• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Uraian Singkat Materi Strategi pembelajaran yang disajikan dalam Unit 2 ini diharapkan dapat menginspirasi dalam menyajikan materi berdaya serap rendah pada siswa. Pembelajaran dan penilaian merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Seperti halnya hasil yang berakar pada proses, maka pembelajaran yang baik diharapkan akan menghasilkan hasil penilaian yang baik. Berikut ini disajikan alternatif strategi pembelajaran yang dapat dijadikan contoh untuk menyajikan materi-materi dengan daya serap rendah pada mapel Sosiologi .

1. Membandingkan pentingnya perilaku modernisasi dari pada westernisasi atau sekularisasi Metode : Problem Based Learning Media/Alat : Video (Modernisasi, sekulerisasi, westernisasi) Langkah-Langkah : a. Peserta didik mengamati gejala tentang modernisasi, sekulerisasi, dan westernisasi yang ditayangkan oleh guru melalui video b. guru mengemukakan masalah yang terdapat dalam tayangan video tersebut c. pengamatan dalam tayangan video d. Peserta didik dibagi ke dalam 6 kelompok belajar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan tema perbandingan modernisasi, sekulerisasi dan westernisasi e. Peserta didik menginventarisasi perubahan-perubahan dalam masyarakat, yang

merupakan akibat dari kontak kebudayaan dengan Eropa Barat atau Amerika utara pada film tersebut

f. Peserta didik memilah mana yang merupakan perubahan gaya hidup atau mana yang merupakan perubahan akibat teknologi atau perubahan dalam organisasi sosial.

g. Peserta didik menyimpulkan mana yang tidak bertentangan dengan nilai budaya masyarakat Indonesia dan sebaliknya mana yang bertentangan

h. Setelah selesai diskusi, peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas

i. Setelah selesai presentasi, kemudian disediakan waktu bagi peserta didik lain untuk menanggapi, bertanya, menyanggah, dan membantu menjawab pertanyaan yang ditujukan pada kelompok yang presentasi

j. Peserta didik bersama guru mengulas hasil diskusi mengenai perbandingan modernisasi, sekulerisasi dan westernisasi.

k. Guru memberikan feed back Assesment untuk mengetahui penguasaan materi oleh peserta didik.

50

l. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi perbandingan modernisasi, sekulerisasi dan westernisasi dengan menggunakan key words atau kata kunci agar mudah diingat dan dipahami oleh peserta didik. 2. Metode Penelitian Sosial : Menjelaskan tujuan pertimbangan dalam menentukan topik penelitian terkait syarat memilih topik yang baik. Metode : Group Investigation-Presentasi Media/Alat : Gambar-LKPD Langkah-Langkah : a. Peserta didik secara berkelompok mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru b. Peserta didik secara berkelompok diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi

gejala sosial yang akan dijadikan topik penelitian c. Peseta didik diberikan waktu untuk mencari materi terkait tugas menentukan topik penelitian melalui berbagai sumber, baik melalui internet, buku, dan lain-lain d. Peserta didik saling berdiskusi dalam kelompoknya untuk menyimpulkan data yang telah dikumpulkan e. Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya

3. Metode Penelitian Sosial : Mengidentifikasi kelebihan/kekurangan dua teknik yang berbeda dengan mempertimbangkan subjek/responden penelitian Metode : Diskusi-presentasi Media/Alat : LKPD Langkah-Langkah : a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen setiap kelompok diminta untuk mengamati teknik-teknik pengumpulan data b. Peserta didik secara berkelompok mencermati lembar kerja yang telah dipersiapkan c. Peserta didik secara berkelompok membaca materi tentang teknik-teknik

pengumpulan data dan menggali informasi dari berbagi sumber d. Peserta didik mendiskusikan dengan temannya mengerjakan tugas kelompok yang diberikan e. Peserta didik mempersentasikan hasil temuan kelompok 4. Metode Penelitian sosial : Merumuskan masalah yang tepat berdasarkan iluistrasi latar belakang permasalahan penelitian sesuai kebutuhan penelitian Metode : Diskusi-Presentasi Media/Alat : Studi Kasus-LKPD Langkah-Langkah : a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen setiap kelompok diminta untuk mengamati artikel studi kasus tentang fenomena di masyarakat b. Peserta didik secara berkelompok mencermati lembar kerja yang telah dipersiapkan c. Peserta didik secara berkelompok membaca materi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian dan menggali informasi dari berbagi sumber

51 d. Peserta didik mendiskusikan dengan temannya mengerjakan tugas kelompok yang diberikan yaitu membuat 5 rumusan masalah yang sesuai dengan artikel studi kasus tersebut e. Peserta didik mempersentasikan hasil temuan kelompok

