• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSKIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI DENGAN KEPALA SEKOLAH SD NEGERI JAMBLANGAN

Interviewer ( P) : Nutrima Lestari Interviewee : MY

Jabatan Interviewee : Kepala Sekolah SD Negeri Jamblangan Tempat : Ruang Kepala Sekolah SDN Jamblangan Tanggal Interview : 14 Maret 2016

Waktu : 08.15 WIB – 09.05 WIB. P : Bagaimanakah sejarah sekolah ini ?

MY : Sekolah ini beroperasi pada tahun 1985 tepatnya pada tanggal 1 Juli 1985. Kalau tanggal berdirinya yaitu pada tanggal 1 September 1984. P : Apa saja tujuan, visi, dan misi sekolah ini ?

MY : visi sekolah ini mengangkat unggul dalam prestasi dan berperilaku santun berdasarkan iman dan taqwa.

P : Aspek apa sajakah yang terkait dengan mutu pendidikan ?

MY : hal yang terkait dengan mutu khususnya mutu pendidikan yaitu ada sarana dan prasarana, guru yang memadai, kedisiplinan guru, dan motivasi yang diberikan kepada para siswa. Beberapa hal tersebut tentu akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung kepada para siswa sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang bermutu.

P : Sesuai dengan yang dikatakan Bapak tadi, salah satu aspek yang terkait dengan mutu pendidikan adalah sarana dan prasarana. Menurut Bapak bagaimana sarana dan prasarana sekolah di Kec. Srumbung? Apakah sudah memenuhi standar yang telah ditentukan?

MY : Kalau menurut saya, sarana dan prasarana di Kec. Srumbung dikatakan memenuhi sekali ya belum..kemarin baru saja setiap SD mendapat gedung perpustakaan beserta bukunya. Namun masih ada permasalahannya yaitu Buku yang diberikan belum lengkap dan pihak pemerintah juga tidak memberikan fasilitas pustakawan. Sebenarnya pihak dinas memberikan

141

kewenangan kepada sekolah untuk merekruit pustkawan , namun karena terkendala oleh dana yang belum ada maka sampai sekarang belum terlaksana

P : Ada berapa guru PNS dan Non PNS di sekolah ini ?

MY : Ada 4 guru PNS yang mengajar kelas 3 sampai kelas 6 ditambah 1 kepala sekolah serta 1 guru PAI jadi untuk guru PNS di sekolah ini berjumlah 6 orang dan 2 guru Non PNs mengajar kelas 1 dan 2 . P : Berapa jauhkah jarak rumah para guru sampai ke sekolah? Apakah jika

jarak rumah yang jauh sampai ke sekolah. Hal tersebut tidak menganggu profesionalisme guru tersebut?

MY : Mayoritas jarak rumah sampai ke sekolah cukup jauh kerena banyak guru yang berasal dari luar Jawa Tengah. Ya sebenarnya hal itu menganggu. Namun mau bagaimana lagi, guru harus pandai – pandai dalam memanaje waktu. Kepala Sekolah juga harus memberikan arahan kepada guru untuk disiplin waktu. Maksimal guru harus sampai ke sekolah sebelum jam 07.00 WIB. Peraturan yang diterapkan di sekolah ini harus displin namun displin yang tidak kaku dan sedikit fleksibel. Hal tersebut dikarenakan guru- guru yang megajar di Kec. Srumbung berasal dari DIY.

P : Bagaimana peran sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan khsusunya dalam segi input ?

MY : Kalau dalam segi input yang pertama berasal dari lingkungan dan masyarakat. Sekolah mengharapkan saran dan kritikannya supaya sekolah itu maju dan bermutu. Masyarakat sangat dibutuhkan terutama dukungannya, anak- anak untuk dimasukkan ke sekolah ini. Sekolah membutuhkan saran dan kritik khususnya dari masyarakat agar sekolah ini kedepannya lebih baik lagi.

P : Bagaimana peran masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan? MY : Menurut saya perhatian masyarakat tentang pendidikan masih kurang.

Mayoritas orang tua disini belum mengerti bahwa pendidikan itu merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Disini belum banyak

142

melanjutkan ke SMP hanya baru beberapa. Namun sudah lebih baik daripada tahun- tahun yang lalu.

P : Apa saja program sekolah yang terkait dengan peningkatan mutu guru? MY :Ada beberapa program yang terkait dengan guru. Salah satunya guru

diminta untuk displin waktu.

P :Apakah ada program khusus yang dibuat untuk meningaktakan mutu guru MY : Oiya kalau itu ada. Kalau waktu yang lalu ada istilahnya sertifikasi guru. Seritifikasi menuntut supaya guru itu mengajar secara profesional. Sehingga dari pihak pemerintah mengadakan PLPG. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas, kedisiplinan terutama dalam mengajar dan kinerja guru. Dari hal itu nantinya hasil pendidikan akan meningkat. Salah satu nya ada tunjangan profesi. Selain itu, ada lagi pengirian diklat. Ada beberapa diklat yang diselenggarakan baik oleh Dinas Pendidikan maupun oleh UPT diantaranya diklat mata pelajaran yang ditujukan oleh guru – guru yang mengampu kelas tinggi dan diklat teatik bagi guru – guru yang mengampu kelas rendah.

P : Dari beberapa program dalam upaya untuk meningkatkan guru tadi. Bagaimana keefektifan program tersebut dalam meningkatkan mutu guru itu sejauh mana ?

MY : Kalau efektif nya ya belum masksimal tapi juga sudah berpengaruh. Terutama dalam kdisipilnan guru. Kalau dulu sebelum ada PLPG. Guru pulang bersamaan dengan murid sekitar jam 13.00 WIB atau bahkan 12.15 WIB. Tapi sekarang karena sudah ada PLPG guru baru boleh pulang setelah pukul 14.00 WIB khusunya bagi guru yang sudah bersertifikasi jam kantor sampai pukul 14.00 WIB. Hal itu untuk memenuhi admnisitrasi.

