• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

1. Strategi – Strategi Pengembangan Desa wisata

Menurut Suryono (2004: 80) strategi pada prinsipnya berkaitan dengan persoalan kebijakan pelaksanaan, penentuan tujuan yang hendak dicapai, dan penentuan cara – cara atau metode pengginaan sarana dan prasarana. Sedangkan menurut Heri (2011: 23) strategi pengembangan pariwisata merupakan berbagai gambaran strategi

120

untuk pengembangan potensi pariwisata yang telah diterapkan di Kabupaten Purbalingga khusunya di Desa Wisata Limbasari. strategi tersebut terbentuk dengan memanfaatkan sumber daya, sumber daya manusia dan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk melaksanakan pengembangan potensi pariwisata.

Perumusan strategi selalu berkaitan dengan potensi yang ada serta sumber daya manusia. Oleh karena itu, strategi juga harus didukung oleh kemampuan untuk mengantisipasi kesempatan yang ada. Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan pariwisata daerah, pemerintah daerah harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana pariwisata.

Ada beberapa kebijaksanaan pengembangan pariwisata yang dikenal dengan Sapta Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata. kebijaksanaan tersebut dapat menjadi strategi dalam penyelenggaraan pengembangan pariwisata, yaitu :

1. Promosi

Promosi pada hakikatnya harus melaksanakan upaya pemasaran. Strategi yang telah diterapkan oleh pemerintah desa terkait dengan promosi adalah dengan promosi melalui media cetak maupun media massa serta mengikuti pameran pariwisata di tingkat regional maupun nasional. Ada beberapa sarana lain yang digunakan untuk mengoptimalkan promosi wisata yang ada di Desa Limbasari antara lain malalui duta wisata dan promosi daya tarik wisata berbasis

121

budaya. Untuk duta wisata dapat dilakukan dengan menjadikan pemuda Limbasari yang sedang belajar di luar kota atau daerah sebagai duta wisata yang menjadi agen untuk menyebarluaskan daya tarik wisata kepada masyarakat di daerah lain. Sedangkan untuk promosi daya tarik wisata berbasis budaya adalah dengan mengadakan kegiatan kebudayaan di daya tarik wisata tertentu serta dipublikasikan melalui media massa. Salah satu wisata budaya yang ada di Desa Limbasari adalah Legenda Putri Ayu Limbasari.

2. Aksebilitas

Aksebilitas merupakan salah satu aspek penting yang mendukung pengembangan pariwisata. Karena menyangkut pengembangan lintas sektoral. Aksebilitas yang dimaksud adalah akses jalan untuk menuju obyek wisata tersebut. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperbaiki dan menyediakan akses jalan yang mudah untuk menuju obyek pariwisata. Saat ini penyediaan akses jalan menuju obyek pariwisata telah mengalami perbaikan yang pesat. Seperti jalan menuju ke Sungai Tuntung gunung, perbaikan jembatan Pengayom yang semula hanya jembatan bambu biasa. Perbaikan aksebilitas tersebut adalah salah satu upaya untuk memperbaiki fasilitas yang diperlukan oleh wisatawan yang berkunjung ke Desa Limbasari.

122

Kawasan pariwisata dikembangkan dengan menigkatkan peran serta pemerintah, masyarakat, swasta dalam pembangunan. Hal ini berkaitan dengan pengembangan sarana dan prasarana seperti akomodasi, restoran, usaha rekreasi, dan hiburan umum, gedung pertemuan, perkemahan, pondok wisata, pusat informasi wisata dan pramuwisata. Pemerintah bersama swasta dan masyarakat sekitar Desa Limbasari telah mencoba untuk menyediakan sarana akomodasi, restoran, dan pondok wisata di sekitar obyek pariwisata. 4. Produk wisata

Produk wisata yang dimaksud adalah keindahan yang ditawarkan oleh potensi – potensi yang ada di Desa Limbasari. Produk wisata bisa berarti produk – produk unggulan dan khas dari daerah yang dapat ditawarkan di daerah daya tarik wisata. Potensi alam lah yang menjadi unggulan dari Desa Wisata Limbasari.

5. Sumber Daya Manusia

Salah satu modal dasar dalam pengembangan pariwisata adalah sumber daya mausia. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah dapat berupa guide yang bertugas untuk memberikan jasa pelayanan pariwisata dan juga masyarakat sekitar di Desa Limbasari. Wisatawan akan merasa nyaman bersama masyarakat yang ramah terhadap wisatawan.

