• Tidak ada hasil yang ditemukan

In 2013, a special year for the Bank and full dynamics of Aceh, in the Bank of Aceh has reached the age of 40 years.

Dalam dokumen Annual Report Bank Aceh 2013 (Halaman 54-64)

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Kami Hormati,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh;

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, karena berkat qudrah dan iradah- Nya kita semua telah berhasil melewati tahun 2013 dengan selamat dan pencapaian kinerja yang relatif masih terpelihara dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam, seorang tauladan di segala bidang Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan sahabat beliau, serta kepada pengikut-pengikutnya yang senantiasa menyertai beliau dalam kebajikan.

Merupakan kebahagiaan dan kehormatan bagi kami atas nama Direksi PT.Bank Aceh pada kesempatan ini menghantarkan buku Laporan Tahunan atas kinerja keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013. Buku Laporan Tahunan ini diterbitkan sebagai media informatif kepada berbagai pihak agar dapat memahami pokok-pokok kinerja bisnis perbankan pada PT. Bank Aceh dalam rangka transparansi kondisi keuangan kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/14/ PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012 yang merupakan salah satu aspek penting dari prinsip pokok pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).

Tahun 2013, merupakan tahun yang istimewa dan penuh dinamika bagi Bank Aceh, pada tahun tersebut Bank Aceh telah genap berusia 40 tahun. Sebuah usia yang menandakan kematangan, dalam berperan di kancah industri perbankan daerah dalam memberikan jasa dan layananperbankan terbaik kepada masyarakat. Pada tahun

Dear Respected Shareholders and Stakeholders,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh;

)LUVW RI DOO OHW XV RIIHU RXU SUDLVH DQG WKDQNVJLYLQJ NHKDGKLUDW

Allah, because thanks to his Qudrah and will of god we all made it through safely in 2013 and the achievement of the performance of a relatively well preserved. Sholawat and greetings may always

GHYRWHGWRWKHORUGRIQDWXUHDUROHPRGHOLQDOODVSHFWVRI3URSKHW

Muhammad, his family and his companions, and his followers who always accompanies him in virtue.

,VDMR\DQGDSULYLOHJHIRUXVRQEHKDOIRIWKH%RDUGRI'LUHFWRUV RI37%DQN$FHKRQWKLVRFFDVLRQGHOLYHUWKH$QQXDO5HSRUWRQWKH ˉQDQFLDOSHUIRUPDQFHIRUWKHˉVFDO\HDUHQGHG'HFHPEHU

Books Annual Report is published as an informative media to various parties in order to understand the main points performance

RIWKHEDQNLQJEXVLQHVVLQ37$FHKEDQNȠVˉQDQFLDOFRQGLWLRQLQ

order transparency to the Shareholders and Stakeholders banks

LQ DFFRUGDQFH ZLWK %DQN ,QGRQHVLD 5HJXODWLRQ 3%, GDWHG2FWREHUZKLFKLVRQHLPSRUWDQWDVSHFWRIWKHEDVLF

principles of Good Corporate Governance (GCG).

In 2013, a special year for the Bank and full dynamics of Aceh, in the Bank of Aceh has reached the age of 40 years. A which indicates age of maturity, in a role in the arena of local banking industry in providing the best service to the community and layananperbankan. In 2013, also became a milestone for the Bank of Aceh with determination tegasuntuk strategic transformation to

2013, juga menjadi milestone bagi Bank Aceh dengan tekad yang tegas untuk melakukan transformasi strategis membangun dan memperkuat fondasi pertumbuhan bisnis bank, ditandai dengan peningkatankinerja yang baik pada tahun 2013 dan perbaikan beberapa aspek penting. Kondisi Makro Ekonomi dan Perbankan Nasional Tahun 2013 Tahun 2013 adalah tahun penuh perubahan dan tantangan bagi perekonomian Indonesia. Di tengah berbagai masalah struktural yang belum terselesaikan, perubahan kondisi ekonomi global di tahun 2013 memunculkan ancaman terhadap stabilitas makroekonomi dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah mampu mendorong ekonomi bergerak ke tingkat yang lebih seimbang dan mengembalikan stabilitas makroekonomi. Ke depan, perekonomian Indonesia diperkirakan lebih baik, meskipun berbagai risiko perlu terus diantisipasi. Kebijakan Bank Indonesia di tahun 2014 akan tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas makro ekonomi. Upaya- upaya ini tetap harus didukung oleh percepatan reformasi struktural dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia masih tumbuh dengan baik pada tahun 2013. Meskipun pertumbuhannya sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya dan dibawah kisaran target dalam APBN-2013, namun terlepas dari hal itu, pencapaian tersebut patut diapresiasi mengingat faktor- faktor eksternal yag dihadapi sangat dinamis pada tahun 2013 sebagai efek lanjutan dari belum pulihnya kondisi ekonomi Negara-negara maju dunia yang disebabkan oleh krisisglobal yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa

VHUWDˊXNWXDVLKDUJDNRPRGLWDVJOREDO

build and strengthen the foundation of the bank’s business growth,

FKDUDFWHUL]HGE\JRRGSHQLQJNDWDQNLQHUMDLQDQGˉ[HVVRPH

important aspects..

Macro-Economic and Banking Condition in 2013

2013 was a year full of changes and challenges for the Indonesian economy. In the midst of unresolved structural problems, changes in global economic conditions in 2013 posed a threat to macroeconomic stability and sustainable economic growth.

5HVSRQVHSROLF\PL[DGRSWHGE\%DQN,QGRQHVLDDQGWKHJRYHUQPHQW

is able to push the economy to move to a more balanced level and restore macroeconomic stability. Looking ahead, the Indonesian economy is estimated to be better, although the risks need to be anticipated. Bank Indonesia policy in 2014 will remain focused on

PDLQWDLQLQJ PDFURHFRQRPLF VWDELOLW\ 7KHVH HIIRUWV VWLOO KDYH WR

be supported by the acceleration of structural reforms in order to achieve sustainable economic growth.

7KH JURZWK RI WKH ,QGRQHVLDQ HFRQRP\ LV VWLOO JURZLQJ ZHOO LQ 7KRXJKJURZWKLVVOLJKWO\ORZHUWKDQWKHSUHYLRXV\HDUDQG EHORZWKHWDUJHWUDQJHLQWKHVWDWHEXGJHWEXWDSDUWIURP WKDWWKHDFKLHYHPHQWVKRXOGEHDSSUHFLDWHGFRQVLGHULQJH[WHUQDO

factors faced Yag very dynamic in 2013 as a aftereffect has not fully recovered from the economic conditions the developed countries of the world are caused by krisisglobal that occurred in the United

pertumbuhan ekonomi di beberapa Negaradi Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 2013 ini sepertinya memberikan sedikit desakan terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Indonesia memiliki ekonomi domestik yang sangat potensial terutama dari segi permintaan agregat, pasar yang sangat luas dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa serta daya beli yang semakin meningkat dengan pendapatan perkapita tahun 2013 mencapai Rp.36,5

MXWD DWDX VHNLWDU 86' 6HODLQ LWX )DNWRU GHPRJUDˉ

Indonesia sangat mendukung pertumbuhan penyaluran kredit berbagai sektor karena didominasi oleh penduduk usia produktif sekitar 60%, peluang-peluang tersebut sangat dicermati oleh sektor perbankan dan menjadi pasar potensial tersendiri bagi industri perbankan.

Disamping hal tersebut, industri perbankan nasional juga melihat adanya potensi yang masih sangat luas di sektor mikro dengan banyaknya usaha mikro yang masih belum mendapatkan akses layanan perbankan. Ekonomi domestik yang cukup kuat dengan masifnya pembangunan infrastruktur dan sarana juga membuat Indonesia memiliki daya tahan tersendiri dalam perekonomiannya. Hal ini tentu

EHUSHQJDUXK VLJQLˉNDQ WHUKDGDS SHUNHPEDQJDQ LQGXVWUL

perbankan Indonesia tahun 2013.

