commit to user
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA
YAYASAN JESUIT REFUGEE SERVICE INDONESIA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
CLARA ANDINA PRASANTI
F3309030
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user ABSTRACT
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA
YAYASAN JESUIT REFUGEE SERVICE INDONESIA
Clara Andina Prasanti F3309030
The purpose of this research is to find out an overview of the accounting system of cash expenditure in Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation and to find out the strength and the weakness from the accounting system of cash expenditure.
The method of collecting data to complete this research is done by observation to the research object, i.e. Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation which the country office located at Yogyakarta. The used data is primary data that obtained from the research object, including general overview on foundation as well as accounting document and journal that used by the foundation.
The result of this research shows that there are still some weakness found in the accounting system of cash expenditure in Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation. These weakness are include there is no separation between the accounting function and the cashier function in the accounting system of cash expenditure via cash and also there is no separation between the cashier function and the payer function in the accounting system of cash expenditure via bank account.
The conclusion of this research is the accounting system of cash expenditure in Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation has a quite complete system because it still has some weakness. Based on the result of this research, the researcher recommends that it is necessary to make a separation between the accounting function and the cashier function in the accounting system of cash expenditure via cash and also make a separation between the cashier function and the payer function in the accounting system of cash expenditure via bank account.
commit to user
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA
YAYASAN JESUIT REFUGEE SERVICE INDONESIA
Clara Andina Prasanti F3309030
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari sistem akuntansi pengeluaran kas pada Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia dan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem akuntansi pengeluaran kas.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung ke obyek penelitian yaitu kantor nasional Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia yang bertempat di Yogyakarta. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh langsung dari obyek penelitian, termasuk gambaran umum tentang yayasan serta dokumen akuntansi dan catatan yang digunakan oleh obyek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada beberapa kelemahan yang ditemukan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia. Kelemahan ini antara lain adalah belum ada pemisahan fungsi akuntansi dengan fungsi pemegang dana kas dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai dan belum ada pemisahan fungsi pemegang dana kas dengan fungsi yang melakukan pembayaran dalam sistem pengeluaran kas melalui rekening bank.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem akuntansi pengeluaran kas pada Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia sudah cukup baik dan masih memiliki beberapa kelemahan. Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini merekomendasikan bahwa diperlukan pemisahan fungsi akuntansi dengan fungsi pemegang dana kas dalam sistem pengeluaran kas dengan uang tunai dan diperlukan pemisahan fungsi pemegang dana kas dengan fungsi yang melakukan pembayaran dalam sistem pengeluaran kas melalui rekening bank.
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Make It Happen!
“Apply yourself. Get all the education you can, but then, by God,
do something. Don’t just stand there, make it happen.”
“So what do we do? Anything.
Something. So long as we just don’t sit there.
If we screw it up, start over. Try something else.
If we wait until we’ve satisfied all the uncertainties, it may be too late.”
-Lee Lacocca
Penulis persembahkan kepada:
© The God of All Possibilities: Jesus Christ
© Papa, Mama, Ogi, dan Ludi
© Eyang Kakung dan Eyang Putri
© Sahabat seperjuangan: Ery Mutiara N.
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS PADA YAYASAN JESUIT REFUGEE SERVICE
INDONESIA” guna mencapai derajat Ahli Madya Akuntansi Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mendapatkan bimbingan,
bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan yang tulus dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
4. Ibu Dra. Falikhatun, M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Sri Suranta, S.E., M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing lapangan
sekaligus dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan,
commit to user
viii
6. Bapak Indrayanto Prasetiyawan selaku National Finance Officer JRS Indonesia
yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan kegiatan penelitian
dan Mas Demetrius Vembri Turanto selaku Accounting Officer JRS Indonesia
yang telah memberikan bimbingan bagi penulis terkait dengan pelaksanaan
penelitian dan proses penulisan tugas akhir.
7. Rekan-rekan JRS Indonesia di kantor nasional Yogyakarta: Romo Yadi; Romo
Maswan; Pak Indra; Mas Vembri; Mbak Mia; Pak Indro; Mbak Dini; Pak Lino;
Lars; Bang Doni; Mas Gombloh; Mas Herman; Mas Ucil; dan Mas Adi, terima
kasih atas keramahan, keakraban, dan kerja sama yang begitu menyenangkan
selama penulis melakukan kegiatan penelitian.
8. Papa-Mama, Didik Sudjarwadi dan Paulina T.C. Wulandari, sebagai inspirasi
sekaligus semangat hidup yang selalu mendidik, membimbing, mengarahkan,
dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menjalani kehidupan ini.
Ucapan terima kasih tidak akan pernah cukup untuk menggambarkan wujud
penghargaan penulis.
9. Kedua adik laki-laki terbaik, Christophorus Nadianto Prayogi dan Cornelius
Ludi Prasojo, terima kasih atas segala bentuk dukungan dan perhatian yang
telah diberikan kepada penulis.
10. Keluarga besar penulis, eyang kakung, dan kedua eyang putri, pakdhe, budhe,
oom, tante, kakak-kakak, dan adik-adik sepupu, terima kasih atas dukungan
commit to user
ix
11. Sahabat terbaik, Ery Mutiara Nurkamalina, terima kasih atas persahabatan
selama enam tahun semenjak berseragam putih abu-abu hingga bersama-sama
menjadi mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
12. Teman-teman Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret angkatan tahun 2009. Terutama untuk
Cita Prasetyani Putri dan Ayu Eska Nugraheni, terima kasih telah menjadi
teman belajar dan teman bermain selama dua tahun terakhir masa perkuliahan.
13. Terakhir, my favorite person in the world, Yacob Aditama, thank you for stay
with me any other way. Que quowle.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini dan
memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan tugas akhir ini. Penulis
berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang sedang
mencari referensi penulisan tugas akhir terkait sistem akuntansi pengeluaran kas.
Surakarta, Desember 2012
commit to user
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM YAYASAN... 1
1. Sejarah Yayasan Jesuit Refugee Service (JRS) ... 1
2. Sejarah Yayasan JRS Indonesia ... 2
3. Keadaan Fisik dan Operasional Yayasan JRS Indonesia ... 4
4. Visi dan Misi Yayasan JRS Indonesia ... 5
5. Struktur Organisasi Yayasan JRS Indonesia ... 6
6. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... 7
7. Program Kegiatan dan Pelayanan ... 80
commit to user
xi
C. PERUMUSAN MASALAH ... 84
D. TUJUAN PENELITIAN ... 84
E. MANFAAT PENELITIAN ... 85
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 86
1. Sistem dan Prosedur... 86
2. Kas ... 87
3. Sistem Akuntansi ... 87
4. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ... 89
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 104
1. Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai ... 104
2. Sistem Pengeluaran Kas Melalui Rekening Bank... 117
3. Sistem Pengeluaran Kas untuk Pengisian Main Cash ... 130
4. Evaluasi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ... 137
BAB III TEMUAN A. KELEBIHAN ... 142
B. KELEMAHAN ... 144
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN ... 145
B. REKOMENDASI ... 146
DAFTAR PUSTAKA ... 152
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Yayasan JRS Indonesia tahun 2012 ... 6
Gambar 2.1. Simbol-simbol Standar untuk Pembuatan Bagan Alir... 101
Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai ... 113
Gambar 2.3. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas Melalui Rekening Bank ... 126
Gambar 2.4. Bagan Alir Pengeluaran Kas untuk Pengisian Main Cash ... 135
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Magang Kerja
Lampiran 3 Bukti Transaksi Internal: Nota Belanja
Lampiran 4 Bukti Transaksi Internal: Nota Pembayaran
Lampiran 5 Bukti Transaksi Internal: Nota Transportasi
Lampiran 6 Slip Cash Advance
Lampiran 7 Slip Cash Disbursement
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA
YAYASAN JESUIT REFUGEE SERVICE INDONESIA
Clara Andina Prasanti F3309030
The purpose of this research is to find out an overview of the accounting system of cash expenditure in Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation and to find out the strength and the weakness from the accounting system of cash expenditure.
