• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Nafkah Rumahtangga Pedagang Warung di Pemandian Air Panas Lokapurna Menurut Lapisannya

CURUG CIGAMEA

6.1 Tingkat Pendapatan, Struktur Nafkah, dan Tingkat Kemiskinan Rumahtangga Pedagang Warung di Air Panas Lokapurna dan Curug

6.1.4 Struktur Nafkah Rumahtangga Pedagang Warung di Pemandian Air Panas Lokapurna Menurut Lapisannya

Dari berbagai sumber pendapatan yang didapatkan oleh seluruh responden di obyek wisata Pemandian Air Panas Lokapurna yaitu yang berasal dari sektor pertanian, ekowisata, serta non-pertanian bukan ekowisata maka dapat terlihat perbedaan dari masing-masing lapisan dalam menyumbang total pendapatan rumahtangga. Perbandingan sumbangan struktur nafkah rumahtangga pedagang warung menurut lapisannya per tahun dijelaskan secara rinci pada Gambar 8, serta perbandingan persentase struktur nafkah rumahtangga pedagang warung di Pemandian Air Panas Lokapurna menurut lapisannya per tahun (Gambar 9). Dari Gambar 8 terlihat ekowisata memberikan kontribusi yang positif pada total pendapatan rumahtangga atau struktur nafkah di semua tingkat lapisan responden, dan pertanian memberikan kontribusi yang kecil bagi total pendapatan rumahtangga di semua lapisan.

Gambar 8 Struktur nafkah rumahtangga pedagang warung di Pemandian Air Panas Lokapurna menurut lapisannya per tahun

Berdasarkan hasil grafik dari Gambar 8 tersebut maka dapat diterangkan bahwa: 1. Sektor pertanian menyumbang sangat kecil pada total pendapatan

rumahtangga, yang menyebabkan sektor ekowisata dan non-pertanian bukan ekowisata begitu penting dan sangat dominan dalam menyumbang total pendapatan rumahtangga.

2. Semakin rendah lapisan sosial rumahtangga maka semakin penting sektor non-pertanian bukan ekowisatanya bagi sistem penghidupan.

58

3. Pendapatan sektor ekowisata tertinggi terdapat pada rumahtangga lapisan menengah.

Dari hasil Gambar 8 kemudian dikonversikan menjadi persentase hasilnya terlihat pada Gambar 9, dapat diketahui sebanyak 89 persen dan 83 persen responden yang berada pada tingkat pendapatan lapisan menengah dan lapisan bawah memaksimalkan pendapatannya disektor ekowisata.

Gambar 9 Persentase struktur nafkah rumahtangga pedagang warung di Pemandian Air Panas Lokapurna menurut lapisannya per tahun

Dari hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Sektor ekowisata sangat dimaksimalkan oleh rumahtangga lapisan menengah dan bawah karena sebagian besar lapisan ini merupakan lapisan rumahtangga yang tidak memiliki lahan, atau bekerja di sektor pertanian untuk keperluan subsisten, dan menjadi buruh

2. Obyek wisata Pemandian Air Panas Lokapurna merupakan tumpuan ekonomi bagi rumahtangga pedagang warung dalam menghidupi rumahtangganya 6.1.5 Tingkat Kemiskinan Rumahtangga Pedagang Warung Di Pemandian

Air Panas Lokapurna

Hasil analisis dari tingkat pendapatan yang berasal dari pertanian, ekowisata, serta non-pertanian bukan ekowisata, selanjutnya akan dijelaskan tentang tingkat kemiskinan yang terjadi pada rumahtangga pedagang warung di Pemandian Air Panas Lokapurna. Acuan yang digunakan dalam menghitung tingkat kemiskinan adalah acuan dari World Bank di mana ukuran yang digunakan adalah USD $2.00 per orang per hari atau kurang lebih sebesar Rp20 000. Agar lebih jelas dalam melihat tingkat kemiskinan dari setiap lapisannya berikut data disajikan pada Gambar 10.

59

Gambar 10 Grafik rata-rata pendapatan per kapita per tahun rumahtangga pedagang warung di Pemandian Air Panas Lokapurna menurut lapisannya

Dari Gambar 10 dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Pendapatan rumahtangga pedagang warung lapisan menengah per kapita per tahun disumbang besar oleh pendapatan dari ekowisata

2. Pendapatan pertanian per kapita per tahun di semua lapisan menyumbang sangat sedikit pada total pendapatan per kapita per tahun

Dari hasil grafik terlihat sektor ekowisata masih mendominasi rata-rata pendapatan per kapita per tahun di seluruh lapisan. Akan tetapi, grafik tersebut belum bisa menjelaskan tingkat kemiskinan pada responden di masing-masing lapisan. Untuk mengujinya maka digunakan acuan garis kemiskinan dari World Bank yaitu sebesar USD $2.00 per kapita per hari yang akan melihat sejauh mana tingkat kemiskinan yang terjadi pada masyarakat yang berusaha di obyek wisata Pemandian Air Panas Lokapurna. Agar lebih jelas mengenai hal tersebut berikut Gambar 11 yang akan menjelaskan tentang rata-rata pendapatan rumahtangga pedagang warung per kapita per hari, yang sumber pendapatannya berasal dari sektor pertanian, ekowisata, serta non-pertanian bukan ekowisata.

Gambar 11 Rata-rata pendapatan per kapita per hari rumahtangga pedagang warung di Pemandian Air Panas Lokapurna menurut lapisannya

60

Hasil yang ditunjukkan pada Gambar 11 menggambarkan rumahtangga pedagang warung di Pemandian Air Panas Lokapurna menurut acuan garis kemiskinan World Bank sebesar USD $2.00 atau kurang lebih sebesar Rp20 000 per kapita per hari masih berada di bawah garis kemiskinan. Pendapatan pada lapisan pedagang warung lapisan atas dari pendapatan pertanian hanya sebesar Rp780 per kapita per hari. Dari ekowisata hanya Rp12 722 per kapita per hari. Sumber pendapatan non-pertanian bukan ekowisata pada rumahtangga lapisan tinggi sebesar Rp6 951 per kapita per hari. Total rata-rata pendapatan yang diperoleh rumahtangga pada lapisan bawah per kapita per harinya di sektor pertanian, ekowisata, serta non-pertanian bukan ekowisata masing-masing adalah Rp491, Rp8 366, dan Rp1 198, sedangkan pada rumahtangga lapisan menengah pendapatan sektor pertanian sebesar Rp608 per kapita per hari, sektor ekowisata Rp13 746 per kapita per hari, dan sektor non-pertanian bukan ekowisata sebesar Rp1 025 per kapita per hari. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Rata-rata pendapatan rumahtangga pedagang warung per kapita per hari

menurut acuan World Bank sebesar kurang lebih Rp20 000 di obyek wisata Pemandian Air Panas Lokapurna lapisan rumahtangga menengah dan bawah masih di bawah garis kemiskinan.

2. Total pendapatan per kapita per hari pada lapisan atas telah berada di atas garis kemiskinan karena telah melewati USD $2.00, yaitu sebesar Rp20 453 3. Ekowisata masih belum dapat dikatakan berkontribusi dalam upaya

mengurangi tingkat kemiskinan, walaupun berkontribusi pada total pendapatan keseluruhan dan merupakan sektor yang penting bagi kelangsungan hidup rumahtangga. Hal ini dibuktikan hanya rumahtangga lapisan atas yang telah melewati garis kemiskinan.

6.1.6 Pendapatan Sektor Pertanian Rumahtangga Pedagang Warung di