• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi dan Penyuluhan Mengenai Tata Cara Pembuatan Akta Perkawinan, Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta Perceraian

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM 3.1Program Pokok

3.2 Program Bantu

3.2.3 Sosialisasi dan Penyuluhan Mengenai Tata Cara Pembuatan Akta Perkawinan, Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta Perceraian

A. Latar Belakang Kegiatan

Akta merupakan suatu tulisan yang memang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan ditandatangani pihak yang membuatnya dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Akta memiliki peranan yang sangat penting khususnya bagi masyarakat Indonesia untuk mendata status dari kependudukan seseorang. Permohonan pembuatan akta dapat diajukan ke kantor catatan sipil di wilayah masing - masing.

42 Akta kelahiran pada prinsipnya merupakan sebuah catatan administratif, dan dianggap penting karena data yang terdapat dalam akta kelahiran dapat digunakan sebagai bukti jati diri bagi anak, sehubungan dengan hak waris atau klaim asuransi dan pengurusan hal - hal administratif lainnya, seperti tunjangan keluarga, paspor, KTP, SIM, pengurusan perkawinan, perijinan, mengurus beasiswa dan lain - lainnya. Sedangkan untuk akta perkawinan sama halnya dengan akta - akta lainnya yang pada prinsipnya merupakan sebuah catatan administratif. Akta perkawinan penting karena merupakan bukti bahwa seseorang tersebut telah sah dalam ikatan perkawinan baik secara agama maupun Negara, dan digunakan juga untuk membuat akta kelahiran. Akta perceraian juga penting dibuat karena akta ini berfungsi sebagai bukti bahwa seseorang yang telah bercerai tersebut sudah sah didafarkan dan memiliki kekuatan yang mengikat, sedangkan untuk akta kematian juga tidak kalah pentingnya, dimana akta ini dibuat sebagai bukti bahwa seseorang tersebut sudah meninggal dan tidak terdaftar lagi sebagai penduduk Indonesia.

B. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari diadakannya sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian di Desa Besan, tidak lain untuk mendata status warga Desa Besan yang belum memiliki akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, dan akta kematian selain itu juga memberikan penjelasan bagi warga besan yang belum mengetahui tata cara pembuatan akta.

C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

1. Bertemu dengan kepala desa guna membahas mengenai sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta

Waktu Pelaksanaan : 24 Juli 2016

Lokasi Pelaksanaan : Kantor Kepala Desa Besan

2. Berkoordinasi dengan perangkat Desa Besan mengenai jumlah penduduk yang belum mempunyai akta

43 Lokasi Pelaksanaan : Kantor Kepala Desa Besan

3. Survei lokasi mencari warga yang belum mempunyai akta Waktu Pelaksanaan : 29 Juli 2016

Lokasi Pelaksanaan : Dusun Kanginan, Dusun Kelodan, Dusun Kawan, Desa Besan ,Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

D. Jadwal Kegiatan

Tanggal Waktu Kegiatan Peserta

(orang) Waktu (jam) 24/7/2016 09.00 - 11.00

Bertemu dengan kepala desa guna membahas mengenai Sosialisasi Dan Penyuluhan Mengenai Tata Cara Dan Syarat Pembuatan Akta

16 org 2 jam 28/7/2016 09.00

- 12.00

Mencari data mengenai akta di

kantor desa besan 2 org 3 jam

29/7/2016 08.00 - 11.00

Survei mengenai akta di dusun kawan, dusun kelodan dan dusun kanginan

16 org 3 jam

TOTAL 8 jam

E. Pihak yang Terlibat, Sasaraan dan Jumlah Peserta 1. Pihak yang Terlibat

Pihak yang terlibat dalam survei akta di Desa Besan antara lain Kepala Desa Besan, perangkat pemerintahan Desa Besan, mahasiswa KKN PPM Unud Ke XIII Desa Besan

2. Sasaran

Sasaran yang dituju dalam survei akta di Desa Besan adalah Warga Dusun Kelodan, Warga Dusun Kanginan, dan Warga Dusun Kawan

3. Jumlah Peserta

Jumlah peserta yang belum memiliki akta kelahiran yaitu sejumlah 10 orang yang berasal dari Dusun Kelodan, Dusun Kanginan, dan Dusun

44 Kawan. Sedangkan yang belum memiliki akta Perkawinan berjumlah satu orang yang berasal dari Dusun Kawan.

F. Hasil Pelaksanaan

Hasil pelaksanaan dari program sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta perkawinan, akta kematian, akta perceraian di Desa Besan adalah pada saat pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta perkawinan, akta kematian, akta perceraian, dan akta kelahiran pada Selasa 24 Juli 2016 diawali dengan bertemu kepala Desa Besan guna membahas mengenai survei akta. Selanjutnya Kepala Desa Besan Bapak I Made Suryata G. Puri, dan seluruh mahasiswa KKN berdiskusi guna mencari data warga desa yang belum mempunyai akta untuk didata ulang dan mencatat warga yang baru membuat akta kelahiran di Kantor Desa Besan.

