• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu:

1) Sistem Pemerintahan Feodal

Dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.

2) Sistem Pemerintahan Unitaris

Kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.

Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri.

Dinasti Shang (1766 –1122 SM)

Dinasti Shang merupakan dinasti tertua di negeri Cina, namun tidak adanya bukti tertulis maka pada zaman itu bisa dikategorikan sebagai masa prasejarah. Setelah dinasti Hsia runtuh, muncul Dinasti Shang dengan ibukota Anyang (sebelah Utara Lembah Sungai Hwang Ho). Posisi wilayah kerajaan ini sangat aman, terutama ditunjang oleh kondisi geografi yang tidak mendukung adanya serbuan dari luar, sebelah barat sampai barat daya dikelilingi oleh pegunungan, sebelah Utara adalah padang gurun Gobi dan sebelah timur dan selatan adalah Laut Pasifik. Pada zaman Dinasti Shang muncul kepercayaan menyembah banyak dewa, sebagai dewa tertinggi adalah dewa langit Shang Ti, tetapi bangsa Cina tidak meninggalkan kepercayaan kepada roh nenek moyang. Mereka sudah mengenal tulisan kuno piktograf yang aksaranya disebut Honji, dan sudah mengenal ilmu astronomi (ilmu perbintangan) yaitu sistem penanggalan yang penting untuk kegiatan pertanian dan pelayaran.

Dinasti Chou (1122 – 255 SM)

Pendiri Dinasti ini adalah Wu Wang, ibu kota kerajaannya di Chang An. Hasil kebudayaan dinasti Chou antara lain:

a. Membagi tanah dalam sistem sembilan kotak

b. Masyarakat dibagi dalam empat golongan: Shih (terpelajar), Nung (Petani), Kung (pertukangan), dan Shang (Saudagar)

68

c. Menghasilkan karya sastra seperti : Shu Ching (kitab sejarah), Shih Ching (kitab syair), I Ching (kitab perubahan), Li Chi (kitab adat), Ch’un ch’I (catatan musim semi dan musim rontok)

Sistem pemerintahan pada Dinasti Chou dikuasai secara terpusat di bawah kekuasaan kaisar, dan daerah-daerah yang dikuasai raja dipimpin oleh raja bawahan (raja vazal) sebagai pembantu. Sistem pemerintahan seperti ini melahirkan para tokoh filsafat, di antaranya Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse, dan lain-lain.

Dinasti Chin (221 – 206 SM)

Dinasti Chin memerintah Cina mencapai kejayaan, yakni pada masa Chin Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya, dinasti ini berhasil menguasai Kerajaan Chou, Wei, dan Han sehingga Cina dipersatukan di bawah kekuasaannya. Kebijakan-kebijakan yang pernah dikeluarkan oleh Shih Huang Ti selama berkuasa, yaitu:

1) Penghapusan sistem feodalisme dan raja vazal.

2) Sistem birokrasi terpusat, dengan seorang gubernur untuk mengatur provinsi. 3) Menyusun tulisan yang seragam.

4) Memperluas wilayah Cina, bahkan hingga Korea.

5) Membangun The Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih berdiri megah dan merupakan salah satu keajaiban dunia.

6) Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi 7) Pengaturan takaran dalam perdagangan.

8) Petani dan masyarakat golongan biasa dikenai wajib militer, pajak tinggi dan kerja paksa.

9) Untuk mengamankan kekuasaannya dari rongrongan yang kurang menyetujui pemerintahannya, Kaisar Shih Huang Ti mengeluarkan dekrit untuk membakar dan memusnahkan buku-buku ajaran guru besar Kung Fu Tse, kecuali buku pertanian, pengobatan dan ramalan.

Shih Huang Ti wafat tahun 210 SM, terjadi kekacauan di provinsi yang diakibatkan oleh keserakahan para gubernur dan bangsawan yang ingin mengambil kekuasaan di Cina, dan timbulnya pemberontakan rakyat terhadap sistem yang diterapkan oleh Shih Huang Ti. Salah seorang petani bernama Liu Pang berhasil mengatasi kekacauan dan menduduki tahta kerajaan dengan mendirikan Dinasti Han.

69

https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Lembah_Sungai_Kuning Dinasti Han (206 SM – 221 M)

Kedekatan Liu Pang kepada rakyat dan pendidikan, ajaran Kong Fu Tse dihidupkan kembali bahkan ajarannya dipakai sebagai seleksi calon pegawai negara dan kenaikan jabatan, sistem feodalisme dikekang, penghapusan pajak, dan pembangunan irigasi dan jalan yang baru. Dinasti Han, tetap mempertahankan tradisi dinasti-dinasti sebelumnya untuk memperluas wilayah Cina, bahkan pada saat kekuasaan kaisar Wu Ti menghasilkan sebuah imperium yang luas hingga ke Korea, Turkestan, sebagian India dan Indo Cina.