The method of collecting data to complete this research is done by observation to the research object, i.e. Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation which the country office located at Yogyakarta. The used data is primary data that obtained from the research object, including general overview on foundation as well as accounting document and journal that used by the foundation.
The result of this research shows that there are still some weakness found in the accounting system of cash expenditure in Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation. These weakness are include there is no separation between the accounting function and the cashier function in the accounting system of cash expenditure via cash and also there is no separation between the cashier function and the payer function in the accounting system of cash expenditure via bank account.
The conclusion of this research is the accounting system of cash expenditure in Jesuit Refugee Service Indonesia Foundation has a quite complete system because it still has some weakness. Based on the result of this research, the researcher recommends that it is necessary to make a separation between the accounting function and the cashier function in the accounting system of cash expenditure via cash and also make a separation between the cashier function and the payer function in the accounting system of cash expenditure via bank account.
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM INSTANSI
1. Sejarah Yayasan Jesuit Refugee Service (JRS)
Jesuit Refugee Service (JRS) adalah salah satu organisasi internasional
(Non Governmental Organization) atau lebih dikenal dengan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dengan misi menemani, melayani, dan
mempertahankan hak asasi pengungsi dan orang yang berpindah paksa.
JRS memberikan pelayanan di tingkat nasional maupun internasional
dengan dukungan dari kantor internasional di Roma.
Jesuit Refugee Service (JRS) didirikan pada tanggal 14 November
1980 sebagai karya Serikat Yesus, yaitu salah satu ordo pastor-pastor
Katolik. JRS secara resmi terdaftar sebagai yayasan di negara Vatikan
pada tanggal 19 Maret 2000.
Jesuit Refugee Service (JRS) melayani di 51 negara dengan
memberikan bantuan bagi para pengungsi di kamp-kamp maupun di
kota-kota, para pengungsi dalam negeri, para pencari suaka, dan
pengungsi yang ditahan di dalam rumah detensi imigrasi. Karya
kesehatan, kegiatan usaha, dan pelayanan sosial. Pada akhir tahun 2010,
lebih dari 500.000 jiwa dilayani oleh JRS.
2. Sejarah Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia (JRS Indonesia) Sebelum diresmikan pada tahun 1999, JRS Indonesia pernah
beroperasi di Pulau Galang yang terletak 560km di sebelah tenggara
Batam untuk melayani pengungsi–pengungsi dari Vietnam. Ketika itu
beberapa Jesuit Indonesia ditugaskan untuk menemani, melayani, dan
membela hak–hak para pengungsi Vietnam yang datang ke Pulau
Galang, para Jesuit Indonesia tersebut diantaranya adalah: P. I.
Warnabinarja, SJ, P. V. Sugondo, SJ, dan P. A. Padmaseputra, SJ.
Setelah PBB menutup kamp pengungsian di Pulau Galang pada tahun
1997, maka berakhir pula tugas JRS Indonesia.
Pada Maret tahun 1999, JRS Indonesia diresmikan oleh Provinsial
Serikat Yesus Indonesia atas permintaan kantor JRS Asia Pasifik di
Bangkok dan JRS Internasional di Roma. Provinsial Serikat Yesus
Indonesia menunjuk P. Hendra Sutedja, SJ sebagai direktur nasional JRS
Indonesia dan P. Karim Albrecht, SJ sebagai direktur JRS Timor Timur.
Kantor nasional JRS Indonesia pada waktu itu berada di Jalan Teratai
VIII Blok H–7, Jakarta. Pada awal peresmiannya, JRS Indonesia identik
dengan Timor Barat karena hampir seluruh karya JRS dipusatkan untuk
menangani pengungsi Timor Leste di Timor Barat (Betun, Atambua, dan
JRS Indonesia mulai berkarya di Ambon pada bulan Maret tahun 2000
dengan melayani pengungsi konflik internal antara komunitas Muslim
dan Kristen. JRS Indonesia bekerja sama dengan LSM setempat,
terutama LSM Muslim dengan memberikan pelayanan seperti pemberian
obat, pendidikan, dan sebagainya. Pada akhir Juni tahun 2001 JRS
Indonesia memberikan pelayanan di Aceh Timur dengan memberikan
bantuan darurat bagi korban konflik, seperti pelayanan kesehatan,
pendidikan, dan distribusi makanan dengan membentuk tim yang
berbasis di Medan yang turut menangani pengungsi Aceh di wilayah
Sumatera Utara.
JRS Indonesia resmi tercatat sebagai yayasan di Indonesia pada
tanggal 25 Juli 2001. Pelayanan JRS selanjutnya yaitu memberikan
bantuan bagi para pengungsi tsunami Aceh di Banda Aceh, Langsa,
Lamno, Calang, Meulaboh, dan Tapaktuan mulai akhir Desember tahun
2004 hingga pertengahan Juni tahun 2011. Selanjutnya, pada tahun 2005
hingga tahun 2007 JRS Indonesia memberikan pelayanan korban
bencana gempa dan letusan Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa
Tengah.
Pada awal tahun 2009 hingga sekarang, JRS Indonesia memberikan
pelayanan bagi para pengungsi lintas batas dan pencari suaka yang
berasal dari Myanmar dan negara–negara di kawasan Timur Tengah
di Medan, Bogor, Yogyakarta, dan Surabaya. JRS Indonesia juga turut
memberikan bantuan bagi para pengungsi Gunung Merapi di Yogyakarta
maupun beberapa kabupaten di Jawa Tengah pada akhir tahun 2010,
kemudian memberikan pelayanan bagi para pengungsi konflik di tempat
pengungsian di Ambon, Maluku pada awal tahun 2012.
3. Keadaan Fisik dan Operasional Yayasan Jesuit Refugee Service
Indonesia (JRS Indonesia)
Kantor nasional Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia (JRS
Indonesia) beralamat di Gang Cabe DP III/No.9 dan 13, Puren,
Pringwulung, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283, nomor
telepon/faks: (0274) 517405, e-mail: [email protected], dan website:
www.jrs.or.id. Kantor nasional JRS Indonesia terdiri dari dua unit.
Kantor nasional yang kedua berada di gang yang sama dengan nomor 13.
JRS Indonesia juga memiliki beberapa kantor di wilayah layanan di
beberapa daerah, yaitu:
a. JRS Medan-Immigration Detention Center Project Office
Beralamat di Jalan Pinus I No.15, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel
Baru, Medan 20239, Sumatera Utara, nomor telepon: (061)
6631867.
b. JRS Bogor-Asylum Seeker Project Office
Beralamat di Jalan Raya Wangun, Kompleks Kehutanan Wana
c. JRS Pasuruan-Immigration Detention Center Project Office
Beralamat di Perumahan Pondok Sejati Indah Blok IX/5 kota
Pasuruan, Jawa Timur, nomor telepon: (0343) 426683.
d. JRS Ambon-Internally Displaced Persons Molucca Project Office
Beralamat di BTN Paso Indah, Blok 7 No.15 RT.046 RW.009,
Desa Paso, Kecamatan Teluk Ambon, Ambon 97116, nomor
telepon: (0911) 362715.
