• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. SITUASI UMUM KELUARGA KATOLIK LINGKUNGAN

B. Situasi Kehidupan Keluarga Lingkungan Paulus Gatak

Keluarga Lingkungan Paulus Gatak merupakan bagian dari umat di Paroki Kelor dan masyarakat di kecamatan Karangmojo, setiap keluarga

memiliki anggota bervariasi, masing masing anggota keluarga juga memiliki matapencaharian yang bervariasi, mayoritas keluarga-keluarga katolik di Lingkungan Paulus Gatak bekerja sebagai petani,selebihnya ada yang bekerja sebagai guru, wiraswata, buruh pabrik dan pekerja serabutan. Kehidupan ekonomi bisa dibilang seimbang ada yang berekonomi menengah ke atas dan ada yang menengah kebawah. Keadaan ekonomi masyarakat yang berbeda-beda tidak mempengarui kegiatan sosial di masyarakat, sebagai contoh, bila ada kerja bakti di desa maupun di Paroki mereka saling bahu membahu dan tidak membedakan status ekonomi mereka, karena pada dasarnya tujuan mereka sama yaitu untuk saling membantu.Dalam hal yang berhubungan dengan iman, mereka juga tidak saling membedakan, misalnya saat ada doa lingkungan mereka yang hadir mendapat porsi yang sama untuk saling mengutarakan pendapat, dan mereka menyimpulkan juga secara bersama-sama. Tentunya kehidupan orang desa sangat terasa dikarenakan tidak ada sekat yang dirasakan mengganggu[Lampiran 3: (3)].

1. Jumlah Umat Keluarga Katolik di Lingkungan Paulus Gatak

Menurut hasil wawancara dengan ketua Lingkungan Paulus Gatak, umat di Lingkungan Paulus Gatak berjumlah 70 orang dengan 25 kepala keluarga. Jumlah tersebut adalah jumlah umat yang tinggal menetap di Lingkungan Paulus Gatak. Menurut ketua lingkungan Paulus Gatak sebenarnya umat di Lingkungan ini lebih dari 70 orang, beberapa diantaranya merantau keluar kota untuk bekerja namun masih dianggap sebagai anggota umat katolik Lingkungan Paulus Gatak yang tidak aktif.Dari jumlah tersebut terdapat 25 laki-laki, perempuan 25, dan 16 masih bersekolah SD, TK,dan balita [Lampiran 6: (9)].

2. Gambaran Kegiatan Menggereja Umat Lingkungan Paulus Gatak

Paguyuban umat di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor semakin berkembang hal ini terbukti dari tugas liturgi yang diberikan kepada Lingkungan, baik yang ditugaskan Wilayah maupun Paroki berjalan lancar. Umat lingkungan Paulus Gatak merupakan bagian dari umat Paroki Kelor, tentunya juga ikut ambil bagian dari tugas-tugas menggereja. Sebelumnya umat Lingkungan Gatak hanya mendapat tugas di Wilayah, mereka hanya bertugas di kapel. Namun sekarang baik di Wilayah dan Paroki semua umat mendapat kesempatan yang sama untuk ikut ambil bagian bertugas di Paroki.

a. Doa Lingkungan

Umat Lingkungan Paulus Gatak menyadari bahwa kegiatan mereka banyak, namun mereka masih menyempatkan untuk melaksanakan doa Lingkungan. Doa Lingkungan ini berlangsung setiap Jumat malam Sabtu pukul 19.00, dilaksanakan secara bergantian dari rumah ke rumah. Dari sekian umat katolik yang ada, yang hadir dalam setiap doa tidak selalu sama kadang banyak kadang sedikit. Rata-rata dalam setiap doa lingkungan yang hadir ±30-35 orang. Dari jumlah umat yang hadir hanya 2-3 OMK yang hadir ikut doa Lingkungan tersebut. Ketua Lingkungan Paulus Gatak menyadari bahwa OMK merasa terlalu jauh jarak umurnya sehingga kalaupun datang OMK hanya sering diam dan sekedar mengikuti saja.Doa Lingkungan dilaksanakan secara terjadwal, dengan pembagian petugas yang sudah ditentukan [Lampiran 6 :(10)].