Dari sisi likuiditas, perbankan nasional berada pada level yang cukup baik ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang terus meningkat. Pada tahun 2013 ini, LDR perbankan nasional berada pada kisaran 92,53% yang ditopang oleh pertumbuhan kredit perbankan nasional yang secara rata- rata tumbuh sebesar 20,56% dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum mengalami pertumbuhan sebesar 9,39%. Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (CAR) untuk rata-rata perbankan nasional tercatat sebesar 17,43% pada tahun 2013.

Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Perbankan Aceh Tahun 2013

Pada level daerah, pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2013 tercatat sebesar 5,27%, sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya dan masih lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,8%. Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas tercatat hanya 3,82% pertumbuhan positif terjadi di

has a huge potential in the domestic economy, especially in terms of aggregate demand, the market is very wide with a population of over 240 million people and increasing purchasing power per

FDSLWDLQFRPHLQUHDFKHG5SPLOOLRQRUDERXW86' DGGLWLRQ )DFWRUV 'HPRJUDSKLF ,QGRQHVLD VWURQJO\ VXSSRUWV WKH

growth of various sectors of lending because it is dominated by the

SURGXFWLYHSRSXODWLRQDURXQGWKHVHRSSRUWXQLWLHVLVFORVHO\

watched by the banking sector and a potential market of its own for the banking industry.

Besides this, the banking industry also sees the potential that is

VWLOOYHU\ZLGHVSUHDGLQPLFURVHFWRUZLWKPDQ\PLFUREXVLQHVVHV

that still do not have access to banking services. Domestic economy is quite strong with the massive development of infrastructure and facilities also make Indonesia has its own resilience in the

HFRQRP\,WWKLVLVFHUWDLQO\VLJQLˉFDQWHIIHFWRQWKHGHYHORSPHQW

of the Indonesian banking industry in 2013.

In terms of liquidity, national banks are at a good level indicated by the Loan to Deposit Ratio (LDR) continues to increase. In 2013, the

QDWLRQDO/'5LQWKHUDQJHRIFUHGLWJURZWKVXSSRUWHGE\ GRPHVWLFEDQNVJUHZRQDYHUDJHE\ZLWKJURZWKLQ7KLUG 3DUW\ )XQGV 73) &RPPHUFLDO %DQN JUHZ E\ ,Q WHUPV RI

capital, capital adequacy ratio (CAR) to the average national banks stood at 17.43% in 2013.

Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Perbankan Aceh Tahun 2013

At the regional level, economic growth in Aceh in 2013tercatat of 5.27%, slightly slowed compared to the previous quarter and is

ORZHU WKDQ WKH QDWLRQDO HFRQRPLF JURZWK VWRRG DW $FHKȠV HFRQRPLFJURZWKE\RQO\RLODQGJDVUHFRUGHGSRVLWLYHJURZWK RFFXUUHG LQ DOO HFRQRPLF VHFWRUV H[FHSW PLQLQJ DQG TXDUU\LQJ

seluruh sektor ekonomi terkecuali sektor Pertambangan dan penggalian, industry perdagangan, listrik dan air bersih. Selain itu peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2013. Sementara

LWXODMX,QˊDVL$FHKVHMDNDNKLUWDKXQEHUDGDSDGDWUHQ SHQLQJNDWDQ QDPXQ ODMX LQˊDVL$FHK DNKLU WDKXQ WHUFDWDW PDVLK OHELK UHQGDK GLEDQGLQJNDQ LQˊDVL QDVLRQDO

yang sebesar 8,38%.

Sementara itu dari sisi perbankan, kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat) di Aceh tahun 2013 secara umum menunjukkan perkembangan yang baik, tercermin dari peningkatan total aset Bank Umum dan BPR yang tumbuh sebesar 7,71% atau mencapai Rp38,36 triliun ditopang oleh kinerja perbankan konvensional dengan total aset tumbuh 6,66%, pertumbuhan DPK mencapai 8,66% dan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 13,96%.Sementara itu, Bank Umum Syariah masih mampu mencapai pertumbuhan aset sebesar 9,46%. Kinerja yang kurang baik diperlihatkan oleh Bank Perkreditan Rakyat yang mengalami penurunan pertumbuhan aset hingga 7,66% didorong oleh penurunan pertumbuhan Penyaluran Kredit sebesar 13,06%.

