BAB III METODE PENELITIAN
E. Metode Pengambilan Data
1. Skala Kecerdasan Emosi
Skala psikologi adalah suatu alat ukur psikologis yang stimulusnya
perilaku dari atribut yang hendak diukur (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan skala psikologi untuk mengukur variabel kecerdasan
emosi. Skala kecerdasan emosi terdiri dari aspek mengenali emosi diri,
mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain
(empati), membina hubungan dengan orang lain (Goleman, 2000) yang
berguna untuk mengukur sejauh mana kecerdasan emosi siswa SMK yang
bertempat tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta.
a. Definisi atribut
Goleman (2000), kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang
mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional
life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya
(the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan
kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan
sosial.
Salovey (dalam Goleman, 2000) memperluas konsep dasar kecerdasan
emosi sebagai kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola
emosi diri, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengenali
emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan.
b. Definisi komponen atribut
Mengenali emosi diri : kesadaran diri, mengenali perasaan sewaktu
perasaan itu terjadi, seperti peka akan suasana hati atau menyesuaikan
Mengelola emosi diri : menangani perasaan agar perasaan dapat
terungkap dengan pas, seperti penguasaan diri; kendali diri; dan
mengatur suasana hati.
Memotivasi diri sendiri : perasaan antusiasme, gairah, keyakinan diri
dalam mencapai prestasi, kegigihan dalam menghadapi tantangan,
optimisme.
Mengenali emosi orang lain : kemampuan untuk memahami perasaan dan
pikiran orang lain, seperti empati (ikut merasakan), dan mampu membaca
pesan nonverbal.
Membina hubungan : kemampuan untuk berinteraksi dan bergaul baik
dengan orang lain, meliputi keterampilan bergaul dan tanggung jawab
sosial.
c. Eksplikasi konstruk
Azwar (2007) mengatakan bahwa salah satu cara yang dapat
memudahkan identifikasi tujuan dan kawasan ukur adalah dengan cara
menguraikan komponen-komponen yang ada dalam konsep teoritik
mengenai atribut yang hendak diukur. Berdasarkan kamus bahasa Indonesia
lengkap (Daryanto, 1997), yang dimaksud komponen adalah bagian yang
merupakan satu kesatuan, jadi yang dimaksud komponen di sini adalah
bagian dari konstruk yang hendak diukur. Dan untuk penyusunan item pada
skala maka perlu adanya eksplikasi konstruk pada komponen yang diperoleh
indikator-indikator tingkah laku yang dipandang menunjukkan favorable
dan unfavorable konstruk terkait (Friedenberg, 1995).
Tabel 1
Eksplikasi konstruk
Komponen Indikator Tingkah Laku
Favorable Unfavorable
Mengenali emosi diri kesadaran diri, mengenali
perasaan sewaktu perasaan itu
terjadi, peka akan suasana hati,
menyesuaikan diri dengan
perasaan.
tidak memiliki kesadaran diri, tidak
dapat mengenali perasaan sewaktu
perasaan itu terjadi, tidak peka akan
suasana hati, tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perasaan.
Mengelola emosi diri dapat menangani perasaan agar
perasaan dapat terungkap dengan
pas, penguasaan diri, kendali diri,
mengatur suasana hati.
tidak dapat menangani perasaan
sehingga perasaan tidak terungkap
dengan pas, tidak menguasai diri,
tidak memiliki kendali diri, tidak
dapat mengatur suasana hati.
Memotivasi diri sendiri perasaan antusiasme, gairah,
keyakinan diri dalam mencapai
prestasi, kegigihan dalam
menghadapi tantangan,
optimisme.
perasaan tidak antusias, patah
semangat, tidak yakin dalam
mencapai prestasi, putus asa dalam
Mengenali emosi orang
lain
empati (ikut merasakan), mampu
membaca pesan nonverbal.
Antipati (tidak ikut merasakan),
tidak dapat membaca pesan
nonverbal.
Membina hubungan keterampilan bergaul, tanggung
jawab sosial.
