• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Solidaritas Kerohanian Islam (SKI)

1. Pengertian Solidaritas Kerohanian Islam

Kerohanian berasal dari kata dasar (rohani) yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an yang berarti hal-hal tentang rohani (Depdiknas, 2007: 752). Sedangkan Islam adalah pengikraran dengan lidah dan membenarkan dengan hati serta mengerjakan dengan

25

sempurna oleh anggota tubuh dan menyerahkan diri pada Allah Swt.

dalam segala qadha dan qadar-Nya (Al-Shiddieqy, 1977: 34).

Kata “kerohanian Islam” ini disebut juga dengan istilah “Rohis” yang berarti sebagai suatu wadah besar yang dimiliki oleh siswa untuk menjalankan aktivitas dakwah di sekolah (Koesmarwanti, 2000:124).

Rohis merupakan sebuah organisasi memperdalam dan memperkuat ajaran Islam. Rohis sering disebut juga Dewan Keluarga Masjid (DKM). Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakulikuler di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. (Wikipedia, Rohani Islam, (Online), (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rohani_Islam, diakses 31 Maret 2017).

Organisasi Rohis adalah sekumpulan orang-orang atau kelompok orang atau wadah tertentu dan untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang sama dalam badan kerohanian, sehingga manusia yang tergabung di dalamnya dapat mengembangkan diri berdasarkan konsep nilai-nilai keislaman dan mendapatkan siraman kerohanian. (Henry,

2010, Ekstrakulikuler Rohani Islam (ROHIS), (Online),

( http://hendrifirmansyah.blogspot.co.id/2010/07/ekstrakulikuler-rohani-islam-rohis.html, diakses 30 Maret 2017).

Solidaritas Kerohanian Islam (SKI) seringkali dipandang memiliki strata tertinggi oleh siswa dibandingkan dengan organisasi-organisasi lainnya di sekolah. Anggapan dasar yang muncul pada siswa

26

bahwa mereka yang aktif di organisasi ini haruslah orang-orang yang tingkat religiusitasnya tinggi, ahli di bidang baca tulis Al-Qur‟an atau setidaknya memiliki kemampuan lebih di bidang yang berkenaan dengan kerohanian Islam. Padahal, untuk menjadi anggota SKI tidak serumit yang siswa bayangkan. Siapapun dapat menjadi anggota lembaga khusus ini.

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) termasuk di dalamnya SKI, disediakan bukan hanya untuk menyalurkan bakat dan minat siswa agar dapat berkembang sesuai keinginannya, tetapi juga sebagai sarana untuk belajar berorganisasi, bekerja sama serta mengembangkan karakter dan sikap atau kepribadian agar menjadi siswa yang berbasis Islam. Anggota yang aktif dalam organisasi SKI kelak akan menjadi agent of change dan merupakan harapan bagi masyarakat muslim yang mampu mengembangkan watak-watak akhlakul karimah dan berjiwa Qur‟ani dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan kegiatan organisasi kerohanian Islam

Rohis umumnya memiliki kegiatan yang terpisah antara

anggota pria (ikhwan) dan wanita (akhwat). Tetapi tidak selalu. Hal ini

dikarenakan perbedaan mahram di antara anggota ikhwan dan akhwat

tersebut. Apabila kajian di tempat terbuka, seperti masjid, aula, dan lapangan, maka kegiatan dapat digabung antara pria dan wanita dengan catatan harus ada pembatasnya. Kebersamaan dapat juga terjalin antara anggota dengan rapat kegiatan serta kajian-kajian di luar ruangan.

27

Tujuan utama Rohis adalah mendidik siswa menjadi lebih Islami dan mengenal dengan baik ajaran dan segala hal tentang Islam. Dalam pelaksanaannya, anggota Rohis memiliki kelebihan dalam penyampaian dakwah dan cara mengenal Allah lebih dekat melalui

alam dengan cara pembelajaran Islam di alam terbuka (rihlah).

(Wikipedia, Rohani Islam, (Online),

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rohani_Islam, diakses 31 Maret 2017).

3. Peran organisasi solidaritas kerohanian Islam

Sebuah organisasi pasti memiliki perannya masing-masing, tidak terkecuali dengan organisasi kerohanian Islam. Berikut ini merupakan peran pada pokonya dapat dijelaskan menjadi 4, yaitu:

a. Lembaga keagamaan

Kerohanian Islam identik dengan agama Islam, hal ini disebabkan kerohanian Islam memiliki motif, tujuan serta usaha yang bersumber pada agama Islam. Dan semua kegiatan yang dilaksanakan tidak lepas dari kerangka ajaran Islam. Kerohanian Islam juga dipandang sebagai pusat kegiatan remaja yang bernafaskan Islam, sehingga diharapkan dapat menjadi wadah yang mampu menghasilkan kader-kader bangsa yang berkarakter.

b. Lembaga dakwah

Kerohanian Islam memiliki tugas yang cukup serius, yaitu sebagai lembaga dakwah. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan seperti pengajian hari besar agama Islam, mentoring, dan