4. Visi dan Misi Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia (JRS Indonesia)
Visi: Demi penegakan keadilan (dan perdamaian) bagi pengungsi
dalam semangat dialog dengan budaya dan agama lain, JRS Indonesia
melaksanakan aneka pelayanan kepada masyarakat pengungsi agar para
pengungsi mendapatkan martabatnya kembali sebagai anggota
masyarakat yang normal dan damai sejahtera.
JRS Indonesia sadar bahwa keadilan dan perdamaian tidak mungkin
tercapai tanpa adanya kerja sama dengan pihak manapun termasuk
dengan pihak-pihak yang beragama, berbudaya, berbangsa lain.
Misi: Menemani, melayani dan membela hak-hak pengungsi lintas
batas dan pengungsi internal.
JRS Indonesia menyediakan diri dengan terlibat di tengah-tengah
masyarakat maupun individu, dan meningkatkan kerja sama dan jaringan
5. Struktur Organisasi Yayasan Jesuit Refugee Service Indonesia (JRS Indonesia)
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Yayasan Jesuit Refugee Service NPO &
Sumber: National Human Resources Officer
6. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
a. Tanggung Jawab Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan
Tanggung jawab pembina, pengawas, dan pengurus Yayasan
JRS Indonesia dijabarkan sesuai dengan tanggung jawab umum
jabatan di atas yang tercantum dalam UU RI No.28 Th.2004
tentang Perubahan atas UU No.16 Th.2001 tentang Yayasan.
b. Uraian Kerja Direktur Nasional
Bertanggung jawab kepada Regional Director atas tugas–tugas
berikut ini:
1) Berkaitan dengan Program
a) Mengkoordinasi tim assesment untuk membuka
program.
b) Mengkoordinasi tim project design untuk pembuatan
proposal dan perencanaan kerja.
c) Mengkoordinasi tugas–tugas untuk implementasi
program para project director, National Officer, staf
dan support staff yang berada langsung di bawah
koordinasinya.
d) Melaporkan program kepada donor.
e) Bersama dengan National Finance Officer memetakan
f) Menjawab pertanyaan–pertanyaan dari lapangan
mengenai segala sesuatu yang tidak ada pedomannya
(guideline) yang terkait dengan program.
g) Menetapkan pedoman (guideline) program–program
yang dikerjakan JRS sebagai alat untuk mengevaluasi
program.
h) Menindaklanjuti hasil pemantauan akuntabilitas
pelaksanaan program–program JRS apakah sudah
berdasarkan standar bantuan kemanusiaan yang berlaku
yang dibuat oleh National Program Officer.
i) Membuat keputusan atas rekomendasi yang diberikan
oleh National Program Officer dalam melakukan
pemantauan program berskala besar atau yang
menentukan nama baik JRS karena melibatkan banyak
pihak atau lembaga lain (di luar JRS).
j) Menghadiri pertemuan dan mengadakan koordinasi
program dengan pemerintah, UN, INGO, dan NGO di
tingkat internasional dan nasional yang tidak bisa
diwakilkan untuk mendukung kelancaran program.
k) Menghentikan atau memutuskan keberlangsungan
program di tingkat nasional.
m) Membentuk tim assessment untuk pembukaan program
baru.
n) Memberi persetujuan kepada Project Director atau
National Officer untuk menandatangani suatu kerja
sama (MoU) dengan pihak luar JRS.
o) Memberi masukan kepada Project Director, National
Information–Advocacy Officer dan National Program
Officer dalam mengambil keputusan mengenai
keberlangsungan program JRS yang tidak bekerja sama
dengan pihak atau lembaga di luar JRS.
p) Memberi masukan kepada Project Director, National
Information–Advocacy Officer dan National Program
Officer dalam mengambil keputusan mengenai
keberlangsungan program JRS yang bekerja sama
dengan pihak atau lembaga di luar JRS.
q) Memberi masukan–masukan dan pertimbangan kepada
National Information–Advocacy Officer mengenai
kampanye, publikasi informasi dan data–data yang
bertujuan untuk membela hak–hak pengungsi.
r) Memberi masukan–masukan kepada National Program
Officer dalam mengambil keputusan untuk pemindahan
anggaran yang belum dipakai dan dengan alasan–alasan
yang kuat.
s) Mengelola program yang dijalankan di Kantor
Nasional.
t) Bersama tim JRS menjaga inventaris aset milik JRS
dan mengatur penggunaannya untuk pelayanan
pengungsi.
2) Berkaitan dengan Personil
a) Memutuskan komposisi personel JRS sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan program di lapangan.
b) Membantu National Human Resources Officer menjadi
anggota tim perekrutan.
c) Mengangkat personel menjadi staf JRS dan atau yang
menduduki posisi struktural (para coordinator, project
director, dan national officer).
d) Menandatangani surat kesepakatan kerja semua staf
JRS dan support staff yang langsung berada di bawah
koordinasinya.
e) Memutuskan perubahan atau perbaikan Kebijakan
Kepegawaian.
f) Memutuskan penempatan, pemindahan dan
HRD, staf Informasi–Advokasi, staf Finance serta
support staff yang langsung di bawah koordinasinya.
g) Menetapkan gaji personel JRS.
h) Membuat uraian kerja para project director, national
officer, staf dan support staff yang langsung berada di
bawah koordinasinya.
i) Membuat penilaian kinerja atas para project director,
national officer, staf dan support staff yang langsung
berada di bawah koordinasinya.
j) Memutuskan peserta pelatihan untuk tingkat nasional
maupun internasional.
k) Memberikan orientasi dan induksi bagi personel baru.
l) Memutuskan wakil yang ditugaskan JRS dalam
pertemuan–pertemuan internasional dan nasional.
m) Mengambil kebijakan khusus untuk hal–hal yang belum
diatur secara jelas dalam aturan kepegawaian JRS.
n) Memberikan ijin cuti bagi para director, para national
officer, dan para officer yang berada langsung di bawah
koordinasinya.
o) Menerbitkan surat peringatan ke–3 (PHK) bagi
personel yang melanggar peraturan sesuai dengan
p) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
misalnya mempelajari dokumen–dokumen yang berisi
tentang perlindungan pengungsi, undang–undang
tentang pendidikan, standar kemanusiaan, guiding
principle tentang kepengungsian, dsb.
3) Berkaitan dengan Keuangan
a) Mengambil keputusan untuk program baru di luar
proposal (di dalam proyek yang sedang berjalan) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di JRS.
b) Mengambil keputusan untuk pengeluaran di luar
anggaran (di dalam proyek yang sedang berjalan)
berdasarkan ketentuan yang berlaku di JRS.
c) Memutuskan pembelian aset yang sangat dibutuhkan
untuk program.
d) Membuka rekening bank untuk seluruh program atas
namanya dan National Finance Officer.
