• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR TEKNIS UMUM

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Jakarta, November Tim Penyusun (Halaman 155-159)

BAB XI STANDAR TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

11.1 STANDAR TEKNIS UMUM

Berikut ini merupakan hal-hal umum yang harus diperhatikan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan TPA.

1)

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kontraktor wajib mempelajari dengan

seksama gambar kerja dan syarat pelaksanaan serta berita acara penjelasan pekerjaan. Selain itu kontraktor wajib pula membuat safety management plan, metode kerja, jadwal pelaksanaan kerja (time schedule dengan baseline yang

telah ditetapkan), daftar peralatan yang dimiliki serta personil yang terlibat dan

harus mengikuti seluruh peraturan yang masih berlaku di Indonesia pada umumnya dan mengikuti seluruh peraturan dan regulasi yang berlaku di daerah Kota/Kabupaten.

2)

Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada project manager jika terjadi hal-hal

berikut:

 Ada perbedaan ukuran diantara gambar-gambar,

 Ada perbedaan antara gambar kerja dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) untuk mendapatkan keputusan

3)

Daerah kerja (construction area) akan diserahkan kepada kontraktor (selama

pelaksanaan) dalam keadaan seperti diwaktu pemberian kerja dan dianggap bahwa kontraktor mengetahui benar-benar mengenai hal-hal berikut:

 Letak bangunan yang akan dibangun

 Batas-batas persil/kaveling maupun keadaannya pada waktu itu  Keadaan kontur tanah

 Aspek-aspek engineering dan konstruksi terkait dengan issue Health, Safety,

143

4)

Kontraktor wajib menyelesaikan pekerjaannya hingga selesai dan lengkap,

termasuk:

 Membuat (menyuruh membuat) memasang serta memesan maupun menyediakan bahan-bahan bangunan alat-alat kerja dan pengangkutan,  Membayar upah kerja dan lain-lain.

5)

Kontraktor wajib menyediakan sekurang-kurangnya 2 (dua) salinan

gambar-gambar dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) di tempat pekerjaan untuk dapat digunakan setiap saat oleh pemilik proyek dan project manager.

6)

Persyaratan bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan

proyek ini, antara lain:

 Bahan harus benar-benar baru dan diteliti mengenai mutu, ukuran dan lain-lain yang disesuaikan standar peraturan-peraturan yang dipergunakan di dalam RKS ini.

 Semua bahan-bahan harus mendapat pengesahan atau persetujuan dari

project manager sebelum akan dimulai pelaksanaannya.

7)

Ketelitian dan kerapihan kerja dan sangat dinilai (bobotnya tinggi) oleh project

manager, terutama yang menyangkut pekerjaan penyelesaian maupun

perapihan (finishing works).

8)

Pengawasan terus menerus terhadap pelaksanaan penyelesaian /perapihan,

harus dilakukan oleh tenaga-tenaga dari pihak kontraktor yang benar-benar ahli.

Pekerjaan Persiapan

Beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan persiapan adalah:

1.

Kantor project manager, kantor kontraktor, dan gudang

Setiap kontraktor wajib menyediakan kantor project manager, tempat para staf project manajer melakukan tugasnya, yang biasanya menjadi tanggungan kontraktor. Gudang bahan-bahan serta tempat penimbunan material yang harus terlindung seperti pasir, besi beton, dan lain-lain dibuat secukupnya dan dapat dikunci. Khusus untuk gudang semen agar lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara, minimal 30 cm di atas permukaan lantai plesteran.

2.

Papan nama proyek

Kontraktor diwajibkan memasang papan nama proyek ditempat lokasi proyek yang mudah dilihat umum dan pagar proyek selama pelaksanaan proyek. Pemasangan tersebut bersifat sementara, dicabut kembali setelah mendapat persetujuan pemilik proyek. Pagar proyek dibuat dari seng gelombang BJLS 32

144

dengan tiang kayu kelas 2 yang ditanam di atas pondasi batu kali setempat. Bentuk, ukuran, dan isi ditentukan kemudian oleh project manager.

3.

Pengukuran dan pematokan

Kontraktor harus mengerjakan pematokan dan pengukuran untuk menentukan batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai dengan gambar rencana.

Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang tidak boleh diganggu. Patok-patok yang ada akan digunakan terdiri dari 2 macam patok:

a.

Patok utama yang terbuat dari beton dengan ukuran 20 x 20 x 70 cm,

b.

