• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Weaknesses Opportunities)

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA SPIRITUAL

11.3 Strategi Weaknesses Opportunities)

Strategi WO adalah strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Dengan adanya pengembangan strategi ini maka dapat menghasilkan:

1. Memperbaiki aksesibilitas dan menyediakan fasilitas akomodasi di sekitar kawasan Desa Palasari.

Mengingat jarak yang jauh dari bandara Ngurah Rai ke Desa Palasari sehingga wisatawan yang berkunjung ke Desa Palasari memerlukan fasilitas akomodasi di sekitar kawasan Desa Palasari, juga pentingnya memperbaiki aksesibilitas jalan menuju Desa Palasari sehingga wisatawan yang berkunjung ke Desa Palasari merasa nyaman.

Penyediaan fasilitas yang memadai dapat mendorong wisatawan untuk berekreasi di sekitar bendungan tersebut. Menjaga kebersihan dan keasrian hutannya membawa kesejukan bagi setiap wisatawan yang datang, baik untuk tujuan berdoa maupun rekreasi.

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

Dalam strategi ini dapat diwujudkan dengan menerapkan beberapa program antara lain:

a. Membangun hotel-hotel atau penginapan di kawasan Desa Palasari. Suatu daya tarik wisata dalam perkembangannya memerlukan fasilitas pendukung yang dapat memudahkan wisatawan dalam melakukan perjalanannya seperti hotel-hotel atau penginapan yang dibangun disekitarnnya, dengan melihat jarak yang jauh dari bandara Ngurah Rai ke Desa Palasari sehingga wisatawan memerlukan fasilitas akomodasi dikawasan Desa Palasari, dengan mengadakan pembangunan hotel-hotel atau penginapan di kawasan Desa Palasari akan memudahkan wisatawan yang memerlukan fasilitas akomodasi sehingga wisatawan yang berkunjung dapat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanannya.

b. Meningkatkan aksesibilitas jalan dari penyeberangan Gilimanuk menuju Desa Palasari. Karakteristik wisatawan yang mengunjungi Desa Palasari berdasarkan daerah asal sebagian besar berasal dari Malang karena adanya program wisata rohani dari persekutuan gereja gereja di Malang, sehingga hal ini menjadi pertimbangan dalam meningkatkan aksesibilitas jalan dari penyeberangan Gilimanuk menuju Desa Palasari.

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

2. Meningkatkan promosi.

Pentingnya promosi dalam pengembangan suatu daya tarik wisata, dimana promosi dapat dilakukan dengan melihat tipe wisatawan dan minat wisatawan yang akan menjadi target pasar. Saat ini wisatawan yang berkunjung ke Desa Palasari lebih dominan berasal dari Malang merupakan persekutuan Gereja gereja yang bertujuan untuk melakukan wisata rohani.

Dalam strategi ini dapat diwujudkan dengan menerapkan beberapa program antara lain:

a. Promosi kepada biro-biro perjalanan wisata, hotel-hotel serta dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Jembrana. Promosi Desa Palasari sebagai daya tarik wisata masih sangat kurang sehingga perlu ditingkatkannya melalui mengadakan pendekatan dengan biro-biro perjalanan wisata, hotel-hotel serta dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Jembrana melaui pencetakan brosur,

booklet dan sejenisnya sehingga Desa Palasari

semakin dikenal oleh wisatawan.

b. Promosi melaui internet. Berkembangnya kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi mempermudah promosi melalui internet ke berbagai negara sehingga Desa Palasari semakin dikenal sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana.

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

11.4 Strategi WT (Weaknesess Threats)

Strategi WT adalah strategi yang didasarkan pada kegiatan yang berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Dampak penggunaan strategi ini dapat menghasilkan beberapa hal, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan formal dan informal.

Kondisi demografis Desa Palasari dari segi ekonomi, mata pencaharian sebagaian besar sebagai petani, sehingga rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada di Desa Palasari dengan demikian perlu ditingkatkan baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Sehingga melalui strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Palasari.

Dalam strategi ini dapat diwujudkan dengan menerapkan beberapa program antara lain:

a. Meningkatkan pendidikan melalui jalur pendidikan formal. Jalur formal dapat dilakukan melalui pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan kepariwisataan mulai dari sekolah kejuruan sampai tingkat magister sehingga dengan demikian semakin banyak sumber daya manusia di Desa Palasari yang memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang pariwisata.

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

b. Meningkatkan pendidikan melalui jalur pendidikan informal. Jalur pendidikan informal dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan pada industri pariwisata baik di hotel-hotel maupun restoran. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak pemerintah (dinas pariwisata), lembaga pendidikan kepariwisataan serta praktisi pariwisata, dengan demikian pengembangan daya tarik wisata Desa Palasari dapat berbasiskan pada masyarakat. 2. Memberikan penyuluhan sadar wisata kepada

masyarakat Desa Palasari.

Melihat mata pencaharian penduduk Desa Palasari yang sebagian besar petani, maka diperlukan sosialisasi dan penyuluhan sadar wisata. Dalam strategi ini dapat diwujudkan dengan menerapkan beberapa program antara lain:

a. Mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan latihan pariwisata. Masyarakat bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan pariwisata dalam rangka memberikan pemahaman tentang sapta pesona, yaitu: keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahtamahan, dan kenangan. b. Bekerjasama dengan dinas pariwisata.