4) Hubungan Donor, Proyek, dan Partnership
a) Bersama Regional Director mencari dana untuk
mendukung program–program di Indonesia, dalam
b) Memberi masukan–masukan dan pertimbangan–
pertimbangan kepada Regional Director untuk
pembukaan dan penutupan program baru.
c) Bila mendapat delegasi dari Regional Director,
membuat perjanjian kerja sama JRS dengan pihak lain
yang bersifat internasional, misalnya donor.
d) Membuat perjanjian kerja sama JRS dengan pihak lain,
misalnya rekanan pelaksana (pembuat film, penerbit,
kontraktor, dsb.), pemerintah, LSM lain, dsb.
c. Uraian Kerja National Finance Officer
Bertanggung jawab kepada Country Director atas tugas-tugas
berikut ini:
1) Berkaitan dengan Program, Keuangan, dan Aset
a) Membantu Country Director dalam pengelolaan
keuangan dan penggalangan dana.
b) Bekerja sama dengan National Program Officer
membuat penghitungan proposal, pengkodean dan
pelaporan untuk para donor sesuai dengan butir-butir
dalam proposal.
c) Bekerja sama dengan Country Director melakukan
penarikan tunai dari bank dan pemakaiannya untuk
d) Melakukan monitoring atas laporan keuangan yang
dibuat oleh masing-masing Project Finance
Coordinator, memperbaiki pengkodean yang salah dan
menjelaskan hal-hal yang tidak jelas kepada mereka.
e) Bersama dengan National Program Officer membuat
evaluasi penggunaan dana. Hasil evaluasi disampaikan
kepada Country Director.
f) Memberi usulan kepada Country Director dan National
Program Officer untuk pembukaan dan penutupan
suatu proyek.
g) Membuat dan mengembangkan sistem logistik, aset dan
dana untuk JRS Indonesia. Sistem yang dibuat harus
disetujui oleh Country Director dan Regional Director.
h) Mengembangkan sistem kontrol dan monitor bagi
semua level transaksi keuangan di JRS.
i) Mengembangkan sistem audit keuangan baik eksternal
maupun internal.
j) Membuat format anggaran dan pelaporan keuangan
seperti format anggaran dan rekonsiliasi.
k) Memastikan bahwa setiap akhir bulan (tanggal 25),
anggaran pembelian dan pembayaran di proyek pada
l) Mengembangkan “banking system”: bank account
holder, otorisasi transaksi bank, dsb.
m) Menyediakan sistem dan mekanisme penggalangan
dana sejauh disetujui oleh Regional Director.
n) Memutuskan pengeluaran darurat Kantor Nasional
berdasarkan ketentuan di JRS yang berlaku bila tidak
bisa berkonsultasi dengan Country Director. Keputusan
dibuat secara tertulis dengan menggunakan format
khusus.
o) Menyajikan perkembangan laporan keuangan setiap
bulan kepada Country Director, para National Officer,
dan Project Director sebagai bahan evaluasi atas
penggunaan uang proyek.
p) Memastikan bahwa staf dapat dipercaya memegang PC
dalam bentuk mata uang apa pun, melaporkannya
secara bertanggung jawab dan tepat waktu sesuai
dengan ketentuan yang disepakati.
q) Sejauh mendapatkan delegasi dari Country Director,
menyetujui pemberikan hak-hak (gaji dan tunjangan)
kepada staf JRS.
r) Menjaga likuiditas (aliran) dana untuk 3 bulan ke
s) Membuka rekening bank atas nama Yayasan JRS
Indonesia bersama dengan Country Director.
t) Melakukan pengawasan uang milik JRS atas para
finance officer dan menyediakan informasi tentang
jumlah dan posisi keuangan JRS untuk Country
Director:
- Memastikan semua transaksi memiliki
bukti-bukti resmi seperti nota-nota.
- Memastikan bahwa semua dokumen keuangan
disimpan dan siap untuk keperluan audit.
- Bertanggung jawab atas seluruh kas JRS
Indonesia dan aset-aset yang digunakan di
proyek.
u) Memberikan masukan atau usulan pertimbangan untuk
pembelian aset-aset JRS kepada Country Director.
v) Mengkoordinasi pengawasan dan pemeliharaan
aset-aset JRS bekerja sama dengan Project Finance
Coordinator.
w) Melakukan audit internal secara teratur (3 bulan sekali)
ke proyek dan memberikan evaluasi tertulis hasil audit.
Hasil evaluasi tertulis tersebut kemudian disampaikan
2) Berkaitan dengan Personel
a) Membantu Country Director sebagai anggota tim
perekrutan staf dan support staff finance (di kantor
nasional) sesuai dengan kebutuhan program di
lapangan.
b) Memberikan orientasi dan induksi mengenai kebijakan
dan mekanisme finance.
c) Memutuskan untuk mengangkat dan menghentikan
support staff untuk bidang finance sesudah konsultasi
dengan para National Officer dan Country Director.
d) Mengusulkan perubahan atau perbaikan Kebijakan
Kepegawaian kepada Country Director.
e) Memberikan uraian kerja personel finance serta support
staff yang berada di bawah koordinasinya.
f) Melakukan penilaian kinerja atas personel finance serta
support staff yang berada langsung di bawah
koordinasinya.
g) Mengusulkan penempatan, pemindahan dan
penggantian staf finance kepada Country Director,
Project Director dan para National Officer.
h) Memutuskan dan mengkoordinasi penempatan,
dengan berkonsultasi dengan para National Officer dan
Country Director.
i) Memberi masukan-masukan atau usulan-usulan kepada
Country Director untuk staf yang ditugaskan mewakili
JRS dalam pertemuan yang mengundang JRS.
j) Memberi masukan-masukan atau usulan-usulan kepada
Country Director untuk staf yang ditugaskan mengikuti
seminar atau pelatihan tingkat internasional yang
diselenggarakan oleh pihak luar JRS.
k) Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan personel yang langsung di bawah
koordinasinya sejauh diatur secara jelas dalam aturan
kepegawaian JRS.
l) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
misalnya mempelajari dokumen-dokumen yang berisi
tentang perlindungan pengungsi, undang-undang
tentang pendidikan, standar kemanusiaan, guiding
principle tentang kepengungsian, dsb.
3) Hubungan Donor, Proyek, dan Partnership
a) Menjaga kepercayaan para relasi (donor, rekan kerja
pembuatan laporan keuangan yang cermat, akurat, dan
tepat pada waktunya.
b) Mengundang auditor dari luar (eksternal) untuk
memeriksa akuntabilitas laporan keuangan JRS dan
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk
kelancaran audit tersebut.
d. Uraian Kerja National Program Officer
Bertanggung jawab kepada Country Director atas tugas-tugas
berikut ini:
1) Berkaitan dengan Program
a) Bekerja sebagai bagian dari tim nasional di Kantor
Nasional maupun dengan proyek di lapangan dengan
mengunjungi dan memberikan dukungan terhadap
program-program demi keberhasilan implementasi
program di lapangan.
b) Bekerja sama dan berkoordinasi dengan tim nasional
maupun proyek untuk menjalankan perannya dalam
koordinasi dan pemberian dukungan dan arahan
proyek.
c) Bertanggung jawab terhadap penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, laporan serta evaluasi program-program
d) Membantu Country Director dalam mengkoordinasi
penyusunan proposal dan membentuk tim project
design.
e) Bersama dengan National Finance Officer membuat
kode keuangan sesuai dengan proposal. Kode keuangan
ini dipakai untuk penyusunan laporan program.
f) Membuat evaluasi keuangan program bersama National
Finance Officer setelah laporan keuangan selesai
dibuat.
