• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

F. Upaya dan Tindak Lanjut

Dalam rangka menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan akses pangan, Badan Ketahanan Pangan mengembangkan berbagai inovasi melalui kegiatan-kegiatan yang langsung dapat bermanfaat untuk masyarakat, serta upaya-upaya perbaikan yang dapat dilakukan untuk peningkatan kinerja Badan Ketahanan Pangan ke depan antara lain:

1) Aspek Administrasi

a. Percepatan pelaksanaan kegiatan setelah terjadi proses refocusing/

penghematan dengan koordinasi, sosialisasi dan pembinaan kepada Dinas secara intensif.

b. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk sinergitas pelaksanaan kegiatan.

c. Meningkatkan sistem monitoring dengan instrumen yang lebih sesuai untuk pendataan sesuai kebutuhan.

d. Menyelaraskan antara Juklak dengan Pedoman Teknis.

e. Koordinasi dengan Dinas dan Pemerintah Daerah untuk melakukan percepatan penetapan pejabat pengelola keuangan.

f. Mengoptimalkan sistem pengendalian untuk dapat mengidentifikasi permasalahan dan solusinya sejak dini.

2) Aspek Teknis

a. Mendorong Dinas Kabupaten untuk mempercepat melakukan CPCL.

b. Berkoordinasi dengan Dinas agar melaksanakan kegiatan Banper karena bermanfaat langsung bagi masyarakat.

c. Berkoordinasi dengan Dinas untuk mempercepat proses pemindahan penerima manfaat.

d. Menambah SDM yang menangani ketahanan pangan.

e. Mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19.

f. Mendukung pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.

g. Meningkatkan dukungan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dalam upaya perwujudan ketahanan pangan nasional.

h. Meningkatkan peranan eksekutif dan legislatif dalam penentuan kebijakan ketahanan pangan wilayah, serta peningkatan pemahaman daerah dalam pembangunan ketahanan pangan.

i. Keterlibatan swasta dalam teknologi pengolahan pangan lokal.

j. Meningkatkan kemampuan dan kualitas SDM aparatur, khususnya dalam pengembangan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan.

k. Mensinergikan kebijakan pembangunan ketahanan pangan pusat dan daerah melalui berbagai upaya pemberdayaan masyarakat.

l. Mengembangkan sistem kordinasi dan pembinaan dalam pemupukan cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat yang bersifat pokok sesuai pola pangan setempat, guna mengantisipasi terjadinya kasus rawan pangan kronis dan transien, serta mendukung stabilisasi harga pangan pokok.

m. Meningkatkan sosialisasi, advokasi, dan pembinaan bagi daerah dalam mengimplementasikan berbagai peraturan dan pedoman ketahanan pangan.

n. Meningkatkan pemahaman SDM terhadap pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

o. Mengembangkan sistem e-monitoring terintegrasi untuk memudahkan monev.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai tugas pokok dan fungsi Badan Ketahanan Pangan, dalam rangka mendukung pencapaian 8 target kinerja telah disusun Rencana Strategis dan Program Kerja Pembangunan Pertanian 2020 – 2024. Renstra dimaksud menjadi acuan dalam pencapaian sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan yaitu meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. Pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program dan kegiatan ketahanan pangan dalam pencapaian sasaran strategis tersebut disampaikan dalam Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan.

Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Ketahanan Pangan Tahun 2021 belum seluruhnya mencapai target. Dari 8 (delapan) indikator kinerja utama, 6 (enam) diantaranya mendapat kriteria sangat berhasil dengan capaian kinerja lebih dari 90% dan 2 (dua) indikator dengan kriteria berhasil (capaian kinerja lebih dari 80% sampai dengan 90%). Indikator dengan kriteria sangat berhasil yaitu: (1) Persentase peningkatan volume bahan pangan yang didistribusikan/disalurkan melalui PMT/TTIC dan TMT/TTI; (2) Persentase penurunan daerah rentan rawan pangan; (3) Persentase Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang memenuhi syarat keamanan dan mutu pangan; (4) Jumlah konsumsi protein asal ternak; (5) Nilai PMPRB Badan Ketahanan Pangan; dan (6) Nilai Kinerja Anggaran Badan Ketahanan Pangan. Indikator dengan kriteria berhasil yaitu: (1) Jumlah konsumsi sayur dan buah; serta (2) Jumlah konsumsi daging. Keberhasilan pencapaian indikator ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran Badan Ketahanan Pangan serta dukungan pemangku kepentingan baik di Pusat maupun Daerah.

