• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. TINJAUAN RINGKAS INOVASI IPTEK

3.1 Status Inovasi

Sesuai Peraturan Pemerintan Nomor 38 tahun 2017 tentang inovasi daerah dilakukan untuk mendukung peningkatan kinerja pemerintahan daerah dan pelayanan publik secara optimal dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Perundangan ini mengamanatkan pentingnya inovasi daerah dalam meningkatkan kinerja aparatur, kebijakan, IPTEK dan aspek sosial/budaya guna mewujudkan pembangunan bangsa.

Status inovasi di Papua Barat belum tercatat secara baik. Portal atau Website yang dapat secara langsung menyediakan layanan inovasi belum tersedia, sehingga kita tidak dapat sacara langsung melihat potret inovasi di Papua Barat. Untuk mengetahui status inovasi di Papua Barat, tim menelusuri berbagai sumber informasi. Sumber inovasi dapat diperoleh dari baik secara individu, lembaga riset, instansi pemerintah serta mitra pembangunan yang berkeja di Papua Barat. Disamping sumber-sumber informasi tersebut, potret inovasi di Papua Barat dapat juga diperoleh dari berbagai kegiatan pameran dan ekspose produk-produk inovasi serta pada berbagai kegiatan perlombaan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Gelar inovasi yang ada sesuai dengan tema pembangunan di Papua Barat, yang meliputi inovasi pelayanan dasar, perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, penyediaan infrastruktur dasar dan konektivitas, dan perbaikan tata kelola pemerintahan dan kelembagaan. Mengacu pada arah kebijakan prioritas nasional pembangunan

Papua Barat dalam rencana kerja pemerintah, inovasi meliputi poin-poin berikut ini, yaitu:

1) Peningkatan akses dan kualitas pendidikan;

2) Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan;

3) Perlindungan sosial dan kemiskinan;

4) Penguatan ekonomi lokal berbasis wilayah adat;

5) Percepatan pembangunan infrastruktur dasar;

6) Pengembangan konektivitas wilayah;

7) Pengelolaan sumber daya alam unggulan, pengembangan industri lokal dan strategis serta pariwisata; dan

8) Penataan kelembagaan dan regulasi, serta tanah ulayat.

Di bidang kesehatan, pemerintah mengembangkan layanan telemedicine, yakni pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak jauh. Aplikasi telemedicine menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan menggunakan peralatan konferensi video. Tahap awal, pemerintah fokus untuk pemasangan jaringan telemedicine di daerah yang memiliki akses internet yang baik dan pembangunan pusat konsultasi/pengampu telemedicine untuk mengampu rumah sakit kabupaten dan puskesmas. Telemedicine bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan dokter dan dokter spesialis terutama daerah terpencil, meningkatkan efisiensi dan mengurangi perjalanan pasien yang tidak diperlukan, menurunkan angka kasus rujukan dengan memperkuat sistem rujukan, mengatasi masalah waktu atau kelambatan pelayanan diagnostik, mengatasi keterbatasan sarana diagnostik di fasilitas kesehatan, serta

mempermudah pengawasan pasien dan home care. Telemedicine kesehatan dan inovasi pendidikan di Papua Barat

Dalam pembukaan Pameran inovasi pelayanan publik ke-III tahun 2018 diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Teluk Bintuni. Penyelenggaran pameran ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya pada Tahun 2015 dan Tahun 2017. Penyelenggara kegiatan ini lebih pada gelar inovasi pelayanan publik pemerintahan Provinsi Papua Barat dalam menyongsong hari pelayanan publik sedunia. Gelar inovasi pelayanan publik lebih ditekankan pada pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik, malalui proses alur pelayanan yang cepat, sederhana dan transparan.

Gelar Inovasi Kesehatan Teluk Bintuni menempatkan kabupaten tersebut mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia internasional (Gambar 3).

Inovasi bidang pengendalian penyakit malaria yang dilakukan pemerintah, warga dan pihak swasta Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat lewat program Early Diagnosis and Treatment (EDAT) meraih penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Program EDAT yang dijalankan di Kabupaten Teluk Bintuni meraih juara dalam Penghargaan PBB untuk Pelayanan Publik (United Nation Public Service Award) di Wilayah Asia Pasifik (Gambar 4).

Pengumuman prestasi dilakukan dalam forum PBB di Maroko. Penghargaan PBB yang diterima Teluk Bintuni disambut antusiasi oleh semua kalangan. Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek pun menyampaikan apresiasi terhadap program EDAT yang sudah berjalan dari 2005 ini. Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw mengungkapkan betapa bangganya dia dapat mewakili Indonesia untuk menerima penghargaan internasional.

Gambar 3. Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek bersama Gubernur Papua Barat, Bupati Teluk Bintuni beserta jajarannya dalam ekspose kesehatan di

Kantor Dinas Kesehatan Teluk Bintuni.

Gambar 4. Penghargaan PBB atas inovasi pelayanan publik dalam pemberantasan malaria yang dilakukan oleh Pemerintah Teluk Bintuni

(https://www.liputan6.com, unduh, 5/12/2020)

Hasil iventarisasi Inovasi di Papua Barat menurut catatan Balitbangda Papua Barat (2019) sebanyak 227 inovasi yang tersebar pada 13 kabupaten/kota. Inovasi tersebut berasal dari beberapa area inovasi seperti inovasi dalam bidang kebijakan, manajemen, sosial budaya dan IPTEK. Di bawah ini (Gambar 5) merupakan salah contoh lombah inovasi kreatif yang diselenggarakan secara nasional, dan Papua Barat, melalui Polbangtan Manokwari, mengutus pesertanya untuk mengikuti lomba. Artinya, dalam konteks ini ada ide-ide kreatif yang dapat dihasilkan dari masyarakat dan pemerintah di Papua Barat. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kantor Kemenkumham Papua Barat yang menghasilkan 45 inovasi pelayanan public kategori pemberdayaan masyarakat (Gambar 6).

Gambar 5. Dua Mahasiswa Polbangtan Manokwari mengikuti lomba inovasi kreatif tingkat nasional mewakili Papua Barat

(https://www.orideknews.com, unduh 5/12/2020)

Gambar 6. Inovasi kategori pemberdayaan masyarakat (https://semarang.imigrasi.go.id/?p=54616, unduh 5/12/2020).

Peluncuran majalah Kasuari Inovasi, jurnal pembangunan berkelanjutan Igya set hanjop dan inovasi daerah lain di Papua Barat merupakan upaya bangkitnya inovasi daerah (Gambar 7). Jurnal pembangunan berkelanjutan Igya set hanjop merupakan jurnal yang menyediakan sumber informasi

ilmiah yang kepentingan peneliti, lembaga penelitian, instansi pemerintah dan pemangku kepentingan. Majalah Kasuari Inovasi merupakan majalah semi populer yang mendeskripsikan aktivitas kelitbangan serta inovasi daerah juga aktivitas pembangunan di Papua Barat. “Penerbitan dua media online dan majalah tersebut merupakan sarana untuk publikasi hasil-hasil kelitbangan, inovasi daerah dan capaian pembangunan di Provinsi Papua Barat.

Gambar 7. Pelucuran jurnal dan majalah sebagai tonggak awal promosi inovasi daerah (Sumber: https://kabarpapua.co, unduh, 5/12/2020)