• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi Permasalahan BMT di Indonesia

Bab V Penutup yang mencangkup kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan yang menjadi tujuan awal pengkajian penelitian ini jawaban dari permasalahan yang menjadi tujuan awal pengkajian penelitian ini

BAITUL MAAL DIERA UMAR BIN ABDUL AZIS

B. RELEVANSI BAITUL MAL DI ERA UMAR BIN ABDUL AZIS DENGAN KONTEKS PRAKTIK BMT DI INDONESIA

3. Solusi Permasalahan BMT di Indonesia

BMT dalam perkembangannya di Indonesia dapat menjadi salah satu solusi dalam mendorong kebangkitan usaha mikro dengan salahsatunya melakukan pembiayaan usaha UMKM. Dalam pelaksanaannya BMT di Indonesia Berbadan hukum koperasi dalam bentuk Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan tunduk pada Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan pengawasannya tunduk pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 39/Per/M.KUKM/XII/2007. Adapun setelah berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang lembaga Keuangan Mikro, maka status badan hukum BMT sebagai lembaga keuangan mikro hanya dapat berbentuk koperasi atau perseroan terbatas. Bila berbentuk koperasi, maka tunduk pada Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dan pengawasan dibawah kementrian Koperasi dan UKM. Dan jika berbadan hukum perseroan terbatas, maka pengawasan

dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan tunduk pada Undang-Undang No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.90

Namun dalam pelaksanaan dan realitanya dilapangan maka akan didapati BMT yang bermasalah dan hingga gulung tikar. Maka dalam hal ini ada beberapa solusi terkait yang bisa ditempuh pemerintah pada kondisi BMT di Indonesia, diantaranya :

1. Membuat Regulasi yang Spesifik tentang BMT

Pada dasarnya salah satu pemasalahan BMT ini adalah karena belum adanya regulasi yang spesifik mengatur tentang BMT. Maka dari itu salah satu langkah tepat yang seharusnya dilakukan pemerintah saat ini adalah merumuskan regulasi/

peraturan baru yang lebih spesifik mengatur tentang BMT di indonesia. Dan hal ini bertujuan agar bisa mengakomodir seluruh BMT di Indonesia dan kedepannya tidak bergesekan dengan UU koperasi dan UKM.91

2. Memperbaiki Kualitas SDM Baitul Maal

Maka dalam hal ini unsur SDM begitu sangat penting dalam setiap kelembagaan. Karena semakin handal dan terampil SDM yang dimiliki suatu perusahaan maka akan menjadikan perusahaan itu berjalan dengan baik.

Begitupun dalam hal BMT di Indonesia saat ini , maka diperlukan standarisasi

90Novita Dewi Masyithoh,” Analisis Normatif Undang-Undang No 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Atas Status Badan Hukum dan Pengawasan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)”, Jurnal Economica V, no. 2 (2014): h.33

91 Hamzah Zulkifly Rusby, Zulfadli Hamzah, ‘Analisa Permasalahan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)Melalui Pendekatan Analytical Network Process (ANP)’, Al-Hikmah, 13.1 (2016), 27.

85

dan pembinaan kualitas SDM pada para praktisi BMT yang berupa training atau pelatihan kepada pengelola BMT agar manjemen SDM kedepannaya berjalan dengan baik.

3. Optimalisasi Fasilitas IT

Dalam hal ini pemerintah harus mendorong dan melakuka pelatihan kepada setiap unit BMT untuk pelayanan digital. Karena sehingga lebih memudahkan masyrakat dalam melakukan transaksi dengan adanya produk digital tersebut.

4. Dukungan Pemerintah dalam Operasional LKM/ LKMS (BMT)

Pemerintah telah membuat kebijakan dalam Operasional LKM / LKMS untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang terkait langsung dengan UKM, yaitu dicanangkannya tiga butir kebijakan pokok di bidang ekonomi. Kebijakan pokok pertama yaitu peningkatan layanan jasa keuangan. Kebijakan pokok kedua adalah peningkatan infrastruktur layanan jasa keuangan, berupa akses pasar, layanan penagihan dan pembayaran, kemudahan investasi dan menabung, serta dukungan umum atas pelaksanaan transaksi perdagangan.Peningkatan layanan jasa dan infrastruktur pendukungnya tidak akan berarti banyak tanpa upaya pembenahan menyeluruh untuk meningkatkan kemampuan entrepreneurship bagi pelaku UKM. Kebijakan pokok ketiga adalah peningkatan kemampuan dan penguasaan aspek-aspek teknis dan manajemen usaha, pengembangan produk dan penjualan, administrasi keuangan, dan kewirausahaan secara menyeluruh.