5. Metode Penelitian sosial : Menentukan jenis penelitian yang paling tepat dalam pelaksanaan penelitian dengan karakteristik tertentu sesuai tujuannya. Metode : Problem Based Learning Media/Alat : Lembar Kerja Peserta Didik Langkah-Langkah : a. Peserta didik mengamati gambar beberapa jenis penelitian sosial yang ditayangkan oleh guru melalui power point

b. Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dari hasil pengamatan dalam tayangan power point

c. Kemudian guru menanyakan berbagai penelitian sosial berdasarkan tujuannya menurut pendapat peserta didik.

d. Peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok belajar dengan tema; jenis-jenis penelitian. setelah selesai diskusi, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas

e. Setelah selesai presentasi, kemudian disediakan waktu bagi peserta didik lain untuk menanggapi, bertanya, menyanggah, dan membantu menjawab pertanyaan yang ditujukan pada kelompok yang usai presentasi 6. Perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial : Menentukan bentuk mobilitas sosial: Metode : inquiry Media/Alat : LKPD Langkah-Langkah :

a. Guru memberikan penjelasan materi bentuk-bentuk mobilitas sosial, kemudian memberikan LKPD pada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru sebagai evaluasi pemahaman peserta didik.

b. Guru membantu memberikan jawaban yang mungkin sulit dan membingungkan bagi peserta didik. Resitasi dilakukan pada akhir untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik tentang bentuk-bentuk mobilitas sosial. Kemudian peserta didik merangkum apa saja yang sudah dipelajari sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggunjawabkan

52

7. Permasalahan sosial dalam masyarakat : Mengidentifikasi penyebab permasalahan sosial esklusifitas kelompok tertentu di masyarakat.

Metode : inquiry Media/Alat : LKPD Langkah-Langkah :

a. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk memahami apa itu ekslusivisme dan faktor penyebabnya

b. Guru menyampaikan materi mengenai ekslusivisme dan faktor penyebabnya melalui materi presentasi

c. Siswa kemudian diminta untuk menggali informasi melalui literasi dan menjelaskan dengan kalimat sendiiri tentang konsep esklusivisme dan faktor penyebabnya d. Siswa menuliskan dan menyampaikan materi tersebut di depan kelas.

e. Dari penyampaian siswa kemudian guru memberikan penguatan kembali faktor penyebab ekslusivitas

8. Pembentukan Kelompok Sosial : Mengidentifikasi kelompok sosial tertentu berdasarkan ciri-cirinya. Metode : Problem Based Learning Media/Alat : Video Langkah-Langkah : f. Mengorientasikan Siswa pada Masalah, pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran.

g. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar, disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan menyajikan tayangan video Bentuk-bentuk Kelompok sosial, kemudian membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing -masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda.

h. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok, penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul -betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.

i. Mengembangkan dan Menyajikan (Hasil Karya) dan Mempamerkannya, tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan hasil karya dan pameran. Hasil karya lebih

53

dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

j. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah, fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya

9. Pembentukan Kelompok Sosial : Menyimpulkan karakteristik kelompok dari sebuah kasus mengenai pembentukan pengelompokan sosial tertentu berdasarkan pandangan tokoh sosiologi

Metode : Problem Based Learning Media/Alat : Video Suku Tengger Langkah-Langkah :

a. Mengorientasikan Siswa pada Masalah. Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran.

b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar. Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan menyajikan tayangan video Kehidupan Suku Tengger, kemudian membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing- masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda.

c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok. Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul -betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didikmengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.

d. Mengembangkan dan Menyajikan (Hasil Karya) dan Mempamerkannya. Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan hasil karya dan pameran. hasil lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah

54

dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

e. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. 10. Konflik, kekerasan dan perdamaian : resolusi yang tepat pada penyelesaian konflik Metode : Problem Based Learning Media/Alat : Video konflik sosial pada berbagai bidang (konflik vertikal, horisontal Langkah-Langkah :

a. Mengorientasikan Siswa pada Masalah. Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran.

b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar. Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan menyajikan tayangan video Kehidupan Suku Tengger, kemudian membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing- masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda.

c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok. Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul -betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didikmengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.

d. Mengembangkan dan Menyajikan (Hasil Karya) dan Mempamerkannya. Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan hasil karya dan pameran. hasil lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.

55

e. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.

B.

Penugasan

Kerjakan LK 3 untuk meningkatkan kompetensi penyajian materi/pokok bahasan “Berdaya Serap Rendah Dalam Berpikir Tingkat Tinggi” di kelas. Untuk mengisi LK 3 tersebut Anda wajib menyiapkan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) sesuai dengan materi/pokok bahasan.

C.

Refleksi

1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan menyajikan materi berdaya serap rendah dalam berpikir tingkat tinggi yang dialami oleh siswa di sekolahnya masing-masing.

b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada unit 3 modul ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang diperoleh dari unit 3 modul ini.

2. Fasilitator

a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam penyajian materi/pokok bahasan berdaya serap rendah sesuai dengan Data Daya Serap Hasil UN Materi Pelajaran Sosiologi dari Puspendik.

56

Dokumen terkait