B. Saran

Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Ketahanan Pangan Tahun 2021 dalam pelaksanaan program/kegiatan pencapaian sasaran strategis telah dituangkan dalam Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan. Laporan Kinerja ini menyajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja Badan Ketahanan Pangan

ke depan. Sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan kinerja Badan Ketahanan Pangan ke depan, maka perlu dilakukan langkah nyata mulai dari proses perencanaan hingga implementasi pelaksanaan kegiatan di lapangan melalui: (1) peningkatan kualitas perencanaan kegiatan; (2) penguatan kelembagaan; (3) peningkatan kapasitas SDM; (4) sosialisasi dan promosi; (5) pembinaan; (6) pengawalan mulai dari pemberkasan Bantuan Pemerintah, penyusunan RUKK, transfer dana, dan pelaksanaan konstruksi; (7) peningkatkan sistem monitoring dan pengendalian untuk dapat mengidentifikasi permasalahan dan solusinya; (8) peningkatan koordinasi dan dukungan seluruh stakeholders baik di pusat maupun daerah; serta (9) mitigasi terhadap kondisi perubahan iklim yang terjadi.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan

Lampiran 2. Keputusan Kepala Badan tentang Tim Penyusun Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Tahun 2021

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 (Awal)

Lampiran 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 (Revisi)

Lampiran 5. Realisasi Anggaran Badan Ketahanan Pangan Tahun 2021

Lampiran 6. Penghitungan Efisiensi Penggunaan Anggaran Badan Ketahanan Pangan Tahun 2021

66

Lampiran 7. Dukungan Instansi Lainnya

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA DUKUNGAN

1 Pemerintah Daerah Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan

2 Kementerian Dalam Negeri Kebijakan pengawasan penetapan Peraturan Daerah terutama terhadap retribusi daerah yang menekan harga dan daya saing produk pangan Kebijakan yang mendorong pemanfaatan dana desa ke arah pengembangan potensi desa di sektor pertanian pangan dan industri di pedesaan berbahan baku hasil pertanian

3 Kementerian Perindustrian Kebijakan pengembangan kompetensi inti industri nasional dan daerah yang memproduksi barang modal dan sarana produksi yang mendukung produksi primer dan olahan komoditas pertanian Fasilitasi pengolahan skala kelompok dalam rangka peningkatan pendapatan kelompok tani

Mendorong pengembangan kawasan industri pengolahan pangan berbasis kawasan pertanian 4 Kementerian Perdagangan Penetapan harga dan kelancaran distribusi pangan

Fasilitasi pergudangan di tingkat desa dan resi gudang sebagai sarana stok manajemen pangan 5 Kementerian Perhubungan Transportasi perdagangan sarana produksi dan

komoditas pangan baik di tingkat lokal, antar pulau maupun internasional

6 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Menjadikan sentra komoditas pertanian utama sebagai basis pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi dengan memperhatikan ketersediaan sarana dan infrastruktur yang dibutuhkan

7 Kementerian Koperasi dan UMKM

Kebijakan penataan dan pengembangan kelembagaan usahatani menjadi kelembagaan koperasi yang berbasis pada usaha pengolahan, perdagangan maupun penyediaan aneka jasa, terutama permodalan usaha yang dibutuhkan untuk produksi pertanian

8 Kementerian Keuangan Mendorong dan menjaga stabilitas harga pangan melalui kebijakan fiskal yang tepat.

Penyediaan dana untuk tenaga lapangan; penyuluh pertanian; pengawas benih; petugas karantina pertanian dan tenaga fungsional lainnya

