METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
G. Teknik Pengujian Instrumen
2. Standar deviasi = √
Keterangan: ̅ = Rata-rata = jumlah skor = jumlah responden
Deskripsi variabel menggambarkan tanggapan responden mengenai promosi, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian bahan bakar minyak jenis Pertalite. Untuk pengkategorian variabel pada penelitian ini menggunakan rumus:
Range =
Data hasil penelitian kemudian dikategorikan kedalam lima kelompok, pada variabel promosi dikategorikan dalam nilai sangat baik, baik, cukup baik, buruk, sangat buruk. Pada variabel harga dikategorikan dalam nilai sangat mahal, mahal, sedang, murah, sangat murah. Pada variabel kualitas
produk dikategorikan dalam nilai sangat baik, baik, cukup baik, buruk, sangat buruk. Sedangkan pada variabel keputusan pembelian dikategorikan dalam nilai, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Cara perhitungan kategorisasi adalah sebagai berikut:
(1) Kategorisasi promosi
Untuk pengkategorian variabel promosi dapat dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi dan nilai terendah dan menentukan range atau interval kelas, untuk melakukan penelitian pada variabel promosi ini terdapat 15 item pernyataan dengan skala likert 4 pilihan maka pengkategorian promosi diperoleh melalui cara sebagai berikut:
(a) Mencari nilai tertinggi dan terendah Nilai tertinggi = 15 item x 4 = 60 Nilai terendah = 15 item x 1 = 15 (b) Mencari nilai interval kelas
Range =
Range =
= 9
Maka diperoleh nilai interval kelas variabel promosi adalah 9, penilaian responden atas promosi produk Pertalite dapat dikategorikan kedalam tabel berikut ini:
Tabel 3.15 Kategorisasi Promosi
Interval Kategori Promosi
51 – 60 Sangat baik 42 – 50 Baik 33 – 41 Cukup Baik 24 – 32 Buruk 15 – 23 Sangat Buruk (2) Kategorisasi harga
Untuk pengkategorian variabel harga dapat dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi dan nilai terendah serta menentukan range atau interval kelas, untuk melakukan penelitian pada variabel promosi ini terdapat 7 item pernyataan dengan skala likert 4 pilihan maka pengaktegorian harga diperoleh melalui cara sebagai berikut:
(a) Mencari nilai tertinggi dan terendah Nilai tertinggi = 7 item x 4 = 28 Nilai terendah = 7 item x 1 = 7 (b) Menentikan interval kelas
Range =
Range =
= 4,2
≈ 4
Maka diperoleh nilai interval kelas variabel promosi adalah 4, penilaian responden atas promosi produk Pertalite dapat dikategorikan kedalam tabel berikut ini:
Tabel 3.15 Kategorisasi Harga
Interval Kategori Harga
23 – 28 Sangat terjangkau
19 – 22 Terjangkau
15 – 18 Agak terjangkau
11 – 14 Tidak terjangkau
7 – 10 Sangat tidak terjangkau
(3) Kategorisasi kualitas produk
Untuk pengkategorian variabel kualitas produk dapat dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi dan nilai terendah, serta menentukan interval kelas, untuk melakukan penelitian pada variabel promosi ini terdapat 12 item pernyataan dengan skala likert 4 pilihan maka pengkategorian kualitas produk diperoleh melalui cara sebagai berikut:
(a) Mencari nilai tertinggi dan terendah Nilai tertinggi = 12 item x 4 = 48 Nilai terendah = 12 item x 1 = 12 (b) Menentukan interval kelas
Range =
Range =
= 7,2
≈ 7
Maka diperoleh nilai interval kelas variabel kualitas produk adalah 7, penilaian responden atas kualitas produk Pertalite dapat dikategorikan kedalam tabel berikut ini:
Tabel 3.17
Kategorisasi Kualitas Produk
Interval Kategori Kualitas Produk
40 – 48 Sangat baik
33 – 39 Baik
26 – 32 Cukup
19 – 25 Buruk
12 – 18 Sangat buruk
(4) Kategorisasi keputusan pembelian
Untuk pengkategorian variabel keputusan pembelian dapat dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi dan nilai terendah serta menentukan interval kelas, untuk melakukan penelitian pada variabel keputusan pembelian ini terdapat 8 item pernyataan dengan skala likert 4 pilihan maka pengkategorian keputusan pembelian diperoleh melalui cara sebagai berikut:
(a) Menentukan nilai tertinggi dan terendah Nilai tertinggi = 7 item x 4 = 28 Nilai terendah = 7 item x 1 = 7 (b) Menentikan interval kelas
Range =
Range =
= 4,2
Maka diperoleh nilai interval kelas variabel promosi adalah 4, penilaian responden atas promosi produk Pertalite dapat dikategorikan kedalam tabel berikut ini:
Tabel 3.18
Kategorisasi Keputusan Pembelian
Interval Kategori Keputusan Pembelian
23 – 28 Sangat tinggi
19 – 22 Tinggi
15 – 18 Sedang
11 – 14 Rendah
7 – 10 Sangat rendah
2. Uji Prasyarat Regresi a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan sample Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobeservasi) dengan suatu sistribusi teoritis tertentu. uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan terobsevasi mempunyai perbedaan besar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel acak dari distribusi teoritis.
