• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Deskripsi Teori 1. Mutu Pendidikan

1) Standar Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, hasil evaluasi belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilkinya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasidan Kompetensi Guru telah menggarisbawahi 10 kompetensi pedagogis. Kesepuluh kompetensi inti akan dijelaskan beserta sub kompetensi sebagai berikut :

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, kultural, emosional, dan intelektual.

a) Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.

24

b) Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI

c) Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.

d) Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.

2. Menguasi teori–teori belajar dan prinsip–prinsip pembelajaran yang mendidik. Seorang guru harus menguasi teori–teori pembelajaran, yaitu teori behaviorisme, teori kognitif dan teori humanistik- konstruktivisme

a) Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.

b) Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.

c) Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal SD/MI.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu

a) Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum b)Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.

c) Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MIMenata materi pembelajaran

25

secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.

d)Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran

e) Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.

f) Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

a) Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.

b) Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran c) Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk

kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.

d) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan.

e) Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

f) Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai dengan situasi yang berkembang.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

26

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilkinya.

a) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal.

b) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta

didik

a) Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan

b) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari penyiapan kondisi psikologis peserta didik, memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, respons peserta didik, reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluas proses dan hasil belajar a) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil

belajar sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. b) Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting

untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI

27

c) Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

d) Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

e) Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen

f) Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.

g) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar siswa.

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

a) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.

b)Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.

c) Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan

d)Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

10.Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran a) Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

28

b) Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran SD/MI.

c) Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI (Marselus R. Payong, 2011 :29).

Pengembangan dan peningkatan kualitas komptensi guru selama ini diserahkan kepada guru itu sendiri. Jika mampu ingin mengembangkan dirinya sendiri, maka guru itu akan berkualitas. Idealnya pemerintah, asosiasi pendidikan dan guru serta satuan pendidikan memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuan yang bersifat kognitif berupa pengertian dan pengetahuan, afektif berupa sikap dan nilai, maupun performasi berupa perbuatan–perbuatan yang mencerminkan pemahaman ketrampilan dan sikap. Dukungan yang demikian itu penting, karena dengan cara itu akan meningkatkan kemampuan pedagogik bagi guru.

Kualitas kemampuan pedagogik bagi guru dapat dilihat dari aspek intelektual yang meliputi aspek, diantaranya :

1. Logika sebagai pengembangan kognitif mencakup intelektual mengenal lingkungan yang terdiri dari enam macam yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai yang kompleks, yaitu: (a) pengetahuan atau kemampuaan mengingat kembali hal–hal yang telah dipelajari, (b) pemahaman atau kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal, (c) penerapan atau kemampuan mempergunakan hal–hal yang telah dipelajari untuk menghadapi situasi yang baru dan nyata, (d) analisis

29

atau kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian–bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami, (e) sintesis atau kemampuan memadukan bagian- bagian menjadi satu keseluruhan yang berarti, dan (f) penilaian atau kemampuan memberikan harga sesuatu hal berdasarkan kriteria intern, kelompok, ekstern atau yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Etika sebagai afektif mencakup kemampuan emosional dalam mengalami dan menghayati sesuatu hal meliputi lima macam kemampun emosional disusun secara hirarkis yaitu: (a) kesadaran atau kemampuan untuk ingin memperhatikan sesuatu hal, (b) partisipasi atau kemampuan untuk turut serta tau terlibat dalam sesuatu hal, (c) pengahayatn nilai atau kemampuan untuk menerima nilai dan terikat kepadanya, (d) pengorganisasian nilai atau kemampuan untuk memilki sistem nilai dalam dirinya, (e) karakerisasi diri atau kemampuan untuk memilki pola hidup dimana sistem nilai yang terbentuk dalam dirinya mampu mengawasi tingkah lakunya.

3. Estetika sebagai pengembangan psikomotorik yaitu kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan yang terdiri dari yaitu: (a)gerakan refleks atau kemampuan melakukan tindakan– tindakan yang terjadi secara tak sengaja menjawab sesuatu perangsang, (b)gerakan dasar atau kemampuan melakukan pola–pola gerakan bersifat pembawaan, terbentuk dari kombinasi gerakan-gerakan refleks, (c)gerakan terlatih atau kemampuan melakukan gerakan–gerakan

30

canggih dan rumit dengan tingkat efisiensi tertentu , dan (d) komunikasi nondiskursif atau kemmapuan melakukan komunikasi dengan isyarat gerakan badan (Nurfuadi, 2012: 73-76).