Peningkatan Kinerja Bank Aceh

Kondusifnya perekonomian nasional secara makro, yangmendorong pertumbuhan kinerja perbankan secara nasional,memberikan pijakan dasar yang baik bagi Bank Aceh untuk mendorong pencapaian peningkatan kinerja di tahun 2013. Pertumbuhan laba sebelum pajak tahun 2013 meningkat 5,83%dibandingkan dengan tahun 2012. Selain itu Bank Aceh berhasil meningkatkan perolehan dana pihak ketiga yang tumbuh 10,09% di tahun 2013

increase in household consumption and government consumption also contributed to the growth of economy in 2013. Meanwhile, the

UDWHRILQˊDWLRQLQ$FHKVLQFHWKHHQGRIDUHRQDQLQFUHDVLQJ WUHQGEXWWKH\HDUHQGLQˊDWLRQUDWHUHFRUGHG$FHKLVORZHU WKDQLQˊDWLRQZKLFKDPRXQWHGWRQDWLRQZLGH

Meanwhile, in terms of banking, banking performance (Commercial Bank & Rural Bank) in Aceh in 2013 generally showed good

GHYHORSPHQWUHˊHFWHGLQWKHLQFUHDVHLQWRWDODVVHWVRIFRPPHUFLDO EDQNVDQGUXUDOEDQNVJUHZE\WRUHDFK5SWULOOLRQ

sustained by the performance of conventional banks with total

DVVHWVJUHZUHDFKLQJJURZWKLQGHSRVLWVDQGFUHGLW JURZWKRI0HDQZKLOHWKH,VODPLF%DQNVDUHVWLOODEOHWR DFKLHYH DVVHW JURZWK RI 3RRU SHUIRUPDQFH VKRZQ E\ WKH 5XUDO%DQNGHFUHDVHGXSWRJURZWKLQDVVHWVZDVGULYHQE\ DGHFOLQHLQJURZWKRI/RDQ3RUWIROLR

Improved Bank Performance of Aceh

Conducive macro national economy, growth yangmendorong national banking performance, provide a good basic foundation for the Bank of Aceh to encourage the achievement of improved

SHUIRUPDQFHLQ*URZWKLQSURˉWEHIRUHWD[LQLQFUHDVHG E\FRPSDUHGWR%HVLGHV%DQN$FHKPDQDJHGWRLPSURYH WKHDFTXLVLWLRQRIWKLUGSDUW\IXQGVJUHZLQWKH\HDU ZLWKWKHFRPSRVLWLRQRISXEOLFIXQGVQRQJRYHUQPHQWLVJUHDWHU

pertumbuhan perbankan Indonesia yang berada dikisaran 20,56%. Lambatnya pertumbuhan ekspansi kredit ini utamanya disebabkan karena rendahnya laju pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan dana di daerah meskipun LDR Bank Aceh telah mencapai hampir 86,80%. Pertumbuhan kredit didorong oleh segmen usaha perbankan ritel, mikro, consumer dan komersil sejalan dengan strategi prioritas pertumbuhan kredit Bank Aceh yang memfokuskan pada pengembangan bisnis perbankan ritel dan UKM.

Perbaikan kualitas aset tercermin dari penurunan NPL gross dari sebesar 3,30% menjadi 2,78% dengan NPL Nett terjaga pada kisaran 1,01%. Rasio-rasio keuangan lainnya juga menunjukan performa yang baik adalah rasio ROA 3,44%, rasio ROE yang tumbuh dari 23,31% ditahun 2012 menjadi 23,57% ditahun 2013 serta rasio LDR masih terpelihara 86,80% pada tahun 2013. Peningkatan performa tersebut

MXJDGLGXNXQJSURJUDPHˉVLHQVL\DQJWHSDWJXQDGDQWHSDW VDVDUDQ \DQJ GDSDW PHPDNVLPDONDQ HˉVLHQVL UDVLR %232

pada akhir tahun2013 menjadi 70,72% dari sebelumnya 71,51% ditahun 2012.

