• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku

1. Pengertian Sistem. Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Sistem informasi akuntansi persediaan adalah suatu sistem yang mengatur data persediaan sedemikian rupa sehingga memungkinkan manajer untuk menentukan jenis barang mana yang perlu ditambahkan

(Krismiaji, 2015:367). Dengan demikian, sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dapat disimpulkan sebagai sistem yang mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan yang menghasilkan data terkait informasi persediaan bahan baku bagi pihak pengambil keputusan.

Setiap perusahaan diharuskan mampu mengelola bahan baku apa saja yang akan diolah serta mampu mengelola bahan baku apa saja akan diolah serta memperhitungkan biaya yang dikeluarkan pada saat membeli persediaan bahan baku. Organisasi juga wajib memeriksa kelayakan bahan baku yang diolah, sehingga menghasilkan produksi yang memuaskan pelanggan.

2. Sistem pencatatan persediaan

Persediaan memainkan peran penting dalam organisasi untuk memutuskan gaji atau gaji organisasi. Kesalahan dalam kalkulasi persediaan bepengaruh laporan akuntansi dan artikulasi pembayaran. Misalnya kesalahan dalam memasukkan persediaan aktual akan membawa kesalahan dalam pengenalan keseimbangan persediaan penyempurnaan, sumber daya saat ini, dan sumber daya absolut pada laporan akuntansi.

Menurut Rudianto (2012:222) sistem pencatatan persediaan terbagi menjadi dua yaitu

a. Sistem Perpetual

Ssitem ini dilakukan dimana arus masuk dan arus keluar persediaan dicatat dengan detail. Dalam sistem ini tiap-tiap jenis persediaan dibuatkan kartu stock gudang yang mencatat secara detail arus masuk

dan arus kelur persediaan digudang.

b. Sistem Fisik (Periodik)

Sistem ini digunakan pada saat dimana perkembangan barang masuk dan keluar tidak didokumentasikan secara menyeluruh sehingga untuk mengetahui jumlah persediaan pada suatu waktu tertentu harus melakukan perhitungan fisik digudang.

3. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku a. Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku

Divisi produksi akan membuat catatan ke pemilik sehubungan dengan bahan baku apa yang harus dibeli, dalam jumlah berapa, dan kapan harus dipesan melalui surat atau permintaan pembelian. Setelah permintaan beli dari kantor pembuatan diperoleh, maka pada saat itu, kantor pembelian akan mengirimkan permintaan ke penyedia terdekat.

Kemudian, pada saat itu, bagian pembelian akan menangani permintaan dan pembelian produk didapatkan.

b. Prosedur Penerimaan Persediaan Bahan Baku

Selepas penyedia mengirimkan barang dagangan ke organisasi, pegawai gudang hendak berkoordinasi dengan produk yang diminta oleh perusahaan dengan bahan baku yang sudah didapat dari penyedia.

Setelah barang dagangan yang didapat sesuai dengan permintaan, maka pada saat itu pihak perkumpulan akan memberikan laporan kepada bagian pembelian. Barang dagangan yang telah diperoleh dan diperiksa sesuai permintaan akan dikirim ke luar segmen kapasitas atau pusat distribusi.

Penyedia tidak hanya mengirimkan barang yang diminta tetapi juga akan membuat dan mengirimkan kwitansi pembelian ke bagian pembelian dan diserahkan ke bagian akuntansi.

c. Prosedur Penyimpanan dan Pengeluaran Persediaan Bahan Baku

Salaah satu strategi yang membentuk kerangka pembukuan biaya pembuatan merupakan prosedur penyimpanan bahan baku. Dalam prosedur penyimpanan, pengeluaran stok bahan mentah, bahan pembantu, bahan habis pakai pabrik, dan suku cadang yang digunakan sedang berlangsung dan latihan non-kreasi dicatat. Pada segmen ini barang dagangan yang didapat akan dikumpulkan berdasarkan jenis, ukuran, dan sifatnya. Dalam hal kantor penciptaan membutuhkan bahan mentah untuk menyelesaikan pembuatan, segmen ini akan mengirimkan surat permintaan bahan mentah ke kantor pusat distribusi yang kemudian akan dikirim dari kantor akuntansi dan pembukuan untuk digunakan dalam pencatatan. perubahan persediaan dan pencatatan pembukuan biaya.

