• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Sponsorship

2.2.1 Defenisi Sponsorship

Menurut Ternece A. Shimp (2000:263) kegiatan sponsorship mencakup

investasi dalam event atau causes yang bertujuan mencapai berbagai tujuan

perusahaan, terutama meningkatkan kesadaran merek, memperkuat citra merek, dan memperbesar volume penjualan.

Menurut Pope (2003) Sponsorship adalah penyediaan sumberdaya (uang,

manusia, peralatan) secara langsung oleh sebuah organisasi (sponsor) kepada seorang individu, suatu badan yang berwenang agar dapat mengikuti suatu kegiatan yang akan dilakukan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang dimaksud dalam strategi promosi pihak sponsor dan dimana dapat pula dinyatakan dalam tujuan perusahaan, pemasaran atau media.

Pengertian sponsorship menurut Gilbert (2003) “the material or financial

support of a specific activity, normally but not exclusively sport or arts, which

does not from the part of the sponsor company’s normal business.”

Menurut bds sponsorship is a business

relationship between a provider of funds, resources or service an individual, event

or organization which offers in return some rights and association that maybe

used”.

Dari beberapa definisi tentang sponsorship di atas dapat disimpulkan

bahwa pengertian sponsorship secara umum adalah penyediaan sumber daya baik

itu berupa dana, sumber daya manusia, peralatan maupun sumber daya lainnya dari seseorang atau suatu organisasi terhadap suatu eventdengan maksud untuk

mendapatkan suatu manfaat.

2.2.2 Manfaat dan Alasan Penyelenggaraan Sponsorship

Menurut Frank Jefkins (1997: 230) manfaat penyelenggaraan/penyediaan sponsorship adalah bahwa dana sponsor yang telah dikeluarkan dengan sendirinya kembali ke perusahaan dalam jumlah yang berlipat ganda baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dari penyediaan sponsor memang cukup besar sehingga begitu banyak perusahaan yang bahkan bersedia mengalokasikan dana yang khusus untuk penyelenggaraan sponsorship

Menurut Ternece A. Shimp (2000:589) manfaat penyelenggaraan sponsorship adalah untuk membangun hubungan antara perusahaan dengan konsumen untuk menambah brand equity dan untuk memperkuat ikatan dalam

Adapun alasan-alasan penyediaan sponsor menurut Frank Jefkins (1997:231) adalah :

1. Untuk melancarkan suatu kampanye periklanan melalui publikasi nama serta produk-produk perusahaan yang seluas-luasnya oleh media massa yang meliputi event yang disponsorinya itu.

2. Untuk mendukung strategi atau kebijakan pemasaran.

3. Untuk memperlihatkan niat baik perusahaan guna melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

2.2.3 Tujuan Sponsorship

Tujuan sponsorship menurut Jefkins (1996:176) terdiri dari tiga bagian, yaitu :

A. Tujuan-tujuan periklanan

1. Mengiklankan produk yang tidak boleh diiklankan dimedia tertentu. 2. Memasang iklan dilokasi kegiatan atau liputan yang dapat menjangkau

orang banyak.

3. Mempromosikan produk secara spesifik. 4. Memperkenalkan produk baru.

5. Menggali berbagai peluang lain di bidang periklanan. B. Tujuan-tujuan humas

1. Menciptakan atau memperhatikan citra perusahaan. 2. Membangun citra perusahaan.

3. Memperkenalkan identitas perusahaan. 4. Mengakrabkan nama perusahaan.

5. Menonjolkan keramah tamahan.

6. Merangsang minat para wartawan untuk datang meliput. C. Tujuan-tujuan pemasaran

1. Memposisikan sebuah produk.

2. Mendukung operasi para agen penyalur.

3. Melancarkan suatu perubahan di dalam kebijakan pemasaran perusahaan.

4. Melancarkan suatu produk. 5. Membuka cabang-cabang baru. 6. Pemasaran internasional.

7. Merangsang para konsumen untuk menggunakan suatu produk.

2.2.4 Jenis Sponsorship

Jenis sponsorhip acara berdasarkan tipe kesamaan menurut Gwinner

(1999):

1. Image based yaitu event berdasarkan kesamaan image dengan merek atau

produk bersangkutan, contoh: US Open Golf Champ dengan Acura Automobile, Kentucky Derby dengan American Express.