28

sebagainya yang tidak hanya diikuti oleh anggotanya saja melainkan semua jajaran yang ada di sekolah. Dakwah secara kelembagaan yang dilakukan oleh Rohis adalah dakwah aktual yaitu telibatnya Rohis secara langsung dengan objek dakwah melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial keagamaan (Oepen, 1987: 92).

c. Lembaga perjuangan

Kalau kita membaca kembali buku-buku sejarah tentang bagaimana perjuangan Rasulullah Saw. dalam menegakkan Islam, maka akan ditemui nama-nama pahlawan yang sebagian besar masih berusia muda. Ini menunjukkan bahwa bendera Islam tidak akan berkibar tinggi membentang luas kekuasaannya di permukaan bumi dan tidak akan tersebar dakwahnya di penjuru alam kecuali melalui tangan sekelompok orang-orang beriman dari kalangan generasi muda („Ulwan, 2003: 15)

d. Lembaga kemasyarakatan

Remaja adalah harapan masa depan bangsa, oleh karena itu pembinaan yang matang perlu diberikan kepada mereka. Peran Rohis sebagai lembaga kemasyarakatan tidak lepas dari keberadaan masyarakat dalam menilai kaum remaja. Artinya bahwa kaum remaja bagaimanapun juga akan tetap dipersiapkan supaya dapat bersosialisasi dengan masyarakat.

29

4. Bentuk kegiatan organisasi solidaritas kerohanian Islam

Rohis memiliki tugas yang cukup serius yaitu sebagai lembaga

dakwah. Sebagaimana Firman Allah Swt. dalam al-Qur‟an surat Ali

„Imran ayat 104:

ِرَكْنُوْلا ِيَع َىْىَهْنَيَو ِفوُرْعَوْلبِب َىوُرُهْأَيَو ِرْيَخْلا ىَلِإ َىىُعْدَي ٌةَّهُأ ْنُكْنِه ْيُكَتْلَو

َىىُحِلْفُوْلا ُنُه َكِئَلوُأَو

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung.” (El Ishaq, 2016: 12).

Dakwah tersebut dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan yang tidak hanya diikuti oleh anggotanya saja melainkan semua jajaran yang ada di sekolah.

Beberapa aktifitas yang dapat dilakukan adalah dakwah yang

dibagi menjadi dua macam, yaitu bersifat ammah (umum) dan bersifat

khashah (khusus).

a. Dakwah ammah (umum)

Dakwah ammah dalam sekolah adalah proses penyebaran

fitrah Islamiyah dalam rangka menarik simpati, dan meraih dukungan dari lingkungan sekolah. Karena sifatnya demikian, dakwah ini harus dibuat dalam bentuk yang menarik, sehingga

memunculkan objek untuk mengikutinya. Dakwah ammah meliputi

(Buku Panduan Dakwah Sekolah.pdf):

30

Program ini diadakan khusus untuk penyambutan adik-adik yang menjadi siswa baru. Target program ini adalah mengenalkan siswa baru dengan berbagai kegiatan dakwah sekolah, para pengurus, dan alumninya.

2) Ceramah umum/tabligh

Ceramah umum adalah salah satu program yang populer bagi

penyebaran fikrah Islamiyah secara masal dikalangan siswa,

guru-guru dan karyawan. Biasanya diadakan dalam rangka menyambut momen tertentu seperti PHBI (Peringatan Hari Besar Islam).

3) Penyuluhan problem remaja

Progaram penyuluhan program remaja seperti narkoba, tawuran, dan seks bebas. Program seperti ini juga menarik minat para siswa karena permasalahan seperti ini sangat dekat dengan kehidupan mereka dan dapat memenuhi rasa ingin tahu mereka secara positif.

4) Studi dasar Islam

Studi dasar Islam atau lebih sering dikenal sebagai dauroh

atau pesantren kilat adalah program kajian dasar Islam dalam jangka waktu tertentu antara 2-5 hari tergantung situasi dan kondisi. Materinya antara lain tentang akidah, makna syahadatain, mengenal Allah, mengenal Rasul, mengenal Islam,

31

risalah, ukhuwah urgensi tarbiyah Islamiyah, dan sebagainya. 5) Rihlah/tafakur alam

Rihlah bertujuan untuk menyegarkan kembali jiwa yang penat sambil menghayati kebesaran ciptaan Allah Swt. dan

menguatkan ukhuwah.

6) Olahraga

Olahraga dapat menjadi program rutin informal bagi para anggota dakwah sekolah dan simpatisannya dengan tujuan

sebagai tarbiyah jasadiyah sekaligus menggalang ukhuwah dan

solidaritas pengurus.

7) Bazar dan pameran

Bazar yang dimaksud adalah bazar buku, majalah, kaset,

VCD, stationary, busana dan berbagai produk Islami lainnya.

Pameran yang Islami seperti: pameran foto-foto perkembangan

dunia Islam dari berbagai zaman dan penjuru dunia, software

komputer/program multimedia Islam, dan sebagainya.