Penyendiri, egois.
Hasil eksplikasi konstruk di atas menunjukkan content domain dari konstruk
yang akan diukur.
d. Penulisan dan penskalaan item
Berdasarkan eksplikasi konstruk, maka akan disusun item-item skala
mengikuti blue print seperti di bawah ini:
Tabel 2
Blue Print Skala Kecerdasan Emosi
Blue print diatas disusun dengan format item pool yang dibuat sebanyak dua
kali jumlah rencana item final. Target jumlah item pada bentuk final skala No Aspek Kecerdasan Emosi Favorable Unfavorable Jumlah
1. Mengenali emosi diri 10 10 20
2. Mengelola emosi diri 10 10 20
3. Memotivasi diri sendiri 10 10 20
4. Mengenali emosi orang lain 10 10 20
5. Membina hubungan 10 10 20
adalah 50 maka item pool yang disusun seperti tabel di atas adalah 100. Hal
ini dilakukan untuk mengantisipasi keguguran item setelah proses validasi.
e. Penskalaan item
Skala kecerdasan emosi disusun dengan menggunakan Skala Likert
dengan empat pilihan jawaban, yaitu ; SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS
(tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Peneliti menyusun ke dalam
empat pilihan jawaban agar dapat menghindari jawaban netral dari subjek.
Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Skala Kecerdasan Emosi
Jawaban Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak sesuai 2 3
Sangat Tidak sesuai 1 4
f. Uji Coba Alat Ukur
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji
coba atau try out skala penelitian untuk melihat validitas dan reliabilitas
setiap aitem dari alat ukur yang digunakan. Uji coba dilaksanakan terhadap
subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian
SMK N I Depok, sebelumnya peneliti meminta ijin terlebih dahulu kepada
Kepala Sekolah SMK N I Depok dengan memberikan surat ijin penelitian
bernomor 070/Bappeda/1523/2012 dari Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Sleman.
Setelah mendapat izin dan waktu yang tepat untuk melakukan uji
coba, peneliti mulai mempersiapkan dan menyusun alat ukur yang
diperlukan, yaitu skala kecerdasan emosi. Pelaksanaan uji coba
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 Mei 2012 dengan memiliki 100
jumlah pernyataan yang telah disusun sesuai dengan blue print yang harus
dijawab. Subjek uji coba alat ukur penelitian berjumlah 31 orang. Kemudian
dari data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan progam SPSS
17.0 for windows.
g. Pertanggungjawaban mutu skala
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan
fungsi ukurnya, artinya, sejauh mana skala itu mampu mengukur atribut
yang dirancang untuk mengukurnya (Azwar, 2007).
1) Validasi isi
Validitas isi dilakukan melalui pengujian terhadap isi alat ukur
dengan analisis rasional yaitu dengan menganalisis sejauh mana alat ukur
merefleksikan keseluruhan isi kawasan ukur dan ciri atribut yang hendak
diukur (Azwar, 2007). Salah satu cara untuk melihat validasi isi
terpenuhi adalah dengan cara melihat apakah item-item telah disusun
konstruk yang telah disusun. Berikut ini adalah distribusi item Skala
Kecerdasan Emosi untuk uji coba:
Tabel 4
Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi Untuk Uji Coba
No Aspek Kecerdasan Emosi Favorable Unfavorable Total Item
Valid
1. Mengenali emosi diri 1,11,21,31,41,51,6
1, 71,81, 91
2,12,22,32,42,52,6
2, 72,82,92
20
2. Mengelola emosi diri 3,13,23,33,43,53,6
3, 73,83,93
4,14,24,34,44,54,6
4, 74,84,94
20
3. Memotivasi diri sendiri 5,15,25,35,45,55,6
5, 75,85,95
6,16,26,36,46,56,6
6, 76,86,96
20
4. Mengenali emosi orang lain 7,17,27,37,47,57,6
7, 77,87,97 8,18,28,38,48,58,6 8, 78,88,98 20 5. Membina hubungan 9,19,29,39,49,59,6 9, 79,89,99 10,20,30,40,50,60, 70,80,90,100 20 Total 50 50 100
Pengujian kualitas item dilakukan dengan menggunakan pendekatan
konsistensi internal, yaitu mengkorelasikan skor tiap item dengan skor
totalnya. Penghitungan ini dilakukan dengan tehnik korelasi item total
2) Daya beda item
Daya beda atau daya diskriminasi item adalah sejauh mana item
mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2007).
