• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stabilitas Sistem Keuangan

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL (Halaman 58-63)

3. Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran

3.3. Stabilitas Sistem Keuangan

3.2.4 Total Kredit

Penyaluran kredit oleh bank di Sumatera Selatan pada triwulan I 2015 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Penyaluran kredit pada triwulan ini mencapai Rp 85,7 triliun atau tumbuh melambat sebesar 12,1% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 13,6% (yoy).

Penyaluran kredit kepada korporasi (sektoral) dan sektor rumah tangga (konsumsi) mengalami perlambatan. Sektor korporasi tercatat tumbuh sebesar13,9% (yoy),melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,7% (yoy). Disisi lain, penyaluran kredit kepada sektor rumah tangga juga mengalami perlambatan dari 9,0% (yoy) menjadi 8,3% (yoy).

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

%yoy Triliun Rupiah Kredit gKredit (yoy)

Grafik 3-5Jumlah dan Pertumbuhan Penyaluran Kredit

3.2.5 Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan

Menurut jenis penggunaannya, perlambatan penyaluran terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Pada triwulan I 2015, kredit modal kerja mencapai Rp29,6 triliun atau tumbuh melambat menajdi 7,1% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,1% (yoy). Sedangkan kredit konsumsi sebesar Rp25,7 triliun, tumbuh melambat dari 9,0% pada triwulan IV 2014 menjadi 8,3% (yoy). Sedangkan kredit investasi yang mencapai Rp30,3 triliun meningkat dari 21,1% (yoy) di triwulan IV 2014 menjadi 21,3% (yoy).

43

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 5 10 15 20 25 30 35

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

%yoy Rp Triliun Modal Kerja Investasi Konsumsi Kredit (% yoy)

Grafik 3-6Pertumbuhan Kredit Perbankandi Provinsi Sumatera Selatan Modal Kerja 35% Investa si 35% Konsu msi 30%

Grafik 3-7Komposisi Kredit Perbankan Triwulan I 2015 di Provinsi Sumatera

Selatan 0 20 40 60 80 100 120

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

%yoy Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Kredit

Grafik 3-8Pertumbuhan Kredit berdasarkan Penggunaan Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I2015

3.2.6 Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Kabupaten/kota

Sistem pelaporan bank yang dikelola Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengelompokkan perkembangan penyaluran kredit berdasarkan 15kabupaten/kota. Berdasarkan kabupaten/kota tersebut, penyaluran kredit kota Palembang masih mendominasi dengan pangsa sebesar 57,0%. Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada sebagian besar kabupaten/kota di Sumatera Selatanyaitu Kab. Musi Banyuasin, Kab. Ogan Komering Ulu, Kab. Muara Enim, Kab. Lahat, Kab. Musi Rawas, Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Banyuasin, Kota Palembang, dan Kota Prabumulih. Kabupaten tersebut mengalami penurunan kredit masing-masing sebesar 45,8%, 36,6%, 39,3%, 69,8%, 33,7%, 20,0%, 20,7%, 16,1%, dan 30,0% (yoy).

44

Tabel 3-2. Perkembangan Penyaluran Kredit/Pembiayaan Perbankan per Wilayah di Provinsi Sumatera Selatan (dalam Rp miliar)

Kabupaten/kota 2013 2014 2015

I II III IV I II III IV I

Kab. Musi Banyuasin 6.651 7.154 6.970 6.970 7.195 3.970 3.890 2.361 3.897 Kab. Ogan Komering Ulu 3.910 4.340 4.508 4.508 4.693 3.201 3.140 1.936 2.974 Kab. Muara Enim 3.274 3.768 4.048 4.048 4.151 2.570 2.486 4.538 2.518 Kab. Lahat 3.042 3.451 4.516 4.516 5.295 1.529 1.580 1.403 1.601 Kab. Musi Rawas 1.858 2.050 2.125 2.125 2.205 1.440 1.437 391 1.463 Kab. Ogan Komering Ilir 4014 4.277 4.447 4.447 4.694 3.604 3.670 1.335 3.754 Kab. Banyuasin 1.337 1.566 1.688 1.688 1.877 1.296 1.347 516 1.488 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 359 372 384 384 407 420 445 380 471 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 821 865 903 903 962 1.010 1.062 441 1.120

Kab. Ogan Ilir 531 569 607 607 679 642 678 639 736

Kab. Empat Lawang 208 227 233 233 245 266 284 167 303

Kota Palembang 32.710 34.597 37.526 37.526 38.822 29.388 30.269 37.856 2.560 Kota Lubuklinggau 2.008 2.109 2.122 2.122 207 1.775 1.799 2.015 1.789 Kota Prabumulih 2.032 2.125 2.413 2.413 2.447 11.647 1.703 1.841 1.713

Kota Pagar Alam 586 598 629 629 674 693 709 606 735

PROVINSI SUMATERA SELATAN 63.339 68.068 73.119 73.119 76.417 53.450 54.499 56.424 57.122

Kab. Musi Banyuasin 7% Kab. Ogan Komering Ulu 6% Kab. Ogan Komering Ilir 7% Kota Palembang 59% Kota/Kab Lainnya 21%

Grafik 3-9Pangsa Kredit per Kabupaten/Kota Triwulan I 2015

3.2.7 Kredit Korporasi

Penyaluran kredit korporasi mengalami perlambatan pada beberapa sektor utama Sumatera Selatan, seperti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Pangsa terbesar penyaluran kredit adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor masing-masing sebesar 23,9% dan 22,6%, kemudian disusul oleh sektor Industri Pengolahan dan sektor Pengadaan Listrik dan Gas masing-masing sebesar 20,0% dan 9,1%.

45

Andil pertumbuhan terbesar pada kredit Sumatera Selatan berasal dari sektor Industri Pengolahan dan sektor Transportasi dan Pergudangan masing-masing sebesar 4,3% dan 3,8%. Sementara itu, penyaluran kredit sektor utama Sumatera Selatan lainnya yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor memberikan andil pertumbuhan pada total kredit korporasi Sumatera Selatan sebesarmasing-masing 1,0%, 0,7%, dan -0,3%.

Kualitas kredit korporasi menurun ditunjukkan dengan NPL yang meningkat dari 2,9% menjadi 3,4%, namun nilai NPL ini masih di bawah batas aman yaitu 5%. Penurunan kualitas kredit terjadi di seluruh sektor utama yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 24% Pertambanga n dan Penggalian 7% Industri Pengolahan 20% Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 23% Lainnya 26%

Grafik 3-10Pangsa Penyaluran Kredit SektoralProvinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2015

2,51 3,23 1,34 4,29 -1 2 3 4 5

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

% NPL

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Grafik 3-11NPL Kredit Korporasi

Tabel 3-3. Perkembangan Kredit SektoralProvinsi Sumatera Selatan (Rp miliar)

Sektor 2013 2014 2015 Pangsa (%) (%yoy) Laju III IV I II III IV I Lapangan Usaha 50,234 52,263 52,662 58,915 59,216 60,476 59.963 69,98 13,86 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 12,967 13,376 13,540 14,020 14,110 15,012 14.355 16,75 6,02 Pertambangan dan Penggalian 3,862 3,634 3,762 4,011 3,713 4,276 4.302 5,02 14,38 Industri Pengolahan 8,653 9,041 9,197 10,126 11,192 11,775 11.999 14,00 30,46 Konstruksi 3,432 3,018 2,904 3,263 3,541 3,259 3.301 3,85 13,68 Perdagangan Besar

dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

46

Sektor 2013 2014 2015 Pangsa

(%) (%yoy) Laju

III IV I II III IV I

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 661 726 747 758 834 829 819 0,96 9,64 Jasa Keuangan 839 901 858 971 901 917 980 1,14 14,18 Jasa Lainnya 6,805 7,932 7,832 12,192 11,539 10,620 10.627 12,40 35,70 Bukan Lapangan

Usaha 22,885 23,341 23,755 24,369 24,789 25,442 25.719 30,02 8,27

3.2.8 Kredit Rumah Tangga

Pertumbuhan kredit rumah tangga atau kredit konsumsi Sumatera Selatan mengalami perlambatan. Kredit konsumsi pada triwulan I 2015 tercatat tumbuh 8,3% (yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2014 yang tumbuh 9,0% (yoy).

Perlambatan terjadi di seluruh jenis kredit rumah tangga seperti kepemilikan rumah, apartemen dan ruko, kredit kendaraan bermotor, dan kredit multiguna. Perlambatan paling besar terutama terjadi pada kredit kendaraan bermotor yang melambat dari 13,0% (yoy) menjadi 8,5% (yoy) pada triwulan ini. Perlambatan juga terjadi pada kredit kepemilikan rumah, apartemen dan ruko di triwulan I 2015 yaitu sebesar 4,5% (yoy) melambat dibandingkan dengan triwulan lalu yang mencapai 5,11%. Begitu pula kredit keperluan multiguna yang melambat dari 29,4% (yoy) di triwulan lalu menjadi 29,2% (yoy).

Kualitas kredit pada seluruh jenis kredit rumah tangga juga masih belum membaik. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya NPL pada kredit kepemilikan rumah, apartemen, ruko, dan rukan dari 3,41% di triwulan IV 2015 menjadi 3,94% di triwulan ini. Begitu pula NPL kredit kendaraan bermotor yang berkurang kualitasnya dari 1,56% di triwulan lalu menjadi 1,67%. Hal yang sama ditunjukkan pada kredit multiguna yang meningkat dari 1,0% menjadi 1,12%.

47

-40 -20 0 20 40 60 80 100

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

gKPR, KPA, Ruko/Rukan gKKB

gMultiguna gKreditRT

Grafik 3-12Pertumbuhan Kredit Konsumsi

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50

I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015

%

KPR, KPA, Rukan

KKB

Multiguna

Grafik 3-13NPL Kredit Konsumsi

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL (Halaman 58-63)

Dokumen terkait