• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2013

Rencana Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia Tahun 2013

5.2. Strategi Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2013

Dalam upaya mencapai seluruh sasaran dan target yang telah ditetapkan serta menjaga kesinambungan langkah dari tahun 2012, Bank Indonesia menetapkan strategi yang menjadi prioritas tahun 2013 sebagai berikut:

5.2.1. Penguatan Implementasi Framework Stabilitas Moneter, Stabilitas Sistem

Keuangan, Dan Stabilitas Sistem Pembayaran Yang Terintegrasi Dan Didukung

Dengan Penguatan Operasi Moneter

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Implementasi framework kebijakan moneter yang terintegrasi dengan stabilitas sistem keuangan guna meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

b. Mengevaluasi framework kebijakan moneter dan proses pengambilan keputusan yang terintegrasi.

c. Memantapkan instrumen makroprudensial.

d. Memperkuat mekanisme koordinasi internal dan dengan lembaga lain, serta komunikasi kebijakan kepada publik.

e. Membentuk forum koordinasi Bank Indonesia-OJK dalam penyelarasan kebijakan mikroprudensial dan makroprudensial untuk mensinergikan pencapaian stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan.

f. Melaksanakan joint research sektor moneter dan SSK.

g. Memelihara kecukupan dan kesiagaan cadangan devisa dalam rangka mendukung efektivitas kebijakan moneter dan balance payment support.

5.2.2. Penguatan Peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Di Daerah Dalam

Mendukung Stabilitas Moneter, Stabilitas Sistem Keuangan, Dan Stabilitas Sistem

Pembayaran, Serta Kontribusi Pada Perekonomian Daerah

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Meningkatkan kajian ekonomi regional dan fungsi advisory kepada Pemerintah Daerah.

b. Meningkatkan efektivitas pengendalian inflasi di daerah melalui koordinasi pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah, peningkatan akses informasi dan edukasi, serta pengembangan ekonomi daerah.

c. Mengimplementasikan pilot project Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).

d. Mengembangkan situs eksternal Tim Pengendali Inflasi (TPI) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

5.2.3. Pemantapan Protokol Manajemen Krisis (PMK)

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Menyelaraskan RUU JPSK dengan Nota Kesepahaman tentang Koordinasi dalam rangka menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (PMK Nasional) dan ketentuan internal Bank Indonesia, khususnya berbagai ketentuan terkait pencegahan dan penanganan krisis.

b. Memantapkan Crisis Binder Bank Indonesia dan Integrasi Crisis Binder, serta melaksanakan Crisis

Simulation secara nasional.

c. Mengkinikan ketentuan, baik PMK BI-wide maupun SOP terkait. d. Melakukan update Crisis Binder dan simulasi krisis secara terjadwal. e. Melakukan rekalibrasi indikator PMK.

5.2.4. Akselerasi pendalaman pasar keuangan

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Mempertajam blue print pendalaman pasar keuangan.

b. Menyempurnakan kerangka operasi moneter dan pembentukan term structure instrumen moneter.

c. Melanjutkan fokus pengembangan pada 5 pilar yaitu regulasi, pasar dan instrumen, infrastruktur, kelembagaan dan peningkatan pemahaman/edukasi berbagai pihak.

d. Mempercepat pembentukan instrumen-instrumen pasar uang rupiah dan valas (Commercial

Paper/CP, Medium Term Note/MTN dan beberapa instrumen lainnya termasuk untuk menampung

Devisa Hasil Ekspor/DHE).

e. Menyempurnakan regulasi pasar uang rupiah dan valas dalam rangka peningkatan volume pasar dan produk termasuk relaksasi secara terukur.

f. Melanjutkan pengembangan kelembagaan sekuritisasi kredit (Secondary Mortgage Facility) dan

trustee.

g. Memperkuat dukungan infrastruktur pasar keuangan guna mendorong kelancaran transaksi pasar keuangan.