2. Functional based, yaitu event berdasarkan kesamaan fungsi produk atau

penggunaan produk yang terkait dengan event bersangkutan, seperti: balap

Formula 1 dengan oli Shell, Moto Grand Prix dengan ban Bridgestone, Piala dunia dengan perlengkapan olahraga Adidas.

3. Tanpa kesamaan, yaitu jenis event yang tidak memiliki kesamaan dengan

produk atau image merek bersangkutan, contohnya: Dell Computer

dengan World Cup, Levi’s jeans dengan Rose Bowl, dan lainnya.

Ada berbagai jenis sponsor yang dikelompokkan dalam aturan dasar pelaksanaan event (Cams, 2007) dan dibagi berdasarkan kewajiban atau kontribusi

dan haknya, yaitu: a. Sponsor Tunggal

Adalah sponsor yang mensponsori sebuah kegiatan secara penuh dari segi pembiayaan. Sponsor ini berhak mencantumkan mereknya dalam judul kegiatan serta memonopoli pencantuman merek di lokasi dan seluruh item kegiatan.

b. Sponsor Utama

Adalah sponsor yang mensponsori dengankontribusi dana terbesar. Sponsor utama juga dibantu oleh sponsor-sponsor lain dengan kontribusi biaya yang lebih kecil. Sponsor ini berhak atas pencantuman merek di lokasi dan seluruh item kegiatan dengan lebih menonjol dibanding sponsor

lainnya. Selain itu sponsor jenis ini juga masih membuka kesempatan untuk hadirnya sponsor pendamping.

c. Sponsor Pendamping

Adalah sponsor yang memberikan kontribusi dana lebih kecil dibandingkan sponsor utama. Sponsor ini memiliki berbagai keterbatasan yang disepakati dalam kegiatan tersebut.

2.2.5 Perencanaan Sponsorship

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, maka harus dilakukan suatu perencanaan yang matang dari sebuah sponsorship.

Menurut Rossiiter dan Percy (1998:346), perencanaan sponsorship

mencakup :

1. Target Audiens Reach

Perusahaan perlu memperhatkan segmen mana yang ingin diraih dari jenis sponsorship yang akan digunakan, sebab kegiatan yang ingin

disponsori harus sesuai dengan segmen pasar yang dituju. Seperti OPPO

Smartphone mensponsori Program TV X Factor Indonesia Season 2 yang

memiliki pemirsa dari segala usia dan kalangan serta jangkauan yang luas karena disiarkan di channel TV nasional.

2. Compability with the Company’s or Brand Positioning

Beberapa jenis sponsorship secara langsung berkaitan atau

menggunakan produk dari perusahaan, Seperti Pocari Sweat yang mensponsori event olahraga DBL (Development Basketball League).

Tetapi beberapa jenis sponsorship dipilih karena kesesuaian image secara

tidak langsung dengan produk tersebut, misalnya rokok Sampoerna A-mild yang mensponsori acara musik International Java Jazz.

3. Message Capacity

Perusahaan yang mensponsori suatu kegiatan biasanya mendapatkan fasilitas untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut. Misalnya pada

Smartphonemendapatkan fasilitas untuk menempatkan atribut merek di

beberapa properti seperti layar mini, balon, banner, dan lainnya. Selain itu OPPO juga mendapatkan fasilitas lain, seperti pemasangan iklan sebelum dan setelah acara berlangsung, mengadakan kuis interaktif, menyediakan jalur fast track bagi peserta pengguna smartphone OPPO yang mengikuti

audisi, dan sebagainya.

Dokumen terkait