• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SALAH SATU INFORMAN DI SDN JAMBLANGAN

Interviewer ( P) : Nutrima Lestari Interviewee : KY

Jabatan Interviewee : Guru Wali Kelas 4 SD Negeri Jamblangan Tempat : Ruang Kepala Sekolah SN Jamblangan Tanggal Interview : 9 April 2016

Waktu : 08.00 WIB – 08.30 WIB.

P : apa saja program – program yang ada di SDN Jamblangan ?

KY : banyak ya mbak...ada program akademik, program peningkatan prestasi belajar siswa seperti diadakannya les, dan doa pagi bersama sebelum pelajaran dimulai. Itu dilakukan di mushola dan diikuti oleh seluruh siswa SDN Jamblangan.

P : apa saja program ekstrakurikuler di SDN Jamblangan ? KY : ada menari dan pramuka

P : apa saja program SDN Jamblangan yang terkait dengan peningkatan mutu guru ?

KY : yang pertama itu ada KKG yang dilaksanakan setiap seminggu sekali. Tepatnya pada hari Sabtu. Kemudian ada pula pendidikan kesetaraan seperti Universitas Terbuka itu mbak dan yang ketiga ada pelatihan atau workshop yang dilaksanakan oleh pihak Dinas maupun UPT.

P : apakah program – program pelatihan tersebut dilaksanakna secara rutin dan terjadwal ?

KY : kalau yang KKG itu rutin namun kalau yang lainnya tidak. Alasan mengapa program yang lainnya tidak terjadwal secara rutin mungkin karena dana yang ada masih minimal dan kegiatan – kegiatan yang ada di UPT pun sudah banyak.

158

KY : banyak mbak manfaatnya...seperti kalau ada guru yang kesulitan dalam mengajar dapat saling bertukar pikiran di KKG tersebut. Saling bertukar pikiran tentang masalah – masalah yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung dan dalam rancangan pembuatan RPP.

P : setau saya KKG itu dilaksanakan setiap hari Sabtu, ini kan pas dengan hari Sabtu. KKG hari ini dilaksanakan pada tingkat apa dan dimana ya pak?

KY : seharusnya hari ini KKG dilaksanakan pada tingkat UPT namun tidak dapat dilaksanakan karena UPT sedang ada acara.

P : apa saja persiapan yang Bapak lakukan sebelum PKBM berlangsung? KY : ada beberapa yang saya persiapkan sebelum PKBM berlangsung seperti

RPP dan alat peraga yang disesuaikan dengan materi pada hari itu. P : bagaimana proses pembelajaran yang Bapak terapkan di kelas ?

KY :saya menggunakan metode gabungan dalam pembelajaran. Jadi terkadang menggunakan metode ceramah, terkadang menggunakan metode diskusi dan eksperimen. Biasanya saya sesuaikan dengan materi pada hari itu juga. P : Bagaimana cara Bapak untuk mengetahui karakteristik peserta didik yang

berbeda – beda jika dihubungkan dengan proses pembelajaran ?

KY : biasanya saya melakukan penjajakan, pengamatan terhadap tingkah laku kepada peserta didik. Selain itu dari hasil interaksi yang terjadi setiap hari di sekolah, kami sebagai guru tentunya juga sudah mengetahui karakteristik dari setiap anak didik kita. Pemgamatan tidak hanya meliputi di sekolah melainkan juga di luar sekolah seperti dengan siapa anak dirumah, bagaimana keadaannya di rumah karena hal itu walaupun secara tidak langsung akan mempengaruhi anak dalam proses pembelajarannya. Selain itu saya juga melakukan tes sumatif dan formatif dari hasil belajar siswa. Dari hasil itu kemudian saya simpulkan bagaimana karakteristik anak itu sendiri.

P : apa saja program yang terkait dengan peningkatan mutu guru SD di UPT?

159

KY : yang pasti itu ada program KKG kemudian workshop dan penataran atau diklat. Namun untuk workshop dan diklat itu tida dilaksanakan secara rutin dan tidak terjadwal. Ha itu terkendala dengan dana karena kami tahu kalau mengadakan program itu pasti membutuhkan dana yang besar. P : menurut Bapak sejauh mana keefektifan program – program tersebut

dalam meningkatkan mutu guru ?

