• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Strategi DJPU Tahun 2012

Peta Strategi DJPU Tahun 2012

Peta strategi DJPU memetakan setiap SS yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Dengan menggunakan metodologi Balanced Scorecard, setiap SS dikelompokan kedalam empat perspektif, yaitu stakeholders perspective, customers perpective, internal process perspective, dan

learning and growth perspective. Dari stakeholders perspective, terdapat SS yang disusun

untuk mewujudkan pembiayaan dalam jumlah yang cukup, efisien, dan aman untuk mendukung kesinambungan fiskal. Dari customers perpective terhadap kreditor, investor, dan donor, terdapat SS yang disusun untuk mewujudkan nilai transparansi, akuntabilitas, dan kredibilitas dalam pengelolaan utang.

Dari internal process perspective DJPU, untuk mendukung pencapaian SS pada dua layer stakeholders perspective dan customers perpective tersebut diperlukan adanya tiga faktor penting berupa perumusan, pengelolaan, dan pengembangan serta pengawasan terhadap core business DJPU. Dalam hal ini, proses internal yang dimaksud terkait dengan proses perumusan strategi dan kebijakan pengelolaan utang yang berkualitas,

pengembangan pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid, pengelolaan portofolio utang yang optimal, pengelolaan kewajiban utang yang efektif, dan monitoring dan evaluasi kepatuhan pengelolaan utang yang efektif.

Sedangkan dari learning and growth perspective, terdapat empat faktor penting yang harus dikelola dengan baik guna menciptakan modal utama untuk mencapai tujuan organisasi yaitu faktor pengembangan sumber daya manusia, faktor organisasi, faktor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan faktor pengelolaan anggaran.

Sebagai alat ukur pencapaian SS, target 26 IKU DJPU yang ditetapkan pada awal tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Target Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Realisasi 2011 Target 2012 Perspektif 1. Pembiayaan dalam jumlah yang cukup, efisien, dan aman untuk mendukung kesinambungan fiskal PU-1.1 Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup

99,17% (Rp218,13 triliun) 100% (Rp286,57 triliun) St akeholders Perspectiv e PU-1.2 Persentase pencapaian target effective cost 83,50% 100% PU-1.3 Persentase pemenuhan target risiko portofolio utang

96,80% 100% 2. Akuntabilitas pengelolaan utang dan hibah PU-2.1 Opini BPK terhadap LK BA Pengelolaan Utang dan Hibah 87,5% (1 WTP & 1 WDP) 100% (2 WTP) Custo m er P erspe cti ve 3. Kredibilitas dan transparansi pengelolaan utang PU-3.1 Indeks kepuasan pengguna layanan 4,02 3,90 PU-3.2 Persentase Pembayaran utang tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran 100% 100% 4. Perumusan strategi dan kebijakan pengelolaan utang yang berkualitas PU-4.1 Persentase penyediaan peraturan yang mendukung pengembangan pasar dan pengelolaan 143,75% 100% Internal process Persp ecti ve

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi 2011 Target 2012 Perspektif portofolio utang PU-4.2 Persentase penyusunan dokumen strategi pembiayaan tahunan melalui utang

100% 100%

PU-4.3 Persentase pelaksanaan kajian restrukturisasi Surat Utang Pemerintah dalam rangka ALM

N/A 100%

5. Pengembangan pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid

PU-5.1 Tingkat

efektifitas edukasi dan komunikasi

76,32 75 (efektif) PU-5.2 Spread WAY

yang dimenangkan dengan highest yield

awarded (tail)

N/A 15 bps

6. Pengelolaan portofolio utang yang optimal

PU-6.1 Rasio beban bunga terhadap rata-rata outstanding utang

5,30% 5,72%

PU-6.2 Akurasi penetapan

yield/imbalan SBN

dan biaya pinjaman terhadap benchmark 95,56% 90% 7. Pengelolaan kewajiban utang yang efektif PU-7.1 Persentase dokumen tagihan yang diverifikasi secara tepat waktu

100% 100% 8. Monitoring dan evaluasi kepatuhan pengelolaan utang yang efektif PU-8.1 Persentase tingkat kepatuhan dalam pengelolaan utang 99,62% 100% PU-8.2 Rata-rata persentase realisasi janji layanan unggulan 100% 100% PU-8.3 Indeks ketepatan waktu penyelesaian tindak lanjut Instruksi Presiden N/A 80% (tepat waktu)

