• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Menurut KBBI kesenian mempunyai arti karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tarian, lukisan, ukiran dan bangunan. Turki Utsmani meninggalkan warisan kesenian yang beragam, yang kemudian pada masa pemerintahan Mustafa Kemal dirubah sesuai dengan pemikirannya. Diantaranya adalah:

Salah satu kesenian yang terdapat di negara Turki adalah Tari Sufi. Adapun fase perkembangan Tarian Sufi yakni awal mulanya terjadi pada abad ke 17M, tariqah mevlevi atau mawlawiyah dikendalikan oleh Kerajaan Utsmaniyah. Meskipun kebebasan mereka dalam mengekspresikan diri dibatasi, tetapi Sang Raja memberikan perlindungan kepada tariqah ini. Karena tariqah ini mendapatkan perlindungan raja maka mereka semakin menyebarkan luaskan keberbagai daerah dan memperkenalkan kepada banyak orang tentang musik dan tradisi yang ada. Pada abad ke18 M, Sultan Salim II masuk dalam Tariqah ini dan menjadi anggotanya. Sang Sultan menciptakan musik untuk upacara-upacara dalam tariqah ini.

Tari sufi berasal dari seorang darwis bernama Shalahuddin Faridun Zarkub. Dia adalah seorang pandai besi. Ketika dia memukul besi yang membentuk irama musik seketika itu Rumi menari dalam keadaan ekstase karena beliau kecewa dan sedih ditinggal gurunya. Karena Rumi menjadikan Shalahuddin sebagai wakil dari Syam yakni guru Rumi yang meninggal. Tarian ini dilakukan Rumi setelah salat isya’ usai dilakukan di Konya dan diikuti oleh darwis yang lainnya (Iqbal, 2010: 85).

Tarian ini juga disebut sebagai sama’. Tarian mistis yang membuka pintu gerbang surga. Salah satu hal yang membuat tarian ini mistis karena poros dari tarian ini adalah puisi dari Maulana Rumi. Tarian ini dilakukan oleh para sahabat dan santri perempuan mengadakan pesta sama’. Kekuatan pada pesta ini adalah kehadiran.

Kehadiran sang kekasih atau Ruh yang ada didalam tubuh. Sama’ adalah tangga menuju surga karena seluruh alam semesta sibuk menari berputar cepat dan

menghenttakkan kaki yang tidak dibatasi oleh waktu. Tarian ini dilakukan oleh penari dalam keadaan merindu dengan sang kekasih terlebih mencapai cinta ilahi secara murni. Dalam menggapai cinta Ilahi ini Rumi pun mengungkapkannya dalam Syair (Schimel,2002: 246).

Pada abad ke 19 M, Tariqah Mawlawiyah merupakan kelompok yang sangat berpengaruh di Turki dan kelompok yang besar. Karena mendapat perlindungan dari Raja Utsmaniyah. Pada abad ini pula, Tarian Sufi mulai dikenal bangsa barat. Para darwis sering mempertunjukkan tarian ini kepada banyak orang. Namun seiring berkembangnya kemajuan Turki. Kelompok ini sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik yakni mereka ssering dibubarkan dan dilarang mempertunjukkan tarian sufi kepada banyak orang. Hal ini dilakukan oleh pemerintah semasa Mustafa Kemal Ataturk. Beliau melakukan ini agar Turki bisa lebih modern dengan kemajuan dunia yang ada dan Turki bisa seperti dunia barat yang maju dengan segala kemajuan ilmu dan pengetahuan (Iqbal,2010: 85).

b. Aya Sophia

Pada tanggal 29 Mei 1453, gereja Aya Sophia dikuasai oleh tentara Islam yang dipimpin oleh Sultan Muhammad Al-Fateh. Atas persetujuan penduduk kristian di kota Istanbul, maka gereja ini di alih fungsikan sebagai masjid. Semua patung dan lambang salib-pun di turunkan (Latip, 2011: 365).

Aya Sophia yang mempunyai arti kebijaksanaan suci. Bangunan ini diperbaiki dan ditambah pada beberapa kesempatan, baik pada masa Byzantium maupun Utsmani. Bangunan ini adalah gereja Justinian, yaitu gereja yang dibangun oleh umat Kristiani. Bangunan ini dijadikan sebagai gereja sampai tahun 1453 saat Sultan Al-Fateh merubahnya. Empat menara ditambahkan dalam waktu

yang berbeda pada suatu abad setelah penaklukan. Beberapa tembok penopang adalah bagian dari bangunan asli, sementara lainnya ditambahkan baik dalam masa Byzantium maupun Utsmani. Bangunan ini dipugar pada tahun 1847-1849. Aya Sophia digunakan sebagai masjid hingga tahun 1934. Kemudian diperbaiki dan dibuka untuk umum sebagai Museum (Freely, 2012: 410).

Pada tahun 1925, bangunan aya sophia di tukar menjadi museum oleh Mustafa Kemal. Ayat-ayat Al-Quran di dalam bangunan di hapuskan dan digantikan dengan gambar-gambar lama (Latip, 2011: 377). Namun penulis menemukan perbedaan tahun pengalih fungsian Aya Sophia dari masjid menjadi museum. Freely (2012: 410) menyatakan dalam bukunya yang berjudul “Istanbul Kota Keisaran” bahwa masjid Aya Sophia dirubah menjadi museum pada tahun 1934.

Menurut sumber lain yang penulis dapat, Mustafa Kemal mengubah status Aya Sophia dari sebuah masjid menjadi museum pada tahun 1937. Sejak saat itu Aya Sophia menjadi salah satu objek wisata yang terkenal oleh pemerintah Turki di Istanbul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Byzantium yang indah mempesona.

Bangunan Aya Sophia terdiri dari dua lantai. Lantai dasar yang juga merupakan hall yang dulu digunakan sebagai tempat ibadah terdapat ornamen-ornamen gereja seperti gambar Yesus yang berdampingan dengan kaligrafi Islam dan Lafadz Allah dan Muhammad. Kaligrafi-kaligrafi Islam juga terdapat didalam hall tersebut. Bangunan ini sudah menghadap kiblat, jadi tidak perlu lagi merubah

mihrab tempat imam, hanya sedikit saja untuk menggeser arahnya beberapa derajat (bersatulahdalamgerejakatolik.com: 29 Maret 2016).

Sejak tahun 1985 oleh UNESCO Aya Sophia ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya dunia yang harus dilindungi. Aya Sophia, menyimpan banyak sejarah di masa Kekaisaran Byzantium. Dibangun di atas tanah dengan lebar 70 meter dan ketinggian 75 meter dengan dome (kubah) berdiameter 31 meter, bangunan ini bisa dibilang sangatlah megah. Pada tahun 306 di masa Kekaisaran Byzantium, di kota Konstantinopel yang merupakan cikal bakal kota Istanbul, Gereja Konstantin dibangun. Lokasi Gereja Konstantin inilah yang merupakanlokasi Gereja Aya Sophia. Sebelum dijadikan gereja, Lokasi Gereja Konstantin itu sendiri awalnya juga merupakan tempat penyembahan masyarakat. Jadi, lokasi Aya Sophia memang merupakan lokasi yang menyimpan banyak cerita masa lalu tentang kehidupan beragama manusia di masa lalu (kompasiana.com: 25 Februaru 2016).

Saat Mustafa Kemal Ataturk, memerintahkan untuk mengubah Aya Sophia menjadi sebuah museum. Mulailah pembongkaran Aya Sophia, dengan menampakkan kembali simbol lukisan-lukisan sakral kekristenan, seperti yang dapat lihat saat ini. Dimana ada dua simbol agama Islam dan Kristen dalam bangunan ini.

Di langit-langit terlihat lukisan dari potongan mozaik merupakan ilustrasi gambar nabi Isa, Bunda Maria dan malaikat bersayap. Dari ribuan atau jutaan kepingan mozaik ini terbentuk berbagai gambar khas abad ke enam.Selain ornament lukisan yang menunjukkan bahwa bangunan ini adalah gereja, juga

terdapat tulisan kaligrafi Allah SWT dan nabi Muhammad SAW, serta para sahabatnya. Serta sebuah tempat untuk azan, sebuah mimbar, dan tempat imam untuk memimpin shalat. Dan juga tempat air seperti gentong dari marmer untuk berwudhu. Di lantai dua, ada sebuah galeri di mana banyak foto dan gambar-gambar. Di lantai dua ini banyak lukisan simbol-simbol agama Kristen. Ada juga lukisan Kaisar Constantine dan istrinya yang mengapit bunda Maria (kompasiana.com: 30 Maret 2016).