KY : ya karena program – program UPT itu sifatnya kontemporer dan tidak berkesinambungan menurut saya kurang efektif. Coba saja kita pikir seseorang akan mendapatkan hasil yang maksimal jika dilaksanakan secara berkelanjutan. Namun ini kan tidak, kalau yang instan hasilnya tidak akan maksimal. Kalau KKG itu yang menurut saya cukup efektif. P : Apakah menurut Bapak sertifikasi guru itu sudah tepat ?

KY : secara jujur menurut saya kurang tepat. Namun yang namanya guru kan hanya sebagai pelaksana kebijakan dan semua program yang dibuat ya harus kita laksanakan dengan baik. Saya mengatakan Pemerintah tidak tepat karena acuan yang dipakai oleh Pemerintah itu masih abu – abu. Sekarang misalnya portofolio itu. Semua guru bisa lolos atau naik pangkat hanya dengan syarat asal bisa mengumpulkan persyaratan walaupun itu benar atau salah. Kemudaian dengan adanya PLPG yang hanya dilakukan selama 10 hari. Itu juga menurut saya kurang efektif karena setiap orang kan penerimaan ilmunya tidak sama seperti yang sudah saya katakan tadi juga kalau instan itu juga kurang baik. Dari semua hasil itu nantinya semua sekolah juga akan mendapatkan dana yang sama padahal dari masing – masing sekolah mutu pendidikannya kan tidak sama ada yang bagus ada pula yang kurang bagus. Namun tidak ada perbedaan sama sekali. Apalagi Pemerintah sekarang ini menggalakan kalau mulai tahun ajaran depan guru harus memenuhi perbandingan dengan jumlah murid yaitu 1: 20 anak. Hal ini tentunya akan mempersulit guru lagi.

P : apakah semua guru di SDN Jamblangan sudah memenuhi kualifikasi akademik S1 PGSD atau sesuai dengan bidangnya?

160

KY : iya..semua guru di SDN Jamblangan ini sudah S1 PGSD. Namun mayoritas guru SD yang ada di Kec. Srumbung ini melanjutkan kuliah di S1 PGSD Universitas Terbuka. Kalau yang reguler itu sedikit.

P : bagaimana keefektifan UT menurut bapak ?

KY : ya namanya saja Universitas Terbuka ya mbak..pembelajaran juga mayoritas dilaksanakan secara jarak jauh, sarana dan prasarana juga kurang memadai, buku referensi juga masih sangat sedikit. Beda kalau pas kuliah di kampus biasa. Semua perkuliahan di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Hal itu tentu akan menghasilkan keluaran yang baik pula. Jadi kalau dapat saya simpulkan keluaran dari UT memang kalah dengan keluaran kampus reguler. Mahasiswa UT selain terkendala dengan usia juga terkendala dengan waktu juga.

P : apa saja pelatihan peningkatan mutu guru yang pernah Bapak ikuti? KY : kemarin saya mengikuti pelatihan penyusunan PKG ( Penilaian

Berkesinambungan Guru), pelatihan Kurikulum 2013, pelatihan penulisan ilmiah, pelatihan KTSP dan sebenarnya masih banyak lagi mbak. Namun sudah jaman dahulu kalau saya sebutkan semuanya tentunya sudah tidak relevan dengan jaman sekarang mbak.

P : menurut Bapak apa yang menjadi faktor penghambat kualitas guru di Kecamatan Srumbung masih rendah?

KY : ada beberapa faktor menurut saya diantaranya faktor pendidikan guru yang masih minimal. Walaupun ada beberpa program peningkatan mutu guru yang diciptakan oleh Pemerintah namun saya rasa semua itu terlambat karena misal dalam kasus pendidikan kesetaraan. Semua guru harus S1 tapi itu baru digalakkkan mulai tahun 2013 padahal saya menjadi guru semenjak tahun 1986. Ya seharusnya kalau memang pemerintah ingin meningkatkan mutu guru ya seharusnya dari dulu. Selain itu ada juga faktor yang menghambat yaitu kultur budaya, karena antara daerah yang satu dengan yang lainnya itu kan beda dalam penerimaan pendidikannya. P : menurut bapak apakah jarak rumah yang jauh dengan tempat kerja itu

161

KY : selama ini menurut saya tidak menganggu. Apabila ada guru yang terlambat itu pasti karena ada alasan yang tepat dan guru yang lain pasti juga sudah mengcover untuk di kelasnya.

162 Lampiran III