9 Kementerian Agama Kebijakan untuk memasyarakatkan program percontohan pembangunan pertanian melalui pengabdian masyarakat oleh pemuka agama

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA DUKUNGAN 10 Kementerian Pendidikan,

Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Pendidikan diversifikasi pangan dengan mengkonsumsi bahan pangan lokal

Mengikutsertakan unsur-unsur dalam Perguruan Tinggi dalam pendampingan kelompok petani, nelayan, pembudidaya ikan dan pelaku usaha pangan lainnya

11 Kementerian Kesehatan Sosialisasi Pola Pangan Harapan yang mendukung diversifikasi konsumsi pangan serta pengawasan produk pangan yang aman

12 Kemenko Bidang Perekonomian

Koordinasi lintas kementerian/lembaga mendukung ketahanan pangan nasional

13 Kantor Staf Presiden Koordinasi dan konsolidasi terkait pengendalian program-program prioritas nasional termasuk ketahanan pangan

14 Badan POM Kerja sama di bidang penyusunan peraturan keamanan pangan, baik peraturan nasional maupun peraturan internasional

15 Perum Bulog Melaksanakan kebijakan yang mendorong stabilisasi harga komoditas pangan strategis

Pemberdayaan usaha kelompok tani yang mampu bekerjasama langsung dalam pemasaran produk pertanian yang dihasilkannya.

Optimalisasi sistem pergudangan untuk komoditas strategis lainnya selain beras dalam rangka menjaga stablitas harga

Pembinaan sistem logistik ketahanan pangan di tingkat desa

16 Perguruan Tinggi Peningkatan pembinaan dan pendampingan daerah melalui pengabdian masyarakat

17 Kementerian Pertanian :

a. Ditjen Tanaman Pangan Peningkatan produksi tanaman khusus tanaman pangan selain padi

Sosialisasi/gerakan konsumsi pangan non beras dan non terigu sebagai alternatif sumber karbohidrat b. Ditjen Hortikultura Peningkatan produksi dan budidaya hortikultura dan bimbingan teknis budi daya untuk kelompok wanita dalam pemanfaatan pekarangan

Sosialisasi/gerakan konsumsi sayur dan buah-buahan

Dukungan benih/bibit sayuran dan buah untuk kelompok wanita dalam pemanfaatan pekarangan c. Sekretariat Jenderal Perizinan sarana/prasarana promosi diversifikasi

pangan

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA DUKUNGAN

d. Badan Litbang Pertanian Teknologi tepat guna dalam optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan

Teknologi pengayaan gizi melalui fortifikasi pangan dan pengolahan pangan yang bergizi tinggi dan bernilai ekonomi

Dukungan teknologi peningkatan produksi hasil pekarangan dan pangan local

e. BPSDMP Pelatihan bagi aparat, kelompok melalui penyuluh pertanian, serta penyuluhan di pedesaan terkait dengan pola konsumsi yang B2SA

Penurunan konsumsi beras dan peningkatan PPH agar masuk dalam buku pintar penyuluhan

Dukungan pelatihan bagi aparat, kelompok melalui penyuluh pertanian, serta penyuluhan di pedesaan untuk melakukan pendampingan terhadap kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan

f. BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian)

Teknologi tepat guna dalam optimalisasi pekarangan dan pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan

Dukungan teknologi tepat guna dalam optimalisasi pekarangan dan pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan, termasuk pengayaan nilai gizi pangan melalui fortifikasi pangan

g. BPSBP (Balai

Pengawasan Sertifikasi Benih Pertanian)

Penyediaan benih unggul dan bersertifikat baik benih tanaman pangan dan hortikultura

h. BPPTPH (Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura)

Penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura dalam mengelola pemanfaatan pekarangan

i. BPPT (Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi

Adopsi teknologi pengolahan pangan

Dokumen terkait