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi 2011 Target 2012 Perspektif 9. Pembentukan SDM yang berkompetensi tinggi PU-9.1 Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya

87,83% 82,5%

Learning & Growth

Perspectiv e PU-9.2 Persentase pemenuhan pelatihan pegawai sesuai dengan gap kompetensi pegawai (hard competency) N/A 100% 10. Penataan organisasi yang adaptif PU-10.1 Persentase mitigasi risiko yang selesai dijalankan

N/A 70%

PU-10.2 Indeks

reformasi birokrasi N/A 92% PU-10.3 Indeks

kepuasan pegawai N/A 3

PU-10.4 Persentase policy recommendation hasil pengawasan yang ditindaklanjuti N/A 85% 11. Perwujudan TIK

yang terintegrasi PU-11.1 Persentase pengembangan database utang yang terintegrasi

45% 100%

PU-11.2 Persentase

akurasi data SIMPEG N/A 100% 12. Pelaksanaan

anggaran yang optimal

PU-12.1 Persentase

penyerapan DIPA 95,57% 95%

Peta strategi DJPU tahun 2012 yang memetakan 12 SS dengan alat ukur pencapaian berupa 26 IKU, telah disusun berdasarkan Renstra DJPU tahun 2010-2014. Berikut matriks yang menunjukkan kesesuaian antara hal-hal tersebut.

Tabel 2.4

Matriks Hubungan Sasaran Strategis dan IKU

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Kemenkeu-One tahun 2012 Rencana Strategis DJPU

Tahun 2010-2014

Peta Strategi DJPU Tahun 2012

Strategi Pengelolaan Pinjaman

Sasaran Strategis 1 yaitu Pembiayaan yang aman bagi kesinambungan fiskal melalui pengadaan pinjaman.

Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara

Sasaran Strategis 1 yaitu Terpenuhinya pembiayaan yang aman bagi kesinambungan fiskal melalui pengelolaan SUN.

Strategi Pengelolaan Pembiayaan Syariah

Sasaran Strategis 1 yaitu Pembiayaan yang aman bagi kesinambungan fiskal melalui SBSN.

Pembiayaan dalam jumlah yang cukup, efisien, dan aman untuk mendukung kesinambungan fiskal Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup Persentase pencapaian target effective cost Persentase pemenuhan target risiko portofolio utang

Strategi Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen

Sasaran Strategis 3 yaitu akuntabilitas.

Akuntabilitas pengelolaan utang dan hibah

Opini BPK terhadap LK BA Pengelolaan Utang dan Hibah

Strategi Pengelolaan Pinjaman

Sasaran Strategis 3 yaitu Transparansi.

Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara

Sasaran Strategis 2 yaitu Transparansi dalam pengelolaan SUN.

Strategi Pengelolaan Pembiayaan Syariah

Sasaran Strategis 2 yaitu Transparansi pengelolaan SBSN

Strategi Pengelolaan Strategi Dan Portofolio Utang

Sasaran Strategis 4 yaitu Kredibilitas

Kredibilitas dan Transparansi pengelolaan utang

Pembayaran utang tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran

Indeks kepuasan pengguna layanan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One tahun 2012 Rencana Strategis DJPU

Tahun 2010-2014

Peta Strategi DJPU Tahun 2012 Sasaran Strategis 3 yaitu Transparansi

Strategi Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen

Sasaran strategis 4 yaitu Kredibilitas. Sasaran strategis 2 yaitu Transparansi

Strategi Pengelolaan Strategi dan Portofolio Utang

Sasaran Strategis 1 yaitu Strategi pengelolaan utang yang berkualitas.

Perumusan strategi dan kebijakan pengelolaan utang yang berkualitas Persentase penyediaan peraturan yang mendukung pengembangan pasar dan pengelolaan portofolio utang Persentase penyusunan dokumen strategi pembiayaan tahunan melalui utang Persentase pelaksanaan kajian restrukturisasi Surat Utang Pemerintah dalam rangka ALM

Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara

Sasaran Strategis 3 yaitu Stabilitas Pasar SUN.

Pengembangan pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid

Tingkat efektifitas edukasi dan komunikasi

Spread WAY yang

dimenangkan dengan highest yield

awarded (tail) Strategi Pengelolaan Strategi dan Portofolio

Utang

Sasaran Strategis 2 yaitu Pemenuhan target penerbitan rekomendasi jaminan pemerintah yang optimal.