Pertumbuhan yang positif di semua segmen bisnis utama dan terjaganya rasio keuangan Bank Aceh pada batas yang memadai yang menunjukkan bahwa fokus Bank Aceh sejalan dengan rencana dan strategi bisnis yang telah ditetapkan. Meskipun tingkat pertumbuhan dirasakan kurang menjanjikan dan masih tertinggal dibanding pertumbuhan industri perbankan nasional, namun kinerja yang dicapai tahun 2013 sesuai dengan perkembangan industri perbankan di daerah yang juga relatif masih lebih rendah dari nasional. Di sisi lain Bank Aceh tahun 2013 masih mampu mempertahankan dominasinya dalam penguasaan pangsa pasar di daerah. Sejalan dengan peningkatan positif kinerja pada aspek keuangan, disepanjang tahun 2013, Bank Acehtelah mendapatkan kembali predikat Sangat Bagus dari Majalah InfoBank dan khususnya Unit Usaha Syariah juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dari The 10th Islamic Finance Award.

Tantangan dan Strategi Bank Aceh

Pertumbuhan ekonomi Aceh yang relatif lebih kecil dibanding nasional diikuti dengan pertumbuhan asset perbankan Aceh yang juga masih lebih kecil dari nasional

by the retail banking segment, micro, consumer and commercial priorities in line with loan growth strategy that focuses on the development of Aceh retail banking and SME business.

,PSURYHPHQWLQDVVHWTXDOLW\UHˊHFWHGLQWKHGHFOLQHRIWKHJURVV 13/ RI WR ZLWK 13/ 1HWW PDLQWDLQHG LQ WKH UDQJH RI2WKHUˉQDQFLDOUDWLRVDOVRVKRZHGDJRRGSHUIRUPDQFH

is 3.44% ROA, ROE ratio grew from 23.31% in 2012 to 23.57%

LQDQGVWLOOPDLQWDLQHG/'5LQ,PSURYHPHQW WKHSHUIRUPDQFHLVDOVRVXSSRUWHGHIˉFLHQF\SURJUDPVDSSURSULDWH DQGWDUJHWHGWRPD[LPL]HWKHHIˉFLHQF\UDWLRDWWKHHQGWDKXQ %232EHIURPWKHSUHYLRXVLQ 3RVLWLYHJURZWKLQDOOPDMRUEXVLQHVVVHJPHQWVDQGWKHPDLQWHQDQFH RIˉQDQFLDOUDWLRV%DQNRI$FHKRQWKHSURSHUERXQGDU\LQGLFDWHV

that the focus of the Bank of Aceh in line with the business plan and strategy has been established. Although the rate of growth and a perceived lack of promising growth still lags behind the national banking industry, but the performance achieved in 2013 in accordance with the development of the banking industry in the region is also relatively lower than the national. On the other hand Bank of Aceh in 2013 was still able to maintain its dominance in the market share in the region. In line with the positive improvement

LQWKHSHUIRUPDQFHRIWKHˉQDQFLDODVSHFWVWKURXJKRXWWKH\HDU

2013, the Bank Acehtelah regain the title Very Good from Infobank magazine and in particular Sharia also managed to get some

DSSUHFLDWLRQRIWKHWK,VODPLF)LQDQFH$ZDUG

Challenges and Strategies of Bank of Aceh

Aceh’s economic growth is relatively small compared to national growth of banking assets followed by Aceh is still smaller than the national is a challenge not only for banks but also for the

merupakan tantangan tersendiri tidak hanya bagi Bank Aceh tapi juga bagi pemerintah setempat dan regulator bidang perbankan, ke depan diperlukan strategi-strategi yang tidak hanya defensif tapi juga lebih offensif dalam meningkatkan volume perbankan dan ekonomi Aceh secara umum, dibutuhkan injeksi ekonomi yang cukup bagi pertumbuhan ekonomi Aceh dan perbankan Aceh secara khusus melalui perangkat kebijakan yang mempermudah

PRGDOPDVXNFDSLWDOLQˊRZ

Di sisi lain dalam konteks kegiatan ekonomi, Aceh pasca otonomi khusus dipandang sebagai salah satu daerah yang potensial oleh bank-bank nasional dan saat ini gencar melakukan pembukaan jaringan kantornya di wilayah Aceh, hal ini tidak dapat dielak dan sebagai bank daerah, Bank Aceh harus menghadapi persaingan yang semakin ketat di daerahnya sendiri dengan bank nasional (milik pemerintah maupun swasta) yang memiliki perangkat operasional yang relatif baik. Bank Aceh pun juga harus bersaing dengan lembaga-lembaga keuangan non bank lainnyayang sudah memasuki pangsa pasar di Aceh.