Berkat imperium ini, terjadi hubungan perdagangan antara Cina dan India sehingga terjadi percampuran kebudayaan dan dimulainya masuk ajaran agama Buddha. Jalur perdagangan Cina dengan Asia Tengah menggunakan jalur sutera, yaitu jalur perjalanan dari Cina ke Asia Tengah melalui India Utara.

Dinasti Sui (589 - 618 M)

Dinasti Sui dengan ibukotanya di Chang-an. Kaisar terbesar dari Dinasti Sui adalah Sui Yang Ti (605-618) dengan menundukkan dinasti Han serta menaklukan Syiung Nu, yakni suku liar dari Utara yang selalu mengganggu Cina. Kaisar ini terkenal karena membangun istana yang mewah, membuat Saluran Kaisar dengan panjang 1.800 km guna memperlancar perdagangan, meluaskan wilayah Cina, dan mengadakan ujian penyaringan bagi pegawai.

Dinasti T’ang (618 – 906 M)

Dinasti Tang didirikan oleh Li Yuan, setelah naik tahta bergelar Tang Kao Tsu. Pada zaman Dinasti T’ang bangsa Cina mengalami kejayaan kembali yang sebelumnya telah hancur dan terpecah-pecah menjadi negara kecil. Kemajuan Dinasti T’ang ditunjang kedekatannya kepada para petani dan kaum bangsawan dengan diberlakukannya Undang-undang tentang pembagian tanah dan perpajakan. Kaisar terbesar dari Dinasti Tang adalah Tang Tai Tsung, wilayah Cina

70

diperluas sampai ke Persia dan Laut Kaspia sehingga terjalin hubungan perdagangan dengan Asia Tengah.

Dinasti Sung (906 - 1127 M)

Pusat pemerintahan Sung Utara berada di Chang-an, tetapi masa Sung Selatan pusat pemerintahannya berada di Nanking. Kaisar terbesar adalah Sung Jen Tsung (1023-1063). Untuk menjaga perdamaian, maka kaisar Sung mengadakan perbaikan dalam pemerintahan dan mengadakan perdamaian dengan bangsa Hsia Hsia yang sebelumnya mengganggu keamanan.

Dinasti Mongol atau Yuan (1260 - 1398 M)

Pembentuk imperium Mongol adalah Genghis Khan, kemudian diteruskan oleh Kublai Khan. Dinasti Yuan didirikan oleh Kublai Khan, yang berasal dari Mongolia. Oleh karena itu, dinasti ini dianggap sebagai pemerintahan asing (dinasti asing). Kaisar yang terkenal ialah Kublai Khan (1260-1294). Ibukota pemerintahannya berada di Peking. Kublai Khan pernah mengadakan serangan ke Pulau Jawa khususnya ke Kerajaan Singasari di masa pemerintahan Kertanegara. Ia mengadakan Pax Mongolia sebagai gabungan pemerintahan raja-raja Mongol di Asia. Di masa pemerintahannya, seorang musafir barat yang bernama Marco Polo datang ke negeri Cina.

Dinasti Ming (1398 - 1644 M)

Masa ini Cina diperintah bangsa sendiri dengan ibukota di Nanking. Dinasti Ming merupakan pemerintahan nasional yang timbul sebagai reaksi atas pemerintahan asing Mongol. Dinasti Ming didirikan oleh Chu Yuan Chang dengan gelar Ming Tai Tsu (lebih dikenal dengan Hung Wu), yang berkuasa memulihkan kehidupan Cina, memperluas ajaran Kung Fu Tse dan mempersatukan Cina. Kaisar terkenal dari Dinasti Ming adalah Ming Ch'eng Tsu, yang lebih dikenal dengan nama Yung Lo (1403-1424). Pada masa pemerintahannya, ibukota kerajaan di pindahkan dari Nanking ke Peking. Di masa pemerintahannya dikirimlah ekpedisi-ekspedisi ke seberang lautan di bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho. Pada masa kaisar Yung Lo ini, Cheng Ho pernah mengadakan pelayaran ekspedisi diplomatik sebanyak enam kali. Dinasti Ming mengalami keruntuhan disebabkan oleh serangan bangsa Manchu yang akhirnya berkuasa di Cina.

