• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Standar Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan

Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan pada saat ini juga telah berbenah dalam meningkatkan jaminan mutu pendidikan, dimana diploma keperawatan adalah pendidikan vokasi yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi keperawatan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai pelaksana dalam melaksanakan suatu proses asuhan keperawatan. Untuk menyelenggarakan program pendidikan ini, institusi pengelola harus mendapatkan ijin penyelenggaraan dari pihak yang berwenang. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan organisasi pendidikan keperawatan bekerja sama dengan organisasi profesi keperawatan yang menggambarkan bahwa pengelolaan pendidikan tinggi keperawatan belum sesuai dengan kaidah penyelenggaraan pendidikan keperawatan dan tingkat kemampuan pengelolah bervariasi, hal ini disebabkan belum tersedianya suatu standar pendidikan yang menjadi acuan bagi pengelolah dalam menyelenggarakan proses pendidikan keperawatan secara berkualitas. Kondisi tersebut mendorong organisasi pendidikan keperawatan bekerjasama dengan organisasi profesi keperawatan menyusun standar pendidikan keperawatan di Indonesia agar dapat dijadikan acuan bagi penyelenggaraan pendidikan keperawatan di seluruh Indonesia.

Nurachmah, Supartini, & Irawaty (2012) dalam penyusunan standar pendidikan keperawatan di Indonesia merujuk kepada landasan hukum yang telah berlaku di negara Indonesia yang diantaranya berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem nasional pendidikan, UU Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan suatu institusi pendidikan perguruan tinggi, UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, UU 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, PP

No 66 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Kepmendiknas nomor 234/U/2000 tentang pendirian perguruan tinggi. Berdasarkan landasan hukum tersebut maka dibentuklah suatu standar pendidikan Diploma Tiga Keperawatan menjadi tolok ukur minimal yang dipenuhi oleh pengelola institusi yang terdiri atas 7 (tujuh) kriteria standar yang terdiri atas: 1. Kriteria standar 1: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian.

a. Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian program pendidikan Diploma Tiga Keperawatan jelas, realistik, saling berkaitan dan konsisten dengan kurikulum dan rencana pengembangan institusi.

b. Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen.

c. Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi oleh seluruh pemangku kepentingan internal (internal stakeholders): sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan.

2. Kriteria Standar 2: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem pengelolahan dan Penjaminan Mutu

a. Tata Pamong uraian tugas pokok dan fungsi setiap jabatan jelas dan tercantum dalam statuta institusi.

b. Kepemimpinan yang terdiri dari:

1. Kepemimpinan operasional: Pengelola program pendidikan diploma tiga keperawatan menjabarkan visi misi kedalam kegiatan operasional.

2. Kepemimpinan organisasi: Pengelola program pendidikan diploma tiga keperawatan mampu melaksanakan fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kepada seluruh unsur yang ada.

3. Kepemimpinan publik: Pengelola program pendidikan diploma tiga keperawatan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dan menjadi rujukan bagi publik.

c. Sistem Pengelolaan

1. Memiliki Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis (RENSTRA) serta Rencana Operasional (RENOP).

2. Memiliki kalender akademik.

3. Memiliki mekanisme koordinasi yang jelas antara institusi pendidikan dan wahana pembelajaran klinik dan komunitas.

4. Memiliki perencanaan program pembelajaran jelas dan memadai. 5. Memiliki sistem monitoring dan evaluasi program.

d. Sistem Penjaminan Mutu

1. Memiliki satuan organisasi bertanggung jawab terhadap penjamin mutu. 2. Standar manual prosedur mengacu pada Sistem Penjaminan Mutu

Internal (SPMI) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Dokumen lengkap pelaksanaan penjaminan mutu program.

4. Umpan balik untuk peningkatan mutu proses pembelajaran terdiri dari; sumber umpan balik, hasil umpan balik, dan tindak lanjutnya.

5. Memiliki program untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi.

a. Mahasiswa

1. Calon mahasiswa berijasah Sekolah Menengah Umum /Madrasah Aliyah jurusan IPA

2. Memiliki pedoman seleksi penerimaan mahasiswa baru. 3. Lulus seleksi ujian masuk perguruan tinggi.

4. Rasio dosen tetap dan mahasiswa adalah 1:20

5. Tersedia layanan bagi mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan kreatifitas dan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan.

b. Lulusan

1. Lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga uji kompetensi profesi.

2. Melakukan perekaman dan pelacakan data lulusan secara terstruktur. 3. Alumni berpartisipasi dalam mendukung pengembangan akademik dan

non-akademik program studi.

4. Kriteria Standar 4: Sumber Daya Manusia a. Ketua Program Studi Diploma Tiga

1. Berkualifikasi minimal S2 Keperawatan atau S2 Kesehatan dengan latar belakang pendidikan Ners.

2. Maksimal berusia 61 tahun saat dilantik.

3. Memiliki jabatan fungsional akademik minimal Lektor. 4. Memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan.

b. Tenaga dosen

1. Pendidikan minimal S2 Keperawatan dan atau S2 Kesehatan dengan latar belakang pendidikan Ners.

2. Dosen memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). 3. Dosen memiliki jabatan fungsional akademik minimal lektor. 4. Memiliki sertifikat PEKERTI, dan atau AA (ancangan aplikasi). 5. Berpengalaman klinik minimal 2 tahun di bidang keperawatan.

6. Kreatif, dedikatif, inovatif dan berkomitmen tinggi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa baik di kelas maupun di wahana klinik dan komunitas.

7. Memiliki sertifikat dosen profesional.

8. Menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan.

9. Memiliki integritas diri dapat menjadi model sebagai dosen professional. c. Dosen Tidak Tetap

1. Pendidikan minimal S2 di bidang keilmuan yang relevan dengan bidang ilmu yang diampu.

2. Memiliki jabatan fungsional akademik minimal Lektor

3. Memiliki sertifikat pelatihan PEKERTI, dan atau AA (ancangan aplikasi) dan atau sertifikat sesuai bidang yang diampu.

4. Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai Dosen. d. Pembimbing Klinik

1. Berijasah minimal Ners dengan sertifikasi yang relevan dengan bidangnya.

2. Memiliki surat tanda registrasi (STR) perawat. 3. Memiliki pengalaman klinik minimal 3 tahun. 4. Memiliki sertifikat pelatihan pembimbing klinik.

5. Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai perawat professional.

e. Tenaga kependidikan

1. Berijasah minimal D3 sesuai dengan area tugasnya.

2. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif sesuai dengan pekerjaannya.

5. Kriteria Standar 5: Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

a. Landasan filosofis kurikulum mencakup konsep sehat-sakit, etika keperawatan, keberagaman budaya, hubungan perawat-klien, dan caring (pengasuhan).

b. Ketentuan tentang kurikulum pendidikan program diploma tiga keperawatan.

1. Beban studi antara 110-120 SKS, dengan masa pendidikan minimal 6 semester dan maksimal 10 semester.

2. Berbasis Kompetensi.

3. Perbandingan jam teori dan jam praktik adalah 30% dan 70%. Dari 70% dijabarkan menjadi 30% praktik 70% praktik klinik dan komunitas (minimal 2000 jam).

4. Muatan issue nasional 20%, antara lain: Perawatan HIV/AIDS, TBC, Malaria, MTBS, penyakit akibat sanitasi lingkungan buruk.

5. Sesuai Visi dan Misi yang mencirikan kekhasan dari institusi 6. Melaksanakan praktik keperawatan sesuai standar kompetensi. c. Proses Pembelajaran

1. Memperhatikan filosofi pendidikan dan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa (Student Centered Learning).

2. Sarana prasarana sesuai ketentuan.

3. Jumlah mahasiswa pada proses pembelajaran di kelas 40-50, tutorial 12-15, laboratorium 10-12, klinik 4-8 per ruang.

4. Tersedia berbagai pedoman, antara lain: a. Panduan Akademik

b. Panduan Tugas Akhir c. Rencana Pembelajaran d. Pedoman Kerja Mahasiswa e. Pedoman Praktik Laboratorium

f. Pedoman Praktik Klinik dan Komunitas g. Modul Pembelajaran.

5. Kegiatan pembelajaran dilakukan dikelas, laboratorium, perpustakaan, klinis dan komunitas.

6. Peran dan fungsi pedidik, meliputi: fasilitator, motivator, tutor, model peran, narasumber dan pemberi umpan balik.

1. Hasil belajar mahasiswa harus dievaluasi secara berkala meliputi evaluasi struktur, proses, dan hasil.

2. Sistem evaluasi kinerja mahasiswa berorientasi pada pencapaian kompetensi.

3. Hasil evaluasi dijadikan sebagai acuan pengembangan bagi mahasiswa, program pendidikan, dan penentuan beban studi selanjutnya.

e. Suasana Akademik

1. Tersedianya kebijakan tertulis yang disusun oleh pimpinan institusi pendidikan tentang suasana akademik antara lain: otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, kemitraan dosen-mahasiswa.

2. Ketersediaan dan kelengkapan jenis prasarana, sarana serta dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika. 3. Interaksi akademik berupa program dan kegiatan akademik, selain

perkuliahan dan tugas-tugas khusus, untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, bedah buku).

4. Pengembangan perilaku kecendekiawanan (kemampuan untuk menanggapi dan memberikan solusi pada masalah masyarakat).

5. Tersedianya program pembekalan mahasiswa tentang etika profesi, budaya keselamatan kerja dalam kegiatan praktikum/praktik.

6. Kriteria Standar 6: Pembiayaan, Sarana dan Prasana Serta Sistem Informasi a. Pembiayaan

1. Biaya penyelenggaraan program pendidikan Diploma Tiga Keperawatan terdiri dari biaya operasional dan biaya investasi atau pengembangan yang dihimpun berasal dari berbagai sumber.