Pada tanggal 28 Juli 2016 berkoordinasi kembali dengan perangkat Desa Besan mengenai jumlah penduduk yang belum mempunyai akta untuk selanjutnya didata dengan cara door to door atau satu persatu ke rumah warga untuk mendata warga Desa Besan yang belum mempunyai akta.

Setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa Besan bersama staff dan jajarannya, selanjutnya pada tanggal 29 Juli 2016 mahasiwa KKN melakukan survei satu persatu ke rumah – rumah warga untuk mendata warga Desa Besan yang belum memiliki akta. Survei dibagi menjadi tiga lokasi yaitu, Dusun Kawan, Dusun Kanginan, dan Dusun Kelodan. Hasil survei yang didapat kemudian disimpulkan bahwa dari ketiga dusun tersebut sebagian besar warga Desa Besan telah lengkap memiliki akta dalam keluargannya, kecuali terdapatbeberapa warga yang baru mempunyai anak dan belum mendaftaran aktanya ke Kantor Desa Besan.

G. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara pembuatan akta perkawinan, akta kelahiran, akta kematian, dan akta perceraian adalah kurang terbukannya warga desa untuk memberikan informasi kepada mahasiswa, dan informasi yang diberikan hanya seadanya saja.

45 H. Solusi dan Saran

Solusi untuk program sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara dan syarat pembuatan akta perkawinan, akta kematian, akta perceraian di Desa Besan adalah dapat berkoordinasi mengenai waktu dengan kepala desa agar memberitahukan kepada warga desa bahwa akan diadakan pendataan mengenai akta. Sehingga pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan tersebut dapat berjalan lancar dan mendapatkan informasi yang sedetail - detail nya. 3.2.4 Penyuluhan Kesehatan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) Khususnya Cuci Tangan Pakai Sabun A. Latar Belakang Kegiatan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu genetik, pelayanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. Perilaku adalah hal dianggap sebagai faktor terbesar dan mempengaruhi status kesehatan seseorang. Maka dari itu, perilaku merupakan faktor yang mudah dikendalikan karena berasal dari diri sendiri. Selalu berperilaku hidup bersih dan sehat merupakan hal yang patut dilakukan untuk menjaga kesehatan.

Anak - anak rentan terkena penyakit, hal ini disebabkan oleh lingkungan dan perilaku anak anak yang kurang bersih dan sehat. Perilaku anak - anak yang kurang bersih dan sehat menyebabkan mudahnya penyakit seperti diare dan cacingan menyerang. Tingginya angka kejadian diare di Desa Besan disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pengawasan orang tua terhadap perilaku anak.

Oleh sebab itu, penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan di SD Negeri Besan. PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar terhindar dari penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat. PHBS pada usia dini baik untuk mendidik dan menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sebagai upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

B. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari program penyuluhan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya cuci tangan pakai sabun yakni

46 untuk mengajarkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini kepada siswa dan siswi di SD Negeri Besan, mencegah beberapa penyakit seperti diare dan cacingan, serta siswa siswi dapat mengetahui dan lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.

C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan : 30 Juli 2016

Lokasi Pelaksanaan : SD Negeri Besan, Desa Besan D. Jadwal Kegiatan

Tanggal Waktu Kegiatan Peserta

(orang)

Waktu (jam) 24/7/2016

18.00 - 19.00 Pembuatan Susunan Panitia dan Susunan Acara

3 org 1 jam 27/7/2016

09.00 - 12.00 Koordinasi dengan Kepala Sekolah SDN Besan 1 org 3 jam 25/7/2016 13.00 - 16.00 Pembuatan Poster Penyuluhan 2 org 3 jam 26/7/2016 13.00- 16.00 Persiapan acara 16 org 3 jam 27/7/2016

15.00 - 18.00 Rapat dan Pembuatan Hadiah

16 org 3 jam 29/7/2016

13.00 - 19.00 Persiapan Konsumsi dan TM 16 org 6 jam 30/7/2016 08.00 - 12.00 Persiapan, Acara, Penutupan 60 org 4 jam TOTAL 23 jam

E. Pihak yang Terlibat, Sasara, dan Jumlah Peserta 1. Pihak yang Terlibat

Pihak yang terlibat dalam acara penyuluhan PHBS khususnya cuci tangan pakai sabun di SD N Besan antara lain Kepala SDN Besan beserta, Guru, mahasiswa KKN PPM Unud XIII, serta Ketua Karang Taruna Desa Besan.

