• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Standar Pendidikan Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud

3.5 Standar Penilaian Pembelajaran

Penilaian pembelajaran di Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen/tim dosen yang dilakukan secara terencana dan terarah sesuai dengan tujuan pencapaian kompetensi yang meliputi ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian pembelajaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan Standar Kompetensi Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud, yaitu membandingkan kompetensi yang dicapai oleh peserta didik dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan pada suatu mata kuliah.

Penilaian pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dalam suatu proses pembelajaran. Artinya kegiatan penilaian ditempatkan sebagai kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran, karena penilaian pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil (product oriented) akan tetapi juga pada proses pembelajaran (process oriented). Dengan demikian, melalui kegiatan penilaian dapat diupayakan pemantauan terhadap perkembangan peserta didik baik menyangkut perkembangan kemampuan intelektual dan keterampilan maupun perkembangan sikap afektifnya.

Standar Penilaian Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dimaksud mencakup: prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa. Sesuai dengan Permendikbud RI No. 3 Tahun 2020, Standar Penilaian Pembelajaran tersebut harus mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi Pembelajaran, dan Standar Proses Pembelajaran.

3.5.2 Pihak yang Bertanggung jawab untuk Mencapai Isi Standar

Koordinator Program Studi, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Dokter Residen selaku Mahasiswa.

3.5.3 Definisi/Istilah

1. Koordinator Program Studi adalah unsur pengelola yang terdiri atas Koordinator Program Studi.

2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang bekerja di lingkungan Fakultas Kedokteran.

3. Tenaga kependidikan adalah pegawai yang mengabdikan diri dan diangkat sebagai PNS atau kontrak untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain pustakawan, tenaga administrasi, laboran, dan teknisi, serta pranata tenaga informasi.

3.5.4 Pernyataan Isi Standar

1. Koordinator Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud wajib menyusun dan menetapkan standar penilaian pembelajaran yang merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud pada poin (1) mencakup: a) Prinsip penilaian; b) Teknik dan instrumen penilaian; c) Mekanisme dan prosedur penilaian; d) Pelaksanaan penilaian; e) Pelaporan penilaian; dan f) Kelulusan mahasiswa.

3. Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam poin (2) huruf a mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi, dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Prinsip edukatif: merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan dan cara belajar serta meraih capaian pembelajaran lulusan.

b. Prinsip otentik: merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

c. Prinsip objektif: merupakan penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh

subjektivitas penilai dan yang dinilai.

d. Prinsip akuntabel: merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.

e. Prinsip transparan: merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

4. Teknik dan instrumental penilaian sebagaimana dimaksud dalam poin (2) huruf b terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses, dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain.

b. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.

c. Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian.

d. Penilaian proses belajar memiliki bobot lebih besar atau sama dengan 60%

dan penilaian hasil belajar memiliki bobot lebih kecil atau sama dengan 40%.

e. Penilaian sikap memiliki bobot antara 25 – 40% dari keseluruhan ranah:

pengetahuan, keterampilan dan sikap.

f. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan.

5. Mekanisme penilaian sebagaimana dimaksud dalam poin (2) huruf c terdiri atas:

a) Menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran; b) Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian; c) Memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa; dan d) Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan.

6. Prosedur penilaian sebagaimana dimaksud dalam poin (2) huruf c mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir. Prosedur penilaian ini dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang.

7. Pelaksanaan penilaian proses pembelajaran pada Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud meliputi beberapa tahapan yaitu: Tahap Stase, Tahap CBT, Tahap OSCE, Kualifikasi Tesis, Tahap Ujian Proposal, Tahap Ujian Hasil Penelitian, Ujian Tesis dan Ujian Nasional.

8. Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud dalam poin (2) huruf d dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran, dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh: a) Dosen pengampu atau tim dosen pengampu; b) Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau c) Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan.

b. Pelaksanaan penilaian menyertakan tim penilai eksternal yang mempunyai kompetensi yang memadai.