Dinasti Manchu (1644 - 1912 M)

Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di Cina, dan merupakan dinasti asing karena berasal dari Manchuria. Pusat pemerintahannya ada di Peking.Dinasti Manchu mencapai masa kejayaaan pada masa pemerintahan Kaisar

71

K'ang Hsi (1662-1722) dan Kaisar Ch'ien Lung (1736-1795). Kebesaran kedua kaisar tersebut, meliputi bidang politik, ekonomi dan budaya khususnya sastra.

Golongan nasionalisme Cina bangkit untuk melepaskan diri dari pengaruh pemerintahan asing (Manchu). Pada tahun 10 Oktober 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen, dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri Republik Cina dengan Sun Yat Sen sebagai presidennya.

Pengaruh Peradaban Lembah Sungai Huang Ho ( Cina ) terhadap Peradaban Indonesia

Apakah pengaruh peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia?

Hubungan antara Cina dan Indonesia telah terbangun sejak masa yang sangat lampau, lebih tua atau sama tuanya dengan hubungan antara Indonesia dengan India. Apabila ditelusuri lebih jauh dan diyakini bahwa migrasi orang-orang Proto Melayu dan Deutero Melayu dari utara Indonesia (Cina Selatan) yang berlangsung antara 2000-1000 Sebelum Masehi sebagai catatan yang menjelaskan hubungan itu, maka hubungan Indonesia-Cina akan lebih tua daripada hubungan Indonesia dengan India. Berikut ini beberapa catatan yang diperoleh dari Denys Lombard (2000:254-337) mengenai kontribusi peradaban Cina terhadap peradaban Indonesia.

Bidang Pertanian

a) Orang Cina memperkenalkan hewan serta alat-alat pertanian dalam bersawah. Contoh menggunakan sapi atau kerbau dalam membajak sawah. Bajaknya sendiri diperkenalkan secara luas oleh orang-orang Cina.

b) Orang Cina memperkenalkan model alat pengosoh padi yang digerakkan dengan tenaga dua atau tiga ekor lembu.

c) Orang Cina memasukkan jenis tanaman baru, seperti terung, labu, kapas, beras, adas, buluh, gadung, kacang tanah, lada, pacar, rami, dan ubi. Aneka sayuran, seperti kucai, lokio, lobak, pecai, caisim, kalian (sejenis bayam). Jenis buah-buahan seperti lengkeng dan leci (banyak terdapat di Bali). Ada juga tanaman merambat yang daunnya digunakan untuk membuat semacam agar-agar yang disebut cincau. Termasuk juga kacang hijau dan semua produk olahannya, seperti tauge (kecambah), tahu, taoci atau tauco, dan tanaman teh. Bidang Pertambangan

Dalam hal pertambangan, orang Cina memperkenalkan kepandaian mengolah logam. Orang Cina tertentu adalah pandai besi yang sangat terampil yang kemudian banyak ditiru oleh orang Indonesia.

72

Dalam sektor kelautan banyak temuan teknologi maritim merupakan jasa bangsa Cina. Contoh, kemudi linggi buritan dan perahu mayang. Selain itu, orang Cina berkontribusi dalam segala usaha pengolahan laut. Budidaya tiram, ikan, dan pembuatan garam diperkenalkan oleh orang Cina. Beberapa kosa kata Cina pada nama binatang masih dikenal hingga saat ini, seperti mua (belut), ebi (udang kering), pauhi (abalone), dan isit (sirip hiu). Orang Cina juga memperkenalkan perayaan pecun atau pesta perahu atau lomba perahu.

Teknik Bangunan dan Tata Perkotaan

Teknik bangunan yang menonjol adalah teknik yang merujuk pada kekhasan daerah pecinan (Cina Town) yang berarsitektur Cina. Mengiringi hal itu adalah pemanfaatan ruang Cina (fengshui) dan pembagian ruang perkotaan ke dalam sistem Rukun Keluarga (RK) atau Rukun Warga (RW) serta Rukun Tetangga (RT) yang kini menyeluruh di Indonesia.

Persekutuan dan Penggunaan Uang

Orang Cina telah memperkenalkan model persekutuan berdasarkan kelompok Klen (Zongci) dan Kedaerahan (Huiguan) yang kemudian diadopsi oleh orang Indonesia. Penggunaan uang yang meluas juga melibatkan orang Cina. Kata celengan yang berarti tabungan merupakan kata dalam bahasa Indonesia untuk binatang celeng sebagai binatang pembawa rejeki dalam mitologi Cina.