47 2. Sasaran

Sasaran yang terlibat dalam penyuluhan PHBS khususnya cuci tangan pakai sabun di SDN Besan adalah siswa - siswi kelas III dan IV SD Negeri Besan.

3. Jumlah Peserta

Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan ini adalah 55 orang yang terdiri dari kelas III dan IV.

F. Hasil Pelaksanaan

Hasil pelaksanaan dari kegiatan penyuluhan PHBS khususnya cuci tangan pakai sabun di SD Negeri Besan adalah siswa - siswi kelas III dan IV memahami mengenai perilaku hidup yang bersih dan sehat, memahami bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar, serta mengetahui akan bahaya dari perilaku yang tidak bersih dan sehat.

G. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah susahnya mengatur siswa – siswiyang sangat gaduh. Kendala lainya yang dihadapi adalah ukuran dan tulisan poster terlalu kecil dan susah dibaca oleh siswa, karena penyuluhan dilakukan di lapangan sekolah.

H. Solusi dan Saran

Solusi untuk kegiatan ini adalah mahasiswa mengawasi siswa - siswi agar suasana tetap tenang dan santai agar pelaksanaan berjalan dengan baik. Saran untuk kegiatan ini kedepannya adalah sebaiknya pelaksanaan penyuluhan dilakukan di kelas, agar siswa - siswi lebih mudah memahami materi yang diberikan. Sebaiknya jadwal penyuluhan dilakukan saat tidak ada kegiatan lain dari siswa, agar semua siswa bisa menjadi peserta penyuluhan. 3.2.5 Pelayanan Menimbang Bayi dengan Posyandu

A. Latar Belakang

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu petugas kesehatan. Posyandu merupakan kegiatan bulanan yang dilakukan di desa. Kegiatan Posyandu meliputi menimbang bayi, pemberian vitamin dan vaksin. Asupan gizi yang

48 baik dan seimbang sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi dimana tumbuh kembang bayi akan menentukan kesehatan bayi. Mengetahui tumbuh kembang, berat dan tinggi badan bayi harus dilakukan rutin setiap sebulan sekali, untuk mengetahui asupan yang diberikan pada bayi baik atau buruk.

Oleh karena itu, sesuai dengan jadwal Posyandu di Desa Besan, mahasiswa KKN ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program tersebut. Kegiatan Posyandu dilaksanakan di Balai Dusun Kawan, Desa Besan. Kegiatan ini meliputi menimbang bayi dan pemberian vitamin A. Bayi yang datang, pertama - pertama ditimbang untuk mengetahui berat badannya. Bayi kemudian diberikan vitamin A sesuai dengan umur bayi. Kapsul biru untuk bayi usia 6 - 11 tahun dan kapsul merah untuk usia 12 - 59 bulan.

B. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Posyandu pada balita adalah :

1. Melihat pertumbuhan bayi sebulan terakhir dengan melihat peningkatan atau penurunan berat badan bayi.

2. Terlaksananya pemberian vitamin A pada bayi untuk kesehatan mata pada bayi.

3. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) hamil, melahirkan dan nifas.

C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 20 Agustus 2016

Lokasi Pelaksanaan : Br. Kawan, Desa Besan, Kec. Dawan, Klungkung D. Jadwal Kegiatan

Tanggal Waktu Kegiatan Peserta

(orang)

Waktu (jam) 4/8/2016 09.00 - 10.00 Rapat koordinasi dengan

Pihak Posyandu 2 org 1 jam

19/8/2016 18.00 - 21.00 Rapat persiapan 16 org 3 jam 20/8/2016 08.00 - 12.00 Persiapan, Acara 16 org 4 jam

49 E. Pihak yang Terlibat, Sasaran, Jumalah Peserta

1. Pihak yang Terlibat

Pihak yang terlibat dalam kegiatan Posyandu pada batita dan balita adalah petugas Posyandu, Orang tua bayi, dan mahasiswa KKN.

2. Sasaran

Sasaran dalam kegiatan ini adalah batita dan balita yang ada di Dusun Kawan Desa Besan.

3. Jumlah Peserta

Jumlah peserta yang terlibat adalah 43 batita dan balita yang ada di Dusun Kawan Desa Besan

F. Hasil Pelaksanaan

Hasil pelaksanaan dari kegiatan Posyandu pada balita adalah sebanyak 43 batita dan balita telah ditimbang dan diberikan vitamin A.

G. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah keadaan batita dan balita yang menangis saat akan ditimbang dan diberikan kapsul vitamin A.

H. Solusi dan Saran

Solusi untuk kegiatan ini dengan menyiapkan makanan juga minuman seperti biskuit dan susu untuk mengalihkan perhatian batita dan balita yang akan ditimbang dan diberikan vitamin A.

3.2.6 Survei Penderita Katarak