9. Pelaporan penilaian sebagaimana dimaksud dalam poin (2) huruf e berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran: a) Huruf A setara dengan angka 4 (empat); b) Huruf B+ setara dengan angka 3,5 (tiga koma lima); c) Huruf B setara dengan angka 3 (tiga); d) Huruf C+ setara dengan angka 2,5 (dua koma lima); e) Huruf C setara dengan angka 2 (dua); f) Huruf D+ setara dengan angka 1,5 (satu koma lima); g) Huruf D setara dengan angka 1 (satu); atau h) Huruf E setara dengan angka 0 (nol), dengan beberapa ketentuan sebagai berikut.

a. Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

b. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS) dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil dalam satu semester.

c. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil yang telah ditempuh.

10. Penilaian terhadap peserta didik dilakukan secara terus-menerus dengan beberapa

tahap dan cara penilaian yang masing – masing akan dipertimbangkan dalam proses pendidikan. Pendidikan Bedah Dasar

a. Seluruh kegiatan peserta didik dicatat dalam log book dan diverifikasi oleh staf pendidik yang terkait.

b. Penilaian selama pendidikan bedah dasar dilakukan oleh Program Studi Ilmu Bedah yang terdiri dari kumpulan Kepala Divisi seluruh Departemen Bedah FK Unud.

c. Penilaian berupa ujian tertulis dilakukan pada setiap akhir putaran dan dilakukan secara bersamaan di Program Studi Ilmu Bedah.

d. Penilaian sari pustaka (referat) selama di bedah dasar dilakukan setelah ada persetujuan dari pembimbing masing – masing dan harus sudah selesai sebelum berakhirnya masa putaran keseluruhan di bedah dasar.

e. Bagi mereka yang tidak lulus ujian tulis diwajibkan untuk mengulang putaran di divisi tersebut.

f. Bagi mereka yang tidak mampu menyelesaikan sari pustaka tepat waktu, diberikan kesempatan waktu tambahan untuk menyelesaikan sari pustaka, dengan catatan tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya (Pendidikan Bedah Saraf Dasar/Tahap I).

Pendidikan Bedah Saraf Dasar (Tahap I)

a. Penilaian Jaga Bimbingan, meliputi penilaian aspek pengetahuan, sikap, dan psikomotor. Metode penilaian dengan cara penilaian paper/referat, presentasi kasus, DOPS, MiniCex, MiniPAT dan penilaian afektif terhadap tanggung jawab selama melaksanakan tugas.

b. Peserta didik yang dinyatakan tidak lulus di divisi terkait di atas, diharuskan mengulang putaran di divisi tersebut dan mengikuti ujian ulangan, kecuali ditentukan lain.

c. Pada akhir tahap I dilakukan ujian CBT dan ujian OSCE, hasil ujian tahapan akan dicatat dalam Log Book/Catatan Kemajuan Pendidikan.

Pendidikan Bedah Saraf Lanjut (Tahap II)

a. Penilaian Bedah Saraf Lanjut dilakukan setelah peserta didik lulus pendidikan Bedah Saraf Dasar.

b. Penilaian dilakukan sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan.

c. Penilaian dilakukan pada akhir masa putaran tahapan dan dilakukan oleh penilai yang ditunjuk dari masing – masing divisi terkait. Laporan dari penilai dikirimkan kepada Koordinator Program Studi.

d. Hasil penilaian dinyatakan dalam rentang angka antara < 55 hingga 100 dan ditentukan nilai ambang kelulusan adalah 70.

e. Peserta didik diuji untuk tahapan teori (CBT dan OSCE) pada Tingkat Bedah Saraf Lanjut IV ke Chief

f. Peserta didik yang dinilai tidak lulus untuk suatu tahapan teori, diberi kesempatan mengulang ujian tahapan yang sama 1 (satu) kali lagi dengan penguji yang sama dalam jarak waktu 2 minggu setelah ujian pertama.