g) Bersama National Information-Advocacy Officer
membuat analisis atau laporan untuk program-program
tertentu.
h) Memberikan masukan dan konsultasi dengan tim di
lapangan mengenai segala sesuatu yang tidak ada
pedomannya (guideline) yang terkait dengan program.
i) Bersama dengan Country Director dan Project
Director, mengembangkan dan memantau kriteria,
metodologi dan panduan-panduan progam JRS:
standar-standar perencanaan, penulisan laporan proyek,
membuat pedoman (guidelines) dan agenda, serta
memeriksa proposal-proposal proyek, laporan-laporan
j) Melakukan pemantauan dan menjaga akuntabilitas
pelaksanaan program-program JRS berdasarkan standar
bantuan kemanusiaan yang berlaku, di antaranya
dengan melakukan kunjungan secara berkala ke
lokasi-lokasi proyek, serta membuat evaluasi dan rekomendasi
tertulis dari setiap kunjungan serta menyampaikannya
kepada Project Director dan Country Director untuk
ditindaklanjuti.
k) Melakukan pemantauan program berskala besar/tingkat
nasional atau yang menentukan nama baik JRS karena
melibatkan banyak pihak atau lembaga lain (di luar
JRS) bersama dengan Project Coordinator dan Project
Director dan membuat rekomendasi tertulis kepada
Country Director yang akan mengambil keputusan.
l) Membangun jaringan kerja sama dan menghadiri
pertemuan-pertemuan terkait dengan program yang
dijalankan JRS dengan pemerintah, UN, INGO, dan
NGO di tingkat nasional untuk mendukung
keberhasilan program.
m) Mempersiapkan dan melaksanakan
pertemuan-pertemuan para Project Director dan Coordinator
n) Memberi masukan-masukan kepada Project Director
dan Coordinator dalam rapat-rapat sejauh diperlukan
serta mendukung dan atau memfasilitasi
pelatihan-pelatihan yang relevan demi keberhasilan program yang
dijalankan.
o) Mengarahkan dan memastikan konsistensi penerapan
misi dan etos kerja JRS dalam implementasi program di
lapangan.
p) Mengkoordinasi perumusan proposal-proposal proyek
untuk kegiatan-kegiatan koordinasi dan
menyampaikannya kepada Country Director.
q) Merekomendasikan penghentian atau pemutusan
keberlangsungan proyek yang tidak bekerja sama
secara resmi dengan pihak atau lembaga lain dengan
mempertimbangkan masukan Project Director dan
Project Coordinator dan mengajukannya kepada
Country Director untuk diputuskan.
r) Merekomendasikan pengambilan keputusan mengenai
keberlangsungan program JRS yang bekerja sama
dengan pihak atau lembaga di luar JRS setelah
mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak kepada
s) Membantu para Project Coordinator dan Project
Director dalam mengelola dan mengevaluasi proyek.
t) Memberikan masukan-masukan dan pertimbangan
kepada Country Director untuk pembukaan atau
penutupan suatu proyek.
u) Membuat dan atau menandatangani kerja sama (MoU)
dengan pihak luar JRS terkait dengan program sejauh
didelegasikan oleh Country Director.
v) Memberikan masukan-masukan dan pertimbangan
kepada National Information-Advocacy Officer
mengenai kampanye, publikasi informasi dan data-data
yang bertujuan untuk membela hak-hak pengungsi.
w) Merunut kembali proyek yang dilakukan atas nama
JRS, mengkaji ulang proposal dan laporan proyek, dan
mengupayakan untuk selalu memperbaharui database
proyek supaya tidak kadaluwarsa.
x) Bersama dengan Country Director dan Project Director
membuat metodologi dan kerangka kerja serta
sumber-sumber untuk evaluasi proyek. Selanjutnya membantu
Project Coordinator dan Project Director dalam
mengelola dan mengevaluasi proyek.
pengalihan program dari proyek yang satu ke proyek
lainnya jika ada program dan anggaran yang belum
dipakai dan dengan memberikan alasan-alasan yang
kuat.
z) Memberikan masukan-masukan dan pertimbangan
kepada National Information-Advocacy Officer
mengenai program advokasi.
aa) Memberikan masukan dan pertimbangan mengenai
program yang dijalankan di Kantor Nasional kepada
Country Director.
bb) Bersama tim JRS menjaga inventaris aset milik JRS
dan mengatur penggunaannya untuk pelayanan
pengungsi.
2) Berkaitan dengan Personel
a) Membantu National Human Resources Officer sebagai
anggota tim perekrutan personel baru sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan program di lapangan, antara
lain dengan mewawancari calon.
b) Mengusulkan perekrutan, pengangkatan, penggantian
dan penghentian personel kepada Country Director.
c) Mengusulkan dan memberi pertimbangan mengenai
Mengusulkan perubahan atau perbaikan Kebijakan
Kepegawaian kepada Country Director.
d) Memutuskan penempatan, pemindahan dan
penggantian staf dan support staff dari area proyek
yang satu ke area yang lain yang berbeda project
director melalui konsultasi dengan Country Director
dan para National Officer.
e) Mengusulkan penempatan, pemindahan dan
penggantian staf program (yang langsung di bawah
koordinasinya) kepada Country Director dan para
National Officer.
f) Mengusulkan gaji personel program kepada Country
Director dan National Human Resources Officer.
g) Membuat dan menandatangani, atas nama JRS, surat
perjanjian kerja support staff yang berada langsung di
bawah koordinasinya.
h) Membuat uraian kerja staf dan support staff yang
berada langsung di bawah koordinasinya.
i) Membuat penilaian kerja personel yang berada
langsung di bawah koordinasinya minimal 2 kali
j) Mengusulkan peserta pelatihan untuk tingkat nasional
maupun internasional kepada Country Director dan
National Human Resources Officer.
k) Memberikan orientasi dan induksi bagi personel baru
untuk materi program.
l) Memberikan usulan dan pertimbangan kepada Country
Director untuk pengangkatan Project Director dan
National Officer.
m) Memberikan masukan-masukan atau usulan-usulan
kepada Country Director untuk staf yang ditugaskan
mewakili JRS dalam pertemuan-pertemuan
internasional maupun nasional.
n) Memberikan masukan-masukan atau usulan-usulan
kepada Country Director dan National Human
Resources Officer untuk staf yang ditugaskan
mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan
oleh pihak luar JRS, baik nasional maupun
internasional.
o) Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan personel yang langsung di bawah
koordinasinya sejauh diatur secara jelas dalam aturan
p) Memberi masukan-masukan atau usulan-usulan kepada
Country Director dan National Human Resources
Officer mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
personel sejauh belum diatur secara jelas dalam aturan
kepegawaian JRS (misalnya mengenai
tunjangan-tunjangan untuk personel).
q) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
misalnya mempelajari dokumen-dokumen yang berisi
tentang perlindungan pengungsi, undang-undang
tentang pendidikan, standar kemanusiaan, guiding
principle tentang kepengungsian, dsb.
3) Berkaitan dengan Keuangan
a) Bertanggung jawab kepada Country Director untuk
penyusunan budget proposal untuk kegiatan-kegiatan
yang diperlukan di bidang program.
b) Menyusun perencanaan anggaran untuk kegiatan yang
diperlukan di bidang program dan mengusulkannya
kepada Country Director.
c) Memberikan laporan kegiatan dan keuangan atas
kegiatan-kegiatan program sesuai dengan format JRS
d) Mengusulkan pembelian aset untuk kelancaran
kegiatan-kegiatan program kepada Country Director.