b. Tugas Koor

Menurut ketua Lingkungan Paulus Gatak Lingkungan Paulus Gatak memiliki potensi dalam hal tarik suara, hal ini memudahkan umat di Lingkungan Paulus Gatak untuk melaksanakan tugas koor di Wilayah pada hari Sabtu ke 2 atau ke 4 maupun tugas koor di Paroki pada hari Minggu. Sebelum hari tugas tiba, umat lingkungan Paulus Gatak melakukan latian, dan latian itu dilaksanakan seminggu sebelum bertugas latian rutin setiap hari, kecuali malam sabtu karena malam sabtu digunakan untuk doa Lingkungan. Umat yang ikut ambil bagian dalam tugas koor tidak begitu banyak, umat mengatakan minder karena suaranya tidak begitu bagus. Dalam setiap tugas koor umat yang ikut ambil bagian ±25 orang, kebanyakan yang tugas adalah bapak dan ibu, sedangkan muda-mudi katolik di Lingkungan ini hanya 4 orang yang sering ikut ambil bagian dalam tugas koor [Lampiran 6: (10)].

c. Menghias atau Mendekor gereja

Dalam waktu tertentu Lingkungan Paulus Gatak juga mendapat tugas untuk menghias gereja. Natal tahun 2013, Lingkungan Paulus Gatak mendapat tugas untuk mendekor kapel. Bila mendapat tugas untuk menghias atau mendekor gereja, ketua Lingkungan menghubungi OMK di Lingkungan untuk mengerjakannya. Namun, para bapak dan ibu tetap turut ikut membantu. Hal ini merupakan upaya untuk melibatkan OMK lingkungan agar ikut aktif dalam tugas yang diberikan kepada Lingkungan. Umat yang ikut dalam menghias atau mendekor gereja ini ±7 orang [Lampiran 6: (10)].

d. Ziarah

Kegiatan ziarah dilaksanakan setiap setahun sekali, saat bulan rosario. Hal ini disepakati dan diikuti oleh semua anggota umat Lingkungan Paulus Gatak, dengan mengadakan ziarah ini mereka juga semakin mengenal satu dengan yang lain, pada tahun ini umat Lingkungan Paulus Gatak ziarah ke Goa Maria Tritis dan diikuti oleh seluruh anggota Lingkungan Paulus Gatak [Lampiran 6: (10)].

e. Kerja Bakti di Kapel

Kerja bakti ini merupakan ide dari ketua Lingkungan Paulus Gatak, beliau menyadari bahwa umat terkadang hanya meresa memiliki tanpa merawat. Sehingga umat menyapakati diadakannya piket yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan kapel. Hal ini dilaksanakan setiap hari sabtu pagi dan diikuti oleh ±5 orang secara bergiliran setiap minggunya. Piket rutin yang dilakukan umat ini mendapat apresiasi dari pihak pengurus wilayah dan paroki. Lewat pengalaman Lingkungan Paulus Gatak, kemudian Wilayah menganjurkan kepada semua Lingkungan untuk melakukan hal yang sama [Lampiran 6: (10)].

f. Tabungan Cinta Kasih

Tabungan cinta kasih ini dilakukan oleh ibu-ibu Lingkungan, diikuti oleh semua ibu-ibu Lingkungan Paulus Gatak, hal ini dilakukan setiap satu bulan sekali. Setiap kali pertemuan jumlah uang yang disetorkan adalah Rp. 50.000,00. Selain menabung maksud dari adanya kegiatan ini adalah untuk

membantu orang-orang yang kurang mampu dari segi ekonomi. Bunga yang di dapat dari tabungan ini dikumpulkan dan diberikan kepada keluarga-keluarga yang kurang mampu [Lampiran 6: (10)].

g. Pendalaman Iman Lingkungan

Dengan resmi berdirinya Paroki Kelor, umat juga semakin merindukan kehadiran sosok Allah sendiri, karena merasa ingin semakin diperhatikan dalam kehidupan dan perkembangan iman mereka mengenai Gereja dan Allah. Umat lingkungan Paulus Gatak memilki harapan agar iman umat semakin berkembang, lewat kegiatan-kegiatan yang menyangkut iman mereka sebagai orang katolik. Misalnya dengan kegiatan rekoleksi yang membahas tentang iman, ataupun lewat doa-doa yang selama ini belum banyak dikenal umat Lingkungan seperti kharismatik dll. Selain itu diharapkan adanya sapaan kepada kaum jompo/lansia oleh pastur paroki agar umat merasa dianggap sebagai anggota paroki Kelor yang membutuhkan perhatian lebih untuk membina iman lebih lanjut [Lampiran 6: (10-11)].

C. Penelitian Peranan Sakramen Perkawinan Untuk Membentuk Kehidupan