c. Masjid Biru/Blue Mosque/ Sultan Ahmet Mosque/ Sultan Ahmet Camii

Masjid ini dibangun antara tahun1609dan1616atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama masjid tersebut. Ia dimakamkan di halaman masjid. Masjid ini terletak di kawasan tertua di Istanbul, dimana sebelum 1453 merupakan pusat dari kotaKonstantinopel, ibukotaKekaisaran Bizantin/Bizantium. Masjid ini dibangun untuk menandingi Aya Sophia. Istanbul adalah lambang kemegahan dan kehormatan Turki. Di Istanbul banyak tersimpan warisan sejarah silam, seperti Masjid Biru, Aya Sofia, makam Sultan Muhammad Al-Fateh dan makan Abu Ayub Al-Ansari. Rakyat Turki menganggap Istanbul sebagai tempat suci (Latip, 2011: 152).

Menurut sejarah, arsitektur Masjid Biru ini adalah Sedefhar Mehmet Aga. Gaya arsitektur masjid-masjid di Turki mengikuti dua gaya, yaitu gaya arsitektur Saljuq dan Turki Utsmani. Adapun Masjid Biru mengikuti gaya arsitektur Turki Utsmani (travel.detik.com: 19 Maret 2016).

Penduduk lokal menyebut Masjid Biru sebagai Sultan Ahmet Mosque (Masjid Sultan Ahmad) atau Sultan Ahmet Camii. Masjid ini mempunyai luar

masjid kekaisaran yang paling indah di Istanbul, dengan bagian depan kubah dan kubah setengah lingkaran yang anggun serta enam menara yang menjulang dari sudut bangunan dan halaman depannya. Bagian dalam masjid memiliki panjang 51 meter dan lebar 53 meter, dinaungi sebuah kubah dengan garis tengah sepanjang 23,5 meter, dan ditopang dengan empat rangka penopang kubah, dengan puncak berada 43 meter diatas lantai. Bagian dalam masjid terkena cahaya dari 250 jendelanya. Semua ini diisi oleh kaca warna-warni Turki dari awal abad ke-17. Lukisan bergaya Arab dibagian atas dilakukan di zaman modern dengan desain yang suram dan warna yang kasar.

Masjid ini di dominasi dengan warna biru yang sangat cerah. Ini lah yang menjadi asal-usul Masjid Biru. Ubin yang digunakan berasal dari Iznik yang digunakan untuk mendekorasi bagian bawah tembok. Di bawah ujung timur masjid tampak sejumlah ruangan berkubah yang dahulu menjadi gudang dan kandang kuda. Namun ruangan itu sudah dirubah menjadi Museum Karpet, yang memamerkan berbagai karya seni mulai dari abad ke-15 hingga abad ke-18 (Freely, 2012 : 440).

Penulis tidak menemukan tentang perubahan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal pasha kepada Masjid Biru ini. Sampai sekarang Masjid Biru masih digunakan untuk sholat lima waktu dan juga sholat pada saat hari raya.

d. Dolmabahce Sarahyi

Istana Dolmabahce merupakan sebuah istana yang menjadi tempat tinggal enam Sultan dan keluarganya. Istana ini merupakan pusat pemerintahan

Kesultanan Turki sejak 1856 M hingga 1922 M. Namun, antara tahun 1887 M hingga 1909 M, tempat tinggal Sultan dan keluarganya dan pusat pemerintahan berpindah ke Istana Yildiz. Istana Dolmabahce adalah tempat tinggal dari Sultan Turki yang terakhir.

Pada bagian Eropa dari selat Bosphorus, Kesultanan Turki menjadikannya sebagai pusat dari berbagai keindahan arsitektur. Dolmabahce yang memiliki gaya arsitektur baroque, rococo, neo-classic, dan Islam. Arti dari kata “Dolmabahce” dalam bahasa Turki adalah “penuh dengan taman”, karena sejak awal area tersebut telah dipenuhi dengan taman bunga.