g. Peserta didik yang dinilai tidak lulus untuk kedua kalinya dengan penguji yang sama pada suatu tahapan teori, diberi kesempatan mengulang ujian tahapan yang sama 1 (satu) kali lagi dengan Koordinator Program Studi atau penguji lain yang ditunjuk oleh Koordinator Program Studi dalam jarak waktu 1 bulan setelah ujian sebelumnya.

h. Apabila peserta didik masih belum mampu lulus tahapan tertentu setelah ujian ketiga, maka yang bersangkutan akan dimasukkan dalam Ujian Komisi yang akan diuji oleh panel penguji terdiri dari seluruh staf penilai di Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud.

i. Peserta didik yang belum lulus ujian tahapan teori belum berhak untuk mengajukan bimbingan operasi atau tindakan keterampilan yang sesuai untuk tahapan yang lebih tinggi.

j. Evaluasi afektif dilakukan secara terus – menerus, meliputi ketaatan pada etika kedokteran, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, pelaksanaan tugas, kemampuan menciptakan hubungan kerja yang baik dengan semua personil yang terkait dalam pendidikan, serta peran aktif dalam proses pendidikan mahasiswa. Evaluasi afektif ini tidak mempunyai nilai angka, tetapi menjadi bahan pertimbangan untuk kemajuan pendidikan, terutama untuk menempatkan seorang peserta didik sebagai residen bermasalah atau tidak.

k. Penilaian terhadap keterampilan/psikomotor tidak memiliki nilai angka dan dilakukan secara terus menerus. Penilaian tersebut, meliputi kemampuan

klinis sebagai seorang calon spesialis bedah saraf termasuk tata cara pemeriksaan yang benar (legeartis), menegakkan diagnosis, merencanakan dan menginterpretasikan pemeriksaan tambahan, kecermatan dan ketelitian dalam pelaporan dan pencatatan dokumen medik, serta proses pengelolaan pasien.

l. Hasil setiap ujian tahapan akan dicatat dalam Log Book/Catatan Kemajuan Pendidikan.

Pendidikan Chief (Tahap III)

a. Pada tingkat Chief, pendidikan peserta didik sudah pada tahap Mandiri.

Penilaian Jaga Mandiri, meliputi penilaian aspek pengetahuan, sikap, dan psikomotor. Metode penilaian dengan cara penilaian paper/referat, DOPS, MiniCex, MiniPAT dan penilaian afektif terhadap tanggung jawab selama melaksanakan tugas.

b. Peserta didik yang dinyatakan tidak lulus di divisi terkait di atas, diharuskan mengulang putaran di divisi tersebut dan mengikuti ujian ulangan, kecuali ditentukan lain.

c. Pada akhir tahap Chief akan dilakukan ujian nasional (Board Examination) berupa CBT dan ujian OSCE. Ujian CBT dilakukan pada Semester 10 dan OSCE pada Semester 11.

d. Peserta didik yang telah lulus ujian CBT dan berada di Semester 11 disebut sebagai Post Chief. Pada tahap ini, peserta didik mempersiapkan diri untuk ujian OSCE.

Penilaian Karya Tulis

a. Penilaian Karya Tulis berupa sari pustaka (referat) di Pendidikan Bedah Dasar, Bedah Saraf Dasar, dan Bedah Saraf Lanjut dilakukan dengan cara presentasi terbuka dengan dihadiri oleh pembimbing, staf lain, dan peserta didik lainnya. Waktu dan tempat menyesuaikan.

b. Penilaian karya tulis berupa karya akhir dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap penilaian proposal karya akhir dan hasil karya akhir. Penilaian dipimpin oleh pembimbing utama dan dihadiri oleh panel penilai yang terdiri dari pembimbing dari departemen lain yang terkait (bila ada) dan pembimbing metodologi dan statistik, serta seluruh staf terkait dan

undangan.

c. Hasil penilaian dapat berupa:

1) Diterima.

2) Diterima dengan perbaikan kecil (redaksional, non substansial).

3) Diterima dengan perbaikan substansial.

