• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Data Penelitian

2. Sistem Manajemen Pembelian Bahan Baku

Pembelian bahan baku merupakan kegiatan yang menyeluruh dan terfokus

pada pengadaan material pokok yang dibutuhkan untuk proses produksi demi

mencapai tujuan organisasi. Bagian pembelian berfungsi dalam menentukan

kebutuhna memilih pemasok, kedatangan sesuai waktu, harga, bentuk, dan

kondisi yang layak, menerbitkan kontrak atau order dan memastikan pengiriman.

Sistem manajemen dalam aktifitas pembelian bahan baku mempunyai tugas yang

sangat penting dan bertanggung jawab penuh dalam melakukan pembelian

material utama yang dibutuhkan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Dalam menjalankan aktifitas pembelian bahan baku, PT. PDM Indonesia

menerapkan beberapa kebijakan pembelian bahan baku yang harus dipatuhi.

Kebijakan dalam hal ini adalah peraturan atau seperangkat aturan yang menuntun

dan mengarahkan tindakan-tindakan dalam aktifitas pembelian bahan baku yang

dilakukan oleh perusahaan. Adapun kebijakan pembelian bahan baku yang

dilakukan oleh perusahaan yaitu:

a. Aktifitas pembelian bahan baku harus disertai dokumen-dokumen

permintaan penawaran harga, surat order pembelian, dokumen penerimaan

barang, dan bukti kas keluar,

b. Setiap dokumen yang berkaitan dengan dokumen pembelian bahan baku

harus diotorisasikan oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan sistem dan

prosedur pembelian bahan baku,

c. Pemilihan pemasok terbaik harus melalui sistem tender,

d. Pemilihan pemasok dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 2

minggu setelah surat permintaan penawaran harga diterbitkan.

Penerapan kebijakan oleh perusahaan dalam pelaksanaan pembelian bahan

baku dapat membantu tugas bagian pembelian dalam melakukan kegiatan

pembelian bahan baku. Adapun bagian yang berkaitan dengan kegiatan pembelian

bahan baku yang dilakukan oleh PT. PDM Indonesia adalah bagian gudang,

bagian pembelian, bagian penerimaan, dan bagian akuntansi dengan uraian

prosedur pembelian bahan baku yang dilakuakan di bawah ini.

a. Pengajuan Purchase Requisition (PR) oleh bagian purchasing (pembelian)

dengan persetujuan manager purchasing yang bersangkutan kepada bagian

produksi selaku bagian yang memerlukan bahan baku.

b. Bagian Pembelian memeriksa dan melakukan proses pembelian bahan

baku melalui cara tender tertutup kepada beberapa pemasok (supplier)

c. Bagian purchasing akan menerbitkan purchase order (PO) sebanyak 4

(empat) rangkap, yang terdiri dari:

1) Pihak supplier,

2) Pihak Produksi,

3) Keuangan/ Account (ADM) section,

4) File.

d. Pihak supplier melaksanakan pengiriman material bahan baku ke gudang

sesuai dengan purchase order (PO) yang diterima.

e. Pihak gudang akan menerima material bahan baku tersebut sesuai dengan

spesifikasi yang telah tercantum didalam purchase requisition (PR) dan

purchase order (PO) yang mereka terima, kemudian dilakukan pencatatan didalam buku krani gudang guna mencocokkan spesifikasi barang tersebut

ditandai dengan passed oleh kepala gudang dan approve oleh manajer.