Pengelolaan portofolio utang yang optimal

Rasio beban bunga terhadap rata-rata

outstanding utang

Akurasi penetapan

yield/imbalan SBN

dan biaya pinjaman terhadap benchmark

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One tahun 2012 Rencana Strategis DJPU

Tahun 2010-2014

Peta Strategi DJPU Tahun 2012

Strategi Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen

Sasaran Strategis 1 yaitu pelaksanaan evaluasi, akuntansi dan setelmen pengelolaan utang yang transparan, akuntabel dan kredibel. Pengelolaan kewajiban utang yang efektif Persentase dokumen tagihan yang diverifikasi secara tepat waktu --- Monitoring dan evaluasi kepatuhan pengelolaan utang yang efektif Persentase tingkat kepatuhan dalam pengelolaan utang Rata-rata persentase realisasi janji layanan unggulan Indeks ketepatan waktu penyelesaian tindak lanjut Instruksi Presiden

Strategi Reformasi Birokrasi (Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya di Lingkungan DJPU)

Sasaran Strategis 2 yaitu pembentukan SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi.

Pembentukan SDM yang berkompetensi tinggi Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya Persentase pemenuhan pelatihan pegawai sesuai dengan gap kompetensi pegawai (hard

competency) Strategi Reformasi Birokrasi (Dukungan

Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya di Lingkungan DJPU)

Sasaran Strategis 3 yaitu pengembangan organisasi yang handal dan modern.

Penataan organisasi yang adaptif

Persentase mitigasi risiko yang selesai dijalankan Indeks reformasi birokrasi Indeks Kepuasan pegawai Persentase policy recommendation hasil pengawasan yang ditindaklanjuti

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One tahun 2012 Rencana Strategis DJPU

Tahun 2010-2014

Peta Strategi DJPU Tahun 2012

Strategi Reformasi Birokrasi (Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya di Lingkungan DJPU)

Sasaran Strategis 4 yaitu pembangunan sistem TIK yang terintegrasi.

Perwujudan TIK

yang terintegrasi Persentase pengembangan

database utang yang

terintegrasi Persentase akurasi data SIMPEG

Strategi Reformasi Birokrasi (Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya di Lingkungan DJPU)

Sasaran Strategis 5 yaitu pengelolaan anggaran yang optimal.

Pelaksanaan anggaran yang optimal

Persentase

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU

1. Capaian IKU Tahun 2012

Capaian IKU DJPU tahun 2012 pada stakeholders perspective, customer perspective,

internal process perspective, dan learning and growth perspectiv dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 3.1

Capaian IKU Kemenkeu-One Tahun 2012

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Pencapaian Persentase

Target Polarisasi

1. Pembiayaan

dalam jumlah yang cukup, efisien, dan aman untuk mendukung kesinambungan fiskal 1.1 Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup Persen 100,00% 98,87% 117,74% Stabilize 1.2 Persentase pencapaian target effective cost Persen 100,00% 80,58% 119,42% Minimize 1.3 Persentase pemenuhan target risiko portofolio utang Persen 100,00% 98,13% 116,26% Stabilize 2. Akuntabilitas pengelolaan utang dan hibah

2.1 Opini BPK terhadap LK BA Pengelolaan Utang dan Hibah

Persen 100,00% 87,50% 87,50% Maximize 3. Kredibilitas pengelolaan utang 3.1 Indeks kepuasan pengguna layanan Indeks 3,90 3,79 97,18% Maximize 3.2 Persentase pembayaran utang tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran Persen 100,00% 100,00% 100,00% Maximize 4. Perumusan strategi dan kebijakan pengelolaan utang yang 4.1 Persentase penyediaan peraturan yang mendukung pengembangan pasar dan Persen 100,00% 92,50% 92,50% Maximize

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Pencapaian Persentase Target Polarisasi berkualitas pengelolaan portofolio utang 4.2 Persentase penyelesaian dokumen strategi pengelolaan utang Persen 100,00% 100,00% 100,00% Maximize 4.3 Persentase pelaksanaan kajian restrukturisasi Surat Utang Pemerintah dalam rangka ALM Persen 100,00% 100,00% 100,00% Maximize 5. Pengembangan pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid 5.1 Tingkat efektifitas edukasi dan komunikasi Persen 75,00% 75,83% 101,11% Maximize

5.2 Spread WAY yang dimenangkan dengan highest yield

awarded (tail)

Bps 15,00 4,29 120,00% Minimize

6. Pengelolaan

portofolio utang yang optimal

6.1 Rasio beban bunga terhadap rata-rata

outstanding utang

Persen 5,72% 5,29% 107,52% Minimize

6.2 Akurasi penetapan

yield/imbalan SBN

dan biaya pinjaman terhadap benchmark Persen 90,00% 91,65% 101,83% Maximize 7. Pengelolaan kewajiban utang yang efektif 7.1 Persentase dokumen tagihan yang diverifikasi secara tepat waktu

Persen 100,00% 100,00% 100,00% Maximize 8. Monitoring dan evaluasi kepatuhan pengelolaan utang yang efektif 8.1 Persentase tingkat kepatuhan dalam pengelolaan utang Persen 100,00% 98,39% 116,78% Stabilize 8.2 Rata-rata persentase realisasi janji layanan unggulan Persen 100,00% 100,00% 100,00% Maximize 8.3 Indeks ketepatan waktu penyelesaian tindak lanjut Instruksi Presiden Persen 80% - - Maximize

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Pencapaian Persentase Target Polarisasi 9. Pembentukan SDM yang berkompetensi tinggi 9.1 Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya Persen 82,50% 96,58% 117,07% Maximize 9.2 Persentase pemenuhan pelatihan pegawai sesuai dengan gap kompetensi pegawai (hard competency) Persen 100,00% 115,00% 115,00% Maximize 10. Penataan organisasi yang adaptif 10.1 Persentase mitigasi risiko yang selesai dijalankan

Persen 70,00% 100,00% 120,00% Maximize

10.2 Indeks reformasi

birokrasi Indeks 92,00% 96,72% 105,13% Maximize 10.3 Indeks kepuasan pegawai Indeks 3,00 3,19 106,33% Maximize 10.4 Persentase policy recommendation hasil pengawasan yang ditindaklanjuti Persen 85,00% 100,00% 117,65% Maximize 11. Perwujudan TIK

yang terintegrasi 11.1 Persentase pengembangan

database utang yang

terintegrasi

Persen 100,00% 100,00% 100,00% Maximize

11.2 Persentase akurasi

data SIMPEG Persen 100,00% 100,00% 100,00% Maximize

12. Pelaksanaan anggaran yang optimal 12.1 Persentase penyerapan DIPA Persen 95,00% 96,50% 101,58% Maximize

2. Perbandingan Capaian IKU tahun 2010 s.d. 2012

Perbandingan capaian IKU DJPU tahun 2010 s.d. 2012 pada stakeholders

perspective, customer perspective, internal process perspective, dan learning and growth perspective dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian IKU Kemenkeu-One Tahun 2010 s.d. 2012

No Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1. Pemenuhan target pembiayaan melalui utang 100,00% 99,47% Penyempurnaan IKU 2. Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup, efisien, dan aman

N/A N/A 100,00% 99,17% Penyempurnaan IKU

3. Persentase pemenuhan target pembiayaan

melalui utang yang cukup

N/A N/A N/A N/A 100,00% 98,87%

4. Pencapaian target effective cost

100,00% 80,02% Penyempurnaan IKU 5. Persentase pencapaian

target effective cost N/A N/A 100,00% 83,50% 100,00% 80,58% 6. Persentase pemenuhan

struktur portofolio utang sesuai dengan strategi

100,00% 96,04% 100,00% 96,80% Penyempurnaan IKU 7. Persentase pemenuhan

target risiko portofolio utang

N/A N/A N/A N/A 100,00% 98,13%

8. Ketersediaan informasi dalam rangka

transparansi pengelolaan utang

518 set 610 set Penyempurnaan

IKU Dihapus

9. Persentase publikasi dalam rangka

transparansi pengelolaan utang

N/A N/A 100,00% 104,87% Dihapus

10. Opini BPK terhadap LK BA Pengelolaan Utang dan Hibah

No Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

11. Indeks kepuasan

pengguna layanan N/A N/A 3,87 4,02 3,90 3,79 12. Pembayaran utang tepat

waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

13. Jumlah peraturan dan keputusan yang

mendukung pengelolaan utang

36 set 40 set Penyempurnaan IKU

14. Persentase penyediaan peraturan dan keputusan yang mendukung

pengelolaan utang

N/A N/A 100,00% 143,75% Penyempurnaan IKU

15. Persentase penyediaan peraturan yang

mendukung

pengembangan pasar dan pengelolaan portofolio utang

N/A N/A N/A N/A 100,00% 92,50%

16. Tersedianya dokumen strategi pengelolaan utang

2 dok 2 dok Penyempurnaan IKU

17. Persentase penyelesaian dokumen strategi pengelolaan utang

N/A N/A 100,00% 100,00% Penyempurnaan IKU 18. Persentase penyusunan

dokumen strategi pembiayaan tahunan melalui utang

N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00%

19. Persentase pelaksanaan kajian restrukturisasi Surat Utang Pemerintah dalam rangka ALM

N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00%

20. Peningkatan pemahaman masyarakat dan pelaku ekonomi terhadap pengelolaan SBN

67,50% 76,74 % Penyempurnaan IKU

21. Tingkat efektifitas

edukasi dan komunikasi N/A N/A 70,00% 76,33% 75,00% 75,83% 22. Partisipasi investor dalam 145,00% 265,06% Penyempurnaan Dihapus

No Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

penerbitan SBN IKU

23. Persentase jumlah

nominal penawaran yang masuk dalam transaksi SBN rupiah terhadap target indikatif

N/A N/A 151,50% 338,71% Dihapus

24. Spread WAY yang dimenangkan dengan

highest yield awarded (tail)

N/A N/A N/A N/A 15,00

bps 4,29 bps 25. Efektifitas instrumen

pembiayaan baru 100,00% 0% Dihapus

26. Rasio beban bunga terhadap rata-rata

outstanding utang

6,94% 5,33% 6,11% 5,30% 5,72% 5,29%

27. Akurasi penetapan

yield/imbalan SBN dan

biaya pinjaman terhadap

benchmark

N/A N/A 100,00% 95,56% 90,00% 91,65%

28. Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang bersumber dari dalam negeri

N/A N/A 100,00% 99,88% Dihapus

29. Persentase dokumen tagihan yang diverifikasi secara tepat waktu

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

30. Tingkat kepatuhan pengelolaan utang yang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku

100,00% 94,73% Penyempurnaan IKU

31. Persentase tingkat kepatuhan pengelolaan utang yang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku

N/A N/A 100,00% 99,62% Penyempurnaan IKU

32. Persentase tingkat kepatuhan dalam pengelolaan utang

N/A N/A N/A N/A 100,00% 98,39%

No Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

realisasi janji layanan unggulan

34. Indeks ketepatan waktu penyelesaian tindak lanjut Instruksi Presiden

N/A N/A N/A N/A 80,00% N/A

35. Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya (soft competency)

80,00% 90,00% Penyempurnaan IKU

36. Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya

N/A N/A 80,00% 87,83% 82,50% 96,58%

37. Persentase jam pelatihan pegawai DJPU terhadap jam kerja

5,70% 5,90% Penyempurnaan

IKU Dihapus

38. Rasio jam pelatihan pegawai DJPU

dibandingkan jam kerja

N/A N/A 2,18% 2,33% Dihapus

39. Persentase penyusunan Standard Kompetensi Jabatan (Hard Competency)

N/A N/A 100,00% 100,00% Dihapus

40. Persentase pemenuhan pelatihan pegawai sesuai dengan gap kompetensi pegawai (hard competency)

N/A N/A N/A N/A 100,00% 115,00%

41. Jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat

1 orang 0 orang Dihapus

42. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja organisasi

6 dok 6 dok 4 dok 4 dok Dihapus

43. Persentase UPR yang menerapkan manajemen risiko

N/A N/A 60,00% 100,00% Dihapus

44. Persentase penyelesaian SOP

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Dihapus 45. Persentase mitigasi risiko

yang selesai dijalankan N/A N/A N/A N/A 70,00% 100,00% 46. Indeks reformasi birokrasi N/A N/A N/A N/A 92,00 96,72

No Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

47. Indeks kepuasan pegawai N/A N/A N/A N/A 3,00 3,19 48. Persentase policy

recommendation hasil

pengawasan yang ditindaklanjuti

N/A N/A N/A N/A 85,00% 100,00%

49. Persentase penyelesaian penataan/modernisasi organisasi 100,00% 100,00% Dihapus 50. Persentase pengembangan database utang yang terintegrasi

N/A N/A 45,00% 45,00% 100,00% 100,00%

51. Persentase akurasi data

SIMPEG N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00%

52. Sistem aplikasi TIK di bidang pengelolaan utang yang terimplementasi sesuai rencana 100,00% 100,00% Dihapus 53. Persentase penyerapan DIPA 85,00% 84,42% 80,00% 95,57% 95,00% 96,50% 54. Persentase pencapaian

penyerapan anggaran dan kinerja output

100,00% 114,95% 100,00% 101,54% Dihapus

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2012 

Capaian SS dan IKU DJPU tahun 2012 dari 12 SS dan 26 IKU adalah: 1. 10 SS dan 22 IKU berstatus hijau atau memenuhi dan/atau di atas target; 2. 2 SS dan 3 IKU berstatus kuning atau kurang memenuhi target; dan

3. 1 IKU berstatus abu-abu dikarenakan tidak terdapat obyek kinerja dan tidak tersedianya data.

Grafik 3.1

Ikhtisar Capaian Kinerja DJPU

Secara detail capaian SS dan IKU tersebut adalah sebagai berikut:

1. SS Pembiayaan dalam jumlah yang cukup, efisien, dan aman untuk mendukung kesinambungan fiskal dengan indikator:

a. Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup

Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup yang menjadi IKU unit pengelola utang dihitung dari realisasi penerbitan SBN dan pengadaan pinjaman program. Pemenuhan pembiayaan dari pinjaman yang digunakan sebagai komponen IKU hanya yang berasal dari pinjaman program, tidak termasuk pinjaman proyek karena sifat pinjaman program yang relatif sama dengan SBN dalam hal pola penarikannya. Pinjaman proyek tidak dimasukkan ke dalam komponen IKU karena penyerapan pinjaman proyek sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan/proyek pada Kementerian/Lembaga sebagai Executing Agency. Dalam memenuhi target pembiayaan melalui utang, realisasi penerbitan SBN/pengadaan pinjaman program dilakukan dengan menggunakan konsep gross agar lebih mencerminkan upaya/kinerja Pemerintah dalam memenuhi total kebutuhan pembiayaan APBN yang berasal dari utang. IKU ini menggunakan polarisasi stabilize, dimana capaian yang diharapkan adalah sesuai atau mendekati target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

1) Pada tahun 2012, persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup ditargetkan sebesar 100% (Rp286,83 triliun) dengan realisasi sebesar 98,87% (Rp283,58 triliun), sehingga terdapat kekurangan sebesar 1,13% (Rp3,25 triliun), dengan perincian:

a) Kekurangan realisasi penerbitan SUN bruto terutama disebabkan oleh adanya rencana buyback dan rencana penerbitan SPN 3 bulan yang tidak terlaksana seluruhnya. Rencana buyback tidak terlaksana seluruhnya karena buyback yang semula disiapkan untuk berjaga-jaga pada saat kondisi pasar SUN tertekan ternyata tidak perlu dilakukan mengingat kondisi pasar SUN tahun 2012 yang cukup kondusif, ditandai dengan masuknya dana asing, menyebabkan harga SUN menjadi lebih mahal. Adapun realisasi penerbitan SPN 3 bulan yang tidak sesuai dengan rencana penerbitan semula disebabkan oleh permintaan atas SPN 3 bulan yang tidak signifikan, di atas benchmark serta sangat volatile; dan

b) Kekurangan penarikan pinjaman karena terdapat pinjaman DPL8 dari JICA yang tidak dapat ditarik sebesar USD200 juta, disebabkan keterlambatan penyelesaian Exchange of Note oleh Kementerian Luar Negeri.

Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup, efisien, dan aman ditargetkan sebesar 100% (Rp286,83 triliun) dengan realisasi sebesar 98,87% (Rp283,58 triliun), yang terdiri dari:

a) Pinjaman Program

Pembiayaan atas defisit APBN diusahakan dalam jumlah yang cukup, tersedia pada saat diperlukan, dan dengan biaya yang efisien serta tingkat risiko yang terkendali. Sumber pembiayaan defisit APBN antara lain melalui pengadaan pinjaman luar negeri (Pinjaman Tunai dan Pinjaman Kegiatan) dan pinjaman dalam negeri yang bersumber dari kreditor multilateral, bilateral, dan kreditor komersial swasta asing.

Pengadaan pinjaman harus didukung oleh verifikasi atas readiness

criteria proyek yang ketat dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi

pinjaman proyek yang efektif. Selain itu, berbagai risiko yang terkait dengan pinjaman (Exchange Risk, Interest Risk, Market Risk,dan

Refinancing Risk) harus dikelola dengan baik antara lain dengan

pengelolaan portofolio utang Pemerintah melalui securities buyback,

loan prepayment, debt-switch/reprofiling, debt swap, debt restructuring,

dan transaksi hedging.