Patok-patok yang lain digunakan untuk pembatas site, terbuat dari pipa PVC

pralon dan diberi tulang besi bergaris tengah 12 mm, dicor beton 1 : 2 : 3 dan diberi tanda koordinat.

4.

Pembersihan dan penebangan pohon

Penebangan pohon dilakukan seperlunya, pohon-pohon rindang atau tanaman ornamen tertentu dipertahankan dari penebangan. Semua pohon-pohon, batang-batang pohon, akar-akar dan lain sebagainya yang ditebang harus dibongkar sampai kedalaman 50 cm di bawah permukaan lahan seperti tripping dan permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang lebih rendah), dan bersama-sama dengan segala bentuknya harus dibuang pada tempat-tempat yang tampak dari tempat pekerjaan, menurut cara yang praktis yang telah disetujui project manager.

5.

Pembuangan tanah dan sampah

Material-material yang tidak dikehendaki (seperti sampah, sisa-sisa bahan, akar-akar dan lain-lain) atau tanah yang tidak diizinkan project manager untuk dipakai, harus disingkirkan/dibuang keluar daerah lokasi proyek, sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan atau lingkungan sekitarnya.

Pelaksanaan Peil, Ukuran Tinggi, dan Ukuran Dasar

1.

Kontraktor bertanggungjawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan

menurut peil-peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar-gambar dan uraian dan syarat-syarat pelaksanaan ini.

2.

Mengingat setiap kesalahan baik peil maupun ukuran pada satu bagian pekerjaan

akan selalu dapat mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan atau selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh.

3.

Kontraktor diwajibkan senantiasa mencocokkan ukuran-ukuran satu sama

145

manager pelaksanaan setiap terdapat selisih/perbedaan ukuran. Kontraktor

tidak dibenarkan untuk membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan project manager pelaksanaan.

4.

Sebagai peil dasar/induk pekerjaan ini adalah peil setempat yang telah dibuat

oleh konsultan.

5.

Penetapan titik/peil dilakukan kontraktor di lapangan dengan alat teropong

waterpass atau theodolite yang baik dan ditera kebenarannya terlebih dahulu.

6.

Ketidakcocokan antara gambar dan keadaan di lapangan harus segera dilaporkan

kepada project manager pelaksana untuk diperiksa.

7.

Kebenaran hasil pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Adanya pengawasan dari project manager tidak mengurangi tanggung jawab tersebut. Pengukuran sudut siku hanya dilakukan dengan pesawat theodolite. Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga pytagoras hanya dilakukan untuk bagian-bagian ruang yang kecil menurut pertimbangan project manager pelaksanaan.

8.

Papan bangunan (bowplank) harus dipasang pada patok-patok kayu yang nyata

dan kuat bertancap di dalam tanah, sehingga tidak bisa bergerak-gerak ataupun berubah-ubah.

Setelah pemasangan papan bangunan selesai, harus dilaporkan kepada project

manager untuk diperiksa sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan. Pekerjaan Jalan Masuk

Jalan masuk ke lokasi pekerjaan, termasuk pada sarana pelengkap lain harus disiapkan oleh kontraktor. Kontraktor wajib memelihara semua sarana tersebut, dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor. Pada akhir pekerjaan, atas perintah project manager maka segala sarana tersebut kalau tidak dipergunakan lagi, harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti semula, atau seperti yang disyaratkan oleh project manager.

Pekerjaan Tambahan Tahap Konstruksi

Pada saat aktivitas konstruksi berlangsung, aktivitas konstruksi landfill akan menimbulkan gerusan sedimen tanah dasar yang mengakibatkan Total Suspended

Solid (TSS) yang tinggi, oleh karena itu harus disediakan sediment trap pada selama

kegiatan konstruksi berlangsung. Adapun alternatif penampungan sedimen ini, yaitu:

1.

Disalurkan ke galian instalasi pengolah lindi (IPL)

2.

Disalurkan ke sediment pond.

Sehingga pada saat konstruksi sekaligus dibuatkan gorong-gorong penyaluran limpasan yang bersifat sementara (temporary) atau bisa menggunakan

146

perpipaan sementara untuk penyaluran limpasan dari area konstruksi landfill untuk disalurkan ke area galian IPL atau sediment pond.

Apabila saluran menuju IPL atau sediment pond belum terbangun lebih awal dibandingkan dengan kegiatan konstruksi zona landfill, maka perlu disediakan pompa terlebih dahulu untuk menyalurkan sedimen menuju penampungan sementara tersebut (sediment trap).

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Jakarta, November Tim Penyusun (Halaman 155-159)

Dokumen terkait