Makanan

Kontribusi dalam bidang makanan paling popular. Dari jenis makanan mie (mian) terkenal bihun (mifen), misoa (mianxian), lomi (lumian), dan kuetiao (guotiau). Kemudian dikenal pula pangsit (asal kata bianshi, artinya makanan lonjong). Dari jenis timsum ada bentuk makanan bapao (roubao), bacang (rouzong), lumpia (numbing). Terakhir ada makanan baso (rouso). Tambahan, ada jenis makanan lain yang berfungsi sebagai makanan pokok atau campuran, seperti tahu dan tempe, oncom, maupun sebagai pelezat masakan dengan berbagai rasa tauci, tauco, dan kecap.

Semua jenis makanan itu umumnya dimasak dalam tiga cara dari bahasa Cina, seperti ca, tim, dan kuah. Penyajian makanan Cina berkembang seiring perkembangan restoran yang dikelola oleh orang Cina. Jenis makanan lain yang juga popular adalah kue (berasal dari bahasa Hokkien, ge dan Mandarin, guo). Tukang kue Cina menyumbang banyak dalam mengembangkan variasi kue. Sebagai contoh, hunkue (fenguo), muaci (moci), kiambue, kuaci (guazi), cendol, dan dodol.

73

Farmakologi

Ilmu pengobatan (farmakologi) Cina juga sangat popular dalam kehidupan orang Indonesia. Ahli pengobatan Cina dikenal dengan nama sinse atau singshe. Obat-obatan jenis jamu yang memperkenalkannya adalah orang Cina. Demikian pula perusahaan-perusahaan jamu yang ada di Indonesia.

Hiburan dan Pemanfaatan Waktu Senggang

Orang Cina juga menyumbang dalam tradisi hiburan, seperti adu jangkrik, memelihara perkutut, dan menerbangkan layang-layang. Opera Cina dan bioskop serta taman hiburan diperkenalkan oleh orang Cina.

Busana

Di bidang busana, pengaruh Cina tidak terlalu besar. Beberapa istilah seperti celana, seluar, baju, kebaya, dan baju tanpa krah adalah sumbangan dari orang Cina. Kemudian istilah akrab lainnya dari bahasa Cina adalah kancing dan bakiak (sepatu kayu).

C. Rangkuman

Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho).

 Orang Cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo artinya negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya disebut Hoang-Chung Hua atau Cina.

 Mata pencaharian penduduk Cina adalah bertani

 Kepercayaan bangsa Cina adalah polytheisme atau menyembah banyak dewa sebagai kekuatan alam.

Masyarakat Cina kuno sudah mengenal tulisan yaitu huruf Pictograph dan bahasa persatuan Kuo Yu.

 Etika kehidupan bermasyarakat orang Cina sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran para ahli filsafat Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse.

Salah satu peninggalan dari kebudayaan Cina yang terkenal adalah The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.  Sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina

74

 Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri.

D. Soal

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan kondisi geografis pusat peradaban lembah Sungai Huang Ho! 2. Bandingkan system pemerintahan feodalisme dan unitarisme!

3. Jelaskan keberhasilan Shih Huang Tie dalam memerintah Cina kuno! 4. Sebutkan salah satu hasil peradaban Cina kuno yang menjadi salah satu

dari tujuh keajaiban dunia!

5. Mengapa Dinasti Manchu mengalami kehancuran?

Catatan:

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir materi pembelajaran modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi Anda.

Rumus:

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100%

15

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang

Bila tingkat penguasaan Anda mencapai di atas 80%, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Bagus! Tetapi jika penguasaan Anda di bawah 80% Anda harus mengulagi kegiatan pembelajaran ini, terutama yang belum Anda kuasai.

E. Jawaban

1. Peradaban Cina Kuno berpusat di daerah sekitar aliran Sungai Kuning (Hwang Ho). Sungai Kuning (Hwang Ho) terletak di Dataran Tinggi Cina Utara yang berhulu di Pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Kuning. Pada

75

bagian hilir sungai ini terdapat dataran rendah yang sangat subur yang merupakan urat nadi kehidupan bangsa Cina

2. a. Sistem Pemerintahan Feodal

Dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.

b. Sistem Pemerintahan Unitaris

Kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.

3. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Shih Huang Tie: a) Penghapusan sistem feodalisme dan raja vazal.

b) Sistem birokrasi terpusat, dengan seorang gubernur untuk mengatur provinsi. c) Menyusun tulisan yang seragam.

d) Memperluas wilayah Cina, bahkan hingga Korea.

e) Membangun The Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih berdiri megah dan merupakan salah satu keajaiban dunia.

f) Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi

4. The Great Wall atau tembok raksasa dengan panjang 6.400 km, lebarnya 8 meter dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Barbar (bangsa Hsiung Nu). Tembok raksasa Cina ini dibangun dalam waktu 18 abad dari masa kekuasaan Dinasti Chin dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.

5. Pada tahun 10 Oktober 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen, dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri

76

Dokumen terkait