Bank Aceh memandang persaingan tersebut sebagai suatu tantangan dengan terus tumbuh ditengah persaingan pasar yang ketat. Hal ini mendorong Bank Aceh melakukan reorientasi fokus usaha, menjadi lebih terbuka denganterus melakukan upaya untuk menangkap peluang pasardan ekonomi yang lebih luas pada segmen-segmen yang terfokus, untuk dapat meningkatkan daya saing dengan menyikapi kondisi pasar secara jeli dan memilih pasar yangdapat dimasuki. Beberapa segmen usaha yang dieksplorasi Bank Aceh diantaranya ritel, UMKM, konsumer, komersial, treasuri dan produk perbankan berbasis teknologi. Bank Aceh juga menyediakan layanan perbankan syariah kepada masyarakat yang membutuhkan layanan syariah.

Aceh local government and the banking sector regulator, forward the necessary strategies that not only defensive but also more offensive in increasing the volume of banking and the economy

RI$FHKLQJHQHUDOLWWDNHVDFRQVLGHUDEOHHFRQRPLFLQMHFWLRQIRU

economic growth and banking Aceh Aceh in particular through

SROLFLHVWKDWIDFLOLWDWHWKHHQWU\RIFDSLWDOFDSLWDOLQˊRZ

2Q WKH RWKHU KDQG LQ WKH FRQWH[W RI HFRQRPLF DFWLYLW\ $FHK

following the special autonomy is seen as one potential area by

QDWLRQDOEDQNVDQGLVDJJUHVVLYHO\RSHQLQJRILWVRIˉFHQHWZRUNLQ

Aceh, this can not be dielak and as regional banks, Bank of Aceh

PXVWIDFHLQFUHDVLQJO\ˉHUFHFRPSHWLWLRQLQLWVRZQFRXQWU\ZLWK

national banks (public and private) that have a relatively good operational devices. Bank of Aceh was also must compete with

ˉQDQFLDO LQVWLWXWLRQV QRQEDQN ODLQQ\D\DQJ DOUHDG\ HQWHUHG WKH

market share in Aceh.

Aceh bank saw the competition as a challenge to continue to grow

DPLGˉHUFHPDUNHWFRPSHWLWLRQ7KLVSURPSWHGWKH%DQNRI$FHKWR

reorient the focus of the business, become more open denganterus make an effort to capture the opportunities the market and the broader economy in a focused segments, in order to improve

FRPSHWLWLYHQHVVE\DGGUHVVLQJPDUNHWFRQGLWLRQVMHOO\DQGFKRRVH

the market that are able to enter. Some of the Bank’s business

VHJPHQWV DUH H[SORUHG LQ $FHK LQFOXGLQJ UHWDLO 60( FRQVXPHU

commercial, treasury and banking products based technology. Aceh bank also provides Islamic banking services to people who need the services of sharia.

medium term notes dan obligasi untuk menunjang pertumbuhan kredit yang stabil dan berkelanjutan.

Pada tahun 2013 komposisi portofolio kredit Bank Aceh masih berada pada kisaran 90% konsumtif dan 10% produktif. Ke depan menjadi fokus utama manajemen bank untuk mengelola komposisi kredit yang lebih proporsional. Segmen kredit konsumtif akan dijadikan sebagai engine

RISURˉWVWDELOLW\VHPHQWDUDVHJPHQSURGXNWLI\DQJWHUGLUL

dari sektor UMKM, syariah maupun komersial dan korporasi akan dijadikan sebagai engine of growth. Diharapkan dengan komposisi yang di kelola dengan cermat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian, Bank Aceh yakin dan optimis pertumbuhan dan kualitas kredit akan senantiasa terjaga dengan baik. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan melalui penyaluran kredit dan pembiayaan bukan hanya menjadi satu-satunya fokus usaha Bank Aceh. Pengembangan dan evaluasi dari kinerja setiap produk yang dilaksanakan bersamaan dengan penataan jaringan pemasaran produk Bank Aceh diharapkan dapat

PHQMDGLNDQ SURGXN %DQN $FHK OHELK HIHNWLI GDQ HˉVLHQ

untuk memberikan kontribusi pada pertumbuhan kinerja keuangan Bank Aceh.