Kebijakan pemerintah dalam pengembangan sektor UKM tersebut bertujuan untuk meningkatkan potensi dan partisipasi aktif di dalam proses pembangunan

nasional, khususnya dalam kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan melalui perluasan kerja dan peningkatan pendapatan.92

Namun pada hakekatnya BMT, merupakan solusi dalam keuangan Islam dan lebih terkhusus di Indonesia. Hal ini karena di Indonesia begitu banyak UMKM yang bertebaran hingga ke plosok-plosok, namun disatu sisi yang mejadi masalah karena keterbatasan lembaga Perbankan dalam akses untuk pembiayaan UMKM, namun disatu sisi ini yang mejadi kelebihan BMT adalah untuk menjangkau dalam hal pembiayaan terhadap UMKM yang terkendala dalam permodalan atau yang susah diakeses pihak perbankan.

92 Lasmiatun,” Peran dan Kebijakan Pemerintah Melalui LKM/ LKMS untuk

Menciptakan Kesejahteraan dan Keadilan Distributif “, Jurnal Dimensi 10, no. 2 (2017):

h.43

87

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Umar bin Abdul Azis adalah sosok yang sangat beruntung sebab memiliki keurunan dari dua nashab besar, dari sang ibu yang merupakan cicit Umar bin Khaththab yang dimana nampak Umar bin Abdul azis mewarisi ketangguhan,ketegasan,keteladanan serta kesalehan dari Umar Bin Khaththab, dari sang ayah beliau merupakan keturunan para khalifah Bani Umayyah karena ayahnya Abdul Azis merupakan anak dari Marwan. Umar bin Abdul Azis sendiri adalah khalifah ke-8 dari Bani Umayyah.

Umara bin Abdul Azis tidak lama memimpin dinasti Umayyah.Beliau tercatat memimpin hanya dua setengah tahun tepatnya 29 bulan 10 hari. Namun dalam waktu sigkat tersebut dimanfaatkan dengan baik dalam pembangunan negara, salah satunya dalam hal kebijakan Baitul Maal. Dan hal ini sangat membekas pada masa kepemimpinannya dalam mengentsakan kemiskinan dalam waktu singkat yang berdampak pada kesejahteraan umat secara keseluruhan.

Dari uraian pembahasan sebelumnya, dapat ditarik menjadi dua kesimpulan:

1. Pada dasarnya salah satu indikator keberhasilan kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Azis adalah dengan kesejahteraan penduduknya dalam konteks keberhasilannya dalam pengentasan kemiskinan dalam jangka waktu pendek melalui kebijakan ekonominya dalam hal ini mengembalikan dan memaksimalkan peran serta fungsi Baitul Maal sebagaimana mestinya. Dan hal ini dapat dilihat secara nyata dari terobosan Umar Bin Abdul Azis semenjak pertama kali diangkat

menjadi khalifah, maka beliau mengembalikan semua harta yang ada pada dirinya atau dalam lingkup kerajaan yang dimiliki bukan sebagaimana mestinya yang dikembalikan pada Baitul Maal dan begitupun dengan kebijakan lainnya yang memberikan iklim sehat pagi perekonomian rakyatnya.

Dan dampak nyata dari kebijakan Ekonomi pemberdayaan Baitul Maal khalifah Umar bin Abdul Azis diera kepemimpinannya adalah sebagai berikut : Kesejahteraan rakyat meningkat, daya beli masyarakat meningkat, orang miskin berkurang, pajak berkurang karena banyak yang masuk Islam, terciptanya kenyamanan dan keamanan sosial.