2. Semua biaya terdokumentasi dengan baik.

3. Terdapat anggaran pendapatan dan pengggunaan yang realistis yang didistribusi dalam rencana tahunan dan rencana 5 tahunan.

4. Rencana alokasi anggaran terdistribusi untuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi secara proporsional.

5. Terdapat rencana investasi untuk 5 tahun ke depan dengan sumber dana yang jelas, sesuai analisis kebutuhan dan prioritas.

b. Sarana dan Prasarana

1. Ruang kuliah, tutorial, dan diskusi dengan ukuran minimal 1 m2/mahasiswa.

2. Memilik auditorium yang memadai dengan kapasitas minimal 100 orang. 3. Memiliki perpustakaan dengan koleksi buku-buku teks keperawatan

minimal 165 judul, terbitan maksimal 5 tahun terakhir termasuk e-book, berlangganan jurnal keperawatan dalam negeri yang terakreditasi dan jurnal luar negeri, memiliki prosiding dalam 3 tahun terakhir, memiliki karya tulis/skripsi/tesis/disertasi.

4. Memiliki laboratorium keperawatan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (Keperawatan Dasar, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, dan Keperawatan Komunitas).

5. Memiliki laboratorium komputer dengan rasio minimal satu PC untuk 10 mahasiswa serta memiliki akses internet.

6. Memiliki laboratorium bahasa (opsional, bisa menyatu dengan laboratorium komputer).

7. Memiliki ruang konseling mahasiswa.

8. Ruang pimpinan, ruang administrasi akademik, ruang administrasi kepegawaian, dan ruang rapat.

9. Ruang dosen per bagian atau kelompok keilmuan keperawatan dengan luas ruang dosen minimal 4 (empat) m2 per dosen yang dilengkapi alat kantor yang sesuai untuk masing-masing dosen.

10. Ruang tunggu dosen tamu. 11. Ruang organisasi mahasiswa. 12. Fasilitas pelayanan kesehatan.

13. Fasilitas penunjang seperti kantin kampus, kamar ganti pakaian, kamar mandi untuk laki-laki dan wanita, ruang ibadah, gudang penyimpanan arsip atau alat, fotokopi dan sarana olah raga serta parkir kendaran. 14. Fasilitas pembelajaran meliputi; kursi mahasiswa, meja dan kursi

dosen, komputer, LCD, Slide projector, Audio system, dan papan tulis. c. Wahana Pembelajaran

1. Wahana Pembelajaran klinik (Rumah Sakit)

a. Wahana utama minimal RS kelas C terakreditasi.

b. Wahana pendukung adalah beberapa RS tipe D sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

c. Ada bukti kerjasama (MoU). 2. Wahana Pembelajaran di Komunitas:

a. Wahana pembelajaran di komunitas meliputi: institusi dan wilayah binaan berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai.

b. Institusi meliputi Puskesmas, Panti Wreda, Sekolah umum yang relevan.

c. Wilayah binaan meliputi RT, RW, dan Desa/Kelurahan untuk melakukan praktik keperawatan di komunitas.

d. Memiliki Surat Kerjasama. d. Sistem informasi

1. Fasilitas teknologi informasi untuk mengelola data dan informasi terkait yang dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. 2. Tersedia jaringan internet yang memadai.

3. Sistem administrasi manajemen menggunakan sistem informasi berbasis komputer yang terhubung jaringan.

4. Perpustakaan didukung oleh sistem informasi manajemen perpustakaan yang dapat mendukung pencarian informasi dan koleksi perpustakaan.

7. Kriteria Standar 7: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama

a. Penelitian

1. Memiliki unit penelitian dan pengabdian masyarakat.

2. Memiliki perencanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang baik dengan sumber dana yang jelas.

3. Menghasilkan penelitian.

4. Melibatkan mahasiswa dalam penelitian. 5. Hasil penelitian dipublikasikan.

6. Memiliki karya ilmiah yang telah memproleh HaKI. b. Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat

1. Memiliki unit pengabdian masyarakat. 2. Melaksanakan pengabdian masyarakat.

3. Memiliki perencanaan pengabdian masyarakat yang baik dengan sumber dana yang jelas.

4. Melibatkan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat. c. Kerja sama

Memiliki kerjasama/kemitraan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

Dalam meningkatkan standar pendidikan maka evaluasi-diri dan akreditasi standar merupakan kompetensi atau kualitas minimum yang dituntut dari suatu lembaga Perguruan Tinggi dan lulusannya. Untuk dapat diukur masing-masing standar itu diuraikan menjadi parameter dan indikator. Standar atau baku adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan atau sesuatu yang dianggap tetap nilainya dan dapat dipakai sebagai ukuran nilai/harga (BAN-PT, 2000).

Dokumen terkait