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-sminorv dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas (asym.sig) > 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal.
2) Jika nilai probabilitas (asym.sig) < 0,05 maka distribusi tersebut tidak normal.
b. Uji Linearitas
Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel promosi, harga, dan kualitas produk mempunyai hubungan linier atau tidak dengan keputusan pembelian konsumen dalam pembelian produk Pertalite. Dasar pengujian linearitas ini adalah jika nilai Probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear. Jika nilai Probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linear. Pengujian linearitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang satu dengan yang lain saling berkorelasi atau tidak. Dalam uji variabel independen tidak boleh saling berkolerasi, karena jika terjadi korelasi antar variabel independen maka dapat dipastikan variabel penelitian tersebut tidak ortogonal atau dengan kata lain nilai korelasi antar variabel independen adalah nol.
Cara untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Dwi Priyanto (2009) variabel dikatakan mempunyai
masalahmultikolinieritas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Melihat tolerance dan nilai VIF.
Melihat nilai tolerance:
- Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih dari 0,1 - Terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih kecil atau
sama dengan 0,10 Melihat nilai VIF:
- Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00
- Terjadi multikolinieritas, jika nlai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00
b. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyao variansnya tidak sama disebut terjadi Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki variance yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk mengetahui adanya gejala ini maka dapat dilakukan dengan menggunakan teknik uji Glejser.
4. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda.
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut: a. Uji Parsial (t-test)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
1) Menentukan formulasi hipotesis
Formula hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian bahan bakar minyak jenis Pertalite
H1o: Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite
H1a: Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite.
Untuk menguji hipotesis digunakan kriteria < 0,05. Apabila sig. < 0,05 maka disimpulkan bahwa promosi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Pertalite. Sebaliknya apabila sig. > 0,05 maka disimpulkan bahwa promosi tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite.
b) Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk bahan bakar minyak jenis Pertalite
H2o: Harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite
Ha: Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite.
Untuk menguji hipotesis digunakan kriteria < 0,05. Apabila sig. 0,05 maka disimpulkan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Pertalite. Sebaliknya apabila sig. > 0,05 maka disimpulkan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite.
c) Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk bahan bakar minyak jenis Pertalite
H3o: Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite
H3a: Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite.
Untuk menguji hipotesis digunakan kriteria < 0,05. Apabila sig.
0,05 maka disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Pertalite. Sebaliknya apabila sig. 0,05 maka disimpulkan bahwa kualitas produk
tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pertalite. b. Uji Goodness of Model (F-test)
Uji F merupakan pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dengan variabel ( ), yaitu promosi, harga, dan kualitas produk dapat menjadi prediktor variabel dependen (Y), yaitu keputusan pembelian produk Pertalite.
Langkah-langkah yang digunkan dalam uji ini adalah sebagai berikut: (Santoso, 2000)
1) Menggunakan rumus uji F
F = ( ( Keterangan :
= harga F garis regresi yang dicari
= koefisien korelasi antara dan Y = banyak prediktor
= jumlah anggota sampel
2) Pengaruh promosi, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk bahan bakar minyak jenis Pertalite.
H4o: Promosi, harga, dan kualitas produk tidak dapat menjadi prediktor baik dari keputusan pembelian.
H4a: Promosi, harga, dan kualitas produk dapat menjadi prediktor baik dari keputusan pembelian.
Untuk menguji hipotesis keempat ini digunakan kriteria berikut, apabila nilai Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya ketiga variabel independen, yaitu promosi, harga, dan kualitas produk dapat menjadi prediktor baik dari keputusan pembelian.
Sebaliknya apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, dan Ha diterima. Artinya ketiga variabel independen, yaitu promosi, harga, dan kualitas produk tidak dapat menjadi prediktor yang baik dari keputusan pembelian. Mekanisme uji F antara lain sebagai berikut:Menentukan F-tabel
c. Koefisien Determinasi ( )
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan variabel promosi, harga, dan kualitas produk dapat menjadi prediktor variabel keputusan pembelian konsumen dapat dilihat pada koefisien determinasi. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan promosi, harga, dan kualitas produk dalam memprediksi variabel (Y), yaitu keputusan pembelian. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi.
65
BAB IV
GAMBARAN PERUSAHAAN PT PERTAMINA (PERSERO)