Untuk skala yang mengungkap kecerdasan emosi, item yang berdaya
beda tinggi adalah item yang mampu menunjukkan mana individu atau
kelompok yang memiliki kecerdasan emosi tinggi dan mana yang tidak.
Daya beda item diwakili oleh koefisien korelasi item total (rix). Semakin
tinggi koefisien korelasi positif antara skor item dengan skor skala berarti
semakin tinggi daya bedanya, dan begitupun sebaliknya. Batasan umum
untuk pemilihan item adalah rix ≥ 0,30. Menurut Azwar (2007), semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya
dianggap memuaskan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan
terhadap skala kecerdasan emosi ini diketahui bahwa dari 100 item, 41
item diantaranya dinyatakan tidak layak atau gugur. Data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel distribusi item skala kecerdasan emosi setelah uji
Tabel 5
Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosi Setelah Uji Coba
No Aspek Kecerdasan
Emosi
Favorable Unfavorable Total Item
Valid 1. Mengenali emosi diri 1,(11),(21),31,(41),51,(61), (71),81,(91) 2,12,(22),32,42,(52),62, (72),(82),92 10 2. Mengelola emosi diri 3,(13),(23),(33),43,(53),63, (73),(83),93 (4),(14),(24),(34),(44),5, (64), 74,(84),(94) 6 3. Memotivasi diri sendiri 5,15,25,35,45,(55),65, 75,85,95 6,16,26,(36),46,56,66, (76),86,96 17 4. Mengenali emosi orang lain 7,(17),27,37,(47),57,67, 77,(87),97 8,18,28,38,(48),58,(68), 78,(88),98 14 5. Membina hubungan 9,19,29,39,49,(59),(69), 79,(89),99 (10),20,30,(40),50,60, (70),(80),90,(100) 12 Total 31 28 59
*item dalam kurung adalah item yang gugur
Blue Print Skala Kecerdasan Emosi setelah uji coba dapat dilihat pada
Tabel 6
Blue print Skala Kecerdasan Emosi Setelah Uji Coba
3) Reliabilitas konsistensi internal
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil
ukur. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama maka akan
memperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2007). Koefisien reliabilitas
pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis
koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Perhitungan nilai reliabilitas
ini dibantu dengan mengunakan SPSS versi 17.0 for windows.
Sekaran (2003) mengelompokan nilai Cronbach’s Alpha dengan kategori sebagai berikut :
Cronbach’s alpha < 0,6 : reliabilitas dianggap buruk
Cronbach’s alpha 0,6 – 0,79 : reliabilitas diterima
Cronbach’s alpha 0,8 – 1,0 : reliabilitas dianggap baik No Aspek Kecerdasan Emosi Favorable Unfavorable Jumlah
1. Mengenali emosi diri 4 6 10
2. Mengelola emosi diri 4 2 6
3. Memotivasi diri sendiri 9 8 17
4. Mengenali emosi orang lain 7 7 14
5. Membina hubungan 7 5 12
Hasil pengujian reliabilitas skala kecerdasan emosi dengan
menggunakan tehnik Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Reliabilitas Statistik
Nilai Kriteria Minimum Keterangan
0,923 0,6 reliabel
Dari hasil pengujian tersebut terlihat bahwa nilai koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,923 melebihi kriteria minimum 0,6 yang menurut kategori Sekaran (2003) reliabilitas dianggap baik.
Maka, berdasarkan hasil yang telah diperoleh terlihat skala
memiliki butir item yang valid dan reliabel sehingga layak digunakan
dalam penelitian.