• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Sistem Pengendalian Internal

Menurut James A.Hall (2011:186) pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pengawasan dan aktivitas pengendalian.

Menurut Jerry J.Weygandt bersama rekannya Donald E.Kieso dan Paul D.Kimmel (2009:454) pengendalian internal (internal control) mencakup rencana organisasi serta metode-metode terkait dan pengukuran perusahaan yang diadopsi untuk melindungi aset dari pencurian, perampokan, dan penyalahgunaan oleh karyawan serta meningkatkan keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2000:174) bahwa struktur pengendalian intern perusahaan terdiri dari kebijakan dan prosedur-prosedur untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan-tujuan perusahaan dapat dicapai. Struktur pengendalian intern perusahaan terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur-prosedur pengendalian.

1. Prinsip-prinsip Pengendalian Internal

Untuk melindungi aset perusahaan dan mempertinggi keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansinya, perusahaan mengikuti prinsip-prinsip pengendalian yang khusus. Menurut Jerry J.Weygandt (2009:455) ada enam prinsip-prinsip pengendalian internal, antala lain:

a. Pembentukan Tanggungjawab

Karakteristik penting dalam pengendalian internal adalah penyerahan tanggungjawab kepada karyawan tertentu. Pengendalian akan paling

efektif jika hanya seseorang yang bertanggungjawab pada sebuah pekerjaan tertentu.

b. Pemisahan Tugas

Pemisahan tugas (disebut juga pemisahan fungsi atau pembagian kerja) merupakan hak yang tak terelakkan dalam sistem pengendalian internal. Ada dua penerapan yang umum dari prinsip ini:

1) Aktivitas-aktivitas terkait seharusnya ditugaskan ke orang yang berbeda-beda.

2) Penciptaan akuntabilitas (dengan pencatatan) atas aset yang seharusnya terpisah dari penjagaan fisik aset tersebut.

Penjelasan atas pemisahan tugas adalah pekerjaan untuk satu karyawan seharusnya, tanpa upaya memperbanyak, memberikan basis yang dapat diandalkan untuk evaluasi kerja karyawan yang lain.

a. Prosedur Dokumentasi

Dokumen memberikan bukti bahwa transaksi dan peristiwa sudah terjadi.

b. Pengendalian Fisik, Mekanik, da Elektronik

Peggunaan pengendalian fisik, mekanik, dan eletronik adalah penting.

Pengendalian fisik sangat terkait dengan perlindungan aset.

Pengendalian mekanik dan eletronik juga melindungi aset sebagian mempertinggi keakuratan dn kebenaran pencatatan akuntansi.

c. Verifikasi Internal Independen

Sebagian besar pengendalian internal memberikan verifikasi internal independen. Prinsip ini melibatkan tinjauan, perbandingan, dan rekonsiliasi data yang dibuat oleh karyawan lain.

d. Pengendalian lainnya

Pengendalian lainnya meliputi:

1) Mengikat karyawan yang memegang kas. Pengikatan melibatkan asuransi perlindungan atas ketidaktepatan penggunaan aset oleh karyawan yang tidak jujur.

2) Merotasi tugas karyawan dan meminta karyawan untuk mengambil cuti.

2. Komponen Pengendalian Internal

Seperti yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwa ada lima komponen yang menjelaskan tentang pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 (James A.Hall, 2011:186). Kelima komponen tersebut antara lain:

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian (control environment) adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Berbagai elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah:

1) Integritas dan nilai etika manajemen.

2) Struktur organisasi.

3) Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada.

4) Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya.

5) Prosedur untuk mendelegesikan tanggungjawab dan otoritas.

6) Metode manajemen untuk menilai kinerja.

7) Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah.

8) Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya.

b. Penilaian Risiko

Perusahaan harus melakukan pengendalian risiko (risk assetment) untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.

c. Informasi dan Komunikasi

Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan pihak menajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan dalam hubungannya dengan operasional perusahaan.

d. Pengawasan

Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan.

e. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian (control activities) adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko yang telah diidentifikasikan.

3. Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Seiring dengan kemajuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi juga semakin kompleks. Semakin banyaknya jumlah karyawan perusahaan semakin

mengurangi peran seorang pimpinan dalam memberikan pengawasan terhadap segala kegiatan para karyawan. Dilain pihak, perusahaan harus bisa melaksanakan segala aktifitas dengan sebaik-baiknya agar tercapai efisiensi dan efektivitas didalam usaha pencapaian tujuan. Seluruh kegiatan yang direncanakan harus dilaksanakan dan pelaksanaannya harus senantiasa diawasi serta sumber daya ekonomi yang dimiliki harus digunakan secara efisien. Karena itulah diperlukan suatu pengendalian intern.

Dari uraian diatas, secara garis besar dirumuskan 4 tujuan sistem pengendalian intern yaitu :

a. Menjaga keamanan harta perusahaan / menjaga kekayaan organisasi Perusahaan menciptakan suatu sistem pengendalian intern yang baik, yang pertama tujuannya adalah untuk mencegah adanya tindakan penyelewengan menyangkut harta/ kekayaan perusahaan baik yang disengaja maupun tidak. Kekayaan dari para investor dan kreditur yang tertanam di perusahaan juga dapat terjamin keamanannya.

b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi

Penciptaan suatu sistem pengendalian intern didalam perusahaan diharapkan mampu menjamin keandalan atau dapat dipercayainya seluruh data akuntansi yang dihasilkan seperti laporan keuangan perusahaan. Keandalan data akuntansi akan sangat mempengaruhi informasi yang nantinya dibutuhkan oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan, dimana akan sangat membantu didalam proses pengambilan keputusan yang tepat.

c. Memajukan / mendorong efisiensi dalam operasi

Efisiensi senantiasa berusaha untuk dicapai oleh setiap organisasi.

Karena hal ini juga menyangkut prestasi kerja organisasi, maka suatu sistem pengendalian intern yang baik dimaksudkan agar dapat mendorong tercapainya efisiensi dalam kegiatan operasi perusahaan.

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota organisasi tanpa kecuali. Untuk menjamin agar tindakan ada anggota organisasi yang melakukan tindakan menyimpang dari kebijaksanaan yang telah ditetapkan, maka diperlukan suatu sistem pengendalian intern. (Mulyadi, 2001:163)

Sadangkan Tujuan sistem pengendalian intern menurut Anastasia, dkk (2011:83) meliputi:

1. Efektivitas dan efisiensi operasi 2. Rentabilitas pelaporan keuangan

3. Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang ada

F. Kerangka Pemikiran

Dalam sebuah perusahaan diperlukan sistem informasi akuntansi untuk mendukung proses penggajian kepada para keryawan, apabila sistem informasi tidak baik aka menimbulkan suatu gejala yang merugikan. Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai agar proses penggajian atau pengupahan dapat berjalan dengan efektif.

Adapun skema kerangka pemikiran, sebagai berikut:

Gambar 3: Kerangka pemikiran

G. Hipotesis

Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai jawaban sementara yaitu diduga Sistem Informasi Akuntansi terhadap prosedur penggajian dan pengupahan yang dilakukan di CV.CITRA SARI Makassar sudah berjalan dengan efektif.

CV.CITRA SARI MAKASSAR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN

PENGENDALIAN INTERNAL

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada CV.CITRA SARI Makassar yang beralamat di Jalan Manuruki II Nomor 69-B Makassar. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai tanggal 15 April sampai tanggal 15 juni 2014.

Dokumen terkait