• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

D. Analisis SWOT

4. Strategi Mengatasi

kelemahan & Mengisi Peluang

a. Pemberdayaan kinerja Sun Dinas Pariwisata secara menyeluruh b. Pengalokasian anggaran yang rasional. 3. Strategi Mengatasi Kelemahan & Menghadapi Ancaman a. Koordinasi dan komunikasi yang intensif antara aparatur pemuka masyarakat maupun pemuka agama. b. Melibatkan masyarakat lokal dgn kegiatan pariwisata untuk meningkatkan atau memperoleh tambahan pendapatan. Kemudian pemerintah daerah juga menetapkan standard harga kepada para pedagang. c. Peningkatan sarana prasarana pariwisata secara menyeluruh.

1. Mengembangkan 23 objek wisata dimiliki Kabupaten Karo melalui Peraturan Daerah (PERDA) dengan harapan menimbulkan komitmen dan alokasi dana bagi kegiatan atau program penggembangannya. Adapun 23 objek wisata yang sesuai klasifikasi perkembangan dan program upaya pengembangan yang perlu dilakukan adalah :

a. Sebagai obyek wisata yang telah dikelola dan sudah berkembang meliputi : Gundaling, Tongging, Air terjun Sipiso-piso, Pemandian Air Panas Alam, Tahura, Taman mejuah-juah Berastagi. Program pengembangan yang perlu dilakukan adalah :

• Menata atau merenovasi sarana yang ada untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, seperti jalan menuju obyek wisata, areal parkir, pondok wisata dan kios penjualan minuman dan makanan.

•Dalam hal retribusi perlu melibatkan aparat pemerintahan desa setempat yang memiliki obyek wisata tertentu. Hal ini dilakukan karena keterbatasan jumlah pegawai Dina Pariwisata dan Kebudayaan

• Melakukan promosi yang berkesinambungan terhadap obyek wisata tersebut oleh Sub Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

b. Sebagai obyek wisata yang belum tertata namun sudah dikembangkan meliputi : Pantai Kuala Putri, Pantai Nipah Indah, Pantai matik-matik, Pantai Citra Wangi, Air Terjun Sampuran Widuri, Pemandian Alam Batu Nongol, Pulau Berhala, Makam Datuk Zabut, Kampung Bali, Makam Datuk Rencah, Makam Datuk Mendrung, Keramat Kuda. Program pengembangan yang perlu dilakukan adalah :

• Peningkatan sarana jalan dan jembatan serta rambu-rambu lalu lintas untuk mempermudah aksesbilitas obyek wisata.

• Membuka trayek transportasi umum untuk memberi kemudahan bagi para wisatawan mencapai tempat tujuan wisata dengan biaya tidak terlalu mahal.

• Perbaikan dan penambahan sarana dan fasilitas penunjang aktivitas wisata secara bertahap dengan melibatkan pihak swasta.

• Penataan dan pengelolaan retribusi secara optimal dengan cara pengaturan pintu masuk dan areal parkir supaya mempermudah dalam pengutipan retribusi.

• Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang arti pentingnya industri pariwisata.

c. Sebagai obyek wisata yang berpotensi, belum dikelola dan belum berkembang meliputi : Pantai Sentang, Pantai Budi, Pantai Merdeka, Pantai Sri Mersing, Istana Sultan Serdang, Makam Datuk Pasir Putih, Mesjid Jamik Islamiyah Tanjung Beringun. Upaya pengembangan yang perlu dilakukan adalah :

• Membuka trayek transportasi umum untuk memberi kemudahan bagi para wisatawan mencapai tempat tujuan wisata dengan biaya tidak terlalu mahal.

• Perbaikan dan penambahan sarana dan fasilitas penunjang aktivitas wisata secara bertahap dengan melibatkan pihak swasta.

• Peningkatan sarana jalan serta rambu-rambu lalu lintas untuk mempermudah aksesbilitas obyek wisata.

• Melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat setempat tentang arti pentingnya industri pariwisata.

2. Melakukan promosi keseluruhan paket wisata yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, baik obyek wisata alam, wisata peninggalan sejarah dan atraksi kesenian, yang dapat dikoordinasikan dengan Sub Dinas Pariwisata sebagai organisasi pemerintah daerah yang berkompeten. Promosi yang dilakukan berupa :

• Penyebaran brosur ke tempat-tempat strategis seperti hotel, restoran, dan obyek wisata unggulan.

• Melakukan kerjasama dengan pihak pengembamg atau sponsor yang memiliki bisnis di bidang pariwisata.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata secara langsung mendukung aktivitas wisata seperti kualitas jalan dan jembatan, lahan parkir, pembuatan taman, toilet, tempat duduk, pondok wisata, dan lain sebagainya. Program ini dapat direalisasi melalui dana yang diperoleh dari retribusi dan pajak langsung dikenakan dalam rantai nilai (value chain) aktivitas pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai secara keseluruhan.

4. Melibatkan manajemen para pengembang skala besar untuk ikut bersama mengembangkan dan meningkatkan skill sumber daya manusia di Kabupaten Serdang Bedagai yang terlibat dalam kegiatan atau bisnis pariwisata secara alternatif dan terlatih.

5. Pemberdayaan kinerja Sub Dinas Pariwisata secara menyeluruh dengan melakukan diagnosa dan intervensi, agar kinerja Sub Dinas Pariwisata dapat

bergerak cepat, tepat dan berdaya guna. Pembenahan staff dan karyawan melalui peningkatan skill, baik ketrampilan manajerial maupun teknologi yang ada, seperti kemampuan mengoperasikan paket program komputer yang dapat membantu mempercepat pekerjaan yang ada.

6. Mengatasi masalah ketertiban dan keamanan terutama di lingkungan obyek wisata, maka perlu adanya koordinasi dan komunikasi yang intensif antara Sub Dinas Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai dengan para pemuka masyarkat dan tokoh agama yang ada sehingga perkembangan apapun yang ada di masyarakat dapat dimonitor dan diantisipasi secara dini.

7. Menumbuhkan rasa memiliki masyarakat akan fasilitas, sarana dan prasarana pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai, dengan cara setiap aktivitas pariwisata perlu melibatkan masyarakat lokal sekitarnya, sehingga terjadi nilai tambah yang dirasakan masyarakat baik penambahan atau peningkatan pendapatan maupun proses sosialisasi pada aktivitas pariwisata yang ada.

8. Penambahan pos pengutipan dan petugas pada setiap obyek wisata dalam rangka optimalisasi implementasi Peraturan Daerah No. 28 tahun 2005 tentang penetapan retribusi sebesar seribu lima ratus rupiah (Rp 1500) kepada setiap pengunjung yang memasuki obyek wisata.

BAB V PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ataupun analisis tentang strategi pengembangan sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendaptan Asli Dearayang diadakan pada daerah Kabupaten Serdang Bedagai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat 7 obyek wisata yang belum dikembangkan dan 12 obyek wisata yang masih dikembangkan secara optimal di Kabupaten Serdang Bedagai dan belum memberikan kontribusi bagi pemasukan kas daerah senagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi yang seharusnya dipungut.

2. Belum optimalnya kinerja dari Sub Dinas Pariwisata sebagai institusi birokrasi pemerintah yang berkompeten dalam pengembangan sektor pariwisata daerah ini.

3. Belum adanya komitmen yang kuat dari pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai dalam pengembangan atau penggelolaan sektor pariwisata secara mandiri dan berkesinambungan. Hal ini terlihat dari pengalokasian anggaran yang sangat minim.

Dokumen terkait