4) Hubungan Donor, Proyek, dan Partnership
a) Bersama Country Director membantu mencari dana
untuk mendukung program-program di Indonesia,
dalam bentuk pembuatan proposal.
b) Mengembangkan dan mengelola perjanjian-perjanjian
kerja dengan pihak lain terkait dengan implementasi
program dengan berkonsultasi dengan Project Director
dan National Officer.
c) Menjadi penghubung para Program Officer di tingkat
regional.
d) Menjaga kepercayaan para relasi (donor, rekan kerja
sama, dll.) untuk mendukung program-program di
Indonesia dengan cara pemeriksaan proposal dan
pembuatan laporan tepat pada waktunya.
e) Bila mendapat delegasi dari Country Director,
membuat perjanjian kerja sama JRS dengan pihak lain,
misalnya donor, rekanan pelaksana (pembuat film,
penerbit, kontraktor, dsb.), pemerintah, LSM lain, dsb.
f) Melakukan konsultasi dan kerja sama dengan Program
g) Melakukan kerja sama dan partnership dengan
lembaga-lembaga lain dalam menjalankan program.
e. Uraian Kerja National Information–Advocacy Officer
Bertanggung jawab kepada Country Director atas tugas-tugas
berikut ini:
1) Berkaitan dengan Program
a) Membantu Country Director di bidang Informasi,
Database, dan Riset.
b) Membantu Country Director di bidang Advokasi.
2) Berkaitan dengan Personel
a) Bekerja sama dan berkoordinasi dengan tim JRS dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan advokasi, membantu
perekrutan, orientasi dan induksi mengenai informasi
dan advokasi serta standar-standar bantuan
kemanusiaan, dan peningkatan kapasitas staf.
b) Membantu memberikan uraian kerja personel informasi
dan advokasi serta database & IT Officers yang berada
di bawah koordinasinya.
c) Melakukan penilaian kinerja atas personel informasi
dan advokasi serta support staff yang berada di bawah
d) Memberi masukan-masukan atau usulan-usulan kepada
Country Director untuk staf yang ditugaskan mewakili
JRS dalam pertemuan yang mengundang JRS.
e) Memberi masukan-masukan atau usulan-usulan kepada
Country Director untuk staf yang ditugaskan mengikuti
seminar atau pelatihan tingkat internasional yang
diselenggarakan oleh pihak luar JRS.
f) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
misalnya mempelajari dokumen-dokumen yang berisi
tentang perlindungan pengungsi, undang-undang
tentang pendidikan, dokumen-dokumen hukum
Indonesia serta standar kemanusiaan, guiding principle
tentang kepengungsian, dsb.
3) Berkaitan dengan Keuangan
a) Membantu Country Director untuk penyusunan budget
proposal untuk kegiatan-kegiatan advokasi, research
dan informasi.
b) Membantu menyusun perencanaan anggaran untuk
kegiatan advokasi, research dan informasi dan
c) Memberikan laporan kegiatan dan keuangan atas
kegiatan-kegiatan advokasi, research dan informasi
kepada Country Director.
d) Mengusulkan pembelian aset untuk kelancaran kegiatan
advokasi yang sangat dibutuhkan kepada Country
Director.
e) Memberi usulan dan pertimbangan kepada Country
Director mengenai pengeluaran di luar proposal dan
pembukaan program baru di luar proposal proyek yang
sudah disetujui.
4) Hubungan dengan Tim Kerja, Donor, dan Partnership
a) Membantu Country Director mencari dana untuk
program advokasi JRS.
b) Menyediakan dan menyebarkan informasi tentang JRS
untuk mendukung pencarian dana bagi
program-program JRS Indonesia dengan persetujuan Country
Director.
c) Menyelenggarakan kegiatan penggalangan dana di
tingkat nasional bekerja sama dengan National Officer
dan dengan persetujuan Country Director.
d) Menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk
e) Memeriksa dan mengoreksi konsep proposal dan
laporan kegiatan program JRS jika dibutuhkan.
f) Berkoordinasi dengan tim-tim kerja terkait, memastikan
bahwa isu-isu advokasi selalu terintegrasi dalam
pelaksanaan program di lapangan.
g) Menjalin hubungan yang baik dengan jaringan advokasi
dengan memberi informasi terbaru, berbagi informasi
atau data, menghadiri pertemuan jaringan dan
bentuk-bentuk komunikasi/koordinasi yang lain dengan tetap
memperhatikan kepentingan masyarakat yang
didampingi.
h) Mempublikasikan dan mengampanyekan isu-isu
advokasi dengan tetap mempertimbangkan dampak
positif-negatif terhadap masyarakat pengungsi yang
didampingi oleh JRS dengan persetujuan Country
Director.
f. Uraian Kerja Accounting Officer
Bertanggung jawab kepada Finance Officer atas tugas-tugas
berikut ini:
1) Berkaitan dengan Program
a) Bertanggung jawab atas uang kas baik rupiah maupun
b) Membukukan semua transaksi keuangan yang
dilakukan di kantor nasional.
c) Menyimpan bukti-bukti transaksi dan membuat laporan
rekonsiliasi per minggu.
d) Memeriksa laporan keuangan dari semua proyek yang
ada di JRS Indonesia, sekaligus menginformasikan
kepada proyek jika ternyata ada kesalahan kode.
e) Memeriksa semua transaksi keuangan dan memasukkan
semua transaksi keuangan kantor nasional ke dalam
jurnal-jurnal pada sistem akuntansi JRS Indonesia.
f) Membuat laporan keuangan berdasarkan laporan yang
dihasilkan dalam program akuntansi serta membuat
laporan konsolidasi per tiga bulan.
g) Membuat laporan keuangan yang meliputi neraca,
laporan aktivitas serta laporan perubahan aset lembaga
berdasarkan pada sistem akuntansi JRS Indonesia.
h) Menginformasikan secara tertulis kepada National
Finance Officer jika menemukan transaksi yang tidak
wajar.
i) Merekomendasikan kepada National Finance Officer
mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses
j) Mencatat dan memproses laporan akuntansi atas semua
aset yang dimiliki oleh JRS Indonesia.
k) Membantu Finance Officer dalam menyusun laporan
tahunan Pajak Penghasilan ps. 21 Staff/Volunteer dan
Pajak penghasilan ps. 25 Badan.
l) Membantu National Finance Officer dalam membuat
laporan untuk donatur khusus.
m) Membantu National Finance Officer dalam
menyediakan data yang diminta oleh auditor eksternal
dan memberikan keterangan seperlunya kepada mereka
atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
2) Berkaitan dengan Personel
a) Memberikan orientasi dan induksi mengenai kebijakan
dan mekanisme keuangan sejauh diberi delegasi oleh
National Finance Officer.
b) Melakukan penilaian kinerja atas personel finance yang
berada langsung di bawah koordinasinya.
c) Mengusulkan dan mengkoordinasi penempatan,
pemindahan, dan penggantian staff finance kepada
National Finance Officer.
d) Memberi masukan-masukan atau usulan-usulan kepada
ditugaskan mewakili JRS dalam pertemuan yang
mengundang JRS.
e) Memberi masukan-masukan atau usulan-usulan kepada
National Finance Officer untuk staff finance yang
ditugaskan mengikuti seminar atau pelatihan tingkat
internasional yang diselenggarakan oleh pihak luar
JRS.
f) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
misalnya mempelajari dokumen-dokumen yang berisi
tentang perlindungan pengungsi, undang-undang
tentang pendidikan, standar kemanusiaan, guiding
principle tentang kepengungsian, dsb.
