• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. 1 1 Deskripsi Kabupaten Serdang Bedagai

III.1.1.5 Sosial

Pendidikan dan Kebudayaan

Membentuk sumber daya manusia berkualitas, tentunya harus diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan yang memadai. Ditingkat pendidikan dasar jumlah sekolah sebanyak 484 yang terdiri dari 438 Sekolah Dasar Negeri/Inpres dan sebanyak 26 Sekolah Dasar Swasta. Jumlah SLTP Negeri sebanyak 32 unit, SLTP swasta sebanyak 47 unit. Jumlah SMU negeri sebanyak 8 unit dan SMU swasta sebanyak 20 unit.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri sebanyak 1 unit sedangkan yang diselenggarakan oleh swasta sebanyak 24 unit.

Selain itu, sekolah pendidikan agama baik tingkat dasar maupun menengah adalah sebagai berikut; Madrasyah Ibtidaiyah (MI) adalah 22 unit, Madrasyah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 57 unit dan Madrasyah Aliyah (MA) sebanyak 20 unit termasuk yang diselenggarakan oleh swasta. Dari kenyataan diatas terlihat bahwa peran masyarakat (swasta) dalam meningkatkan kecerdasan bangsa cukup besar, hal ini ditujukan dengan banyaknya sekolah – sekolah swasta dibandingkan sekolah negeri khusus di tingkat sekolah menengah.

Dengan fasilitas pendidikan yang ada, jumlah murid yang dapat ditampung adalah sebanyak 76.446 siswa untuk tingkat SD, 22.010 siswa untuk tingkat SLTP, dan 6.914 siswa untuk tingkat SMU.

Untuk memberdayakan rumah ibadah yang ada, khususnya untuk umat Islam di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat 165 orang mubalihq yang secara aktif memberikan pengajaran agama. Selain itu, jumlah Imam dan Khotib di Kabupaten Serdang Bedagai masing – masing sebanyak 468 orang dan 476 orang, sedangkan ulamanya sebanyak 189 orang. Pertanian

Pada tahun 2004 luas panen tanaman padi (padi sawah dan ladang) mengalami kenaikan sebesar 3,11 persen dibanding tahun 2003 yaitu dari 66.876 ha menjadi 68.957 ha. Rata – rata produksi mengalami penurunan dari 5,11 ton/ha pada tahun sebelumnya menjadi 4,46 ton/ha pada tahun 2004, produksi padi sawah dan ladang juga mengalami penurunan sebesar 9,97 persen dari 341.717 ton menjadi 307.630 ton pada tahun 2004.

Komoditi palawija yang terdiri dari jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang kedele, pada tahun 2004 mengalami fluktuasi penurunan dan kenaikan baik luas panen, rata – rata produksi dan produksinya. Tanaman jagung mengalami kenaikan luas panen dari 4.989 ha menjadi 5.642 ha atau naik sebesar 13,08 persen.

Tanaman ubi kayu mengalami penurunan luas panen cukup drastis sebesar 75,55 persen dari 66.352 ha menjadi 16.223 ha pada tahun 2004. Rata – rata produksinya meningkat 5,13 ton/ha menjadi 12,27 ton/ha, demikian juga produksinya menurun 41,55 persen dari 340.454 ton pada tahun 2003 menjadi 198.985 ton pada tahun 2004.

Pada periode 2003 – 2004 terjadi kenaikan pada komoditi palawija kacang kedelai dan kacang hijau. Tanaman kacang kedelai mengalami penurunan luas panen sebesar 3,65 persen yaitu 602 ha pada tahun 2003 menjadi hanya 580 ha pada tahun 2004. Rata – rata produksi turun dari 1,28 ton/ha menjadi 1,11 ton/ha. Produksinya mengalami penurunan dari 771 ton pada tahun 2003 menjadi 642 ton pada tahun 2004.

Luas panen komoditi kacang hijau mengalami kenaikan sangat signifikan yaitu sebesar 153,75 persen yaitu dari 120,0 ha menjadi 153,75 ha pada tahun 2004. Sedangkan produktivitasnya mengalami peningkatan sebesar 21,78 persen. Pada tahun 2004 produksi kacang hijau mengalami kenaikan sebesar 97,92 persen yakni dari 1.685 ton pada tahun 2003 menjadi 3.335 ton pada tahun 2004.

Industri

Di Kabupaten Serdang Bedagai, sektor industri dikelompokkan atas industri skala besar, sedang, kecil dan rumah tangga yang pengklasifikasiannya berdasarkan jumlah tenaga kerja yang bekerja pada industri tersebut. Data mengenai industri besar dan sedang (BS) tersedia setiap tahun.

Pada tahun 2004, nilai produksi Industri Mebel Kayu mencapai 631 juta Rupiah dengan nilai investasi sebesar 170 juta rupiah. Industri Pupuk Alam Non Sintetis, nilai produksinya mencapai 319,5 juta dengan nilai investasi sebesar 95 juta. Sedangkan untuk total nilai produksi terendah dicapai oleh Industri Pembuatan Peti Tempat Barang dari Kayu yaitu sebesar 51,5 juta dengan total investasi 20 juta.