4. Fungsi yang Terkait

Sebagaimana dikemukakan oleh Mulyadi (2010:560), beberapa kapasitas terkait dalam sistem informasi akuntansi yaitu:

a. Divisi Gudang

Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat stok yang mendekati dan aktif dalam Kartu Gudang. Satu lagi order di stockroom adalah untuk mendapatkan dan menyelesaikan Sales Order Letter dari segmen Sales Order.

b. Divisi pembelian

Bagian ini dipercayakan untuk benar-benar melihat harga barang dagangan, dan memutuskan penyedia yang akan dipilih untuk memperoleh bahan mentah ruang penyimpanan dan memberikan permintaan beli kepada penyedia.

c. Bagian Pengumpulan

Segmen ini bertanggung jawab untuk benar-benar melihat jenis, kualitas, dan jumlah barang dagangan yang diperoleh perusahaan.

d. Bagian Kartu Persediaan

Bagian ini memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencatatan keluar dan masuknya barang-barang stok tergantung pada permintaan.

5. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan menurut Mulyadi (2010:562), antara lain:

a. Surat Pesanan Pembelian

Surat pesanan pembelian adalah dokumen-dokumen diperlukan untuk melakukan pemesanan pembelian dengan pemasok.

b. Laporan Penerimaan Bahan Baku

Fungsi penerimaan membuat dokumen ini untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok sesuai dengan kriteria pesanan pembelian dalam hal spesifikasi, kualitas, dan kuantitas.

c. Bukti Peringatan

Dokumen ini digunakan sebagai sumber untuk mencatat transaksi penyelesaian barang yang telah selesai dalam jurnal umum, serta untuk

mencatat jumlah dan biaya persediaan tambahan dalam kartu persediaan.

d. Kartu Perhitungan Fisik

Dokumen ini digunakan mencatat temuan perhitungan fisik dalam dokumen persediaan.

6. Catatan Akuntansi

Beberapa pencatatan akuntansi dalam metode perhitungan persediaan menurut Mulyadi (2010:19), yaitu:

a. Catatan Persediaan

Catatan persediaan digunakan untuk mencatat jumlah dan harga pokok barang yang disimpan digudang dan dicatat pada kartu persediaan berdasarkan perhitungan fisik.

b. Catatan Gudang

Catatan gudang memiliki fungsi untuk menandakan produk yang telah disimpan, sehingga memudahkan untuk mencarinya serta mendokumentasikan jumlah barang yang disebutkan dalam catatan gudang, dikelola oleh karyawan gudang yang berasal dari pencatatan persediaan.

c. Jurnal Umum

Jurnal umum bertujuan untuk pembuatan jurnal penyesuaian akun persediaan pada sistem ini terdapat ketidaksesuaian antara jumlah yang dilaporkan dalam akun persediaan dengan saldo yang ditentukan melalui pencatatan persediaan.

7. Kebutuhan Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Bahan Baku

Informasi yang dibutuhkan sistem informasi persediaan akuntasi persediaan merupakan hasil dari kebutuhan informasi sistem pembelian, sistem return pembelian, sistem penjualan, dan sistem return penjualan.

Diantara kebutuhan informasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Nilai keseluruhan dan kuantitas produk yang dijual dan dibeli selama waktu tertentu.

b. Nilai keseluruhan dan kuantitas produk yang dikembalikan ke pemasok selama periode waktu.

c. Persediaan jenis tertentu telah yang telah mendapat titik pemesanan kembali.

d. Identitas pemasok

e. Otoritas pejabat yang berwenang

Dokumen terkait