123

Menyikapi tentang kampanye nasional sadar wisata yang turut berperan dalam menegakkan disiplin nasional dan menguatkan jati diri bangsa Indonesia melalui kegiatan kepariwisataan, pemerintah desa telah membentuk Kelompok Sadar Wisata yang terdiri dari masyarakat sekitar Desa Limbasari serta masyarakat yang tergabung dalam komunitas pedagang dan terlibat dengan kegiatan kepariwisataan.

Melalui optimalisasi peran masing – masing pemerintah desa dalam pengembangan pariwisata di Desa Limbasari sebagai obyek wisata diharapkan potensi yang telah tercipta dapat menjadi aset untuk mengupayakan kesejahteraan masyarakat dan mengoptimalkan pendapatan asli daerah. Peran masing – masing stakeholder harus berjalan dengan seimbang dan harmoni serta tidak saling merugikan. Setiap kebijakan yang diambil untuk melakukan pengembangan wisata harus merata, sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam pengembangan pariwisata, meskipun tetap ada daftar prioritas pengembangan pariwisata.

Berdasarkan pengamatan peneliti, penentuan strategi dalam pengembangan obyek wisata di kawasan Desa Wisata Limbasari sangatlah penting dilakukan, tahapan pengembangan obyek wisata yang ada di sana meliputi :

124

1) Melakukan pendekatan yang lebih intensif kepada Pemerintah untuk mendapatkan bantuan PNPM Mandiri Pariwisata.

2) Secara pro aktif melakukan pendekatan kepada instansi non Pemerintah maupun lembaga pendidikan pariwisata untuk mendapat bimbingan tentang peningkatan profesional pengelolaan pariwisata

3) Melibatkan seluruh stake holder dalam mengembangakan pariwisata tentang potensi – potensi Desa Limbasari yang layak dipromosikan menjadi tempat wisata

b. Berdasarkan Kekuatan dan ancaman

1) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan dan selalu melakukan evaluasi diri.

2) Mengintensifkan siskamling Desa Limbasari

3) Menjalin komunikasi yang baik dan berkelanjutan dengan wisatawan yang telah berkunjung.

c. Berdasarkan kelemahan dan peluang

1) Melakukan strategi promosi yang lebih intensif seperti : membuat blog di internet, membuat brosur dan membuat papan pengenal Desa Wisata Limbasari.

2) Melatihan anggota pokdarwis untuk dapat menangani bagian reservation dan reseption

3) Menambah jalinan kerjasama dengan perusahaan travels agent 4) Mohon bantuan kepada pemerintah untuk mendapatkan dana.

125

d. Berdasarkan kelemahan dan ancaman

1) Melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar

2) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang sapta pesona dan Community Based Tourism terutama pentingnya kebersihan lingkungan.

e. Dari sisi pengembangan kelembagaan, perencanaan awal yang tepat dalam menentukan usulan program atau kegiatan khususnya pada kelompok sadar wisata agar mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat melalui pelaksanaan program pengembangan desa wisata, seperti : pelatihan bagi kelompok sadar wisata Limbasari, pelatihan tata home stay, pembuatan cideramata, pelatihan pemandu wisata termasuk didalamnya keterampilan menjadi instruksi outbound.

f. Dari sisi, pengembangan obyek dan daya tarik wisata, perencanaan awal dari masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi pengunjung serta mampu mendatangkan wisatawan dari beberapa potensi yang dimiliki oleh masyarakat Limbasari, serta perlunya sosialisasi dan instansi terkait dalam rangka menggalakkan sapta pesona dan paket obyek wisata yang berada di kawasan desa wisata terpadu.

g. Dari sisi pengembangan sarana prasarana wisata, perencanaan awal diarahkan ke pengembangan sarana prasarana wisata seperti : alat – alat wisata, sekertariat, serta rumah – rumah yang bernuansa alami

126

pedesaan, oleh karena itu dalam pelaksanaannya perlu menjalin kemitraan dengan pemerintah dan pihak swasta.

Strategi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Desa yaitu dengan meningkatkan promosi obyek wisata Pemasaran atau promosi dan inovasi kegiatan – kegiatan pariwisata penting untuk dilakukan karena hal tersebut dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Dalam promosi dan inovasi pariwisata harus didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang menarik dalam obyek wisata, sehingga mampu mempengaruhi pengunjung untuk datang. Meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang menunjang seperti membangun wahana permainan, outbond, dan fasilitas – fasilitas penunjang lainnya sehingga menarik dan memberik kenyamanan bagi pengunjung. Disamping itu, perbaikan jalan yang rusak dan pelebaran jalan tentunya dapat memudahkan akses jalan bagi pengunjung. 2. Usaha – Usaha Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata

dalam Mengembangkan Pariwisata a.Program Pemerintah Desa

1) Mangerial Organisasi

Pelaksanaan program ini secara menyeluruh baik sasaran, metode dan proses melibatkan partisipasi dari masyarakat dan tokoh masyarakat di wilayah sasaran sehingga mendorong dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan pengelolaan organisasi kelompok sadar wisata. Program ini

127

bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam me manage pariwisata serta membekali masyarakat dengan skill keorganisasian. Program ini biasanya dilaksanakan 5 bulan sekali yang dilakukan secara berkala.

2) Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

Sasaran dalam pelatihan ini adalah pengelola kelompok sadar wisata Limbasari yang bertujuan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan sebagai masyarakat yang hidup dikawasan wisata. Program pelatihan ini memiliki hasil yang diharapkan / output program meliputi masyarakat mengerti dan menyadari akan tingkat bahaya atau resiko aktivitas wisata yang ada ditengah mereka. b. Program Kelompok Sadar Wisata Limbasari

1) Pelatihan standart operating procedure

Pelatihan ini melibatkan masyarakat khusunya yaitu pemuda daerah Limbasari yang tergabung dan terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata. Pelatihan ini juga meilbatkan masyarakat sekitar, serta perwakilan dari tokoh masyarakat yang tinggal dikawasan desa wisata. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bagaimana memposisikan dan menempatkan diri untuk memulai aktiviatas dikawasan wisata, untuk menjaga kenyamanan pengunjung.

128

Program ini diberikan atau diperuntukkan untuk anggota kelompok sadar wisata namun tetap melibatkan partisipasi dari masyarakat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata, masyarakat sekitar, dan tokoh masyarakat setempat. Program ini bekerjasama dengan guru SMA N 1 Bobotsari untuk memberikan pelatihan. Output dari program ini adalah masyarakat dapat berbahasa inggris karena desa Limbasari adalah kawasan desa wisata yang dikunjungi berbagai masyarakat dari luar maupun dalam negeri.

3) Pelatihan Kepemanduan

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan wawasan tentang tatcara, prosedur serta kiadah – kaidah dalam rangka kepemanduan di dalam kawasan wisata. Program pelatihan ini mempunyai hasil yang diharapkan / output meliputi, pemandu wisata yang memiliki dedikasi dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan kawasan pelestarian alam. 4) Rapat rutin akhir bulan

Kegiatan ini merupakan media bertemu antara anggota kelompok dengan tokoh – tokoh masyarakat untuk belajar bersama, bertukar informasi, dan berdiskusi evaluasi tentang kegiatan – kegiatan mereka selama ini. Diskusi kelompok menuntun anggota untuk berpartisipasi aktif sehingga memunculkan ide – ide baru untuk kegiatan – kegiatan mereka selanjutnya yang berkitan dengan pengembangan pariwisata.

129

Usaha – usaha yang dilakukan Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata Limbasari adalah :

1. Melakukan Program – Program yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata seperti program pelatihan yang diadakan oleh Kepala Desa dan Kelompok Sadar Wisata Limbasari.

Program – program pelatihan yang telah dilaksanakan di Desa Limbasari antara lain yaitu managerial organisasi, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, pelatihan standar operasional prosedur (SOP), pelatihan bahasa inggris, pelatihan kepemanduan, rapat rutin akhir bulan.

2. Penyediaan fasilitas akomodasi berupa rumah – rumah masyarakat setempat(home stay). Penetapan harga home stay tergantung dari permintaan wisatawan, untuk tipe home stay biasa berkisar antara Rp 100.000,00 dan untuk home stay eksklusif berkisar antara Rp 300.000,00.

3. Melibatkan masyarakat setempat dengan menjadikan pemandu wisata atau guide. Pemandu wisata ini diambil dari anggota kelompok sadar wisata Limbasari yang telah memiliki keahlian dalam memandu wisata.

4. Menerapkan sapta pesona pariwisata.

Penerapan sapta pesona pariwisata adalah hal yang penting, karena dengan adanya sapta pesona ini wisatawan merasa

130

nyaman dan aman di lokasi wisata karena lingkungan bersih dan sikap masyarakat yang sopan.

5. Menjaga lingkungan tetap bersih, asri dan indah. 6. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta

Menjalin hubungan dengan pihak swasta seperti dengan agen travel jawa tengah, sopir angkutan umum Kabupaten Purbalingga dan Dinas Budaya, Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Purbalingga.

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Pariwisata Di