4) Tidak diterima.

d. Penelitian dapat dilakukan setelah proposal karya akhir diterima, atau telah dilakukan perbaikan sesuai rekomendasi dan disetujui oleh seluruh pembimbing dan panel penilai.

e. Proposal dan hasil karya akhir yang dinyatakan diterima dengan perbaikan substansial harus diperbaiki sesuai rekomendasi dan dinilai ulang.

f. Proposal yang dinyatakan tidak diterima harus diubah dan dinilai ulang.

g. Hasil karya yang dinyatakan tidak diterima harus diulang proses penelitiannya sesuai rekomendasi dari pembimbing dan panel penilai untuk kemudian dinilai ulang.

Penilaian Ujian Akhir Institusional

a. Ujian akhir institusional (lokal) dilakukan di sub-departemen/KSM Bedah Saraf FK Unud dan dipimpin oleh Koordinator Program Studi.

b. Penilaian dilakukan secara tertulis dan atau diskusi langsung (oral review).

c. Nilai ambang kelulusan ditetapkan adalah 70.

b. Ujian akhir institusional (lokal) ini adalah prasyarat untuk mengikuti ujian akhir nasional. Bagi mereka yang tidak lulus diberikan kesempatan untuk mengulang sesuai batas waktu yang ditentukan.

Penilaian Ujian Akhir Nasional (Ujian Board Kolegium Bedah Saraf) a. Berbentuk Uji Kompetensi yang diselenggarakan secara nasional oleh

Kolegium Bedah Saraf Indonesia (KBSI).

b. Materi mengacu pada tujuan dan isi pendidikan.

c. Angka kelulusan ditetapkan oleh KBSI.

d. Kelulusan dari Ujian Akhir akan dinyatakan dalam predikat yang disesuaikan dengan angka kelulusan.

11. Kelulusan mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam poin (2) huruf f mengikuti ketentuan sebagai berikut.

a) Mahasiswa Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,50 (tiga koma lima nol).

b) Kelulusan dalam Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud dinyatakan dengan predikat memuaskan, sangat memuaskan, dan pujian dengan kriteria: a) Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,00 (tiga koma nol nol) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); b) Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,51 (tiga koma lima satu) sampai dengan 3,75 (tiga koma tujuh lima); atau c) Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,75 (tiga koma tujuh lima) dengan lama studi minimal sesuai standar proses pembelajaran.

c) Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh: ijazah

3.5.5 Strategi Pencapaian Standar

1. Koordinator Program Studi, Dosen dan Tenaga Kependidikan, menyusun dan melaksanakan strategi dalam upaya pencapaian standar tersebut.

2. Koordinator Program Studi, Dosen dan Tenaga Kependidikan mengimplementasikan kriteria perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penilaian pada tingkat program studi yang mengacu kepada standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, dan standar proses pembelajaran.

3. Koordinator Program Studi melakukan monitoring dan evaluasi serta mengukur tingkat ketercapaian standar penilaian pembelajaran di Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud.

3.5.6 Indikator

1. Rata-rata IPK mahasiswa adalah minimal 3,5.

2. Lama waktu tunggu lulusan Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud untuk mendapatkan pekerjaan pertama ≤ 6 bulan minimal 75%.

3. Kesesuaian bidang kerja lulusan dari Program Studi Spesialis Bedah Saraf FK Unud terhadap kompetensi bidang studi minimal 90%.

3.5.7 Dokumen Terkait

Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan:

1. Pedoman Akademik Pengelolaan Pembelajaran di Program Studi Spesialis Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

2. Prosedur Kerja Monitoring dan Evaluasi Penilaian Pembelajaran di Program Studi Spesialis Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

3. Prosedur Kerja Audit Penilaian Pembelajaran di Program Studi Spesialis Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

4. Formulir Monitoring dan Evaluasi Penilaian Pembelajaran di Program Studi Spesialis Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

5. Formulir Audit Penilaian Pembelajaran di Program Studi Spesialis Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

3.6 STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN