• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

1. Strategi – strategi Pengembangan Desa wisata

Strategi pengembangan Desa wisata di Desa Limbasari merupakan salah satu langkah untuk menunjukkan kegiatan wisata di Desa Limbasari dan sekaligus usaha untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Desa Limbasari. Strategi pengembangan pariwisata di Desa Limbasari dapat ditentukan dengan terlebih dahulu mengetahui karakteristik dan potensi – potensi yang dimiliki oleh obyek wisata Desa Limbasari. Langkah – langkah yang dilakukan dalam menentukan Strategi – Strategi Pengembangan Desa wisata adalah sebagai berikut :

a. Identifikasi Potensi yang dimiliki Desa Limbasari

Berdasarkan rangkuman data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan ketua pokdarwis, anggota pokdarwis, masyarakat dan kepala desa, serta hasil dokumentasi dan observasi yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diketahui potensi – potensi yang dimiliki oleh Desa wisata Limbasari. Potensi tersebut terdiri dari faktor internal serta faktor eksternal. Berikut ini disajikan analisis data dari hasil observasi lapangan :

1) Desa Limbasari yang sangat alami dan sejuk

Desa limbasari dikelilingi oleh hutan – hutan serta tepat dibawah kaki gunung yang mengakibatkan Desa Limbasari ini sangat asri dan sejuk. Kawasan disekitar Desa Limbasari masih

94

sangat asri dan hijau. Lahan sawah yang menghampar luas nan hijau, serta pepohonan yang indah menambah panorama yang elok di Desa Limbasari ini. Udara yang sejuk membuat pikiran menjadi rileks dan jernih.

2) Wisata minat khusus Tubing

Tubing atau river tubing adalah kegiatan meluncur bebas diatas permukaan sungai yang berarus ringan dengan menggunakan ban dalam mobil yang terbungkus cover agar lebih aman dan kenyamanan disediakan alas di tengah bolongan ban. Seperti layaknya rafting, peserta juga dilengkapi dengan helmet, pelampung keselamatan dan pelindung kaki. Tubing di Desa Limbasari ini memiliki harga yang terjangkau yaitu Rp 70.000 per orang, sudah mendapatkan fasilitas makan berat dan snack, serta free soft copy photo.

3) Paket wisata Gendhis Jawi

Wisata ini adalah wisata edukatif yang menawarkan kepada wisatawan untuk belajar cara membuat gendis jawi dari pembuatan awal hingga terbentuknya gendhis jawi. Paket wisata ini adalah dengan berkelompok yang minimal kelompoknya terdiri dari 10 orang. Harga dari paket wisata ini adalah Rp 80.000 dengan fasilitas alat dan bahan yang sudah disiapkan, makan berat dan snack, gendhis jawi yang telah dibuat, free soft copy dokumentasi photo.

95 4) Kebun belajar Ber cocok tanam

Paket wisata ini diperuntukan untuk anak sekolah dasar. Paket wisata ini mengajarkan kepada pengunjung cara bercocok tanam, biasanya media yang digunakan adalah dengan media tanah, tanaman palawija serta buah strawbery. Paket wisata ini memiliki fasilitas pemandu, alan dan bahan yang telah disediakan, serta makan berat dan snack ringan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam strategi dalam pengembangan di Desa Limbasari meliputi pengidentifikasikan potensi – potensi yang ada di Desa Limbasari, penetapan tujuan jangka panjang, dan pemilihan strategi. Penerapan strategi mengharuskan pemerintah desa untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi – strategi yang telah dirumusakan dapat dijalankan. penilaian strategi adalah tahap akhir dalam manajeman strategi yang mencakup :

a) Peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini

b) Pengukuran kinerja

c) Pengambilan langkah kolektif

Pengembangan pariwisata di Desa Limbasari merupakan salah satu strategi pemerintah desa karena belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam. Oleh karena itu pemerintah desa memiliki tanggung jawab untuk menjadi pelopor pengembangan pariwisata di Desa Limbasari.

96

Langkah selanjutnya dari strategi pengembangan pariwisata di Desa Limbasari menurut Kepala Desa Limbasari yaitu dengan pengidentifikasiakan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan pariwisata di Desa Limbasari. Berdasarkan wawancara dengan Ibu “HM” pengidentifikasikan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Peluang

a. Sistem pengembangan pariwisata yang tidak kenal waktu, batas dan wilayah

b. Daya tarik wisata yang dikelola dengan baik akan menjadi sumber pendapatan yang tidak ada putusnya

c. Daya tarik wisata yang dikembangkan dapat memicu tercapainya kesejahteraan masyarakat

2. Ancaman

a. Polusi, khususnya polusi udara yang timbul dari kendaraan bermotor wisatawan dari luar kabupaten Purbalingga.

b. Budaya lokal yang dapat bergeser akibat interaksi masyarakat lokal dengan pariwisatawan

3. Kekuatan

a. Potensi daya tarik wisata atau obyek pariwisata yang indah b. Masyarakat yang mendukung pengembangan pariwisata c. Pemerintah yang sangat peduli dalam bidang kepariwisataan 4. Kelemahan

97

a. Sumber daya manusia internal pariwisata dan pengelola pariwisata yang masih belum memenuhi beberapa kualifikasi, misalnya tingkat pendidikan, golongan atau pangkat serta keterampilan yang didapat dari kursus

b. Terbatasnya sarana dan prasarana pariwisata, misalnya akses jalan menuju obyek pariwisata

c. Terbatasnya dana

Berdasarkan identifikasi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan internal menunjukkan bahwa peluang, dan kekuatan lebih besar dibandingkan dengan ancaman dan kelemahan yang dimiliki, sehingga Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata Limbasari harus dapat mengoptimalkan pengembangan pariwisata di Desa Limbasari

Untuk menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan pariwisata setelah dilakukan identifikasi, maka diperlukan cara untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman yang ada. Kelemahan dalam pengembanga pariwisata adalah Sumber Daya Manusia internal pariwisata yang belum memenuhi beberapa kriteria baik secara kualitas maupun kuantitas, terbatasnya sarana dan prasarana pariwisata seperti akses jalan, serta terbatasnya dana. Kelemahan terkait Sumber Daya Manusia internal pariwisata dapat diatasi dengan menyelenggarakan pelatihan, seminar maupun bentuk – bentuk lain yang dapat menambah kapasitas dan pengetahuan terkait pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Dari segi kualitas dari pihak pemerintah desa dapat

98

melakukan rekruitmen Sumber Daya Manusia yang baru dengan memenuhi standar dan kriteria yang ditetapkan. Salah satu contohnya dengan melakukan rekruitmen SDM pengembangan pariwisata dari lulusan S1 khususnya S1 pariwisata. Selanjutnya untuk mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana misalnya mengenai akses jalan yang telah dilakukan perbaikan. Akses jalan menuju lokasi wisata mulai diperbaiki untuk memfasilitasi wisatawan. Melalui perbaikan akses jalan diharapkan wisatawan dapat melakukan perjalanan wisata dengan nyaman. Selanjutnya tentang terbatasnya dana dari pihak Kabupaten, Kelompok Sadar Wisata telah berusaha menjaring dana serta menjalin kerjasama dengan pihak swasta atau departemen yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata.

Ancaman yang diprediksi terjadi dalam pengembangan pariwisata adalah polusi yang datang dari kendaraan wisatawan serta pergeseran budaya lokal kerena interaksi masyarakat dengan wisatawan. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut. Pemerintah desa menghimbau kepada seluruh warga Desa Wisata untuk menjaga pohon – pohon, jangan menebangi pohon apabila pohon belum waktunya untuk ditebang. Dengan terjaganya hutan maka akan meminimalisir terjadinya polusi udara. Sedangkan untuk pergeseran budaya lokal, menurut Kepala Desa Limbasari belum banyak terjadi. Legenda Putri Ayu Limbasari kini juga sudah dibuku kan sehingga masyarakat luar dapat mengetahui dengan membaca bukunya. Setelah mengetahui serta memenimalisir

99

kekuarangan dan ancaman yang ada, pengembangan pariwisata di Desa Limbasari dapat lebih fokus pada kekuatan dan peluang yang ada sehingga dapat menerapkan Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT.

Selanjutnya penetapan tujuan jangka panjang merupakan pengembangan dari fungsi dan tugas pokok pemerintah desa Limbasari yang dibantu oleh Kelompok Sadar Wisata Limbasari. Kelompok Sadar Wisata lebih menggencarkan marketing melalui promosi media cetak maupun media massa tentang obyek wisata yang ada di Desa Limbasari. Pada akhirnya pemilihan strategi pengembangan wisata di Desa Limbasari sebagai obyek wisata adalah berdasarkan daftar prioritas dan penambahan fasilitas.

Berdasarkan wawancara kepada Kepala Desa Limbasari, Strategi yang dilakukan dalam mengembangkan pariwisata, yaitu :

“Strategi pemerintah desa untuk mengembangkan wisata yang ada di Limbasari dengan menyediakan dan memfasilitasi kelompok sadar wisata mbak, contohnya memberdayakan pemuda Limbasari untuk bergabung dalam pokdarwis dan menyetujui ide – ide dari pokdarwis yang sekiranya dapat mengembangkan Desa, selain itu memberikan dana kepada pokdarwis dari pemerintah kabupaten dalam penyediaan fisik mbak, yang penting ada komunikasi antara pokdarwis dengan pemerintah desa, biar sama – sama tahu, pemerintah desa juga sebagai jembatan antara pokdarwis dengan dinas pariwisata Purbalingga. ”

Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan pariwisata di Limbasari. Kepala Desa harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana. Sarana sesuai dengan namanya menyediakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan keberhasilan sebagai desa wisata. Fasilitas yang tersedia dapat

100

memberikan pelayanan kepada para wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kesimpulan dari seluruh strategi yang telah dijabarkan diatas adalah, pengembangan wisata berbasis masyarakat di Desa Limbasari berdasarkan potensi obyek wisata dan kesiapan masyarakatnya. Strategi yang pertama yaitu merancang berbagai produk wisata seperti misalnya program atau paket – paket wisata dan strategi yang kedua adalah yaitu meningkatkan kemampuan dan keterampilan dan kompetensi masyarakat dalam mengelola wisata, karena dalam CBT masyarakatlah yang memiliki peranan utama dalam pengelolaan.

Strategi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Desa yaitu dengan meningkatkan promosi obyek wisata Pemasaran atau promosi dan inovasi kegiatan – kegiatan pariwisata penting untuk dilakukan karena hal tersebut dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Dalam promosi dan inovasi pariwisata harus didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang menarik dalam obyek wisata, sehingga mampu mempengaruhi pengunjung untuk datang. Meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang menunjang seperti membangun wahana permainan, outbond, dan fasilitas – fasilitas penunjang lainnya sehingga menarik dan memberik kenyamanan bagi pengunjung. Disamping itu, perbaikan jalan yang rusak dan pelebaran jalan tentunya dapat memudahkan akses jalan bagi pengunjung.

101

2. Usaha – Usaha Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Desa dan