Meningkatkan kerjasama dengan dinas pariwisata

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

Kabupaten Jembrana untuk memberikan penyuluhan kepariwisataan pada masyarakat Palasari sehingga mereka mengerti dan dapat menerima pengembangan pariwisata di Desa Palasari.

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

BAB XII

KESIMPULAN

P

otensi yang dimiliki oleh Desa Palasari sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana berupa potensi budaya, alam, dan manusia. Potensi budaya antara lain adat istiadat Bali yang mengakar dalam kehidupan bermasyarakat serta bergereja, arsitektur gedung gereja yang memadukan arsitektur ghotik dan Bali. Keindahan alam di kawasan bendungan Palasari yang dilatarbelakangi oleh hutan lindung serta mempunyai hawa sejuk. Kemampuan anggota masyarakat dalam pementasan tari malaikat pada saat misa natal. Tarian malaikat ini merupakan modifikasi dari tarian Bali yang disesuaikan dengan kebutuhan acara misa di gereja.

Motivasi wisatawan berkunjung ke Desa Palasari tentu sangat bervariasi. Ada beberapa motivasi dari setiap wisatawan ini yaitu meningkatkan pengetahuan, mempelajari keterampilan baru, mendapatkan pengalaman terhadap budaya baru, melihat-lihat pemandangan, nostalgia, spiritual fulfillment, suasana romantik, masyarakat lokal yang menarik dan ramah,

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

kehidupan masyarakat yang unik dan berbeda, suasana yang eksotik, cuaca, berpetualang, memancing, bangunan dan tempat sejarah, atraksi dan seni budaya. Motivasi yang paling dominan adalah faktor atraksi seni dan budaya juga bangunan dan tempat sejarah

Persepsi wisatawan terhadap Desa Palasari sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana terhadap atraksi, aksesibilitas, amenitas maupun organisasi kepariwisataan/pengelola usaha daya tarik wisata Desa Palasari secara keseluruhan mendapat penilaian baik, hanya ada beberapa indikator yang mendapat penilaian cukup. Strategi pengembangan Desa Palasari sebagai daya tarik wisata dilakukan dengan analisis SWOT dengan mempertimbangkan faktor internal dan ekternal yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, dengan melakukan beberapa strategi yaitu: SO (Strenghts Opportunities) merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, ST (Strenghts Threats) merupakan strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki objek untuk mengatasi ancaman, WO (Weaknesses Opportunities) merupakan strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, dan WT (Weaknesess Threats) yang merupakan strategi yang didasarkan pada kegiatan yang berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

ancaman.

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka kami menyampaikan beberapa saran bagi setiap pembaca, yaitu:

1. Keberadaan Desa Palasari sebagai daya tarik wisata spiritual di Kabupaten Jembrana hendaknya dipertahankan dan dikembangkan karena membawa misi konservasi serta eksistensi budaya Bali. Dalam konteks ini diharapkan semua elemen masyarakat di Desa Palasari perlu untuk tetap mempertahankan nilai-nilai spiritual sehingga tidak mudah terpengaruh dengan budaya dari luar. Dengan demikian, daya tarik wisata di daerah ini memiliki ciri khas tersendiri atau bisa disebut memiliki kearifan lokal (local genius) yang tidak ada di tempat lain.

2. Dalam mencapai suatu perubahan yang lebih baik tentu setiap stakeholder hendaknya memperhatikan pendapat atau saran-saran yang membangun dan bermanfaat dari pengunjung. Suatu objek wisata yang berk mampu memenuhi kebutuhan wisatawan secara maksimal. Ada beberapa indikator yang perlu mendapatkan perhatian secara serius seperti fasilitas hotel dan promosi secara terus menerus sehingga semakin banyak yang mengenal pariwisata spiritual di Desa Palasari. 3. Dalam usaha pengembangan Desa Palasari sebagai

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

daya tarik wisata, secara khusus pariwisata spiritual perlu mengimplementasikan strategi serta berbagai program yang telah dirumuskan dalam analisis SWOT tersebut.

Kehadiran pariwisata spiritual di Desa Palasari, Bali memberikan satu alternatif dalam destinasi pariwisata di Indonesia maupun dunia. Pariwisata spiritual seperti ini perlu dikembangkan karena bukan saja memberikan keuntungan secara ekonomi maupun kebutuhan fisik (jasmani), namun memuaskan kerohanian setiap wisatawan yang ada dalam berbagai pergumulan hidupnya. Keunggulan inilah yang mungkin tidak disediakan oleh destinasi wisata lain selama ini. Dengan demikian, pariwisata spiritual ini kiranya bermanfaat bagi semua komponen masyarakat secara khusus tokoh agama, pegiat kebudayaan, serta pelaku pariwisata di seluruh Indonesia.

BUKU INI DIJUAL

Ni Kadek Widyastuti & Dermawan Waruwu

HP 081338665028

Dokumen terkait