Pemenuhan target pembiayaan melalui Pinjaman Program adalah persentase realisasi pembiayaan melalui Pinjaman Program terhadap target pembiayaan dalam UU APBN atau perubahannya. Perubahan target pembiayaan dapat dilakukan apabila terdapat perubahan target APBN atau kebijakan Pimpinan (Menteri) dengan memperhatikan proyeksi kebutuhan riil pembiayaan (realisasi defisit APBN). Untuk pengadaan pinjaman program, data target menggunakan kurs APBN dan realisasi berdasarkan kurs pada saat

disbursement date.

Dalam rangka memenuhi pembiayaan APBN, pada tahun 2012 dilakukan perjanjian Pinjaman Program dengan pemberi pinjaman multilateral dan bilateral yaitu World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IDB). Selama tahun 2012, telah ditandatangani tujuh perjanjian Pinjaman Program (dengan target penarikan sebesar USD1.750 juta (APBN-P 2012)). Penarikan pinjaman program sampai dengan Triwulan IV tahun 2012 ditargetkan 100% (Rp15,6 triliun/USD1.750 juta) dengan realisasi sebesar 96,15% (Rp15,003 triliun/USD1.566 juta). Rincian realisasi tersebut terdiri atas:

Tabel 3.3

Realisasi Pinjaman Program tahun 2012

No Lender Target Realisasi Keterangan

1. World Bank 903,8 907

a. Institutional, Tax Administration, Social And

Investment – Development Policy Loan

(INSTANSI-DPL)

300 300 fully disbursed

b. BOS-KITA Refinancing 2 113,3 113,5 fully disbursed

c. PNPM Refinancing Rural 4, Urban 3 248,9 251,9 fully disbursed

d. Local Gov. Dev't Program - DAK Reimburs't 41,6 41,6 fully disbursed

e. Connectivity Development Policy Loan 100 100 fully disbursed

f. Financial Sector and Investment Climate

Reform and Modernization Development Policy Loan (FIRM DPL)

100 100 fully disbursed

2. Asian Development Bank 600 600

a. Capital Market Development Program (Financial Market Dev and Integration

Program)

300 300 fully disbursed

b. Enhancing Inclusive Growth Through

Connectivity (EIGTC)

300 300 fully disbursed

3. JICA, Japan 200 -

DPL8 - Cofinancing with WB 200 - Loan belum di

tandatangani dan menunggu Exchange of Note (Kemlu – Duta Besar Jepang)

No Lender Target Realisasi Keterangan

4 Islamic Development Bank 59,2 59,2

Integrated Community Driven Development (ICDD)

59,2 59,2 fully disbursed

TOTAL (USD JUTA) 1.750 1.566

Terdapat satu pinjaman program yang tidak bisa ditarik pada tahun 2012, yaitu pinjaman program DPL8 dari JICA, Jepang sebesar USD200 juta disebabkan keterlambatan penyelesaian Exchange of Note oleh Kementerian Luar Negeri.

Untuk tahun 2013, DJPU akan meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Menko Perekonomian, dan Bappenas terkait dengan penyiapan policy matrix, sedangkan penarikan pinjaman program sesuai dengan kebutuhan riil pembiayaan juga memerlukan koordinasi dengan Ditjen Perbendaharaan terkait dengan manajemen kas Pemerintah.

b) Surat Berharga Negara

Realisasi penerbitan SBN Neto pada tahun 2012 adalah sebesar Rp159,8 Triliun dengan jumlah penerbitan SBN Gross sebesar Rp268,5 Triliun, SBN jatuh tempo sebesar Rp107,6 Triliun, dan buyback sebesar Rp1,1 Triliun. Perhitungan SBN Neto tersebut telah memperhitungkan net utang bunga.

Tabel 3.4

Target dan Realisasi SBN Tahun 2012

(dalam jutaan rupiah)

Realisasi penerbitan SBN yang dominan dilakukan melalui lelang SBN di pasar perdana domestik yaitu sebanyak 22 kali lelang SUN dan 19 kali lelang SBSN, menggambarkan masih tingginya minat investor terhadap pasar SBN, dimana penawaran yang masuk pada

Dokumen terkait