Dolmabahce Sarayi merupakan monumen yang paling mengesankan di pantai Eropa selat Bosporus, bagian depan yang menghadap laut dan terbuat dari marmer putih sepanjang 248 meter dan kebun serta bangunan tambahannya terhampar di sepanjang dermaga sepanjang 600 meter. Istana ini dibangun oleh Karabet Balyan dan putranya Nikogos yang diselesaikan pada tahun 1835. Saat sultan dan keluarganya pindah ke istana tersebut, istana ini dijadikan sebagai pusat kekaisaran Turki Utsmani. Namun, pada saat akhir kekaisaran Utsmani Dolmabahce menjadi kediaman presiden Mustafa Kemal. (Freely, 2012: 444).

Dengan luas 45,000 m2, Istana Dolmabahce menjadi Istana terluas yang ada di Turki. Dibandingkan Istana Topkapi yang dihiasi oleh keramik iznik dan ukiran khas Ottoman, hiasan Istana Dolmabahce lebih didominasi oleh emas dan kristal. Bohemian Crystal Chandelier terbesar di dunia yang ada di aula utama Istana adalah hadiah dari Ratu Victoria. Bohemian Crystal Chandelier itu memiliki 750 lampu dengan berat 4.5 ton. Di istana ini terdapat tangga besar yang terbuat dari kayu mahogany yang dihiasi oleh kristal baccarat kuningan. Istana

Dolmbahce memiliki koleksi kristal bohemian dan baccarat yang paling banyak di Dunia. Istana Dolmabahce dibangun, karena Sultan merasa bahwa Istana Topkapi sudah terlalu lama dalam bentuk Istana maupun kemewahannya (HijUpblog.tumblr.com: 30 Maret 2016).

Istana ini selain menjadi tempat tinggal juga menjadi kantor untuk pemerintahan kerajaan Ottoman atau kekhalifahan Ustmaniyah hingga penghapusan kekhalifahan pada tahun 1924. Sultan terakhir yang tinggal di istana ini adalah Sultan Abdul Mecid Effendi. Selanjutnya istana ini digunakan oleh Mustafa Kemal Attaturk, sebagai pendiri dan presiden pertama Republik Turki (kompasiana.com: 30 Maret 2016). Mustafa Kemal meninggal di istanan ini pada 10 November 1938. Istana ini telah di perbaiki dan sampai saat ini telah di jadikan museum (Freely, 2012: 444).

Mustafa \\\Kemal jelas membawa perubahan yang sangat besar bagi negara Republik Turki yang baru. Diantara tujuh unsur yang sudah disebutkan diatas, perubahan pada bidang ekonomi dapat dikatakan sangat pesat. Musatafa Kemal berhasil meningkatkan perekonomian Turki. Kondisi perekonomian Turki yang kala itu hancur akibat perang, ia kembalikan dengan kebijakan-kebijakan yang ia jalankan akibat pemikirannya. Kaum tani diberikan kesempatan untuk mengelola tanah tanpa harus membayar pajak yang besar terhadap pemerintah. Pabrik-pabrik dibangun untuk memenuhi kebutuhan rakyat Turki. Kerjasama dengan negara lain dibatasi karena Mustafa Kemal tidak ingin negara lain ikut campur dalam perekonomian di negaranya. Walaupun Mustafa Kemal sangat mengikuti Barat, tetapi ia tidak ingin negaranya dikuasai Barat. Musatafa Kemal berhasil mensejahterakan masyarakat Turki dalam bidang perekonomian.

Dalam bidang pendidikan, ia banyak membangun sekolah rakyat. Hal itu ia lakukan agar Turki memiliki kemajuan pendidikan sehingga dapat mengikuti Barat. Pergantian bahasa Arab menjadi bahasa Turki dan tulisan Arab menjadi tulisan Latin merupakan kendala yang cukup besar karena pada saat itu masyarakat umum menggunakan bahasa Arab dan tulisan Arab. Mustafa Kemal turun langsung ke masyarakat untuk mengajarkan tulisan Latin pada masyarakat umum. Ia berpendapat bahwa dengan menguasai tulisan latin itu akan sangat membantu dalam mengejar keterlambatan Turki dalam menuntut ilmu umum, seperti ilmu sains dan matematika. Kebutaan huruf dalam masyarakat berangsur-angsur menurun karena usaha Mustafa Kemal dalam mengajarkan huruf Latin pada masyarakat.

Dokumen terkait