2. Pelaksanaan Baitul Maal diera Khalifah Umar Bin Abdul Azis jika dikaitakan dengan perkembangan BMT di Indonesia sekarang ini, maka akan ditemukan berbagai perbedaan dari beberapa hal namun dari segi sudut pandang yang lain akan didapati kesamaan fungsi mall dan tamwil serta ada aspek spirit dan pemebelajaran yang kedepannya akan bisa dijadikan bahan pemebelajaran untuk perkembangan Baitul Maal dalam hal ini dalam konteks BMT di Indonesia.

B. Saran

Umar bin Abdul Azis telah menjadi pionir dalam melakukan revormasi ekonomi salah satunya dalam bentuk kebijakan Baitul Maal, yang dimana berhasil melakukan perbaikan pada kondisi rakyatnya dalam semua aspek dimensi, baik materiil maupun spiritual untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya sehingga semuanya hidup dalam kondisi ekonomi yang baik. Dan ringkasnya kebijakan Umr bin Abdul Azis telah mendesain rakyatnya dengan kemakmuran dan kesejahteraan.

89

Disamping itu penulis berusaha membahas Pelaksanaan Baitul Maal diera Umar Bin Abdul Azis kemudian berusaha melihat relevansi pelaksaannya dalam konteks BMT di Indonesia, selain itu penulis berusaha menambahkan khazanah perihal Umar bin Abdul Azis dan kebijakannya. Namun, dalam hal ini penulis mengalami hambatan dan keterbatasan dalam mengakses sumber primer lainnya.

Olah karena itu, penulis menyarankan utnuk yang hendak melakukan penelitian yang sama , sebaiknya melakukan telaah dan kajian lebih komprehensif terkait kebijakan Umar Bin Abdul Azis khususnya Baitul Maal, Agar semakin memperkaya khazanah keilmuan di masa mendatang.

Daftar Pustaka

Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam Sejarah Konsep Instrumen Negara Dan Pasar, 2nd edn (Jakarta: Rajawali Pers, 2013)

Al-Isy, Yusuf, Sejarah Dinasti Umawiah, Terj. Imam Nurhidayat Dan Muhammad Khalil (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2007)

Ali Muhammad As-Shallabi, Perjalanan Hidup Khalifah Yang Agung Umar Bin Abdul Aziz Ulama Dan Pemimpin Yang Adil, V (Jakarta: Darul Haq, 2017) Ali Muhammad Ash-Shalabi, Biografi Umar Bin Abdul Aziz (Jakarta: Beirut

Publishing, 2014)

Ali Sakti, ‘PEMETAAN KONDISI DAN POTENSI BMT: Kemitraan Dalam Rangka Memperluas Pasar & Jangkauan Pelayanan Bank Syariah Kepada Usaha Mikro’, Al-Muzara’ah, 1.1 (2013), 3

Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingg Kontemporer (Jakarta: Pusaka Asatruss, 2007)

Aravik, Havis Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer, Jakarta : Kencana, 2017

As-Suyuthi, Imam, Tarikh Khulafa’ Sejarah Para Penguasa Islam (Jakarta:

Pustaka Al- Kautsar, 2012)

Ash-Shallabi, Ali Muhammad, Perjalanan Hidup Khlifah Yang Agung Umar Bin Abdul Aziz Ulama Dan Pimpinan Yang Adil, IV (Jakarta: Darul Haq, 2017) Ash-Shallabi, Ali Muhammad, Umar Bin Abdul Aziz Khalifah Pembaru Dari Bani

Umayyah (Jakarta Timur: Pustaka Pelajar, 2014)

Al-Shallabi, Ali Muhammad, Amirul Mukminin Umar Abdul Aziz, Kuala Lumpur : Al-Hidayah House of Publishers Sdn. Bhd, 2011

Badan Pusat Statistik, ‘Presentase Penduduk Miskin September 2020 Naik’, 2020

<https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/07/15/1744/persentase-penduduk-miskin-maret-2020-naik-menjadi-9-78-persen.html>

‘Baitulmal’, Wikipedia, 2020 <http://en.wikipedia.org/wiki/Baiitulmal> [accessed 12 August 2020]

Firdaus, Kepemimpinan Khalifah Umar Bin Abdul Azis, 3rd edn (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1988)

91

Haneef, Mohamed Aslam, Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer, Jakarta:

Rajawali Pers, 2010.

Herfi Ghulam, Umar Bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia (Jakarta: Cahaya Siroh, 2012)

Imaduddin, Umar Bin Abdul Aziz: Perombak Wajah Pemerintahan Islam, 2nd edn (Solo: CV Pustaka Mantiq, 2012)

Ira Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999)

Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulah Umayyah I Di Damaskus, I (Jakarta: Bulan Bintang, 1977)

Kartasasmitha, Ginandjar, Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan Dan Pemerataan (Jakarta: PT Pustaka Cisendo, 1996) Khalil, Imaduddin, Umar Bin Abdul Azis; Perombak Wajah Pemerintahan, I

(Solo: Pustaka Mantiq, 1992)

Khoirulina, Ciptia, ‘Pengelolaan Keuangan Publik Islam Pada Masa Khalifah Umar Bin Abdul Azis Kajian Historis Khalifah Umar Bin Abdul Azis’, Investama Juranl Ekonomi Dan Bisnis Sosial, 48

Kuliman, ‘Kebijakan Pengelolaan Keuangan Publik Pada Masa Kekhalifaan Umar Bin Abdul Aziz’, Jurnal Ipteks Terapan, Padang : LLDIKTI X, 8.2 (2014), 61

Kuliman Harahap, ‘Kebijakan Pengelolaan Keuangan Publik Pada Masa Kekhalifahan Umar Bin Abdul Aziz’, Jurnal Ipteks Terapan Research of Applied Science and Education, 8.2 (2016), 62

Lasmiatun, ‘Peran Dan Kebijakan Pemerintah Melalui LKM/ LKMS Untuk Menciptakan Kesejahteraan Dan Keadilan Distributif’, Jurnal Dimensi, 10.2 (2017), 43

Mohamad Al-Bakri, Zulkifli. 2010. Khalifah Umar Ibnu Abdul Azis; Imam Yang Adil. Bandar Baru Bangi: Darul Syakir Enterprise

Mufdil Tuhri, Solusi Al-Qur’an dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan,Makalah : 22 Oktober 2012, diakses 21 Mei 2016

Mufrodi, Ali, Islam Di Kawasan Kebudayaan Arab (Jakarta: Logos, 1997)

Ningrum, Nurani Puspa, ‘Terobosan Dan Perubahan Kebijakan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan Umar Bin Abdul Azis Dalam Mewujudkan

Kesejahteraan Sosial’, At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam Dan Mu’amalah, 8 (2020), 4

Novita Dewi Masyithoh, ‘Analisis Normatif Undang-Undang No 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Atas Status Badan Hukum Dan Pengawasan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)’, Jurnal Economica, V.2 (2014), 18

Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010)

Saifudin Zuhri Qudsy, ‘Umar Bin Abdul Aziz Dan Semangat Penulisan Hadist’, Jurnal ESENSIA, XIV (2013), 261–62

Subki, Mohammad dan Abdul Rahman Al-Hafiz.2012. Khalifah Zuhud Umar bin Abdul Aziz, Kuala Lumpur: PSN Publication

Syaikh Ahmad Farid, 60 Biogrfai Ulama Salaf, VII (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2012)

Syamsuddi Muhammad bin Ahmad, Siyar A’lam an-Nubala’ (Beirut: Mu’assasa arRisalah, 1981)

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam ; Dirasah Islamiyah II, Cet. 5, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2014

Zulkifly Rusby, Zulfadli Hamzah, Hamzah, ‘Analisa Permasalahan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)Melalui Pendekatan Analytical Network Process (ANP)’, Al-Hikmah, 13.1 (2016), 27

93

Lampiran-lampiran

Sumber: muttaqin.id

Sumber : nu.or.id.

95

Makam Umar bin Abdul Aziz yang terletak di masjid Umar bin Abdul Aziz di Kota Homs, Suriah.

Sumber : https://hikmah-harian republika.blogspot.com/2014/05/mozaik-makam-pemimpin- umat-di-suriah.html

97

99

Dokumen terkait