P :Salah satu aspek input dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah rekruitmen calon pendidik/ guru. Bagaimana upaya pihak sekolah agar mendapatkan calon pendidik yang berkualitas?

MY :Ya kriterianya harus mempunyai ijazah S1 PGSD. Kalu belum punya ijazah itu pihak sekolah belum bisa menerima. Keculai bagi calon guru

143

yang ingin mengajar muatan lokal. Misal untuk bahasa inggis ya S1 Bahasa Inggris itu bisa. Tapi kebanyaakn masih guru biasa. Sekarang udah ada beberapa SD di Kecamatan Srumbung yang menerapkan peraturan tersebut misal untuk muatan lokal bahasa inggris merekruit lulusan sarjana bahasa inggris.

P :Apakah semua guru di sekolah ini telah memenuhi kualifikasi akademik minimal S1 pendidikan atau D-IV?

MY : Iya sudah. Guru di sekolah ini sudah memenuhi kualifikasi S1 walaupun lewat Universitas Terbuka.

P : Apakah guru disini ikut UT untuk memenuhi standar S1 ?

MY :Ya iya jadi kemarin – kemarin guru yang masuknya lewat SPG, untuk memenuhi syarat sertifikasi guru maka mereka harus memenuhi standar kualifikasi akademik S-1 jadi kebanyakan guru melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka. Jadi untuk mengikuti persamaan dari dinas harus iku UT. Kebetulan ada kampus UT di Srumbng tepatnya di SDN srumbung 1. Banyak guru yang mengikuti kesetaraan pendidikan di kampus UT di Srumbung, apalagi juga salah satu dosennya adalah pengawas UPT DISDIKPORA Kec. Srumbung.

P : Apakah ada di sekolah ini guru yang murni S1 tapi bukan melalui UT? MY : Ya ada tapi jarang sekali apalagi kebanyakan guru diini sudah senior

sehingga banyak yang lewat Universitas Terbuka. Guru honorer disini juga menempuh S1 melalui Universitas Terbuka.

P :Bagaimana mutu guru di sekolah ini dilihat dari standar kompetensi pedagogik?

MY : Ya kalau dilihat dari standar kompetensi pedagogik itu sebetulnya mayoritas guru sudah bagus. Banyak guru yang sudah memenuhi tapi dalam praktek pebelajaran masih minimal.

P :Bagaimana mutu guru di sekolah ini dilihat dari standar kompetensi sosial ?

144

MY :Secara kompetensi sosial hampir semua guru sudah baik. Semua guru telah mendapatkan tunjangan profesi bagi guru PNS sehingga dapat dikatakan bahwa sudah baik.

P :Bagaimana dengan standar kompetensi yang dimiliki oleh para guru honorer ? Apakah mereka sudah merasa tercukupi?

MY :Ya ada efeknya..kalau dahulu guru wiyata hanya mendapat gaji dari dana BOS Pemerintah namun sekarang selain mendapat gaji dari dana BOS mereka mendapat tambahan gaji sukarela yang diberikan dari beberapa guru PNS yang telah mendapatkan tunjanagan profesi walaupun itu cuma sedikit.

P : Apakah guru wiyata juga ikut peratutan yang sama seperti pada guru PNS yang lain ?

MY : Ya seharusnya sesuai dengan peraturan dinas walaupun itu guru honorer tetap harus mengikuti peraturan yang berlaku. Namun pihak sekolah memberikan sedikit longgran kepada mereka karena pihak sekolah juga menyadari gaji yang diberikan sedikit..

P : Bagaimana mutu guru di sekolah ini dilihat dari standar profesional? MY : Ya seharusnya setiap guru harus memiliki standar profesional yang baik.

Kedisplinan harus baik, harus memberikan motivasi kepada para peserta didik. Namun di lapangannya ada beberapa guru yang belum menerapkan itu.

P : Apa saja upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan mutu guru ?

MY : Kalau disini PLPG itu dalam rangka mneingkatkan mutu guru. Dengan adanya PLPG itu kinerja guru akan meningkat.

P : Dalam pelaksanaan PLPG itu, apakah semua guru mengikuti?

MY : Iya semua ikut,,tp itu kan ada dari pihak atas..ada kriteria..guru yang pantas dan belu..itu biasanya masa kerja juga pendidikan guru juga mutu guru itu sendiri kalau kmrn an syrt sertifikasi guru harus S1..jd kmrn yg diambil dlu baru yg S1...selain itu dr nilai kinerja guru itu sendiri

145

P : menurut bapak apa yang menjadi faktor penghambat mutu guru di Kecamatan Srumbung ini masih rendah?

MY : menurut saya ada beberapa faktor mbak. Salah satunya adalah kedisipilnan guru. Ada beberapa guru yang kedispilnanya masih kurang mbak. Datang dan pulang tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu juga karena jarak yang ditempuh guru antara sekolah dengan rumah jauh.

P : bagaimana solusi dari pihak sekolah untuk mengatasi permasalahan tersebut?

MY :kalau dari pihak sekolah....khususnya saya selaku kepala sekolah mengingtakan kepada guru bahwa kita itu sudah dipercaya oleh pemerintah sudah diberi tuprof (tunjangan profesi) juga sudah danggap sebagai guru profesional. Seharusnya kita harus lebih profesional karena hak yang diberikan kepada kita juga sudah banyak. Selain itu guru juga harus meningkatkan kinerja para guru terutama dalam kedisipinan. Guru juga tidak perlu malu untuk belajar, belajar dan belajar

146

TRANSKIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI DENGAN