Pihak gudang yang menerima material bahan baku tersebut akan

menerbitkan Goods Service and Received Notes (GSRN) sebanyak 4

(empat) rangkap:

1) Pihak Gudang,

2) Pihak Account (ADM) Section,

3) Pihak Purchasing (Pembelian)

f. Pihak supplier mengeluarkan bukti Surat Penerimaan Barang (SPB),

sebagai bukti bahwa barang sudah diterima oleh gudang.

g. Pihak supplier mengajukan permintaan pembayaran kepada Account

(ADM) section section dengan melampirkan:

1) Surat tanda terima barang dari supplier,

2) Surat tagihan pembayaran,

3) Kwitansi pembayaran,

4) Faktur pajak.

h. Pihak Account (ADM) section akan memeriksa kecocokan jumlah unit

material antara copy purchase order (PO) yang telah diterima dari bagian

gudang dengan Goods Service and Received Notes (GSRN) asli dari

gudang serta akan melampirkannya dengan dokumen tagihan pada bagian

no. G.

i. Setelah semuanya lengkap dan sesuai dengan dokumen maka pembuatan

voucher/giro dilakukan untuk pembayaran.

Adapun informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan sistem pembelian

manajemen pembelian bahan baku:

a. Jenis persediaan yang telah mencapai titik pemesanan kembali (reorder point),

c. Order pembelian bahan baku yang telah dipenuhi oleh pemasok tertentu

d. Total saldo utang dagangan pada tanggal tertentu,

e. Saldo utang dagangan kepada pemasok tertentu,

f. Tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan pembelian.

Dokumen yang digunakan adalah purchase requisition, surat permintaan

dan penawaran harga, purchase order, laporan penerimaan barang, surat

perubahan order pembelian dan bukti kas keluar.

a. Surat permintaan pembelian (Purchase Requisition)

Dibuat 2 lembar untuk setiap kali pemesanan. Satu lembar untuk fungsi

pembelian dan tembusan arsip fungsi yang meminta barang.

b. Surat permintaan penawaran harga

Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang

yang pengadaannya bersifat berulang kali terjadinya, yang menyangkut

jumlah rupiah pembelian yang besar .

c. Surat order pembelian (Purchasse Order)

Dokume ini terdiri dari 7 tembusan, yaitu:

1) Surat order pembelian, merupakan lembar pertama surat order

pembelian yang dikirim kepada pemasok sebagai order resmi yang

dikeluarkan oleh perusahaan,

2) Tembusan pengakuan oleh pemasok, tembusan surat order

pembelian ini dikirimkan kepada pemasok, dimintakan tanda tangan

bukti telah diterima dan disetujui order pembelian serta kesanggupan

pemasok memenuhi janji pengiriman barang seperti tersebut dalam

dokumen,

3) Tembusan bagi unit peminta barang, tembusan ini dikirimkan kepada

fungsi yang meminta pembelian bahwa barang yang dimintanya

telah dipesan,

4) Arsip tanggal penerimaan, tembusan ini disimpan oleh bagian

purchasing menurut tanggal penerimaan barang yang diharapkan, 5) Arsip pemasok, tembusan ini disimpan oleh bagian purchasing

menurut nama pemasok, sebagai dasar untuk mencari informasi

mengenai pemasok,

6) Tembusan bagian pembelian, tembusan ini dikirim ke fungsi atau

bagian penerimaan sebagai otorisasi untuk menerima barang yang

jenis, spesifikasi, mutu, kuantitas dan pemasoknya seperti yang

tercantum dalam dokumen tersebut,

7) Tembusan bagian akuntansi, tembusan surat order pembelian ini

dikirim ke bagian akuntansi sebagai salah satu dasar untuk mencatat

kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

d. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini dibuat oleh bagian penerimaan untuk menunjukkan bahwa

barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi,

mutu dan kuantitas seperti yang tercantung dalam surat order pembelian.

f. Bukti kas keluar, dokumen ini dibuat oleh bagian akuntansi untuk dasar

pencatatan transaksi pembelian dan berfungsi sebagai perintah

pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan sebagai

surat pemberitahuan kepada pihak kreditur mengenai maksud pembayaran.

Catatan akuntansi yang digunakan, yaitu:

1) registrasi bukti kas keluar (Voucher Register),

2) jurnal pembelian,

3) kartu utang,

4) kartu persediaan.

3. Pelaksanaan Pemeriksaan Operasional Atas Kegiatan Pembelian Bahan

Dokumen terkait