan

kepada fungsi akuntansi untuk dicatat dalam jurnal

pengeluaran kas.

3) Bukti Transaksi

Bukti transaksi merupakan dokumen pendukung yang

form cash disbursement sebagai pertanggungjawaban pemakai dana kas.

Bukti transaksi internal adalah bukti transaksi yang

ditetapkan oleh yayasan untuk mendukung sebuah transaksi.

Slip bukti transaksi internal hanya dapat digunakan apabila

tidak terdapat bukti transaksi dari luar. Slip bukti transaksi

internal ini terdiri dari nota transportasi, nota belanja, nota

pembayaran, dan nota penerimaan. Bukti eksternal berupa

nota, kwitansi, atau invoice dari pihak luar.

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan

1) Jurnal Pengeluaran Kas

Dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai, catatan

akuntansi yang digunakan untuk mencatat pengeluaran kas

ini dapat dilihat pada program keuangan Front End.

2) Buku Besar dan Buku Pembantu

Buku besar berisi kumpulan rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam

jurnal. Dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai,

posting ke buku besar ini dilakukan secara otomatis oleh program keuangan sesaat setelah mengisi jurnal pengeluaran

kas. Buku pembantu merupakan cabang buku besar yang

pembantu ini berupa daftar yang disajikan secara manual oleh

National Accounting Officer. 3) Laporan Rekonsiliasi Kas

Laporan rekonsiliasi kas adalah laporan yang dihasilkan

setelah National Accounting Officer melakukan perhitungan

fisik saldo kas secara periodik dengan National Finance

Officer.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pengeluaran Kas

dengan Uang Tunai

1) Pemakai Dana Kas

a) Staf yang memerlukan pembayaran tunai membuat

permintaan pengeluaran dengan mengisi slip cash

advance sesuai dengan nominal yang dibutuhkan beserta tujuan pembayaran tunai tersebut.

- Apabila nominal permintaan yang diajukan lebih

dari Rp2.500.000,00 maka slip cash advance

tersebut diteruskan kepada Direktur Nasional.

- Apabila nominal permintaan yang diajukan

kurang dari Rp2.500.000,00 maka slip cash

advance tersebut diteruskan kepada National Finance Officer.

kedua dari National Accounting Officer, staf segera

melakukan pembayaran tunai dan mengumpulkan bukti

transaksi yang dapat mendukung transaksi.

c) Staf membuat pengeluaran kas dengan mengisi slip

cash disbursement yang dilampiri dengan bukti transaksi internal maupun bukti transaksi eksternal

kemudian diserahkan kepada National Accounting

Officer.

d) Setelah slip cash advance lembar kedua dibubuhi

stempel lunas oleh National Accounting Officer, staf

mengarsipkannya sesuai dengan tanggal pengeluaran

kas.

2) Direktur Nasional

a) Direktur Nasional menerima slip cash advance dari staf

yang memerlukan pembayaran tunai lebih dari

Rp2.500.000,00. Direktur Nasional memeriksa dan

memberikan persetujuan terhadap permintaan

pengeluaran kas yang diajukan oleh staf. Selanjutnya

slip cash advance diteruskan kepada National

Accounting Officer. 3) National Finance Officer

dari Rp2.500.000,00. National Finance Officer

memeriksa dan memberikan persetujuan terhadap

permintaan pengeluaran kas yang diajukan oleh staf.

Selanjutnya slip cash advance diteruskan kepada

National Accounting Officer. 4) National Accounting Officer

a) National Accounting Officer menyerahkan uang tunai

beserta dengan slip cash advance lembar kedua kepada

staf yang memerlukan pembayaran tunai setelah

mendapatkan persetujuan dari Direktur Nasional atau

National Finance Officer.

b) Setelah menerima slip cash disbursement yang

dilampiri dengan bukti transaksi internal maupun bukti

transaksi eksternal dari staf yang melakukan

pembayaran tunai, National Accounting Officer segera

memeriksa pertanggungjawaban pemakaian dana kas

dan apabila diperlukan dapat melakukan konfirmasi

nominal pembiayaan ke supplier yang bersangkutan.

c) Setelah melakukan pemeriksaan transaksi pengeluaran

kas, National Accounting Officer memasukkan

transaksi keuangan dengan dasar nominal yang tertera

pengeluaran kas pada program akuntansi Front End

sesuai dengan kode yang berlaku.

d) National Accounting Officer mengarsipkan slip cash

advance lembar pertama menurut nama pemakai dana kas dan menyerahkan lembar kedua kepada pemakai

dana kas setelah dibubuhi stempel lunas.

e) National Accounting Officer mengarsipkan slip cash

disbursement dan bukti transaksi dengan

menempelkannya pada kertas sesuai dengan nomor urut

dan dijilid setiap bulan.

e. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai

Bagan alir sistem pengeluaran kas dengan uang tunai yang

dilaksanakan pada Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia (JRS

Pemakai Dana Kas Tidak Ya MULAI Membuat permintaan pengeluaran Permintaan dalam jumlah besar 2 Cash 1 Advance 2 1 2 Cash 1 Advance

Direktur Nasional National Finance Officer

Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai

2 Cash 1 Advance 1 Memeriksa dan memberi persetujuan terhadap permintaan 2 Cash 1 Advance 3 2 Memeriksa dan memberi persetujuan terhadap permintaan 2 Cash 1 Advance 3 2 Cash 1 Advance

National Accounting Officer

Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai

A

Bersama dengan penyerahan uang tunai

3 2 Cash 1 Advance Menyerahkan uang kepada peminta 2 Cash 1 Advance 4 Konfirmasi ke supplier bila diperlukan 5 Dok. Pendukung Cash Advance 1 Cash Disbursement Memeriksa pertanggungjawaban pemakaian dana 6 N SELESAI Dok. Pendukung 2 Cash Advance 1 Cash Disbursement Jurnal Pengeluaran Kas Front End

Pemakai Dana Kas

Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai 6

Cash 2 Advance

T

Dikembalikan oleh

Accounting Officer setelah dibubuhi stempel lunas

Cash 2 Advance 4 5 T Mengeluarkan uang dan mengumpulkan bukti pendukung Membuat pengeluaran kas Dok. Pendukung Cash Disbursement

Dalam dokumen CLARA ANDINA PRASANTI F3309030 (Halaman 118-131)

Dokumen terkait