Selain menguatkan aspek struktur permodalan, Bank Aceh juga memperluas jangkauan pemasaran dari produk dan layanan Bank Aceh melalui perluasan jaringan kantor. Pada tahun 2013, Bank Aceh telah memiliki 114 jaringan kantor. Bank Aceh tetap fokus mengintensifkan pangsa pasar di Aceh dengan memperluas kantor layanan hingga menjangkau masyarakat lebih luas, pada tahun 2014 dan tahun-tahun berikutnya Bank Aceh akan membuka sejumlah jaringan kantor dan ATM tidak hanya dalam wilayah Aceh tetapi juga di daerah medan dan Jakarta.

Secara keseluruhan sejumlah program strategis Bank Aceh yang dilaksanakan di tahun 2013 diarahkan untuk memberikan Bank Aceh sejumlah keunggulan kompetitif dan posisi daya saing yang lebih baik dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui peningkatan market share Bank Acehdi industri perbankan secara regional. Semua program strategis tersebut juga akan didukung dengan peningkatan kompetensi sumber daya

Shareholders and the issuance of medium term notes and bonds to support credit growth steady and sustainable.

In 2013 the composition of the loan portfolio of the Bank of Aceh

DUHVWLOOLQWKHUDQJHRIFRQVXPHUDQGSURGXFWLYH,Q

the future become the primary focus of the bank’s management to manage the composition of a more proportionate credit. Consumer

ORDQ VHJPHQW ZLOO VHUYH DV WKH HQJLQH RI SURˉW VWDELOLW\ ZKLOH

the productive segment consisting of the SME sector, as well as commercial and corporate sharia will serve as the engine of

JURZWK,WLVH[SHFWHGWKDWWKHFRPSRVLWLRQRIZKLFKLVPDQDJHG FDUHIXOO\DQGWKHSULQFLSOHRISUXGHQFHWKH%DQN$FHKFRQˉGHQW

and optimistic growth and credit quality will always be maintained. Improvement in banking intermediation through lending and

ˉQDQFLQJ QRW RQO\ EH WKH VROH IRFXV RI WKH %DQN RI $FHK $QG

evaluation development of the performance of each product is

KHOGLQFRQMXQFWLRQZLWKWKH%DQNȠVQHWZRUNPDQDJHPHQWSURGXFW PDUNHWLQJ H[SHFWHG WR PDNH $FHK $FHK %DQN SURGXFWV PRUH HIIHFWLYHO\DQGHIˉFLHQWO\WRFRQWULEXWHWRWKHJURZWKRIWKH%DQNȠV ˉQDQFLDOSHUIRUPDQFH$FHK

In addition to reinforcing aspects of the capital structure, the Bank

RI$FHKDOVRH[WHQGWKHUDQJHRIPDUNHWLQJSURGXFWVDQGVHUYLFHV WKURXJKDQH[WHQVLYHQHWZRUNRI$FHK%DQNRIˉFH,Q%DQNRI $FHKKDVDQHWZRUNRIRIˉFHV$FHKEDQNUHPDLQVIRFXVHGRQ $FHKLQWHQVLˉHGPDUNHWVKDUHE\H[SDQGLQJLWVRIˉFHVHUYLFHVWR

reach a wider public, in 2014 and subsequent years Aceh Bank will

RSHQDQXPEHURIRIˉFHVDQG$70QHWZRUNQRWRQO\LQWKHUHJLRQ EXWDOVRLQWKHDUHDVRI$FHKDQG-DNDUWDˉHOG

Overall the Bank’s strategic programs implemented in Aceh in 2013 directed the Bank to give Aceh a number of competitive

Dalam dokumen Annual Report Bank Aceh 2013 (Halaman 54-64)