5.2.5. Peningkatan Daya Tahan, Daya Saing, Dan Efisiensi Perbankan Serta Penguatan

Pengawasan Perbankan

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Memperkuat permodalan bank sesuai dengan standar Basel.

b. Mendorong perbankan untuk lebih efisien melalui pencapaian rasio-rasio efisiensi.

c. Mempersiapkan perbankan nasional untuk menjadi Qualified Asean Bank (QAB) dalam rangka meningkatkan akses pasar.

d. Memperkuat implementasi Risk Based Bank Rating (RBBR) antara lain melalui peningkatan kualitas dan efektivitas forum panel.

e. Memperjelas kerangka perlindungan nasabah dan penerapan market conduct melalui penyesuaian kebijakan dan regulasi sesuai best practice.

f. Mendorong pertumbuhan perbankan syariah melalui peningkatan kualitas dan inovasi produk, edukasi masyarakat, serta peningkatan mutu pelayanan.

g. Menyempurnakan strategi pengawasan yang sesuai karakteristik Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

h. Memperkuat regulasi di bidang permodalan dan kelembagaan BPR.

5.2.6. Pemantapan Pelaksanaan Pengalihan Fungsi Pengawasan Ke Otoritas Jasa

Keuangan (OJK)

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Menyusun sistem pengawasan bank bekerja sama dengan Tim Transisi OJK yang dibentuk pemerintah meliputi pedoman, metodologi, sistem informasi, dan standard operating procedure, termasuk pendekatan pengawasan konsolidasi/konglomerasi sektor jasa keuangan.

b. Merumuskan mekanisme koordinasi pemeriksaan bersama antara Bank Indonesia, OJK, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keungan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bekerja sama dengan Tim Transisi OJK yang dibentuk Pemerintah.

Termasuk dalam hal ini koordinasi antara Bank Indonesia dan OJK dalam menyusun dan melaksanakan pengembangan pengawasan, pengaturan, dan perijinan perbankan.

c. Menyusun konsep cetak biru penggunaan sistem informasi bidang perbankan bekerja sama dengan Tim Transisi OJK yang dibentuk Pemerintah.

d. Mengadakan infrastruktur hardware dan jalur komunikasi yang akan digunakan OJK bidang perbankan serta migrasi aplikasi bekerja sama dengan Tim Transisi OJK yang dibentuk Pemerintah.

e. Melanjutkan inventarisasi dan identifikasi ketentuan, pengembangan pengawasan, pengaturan dan perijinan perbankan, mediasi perbankan, edukasi nasabah, dan perlindungan konsumen yang berlaku.

5.2.7. Penguatan Sinergi Bank Indonesia Dengan Pihak Terkait Dalam Rangka

Pemberdayaan Sektor Riil Dan UMKM

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Melakukan ekstensifikasi program dan penyempurnaan aturan yang mendukung pengembangan sektor riil dan UMKM.

b. Melanjutkan program Financial Inclusion dengan fokus:

i. Penyiapan program untuk memacu kemudahan menabung masyarakat.

ii. Penyiapan aturan yang mendorong kemudahan dan keterjangkauan masyarakat/UMKM pada pelayanan jasa keuangan.

iii. Uji coba program Financial Identity Number.

c. Integrasi FIN dengan data NIK dari Kementerian Dalam Negeri.

Meningkatkan peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah sebagai ujung tombak pengembangan sektor riil dan UMKM dalam memetakan potensi ekonomi mikro di daerah masing-masing serta menyiapkan dan melaksanakan program untuk pengembangan potensi tersebut secara terukur dan tepat waktu.

5.2.8. Peningkatan Efisiensi Dan Pengembangan Sistem Pembayaran Tunai Dan

Pengedaran Uang

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Melanjutkan interoperabilitas antar penyelenggara ATM dan debit card. b. Memperluas akses penggunaan e-money pada infrastruktur transportasi. c. Mengembangkan prototype kawasan less cash society.

d. Mendorong kerja sama perbankan dengan sektor telekomunikasi untuk mengembangkan mobile

payment yang mendukung operasional branchless banking.

e. Menyusun kerangka monitoring penggunaan sistem pembayaran non tunai oleh masyarakat termasuk monitoring terhadap perkembangan internet payment.

f. Mempersiapkan manajemen kelangsungan kegiatan yang teruji dan terjaga kehandalannya guna mencapai tingkat layanan yang optimal (service excellence).

g. Menyiapkan infrastruktur sistem pembayaran guna mendukung transaksi cross border menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

h. Meningkatkan pemenuhan beberapa aspek compliance standar internasional dalam rangka memenuhi standar keamanan transaksi domestik dan cross border.

i. Menjamin persediaan kas minimum (level kas minimum) secara nasional. j. Meningkatkan kapasitas khazanah secara memadai.

k. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi uang melalui optimalisasi peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah dalam layanan kas terutama untuk wilayah Negara Republik Indonesia yang terpencil dan terdepan.

l. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan Uang Layak Edar (ULE) diantaranya melalui modernisasi pengelolaan uang dan pengembangan Sentra Pengedaran Uang.

m. Melanjutkan penyempurnaan pelaksanaan tahapan implementasi Undang-Undang Mata Uang.

5.3. Penguatan Kapabilitas Internal

Dalam upaya mendukung pelaksanaan strategi di atas, Bank Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas manajemen internal Bank Indonesia guna mendukung terciptanya manajemen organisasi yang lebih efektif dan tata kelola (good governance) yang lebih kuat. Beberapa strategi yang akan ditempuh adalah:

5.3.1. Implementasi Performance Based Budgeting (PBB) Secara Bertahap

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Mengevaluasi standard cost serta persiapan implementasinya sesuai tahapan. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan pola integrasi kinerja dengan anggaran. c. Menyempurnakan metoda pengukuran efektivitas dan efisiensi dalam rangka PBB.

d. Menyempurnakan konsep pengendalian strategi guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi program kerja serta anggaran.

e. Mengembangkan aplikasi pendukung PBB.

f. Menyempurnakan ketentuan terkait sistem perencanaan dan anggaran.

5.3.2. Penguatan Komunikasi Kebijakan

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Mengimplementasikan cetak biru Fungsi Kehumasan Bank Indonesia guna meningkatkan efektivitas kegiatan komunikasi.

b. Mengimplementasikan Layanan Informasi Publik melalui pembentukan contact center Bank Indonesia yang merupakan single point of contact Bank Indonesia dengan masyarakat.

c. Implementasi Sistem Informasi Kehumasan (SIK) guna menjadi database dialog antara Bank Indonesia dengan masyarakat.

5.3.3. Penyempurnaan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan

Tindak Lanjut Performance Based Culture (PBC)

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Menyempurnakan sistem regrading jabatan-jabatan di sektor perbankan dan organisasi stabilitas sistem keuangan.

b. Menyempurnakan sistem pengembangan pegawai dengan menajamkan training need analysis (TNA) dan keterkaitannya dengan Rencana Pengembangan Individu (RPI).

5.3.4. Penyiapan Bisnis Proses Stabilitas Sistem Keuangan Dan Bank Indonesia Ke

Depan

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Mengintegrasikan proses bisnis sektor moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran.

b. Mengimplementasikan organisasi stabilitas sistem keuangan di kantor pusat (growing

structure).

c. Mengimplementasikan rancangan struktur organisasi Bank Indonesia paska dialihkannya fungsi pengawasan ke OJK (mirroring).

d. Menyempurnakan arsitektur proses kerja utama Bank Indonesia dengan kewenangan Bank Indonesia di bidang stabilitas sistem keuangan.

e. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang stabilitas sistem keungan.

5.3.5. Integrasi Sistem Informasi Secara Bertahap Untuk Mendukung Stabilitas

Moneter, Stabilitas Sistem Keuangan, Dan Sistem Pembayaran

Implementasi strategi antara lain dengan:

a. Mengembangkan data mart stabilitas sistem keuangan.

b. Menyusun data dictionary untuk Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan (LSMK). c. Mengimplementasikan LSMK Tahap 1.

Produk Hukum Bank Indonesia