Jumlah gilingan padi di Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 262 unit dengan rincian 164 unit yang memiliki surat izin dan 98 unit yang tidak memiliki surat izin. Mengenai kapasitas gilingan yang mampu diserap oleh

setiap gilingan untuk menggiling padi di seluruh kecamatan, terlihat bahwa gilingan di kecamatan Perbaungan memiliki jumlah gilingan paling banyak. Adapun kapasitas gilingan seluruh Kabupaten Serdang Bedagai mampu menggiling padi sebanyak 84.550 ton.

Sebahagian besar kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Serdang Bedagai dipenuhi oleh perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sebagian lainnya dipenuhi oleh listrik non PLN. Pada tahun 2003 (data tahun 2004 tidak tersedia) daya tersambung mencapai 154.304.816 VA sedangkan jumlah pelanggan listrik sebanyak 129.306.

Perdagangan

Dalam bidang perdagangan dapat dilihat bahwa SIUP yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengalami kenaikan yaitu dari 61 SIUP tahun 2002 menjadi 71 SIUP pada tahun 2003 atau naik sebesar 16,39 persen. Namun pada tahun 2004 meningkat lagi sebesar 154,93 persen atau naik dari 71 SIUP pada tahun 2003 menjadi 181 SIUP pada tahun 2004.

Jika dilihat dari jumlah penerbitan TDP pada tahun 2004 terlihat TDP yang diterbitkan dapat dirinci 162 yang berkategori baru dan 79 yang berkategori ulang. Jumlah TDP yang diterbitkan untuk PT/CV sebanyak 41 buah, untuk Firma/Koperasi sebanyak 1 buah dan untuk Perusahaan Perseorangan sebanyak 203 buah.

Banyaknya usaha sektor perdagangan di Kabupaten Serdang Bedagai hasil Sensus Ekonomi 1996 menunjukkan bahwa jumlah perdagangan besar sebanyak 597 usaha, perdagangan eceran sebanyak 6.693 usaha, rumah makan sebanyak 2.385 usaha dan hotel / penginapan sebanyak 3 usaha.

Perhubungan

Jalan merupakan sarana yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Makin meningkat usaha di bidang ekonomi menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Panjang jalan di seluruh Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2003 mencapai 2.292,49 km yang terbagi atas jalan negara 85,31 km, jalan propinsi 65,63 km dan jalan kabupaten 2.141,55 km. Setiap tahunnya baik prasarana jalan maupun jembatan selalu mendapatkan prioritas untuk perbaikan dengan menggunakan berbagai sumber dana.

Pembangunan pos dan telekomunikasi mencakup jangkauan baik pelayanan dan peningkatan kerjasama internasional maupun peningkatan jasa telekomunikasi dan informasi dan data berjalan lancar.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk memperlancar pelayanan berkenaan semakin meningkatnya permintaan akan jasa pos. Banyaknya surat yang dikirim oleh kantor Pos & Giro pada tahun 2004 sebanyak 219.144 surat yang terdiri dari surat tercatat, biasa dan kilat. Sedangkan untuk kiriman untuk paket pos telah terkirim sebanyak 893 unit dan untuk wesel pos telah terkirim sebanyak 15.681 buah.

Keuangan

Sebagai kabupaten baru, Kabupaten Serdang Bedagai mulai berpacu diri untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang demi memakmurkan seluruh rakyatnya sesuai tuntutan pembangunan era otonomi. Untuk itu, di dalam melaksanakan proses pembangunan wilayahnya, pemerintah kabupaten akan membutuhkan sumber – sumber pembiayaan untuk menjalankan roda pemerintahan.

Salah satu sumber pembiayaan yang akan digunakan adalah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sampai saat ini masih merupakan sumber pembiayaan untuk pembangunan daerah, diantaranya sumber – sumber tersebut berasal dari penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB), retribusi dan lain – lain.

Perkembangan harga – harga baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya di Kabupaten Serdang Bedagai selama tahun 2004 relatif stabil dimana fluktuasi harga yang terjadi cenderung sama dengan fluktuasi harga yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah. Penghitungan PDRB Kabupaten Serdang Bedagai dan di seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Utara setiap tahun selalu mengalami perbaikan. Untuk lebih menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi, Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan perubahan tahun dasar penghitungan yaitu dari tahun 1983 menjadi tahun 1993 dan rencananya akan kembali terjadi perubahan tahun dasar lagi dari 1993 yang akan digeser ke tahun 2000.

Pada tahun 2004 total nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp.3.668.853,42 juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 1993 adalah sebesar Rp. 1.108.721,95 juta. Peranan sektoral dalam pembentukan PDRB Kabupaten Serdang Bedagai cukup bervariasi, sektor yang memiliki peranan terbesar adalah sektor pertanian sebesar 47,45 persen, diikuti sektor industri sebesar 20,12 persen, sektor perdagangan hotel dan restoran 20,01 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah menunjukkan tingkat pencapaian kinerja ekonomi makro dimana perkembangan sembilan struktur ekonomi akan dapat diamati selama siklus ekonomi sedang berlangsung sehingga sinyalemen positif atau negatif yang mempengaruhi kinerja ekonomi makro secara umum dapat diantisipasi sedini mungkin. Pertumbuhan ekonomi kabupaten Serdang Bedagai mencapai 3,31 persen pada tahun 2004, pencapaian ini meningkat yang cukup signifikan bila dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2003 sebesar 3,04 persen.

Dokumen terkait