3) Berkaitan dengan Keuangan dan Aset
a) Memberikan masukan atau usulan pertimbangan untuk
pembelian aset-aset JRS kepada National Finance
Officer.
b) Mengkoordinasi pengawasan dan pemeliharaan
aset-aset JRS bekerja sama dengan National Finance
Officer.
c) Membantu National Finance Officer melakukan audit
proyek JRS Indonesia dan memberikan evaluasi tertulis
hasil audit.
4) Hubungan Donor, Proyek, dan Partnership
a) Menjaga kepercayaan para relasi (donor, rekan kerja
sama, dll.) untuk mendukung program-program di
Indonesia dengan cara pemeriksaan proposal dan
pembuatan laporan keuangan yang cermat, akurat dan
tepat pada waktunya di wilayah pelaksanaan proyek.
b) Mengusulkan kepada National Finance Officer untuk
mengundang auditor eksternal untuk memeriksa
akuntabilitas laporan keuangan JRS dan
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk
kelancaran audit tersebut.
g. Uraian Kerja Human Resources Administration Officer
Bertanggung jawab kepada Finance Officer atas tugas-tugas
berikut ini:
1) Berkaitan dengan Administrasi Human Resources
a) Perekrutan dan Seleksi Kandidat
- Membantu mengkoordinasi pelaksanaan
perekrutan dalam hal pengumuman,
menyampaikan daftar kandidat kepada
hasil wawancara, mengumumkan penerimaan dan
penolakan, menyampaikan kepada staf baru
tanggal orientasi dan persiapan keberangkatan ke
tempat kerja.
- Menyusun uraian kerja staf berdasarkan masukan
dari para supervisor.
- Membuat dan mengelola pengarsipan kontrak,
uraian kerja, code of conduct dan
dokumen-dokumen staf lainnya berdasarkan informasi dari
para supervisor.
b) Orientasi Staf Baru
- Membantu memberi penjelasan mengenai
administrasi (kontrak dan penggajian) dan
ketentuan-ketentuan mengenai kesejahteraan
personel JRS.
- Mengumpulkan dokumentasi dari staf baru dan
memberikan dokumentasi JRS yang harus
dipegang oleh staf baru.
c) Induksi Staf Baru
- Membantu supervisor membuat/mengingatkan
jadwal induksi staf baru.
d) Pendampingan dan Pengembangan Staf
- Membantu membuat jadwal evaluasi kinerja
untuk masing-masing personel.
- Mengumumkan situasi personel yang
memerlukan perhatian, ulang tahun, dan
semacamnya.
- Membuat dan memperbaharui daftar seminar atau
pelatihan yang pernah diikuti personel.
- Membuat sertifikat seminar atau pelatihan jika
difasilitasi oleh lembaga.
- Memberikan masukan-masukan dan usulan
hal-hal yang terkait dengan peraturan/undang-undang
kepegawaian pemerintah dan organisasi/JRS
kepada para supervisor.
- Menyiapkan format-format untuk rekomendasi
dan keperluan seminar atau pelatihan.
e) Kesejahteraan Staf
- Mencatat absensi personel yang off unpaid.
- Mencatat personel yang bekerja lebih dari 30 hari
di luar wilayah kerjanya.
- Membuat dan memperbaharui informasi atau data
- Membuat dan memperbaharui informasi atau data
antar kontrak dan mengurusi administrasinya
dengan bekerja sama dengan Finance Officer dan
supervisornya.
- Memastikan dana solidaritas diberikan kepada
staf yang berhak.
- Mengelola administrasi Askes seluruh personel
(pendaftaran, reimburse, penghentian,
perpanjangan, dll) dan membuat informasi atau
data terbaru yang berhubungan dengan kesehatan
setiap personel.
f) Penggajian Staf
- Mengusulkan gaji dan tunjangan personel baru
berdasarkan sistem penggajian JRS kepada
National Finance Officer.
- Menghitung gaji dan tunjangan-tunjangan lain
untuk dilaporkan/diberikan kepada National
Finance Officer.
- Membuat slip dan mengirimkan slip-slip gaji
maupun tunjangan kepada masing-masing
personel dengan tembusan kepada National
untuk personel yang didanai oleh proyek yang
bersangkutan.
- Mencatat dan menghitung perubahan-perubahan
tunjangan-tunjangan personel yang mengalami
perubahan status seperti rumah, suami/istri, anak,
dll.
- Melaporkan kepada Finance National Officer
perubahan gaji pokok personel tiap tahun, dan per
semester untuk support staff berdasarkan sistem
yang berlaku.
- Mengurus perpajakan serta memberi informasi
kepada Finance National Officer mengenai
perkembangan perpajakan
g) Akhir Kontrak Staf
- Menyimpan arsip “exit questionnaire”
masing-masing personel
- Membuat draft surat rekomendasi kerja personel
yang selesai di JRS.
- Menyampaikan keputusan sanksi adminisitratif
kepada personel yang bersangkutan.
- Menghitung hak-hak akhir kontrak (gaji,
hak-2) Berkaitan dengan Personel pada Umumnya
a) Ikut menjaga kondisi kerja dan tempat tinggal yang
bersih, sehat, aman, nyaman, serta keamanan personel
JRS wilayahnya.
b) Membantu team finance dibidang transaksi keuangan
harian di kantor nasional jika dibutuhkan.
c) Memberi pertimbangan mengenai kebutuhan seminar
atau pelatihan yang mendukung program kepada
Country Director dan untuk secara keseluruhan.
d) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
misalnya mempelajari dokumen-dokumen yang berisi
tentang perlindungan pengungsi, undang-undang
tentang pendidikan, kemanusiaan, guiding principle
tentang kepengungsian, dsb.
e) Bersama tim JRS menjaga inventaris aset milik JRS
dan mengatur penggunaannya untuk pelayanan
pengungsi.
h. Uraian Kerja Assistant National Program Officer
Bertanggung jawab kepada National Program Officer atas
1) Berkaitan dengan Program
a) Bekerja sebagai bagian dari tim nasional di Kantor
Nasional maupun dengan proyek di lapangan dan
bersama dengan delegasi NPO, mengunjungi serta
memberikan dukungan terhadap proyek JRS demi
keberhasilan implementasi di lapangan.
b) Bertanggung jawab terhadap penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, laporan serta evaluasi program-program
JRS pada level nasional.
c) Memberikan masukan dan konsultasi kepada NPO
mengenai segala sesuatu yang tidak ada pedomannya
(guideline) yang terkait dengan program.
d) Bersama dengan NPO & PCs, mengembangkan dan
memantau kriteria, metodologi dan panduan-panduan
progam JRS: standar-standar perencanaan, penulisan
laporan proyek, membuat pedoman (guidelines) dan
agenda serta memeriksa proposal-proposal proyek,
laporan-laporan tiga bulanan, enam bulanan dan
tahunan.
e) Memberikan masukan kepada NPO tentang konsistensi
penerapan misi dan etos kerja JRS dalam implementasi
f) Membantu perumusan proposal-proposal proyek untuk
kegiatan-kegiatan koordinasi dan menyampaikannya
kepada National Programme Officer.
g) Merekomendasikan pengambilan keputusan mengenai
keberlangsungan program JRS yang bekerja sama
dengan pihak atau lembaga di luar JRS setelah
mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak kepada
National Program Officer.
h) Memberikan masukan-masukan dan pertimbangan
kepada NPO untuk pembukaan atau penutupan suatu
proyek.
i) Merunut kembali proyek yang dilakukan atas nama
JRS, mengkaji ulang proposal dan laporan proyek, dan
mengupayakan untuk selalu memperbaharui database
proyek supaya tidak kadaluwarsa.
j) Membuat metodologi dan kerangka kerja serta
sumber-sumber untuk evaluasi proyek bersama dengan NPO.