8) Perlombaan

Program perlombaan yang biasanya diikutkan dalam program utama PHBI merupakan wahana menjaring bakat dan minat para

siswa di bidang keagamaan, ajang perkenalan (ta’aruf)

silaturahmi antar kelas yang berbeda, dan syiar Islam.

9) Majalah dinding

32

wahana informasi keislaman dan pusat informasi kegiatan Islam, baik internal sekolah maupun eksternal.

10)Buletin dakwah

Program ini dimaksudkan agar obyek dakwah sekolah

senantiasa mendapat suplai fikroh atau informasi keislaman

secara kontinu dan berkala.

11)Kursus membaca al-Qur‟an

Progaram ini dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak guru agama Islam di sekolah, sehingga mereka turut mendukung dan menjadikan sebagai bagian dari penilaian mata pelajaran agama Islam.

12)Perpustakaan Islam

Perpustakaan Islam sangat penting peranannya bagi dakwah sekolah. Inilah sumber ilmu dan pengetahuan, dan mempercepat kematangan keislaman siswa.

13)Shalat jum‟at berjamaah

Apabila sekolah memiliki fasilitas untuk shalat Jum‟at berjamaah di dalam lingkungan sekolah (masjid sekolah), maka jangan sia-siakan untuk mengelolanya dengan penceramah yang

berkualitas dan berfikroh baik. Selain itu, apabila

memungkinkan hendaknya penceramah digilir antara kepala

sekolah, kalangan guru, dan siswa sebagai media latihan tabligh

33

guru.

14)VCD Islam rental

Saat ini telah berkembang pula puluhan item VCD film-film, nasyid, dokumenter terkait dengan dunia Islam dengan format dan kualitas gambar yang tidak kalah dengan film konvensional.

15)Informasi perguruan tinggi

Kegiatan ini sangat menarik minat kelas III dan bernilai efektif bagi tumbuhnya simpati dan kesan yang baik bagi para aktifis dakwah sekolah dan alumninya di mata masyarakat, siswa, guru, dan kepala sekolah.

16)Try out SPMB

Program pelayanan ini juga efektif dengan dua tujuan sekaligus, yaitu membantu persiapan SPMB khususnya para siswa muslim serta menggalang simpati, silaturahmi, dan ukhuwah.

17)Pelatihan keterampilan

Pelatihan keterampilan meliputi individu dan keterampilan komunal yang sangat dibutuhkan oleh para anggota dakwah sekolah. Keterampilan individu adalah keterampilan yang memungkinkannya melaksanakan dakwahnya dengan baik di semua medan dan lingkungan tempat ia berada. Sedangkan pelatihan komunal adalah keterampilan yang memungkinkan sekelompok anggota dakwah sekolah melakukan komunikasi

34

yang baik, bertukar pengalaman dan penghimpunan potensi.

18)Pengajian guru

Pengajian guru dapat diadakan dengan pendekatan siswa, alumni, dan guru aktifis dakwah sekolah, termasuk guru agama Islam. Diharapkan lama kelamaan kegiatan ini memiliki manajemen yang terpisah dan dikelola oleh internal guru sendiri sehingga lebih alamiah dan permanen.

19)Mudzaharah dunia Islam

Informasi muzhaharah dunia Islam hendaknya selalu disampaikan kepada segenap siswa dan khususnya bagi para aktifis dan simpatisannya. Kegiatan ini sangat baik bagi

percepatan kematangan fikroh, hamasah (semangat) dan

kematangan pribadi.

b. Dakwah khashah (khusus)

Dakwah khashah adalah proses pembinaan dalam rangka

pembentukan kader-kader dakwah di lingkungan sekolah. Dakwah khashah bersifat selektif dan terbatas dan lebih berorientasi pada proses pengkaderan dan pembentukan kepribadian, objek dakwah ini memiliki karakter yang khashah (khusus), harus diperoleh melalui proses pemilihan dan penyeleksian. Dakwah ini meliputi (Koesmarwanti, 2000: 159-161):

1) Mabit

35

isya‟ dan diakhiri dengan shalat subuh.

2) Diskusi atau bedah buku (mujaadalah)

Diskusi atau bedah buku ini merupakan kegiatan yang

bernuansa pemikiran (fikriyah) dan wawasan (tsaqaafiyah).

Kegiatan ini berjutuan untuk mempertajam pemahaman, memeperluas wawasan serta meluruskan pemahaman peserta tarbiyah.

3) Daurah/pelatihan

Daurah atau pelatihan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada siswa, misalnya

daurah al-Qur‟an (bertujuan untuk membenarkan bacaan al

-Qur‟an), daurah bahasa arab (bertujuan untuk penguasaan bahasa arab), dan sebagainya.

4) Penugasan

Penugasan yaitu suatu bentuk tugas mandiri yang diberikan kepada peserta halaqah. Penugasan tersebut dapat berupa

hafalan al-Qur‟an, hadis, atau penugasan dakwah.

Dokumen terkait