Selanjutnya membantu Project Coordinator dalam
mengelola dan mengevaluasi proyek.
k) Membuat rekomendasi kepada NPO untuk pemindahan
atau pengalihan program dari proyek yang satu ke
belum dipakai dan dengan memberikan alasan-alasan
yang kuat.
l) Bersama tim JRS menjaga inventaris aset milik JRS
dan mengatur penggunaannya untuk pelayanan
pengungsi.
2) Berkaitan dengan Personel
a) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
misalnya mempelajari dokumen-dokumen yang berisi
tentang perlindungan pengungsi, undang-undang
tentang pendidikan, standar kemanusiaan, guiding
principle tentang kepengungsian, dsb.
3) Berkaitan dengan Keuangan dan Aset
a) Mengambil keputusan dalam situasi darurat dan tidak
bisa konsultasi dengan atasan langsung untuk program
baru di luar proposal (di dalam proyek yang sedang
berjalan) dengan anggaran sesuai dengan kebijakan
finansial yang ada. Keputusan dibuat secara tertulis
dengan menggunakan format khusus. Jika bisa
konsultasi dengan atasan langsung, hal ini menjadi
b) Mengusulkan pengadaan aset yang sangat dibutuhkan
untuk mendukung pelaksanaan kegiatan program
kepada National Program Officer.
4) Hubungan Donor, Proyek, dan Partnership
a) Mengkoordinasi penerimaan tamu-tamu relasi dan
donor JRS di wilayah kerjanya.
b) Menjalin hubungan dengan penduduk di wilayah
kerjanya, para pejabat sipil, pemimpin dan lembaga
keagamaan setempat, dan wakil lembaga-lembaga
internasional maupun lokal (Badan PBB dan
LSM-LSM) yang berkaitan dengan kerja bagi para pengungsi
(refugee dan asylum seekers) di tingkat proyek.
c) Mengusulkan penutupan proyek atau penghentian
program kepada National Program Officer.
i. Uraian Kerja Communication Officer
Bertanggung jawab kepada National Information-Advocacy
Officer atas tugas-tugas berikut ini:
1) Berkaitan dengan Program
a) Menganalisa kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh
pihak-pihak yang berwenang terhadap situasi politik
yang berkaitan dengan pengungsi lintas batas dan
b) Mengembangkan strategi-strategi komunikasi dan
rencana-rencana komunikasi JRS Nasional terkait
dengan butir 1 di atas.
c) Membantu National Information-Advocacy Officer
mengelola informasi, publikasi dan relasi dengan media
serta menyebarkan riset dan kebijakan JRS
seluas-luasnya.
d) Menulis artikel bagi publikasi nasional maupun
internasional termasuk publikasi-publikasi JRS.
e) Mengelola isi situs jejaring dan merancang serta
mengedit publikasi nasional.
f) Mengorganisasi pelatihan atau lokakarya media dan
komunikasi bagi para staf JRS untuk peningkatan
kesadaran masyarakat terhadap isu-isu yang terkait
dengan pengungsi sehingga staf JRS mampu membuat
identifikasi isu-isu untuk disampaikan secara umum,
serta menerapkan pedoman-pedoman pelatihan yang
telah dibuat kantor regional.
g) Berperan serta dalam berbagai lokakarya, seminar dan
pertemuan serta berkoordinasi dan mengembangkan
komunikasi yang efektif antara JRS dan jejaring
h) Memperbaharui database JRS untuk memastikan
salinan dokumen-dokumen kunci, data dan foto-foto
dari kantor-kantor lapangan maupun nasional dilakukan
secara teratur.
i) Mengelola dan memperbaharui milis internal, eksternal,
termasuk alumni secara berkala.
j) Memastikan perpustakaan JRS di kantor nasional
memiliki koleksi pustaka terbaru sesuai dengan
publikasi kunci terbaru dan informasi buku serta
tersedianya dokumen online.
k) Memastikan server JRS Indonesia berjalan dan
membantu kapanpun dibutuhkan dengan
mengorganisasi pemeliharaan perangkat keras yang
digunakan baik staf nasional maupun lapangan.
2) Berkaitan dengan Personel
a) Mengkoordinasi sukarelawan di kantor nasional yang
bertugas dalam memperbaharui database dan membuat
desain rencana-rencana kerja bagi para sukarelawan
dan mendampingi pelaksanaannya.
b) Mengembangkan kualitas kerja dengan kemauan dan
usaha untuk mengembangkan kemampuan diri,
tentang pendidikan, standar kemanusiaan, guiding
principle tentang kepengungsian, dsb.
3) Berkaitan dengan Keuangan dan Aset
a) Mengusulkan pengadaan aset yang sangat dibutuhkan
untuk mendukung pelaksanaan kegiatan program
kepada National Information-Advocacy Officer.
4) Hubungan Donor, Proyek, dan Partnership
a) Mengkoordinasi penerimaan tamu-tamu relasi dan
donor JRS di wilayah kerjanya sejauh didelegasikan
oleh supervisor.
b) Menjalin hubungan dengan penduduk di wilayah
kerjanya, para pejabat sipil, pemimpin dan lembaga
keagamaan setempat, dan wakil lembaga-lembaga
internasional maupun lokal (Badan PBB dan
LSM-LSM) yang berkaitan dengan kerja bagi para pengungsi
(refugee dan asylum seekers) di tingkat proyek.
j. Uraian Kerja Organization Secretary and Public Relation
Bertanggung jawab kepada Country Director atas tugas-tugas
berikut ini:
1) Hubungan dengan Pemerintah
a) Mencari data dan informasi serta menganalisa
b) Membantu Country Director dalam menyediakan
syarat-syarat administratif dan konsultasi hukum terkait
dengan kelembagaan JRS.
c) Menyediakan dan mengurus tuntutan-tuntutan
administratif dari pemerintah terhadap JRS sebagai
lembaga.
d) Menyediakan laporan-laporan JRS menyangkut
kelembagaan maupun kegiatan program yang perlu
untuk pemerintah.
e) Membuat, mengirim, menerima dan
mendokumentasikan surat-surat keluar dan masuk JRS
ke dan dari pemerintah (sejauh diperlukan).
f) Membantu Country Director dalam membangun relasi
dengan pemerintah demi lancarnya kegiatan program
JRS.
2) Hubungan dengan Institusi Gerejani
a) Membantu Country Director dalam menjaga relasi dan
komunikasi yang baik dengan institusi gerejani dan
kegiatan gerejani (Keuskupan, Paroki, Tarekat Religius,
dan komunitas-komunitas rohaniwan/rohaniwati,
lembaga-lembaga sosial gereja lainnya).