• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagan 1. Struktur Organisasi

Pemimpin Wilayah Manajer Area Inspektur Wilayah Sekretariat Manajer Bisnis Manajer Keuangan Manajer SDM Manajer Logistik Pemimpin Cabang Asisten Manajer Bsnis Gadai Asisten Manajer Bisnis Fidusia Dan Jasa Lain Asisten Manajer Bisnis Syariah Asisten Manajer Pemasaran

Ahli Taksir PKBL Dan

Asisten Manajer Tresuri Asisten Manajer Akutansi Pranata TI Asisten Manajer APSDM Asisten Manajer Kesra Dan HI Asisten Manajer Pelatihan Hubungan Masyarakat Legal Officer Asisten Manajer Bangunan Asisten Manajer Perlengkapan

(Sumber : Agenda Pegadaian Tahun 2014) 2.3.3 Uraian Pekerjaan

1. Pemimpin Wilayah

Pemimpin Wilayah mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Meyakini dan memastikan bahwa bidang yang menjadi tanggungjawabnya

telah memiliki rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan oleh Direksi. b. Meyakini dan memastikan tersusunnya kebijakan di Wilayah.

c. Meyakini dan memastikan bahwa pengelolaan bidang yang menjadi tanggungjawabnya telah dilaksanakan sesuai yang telah ditetapkan oleh Perusahaan PT. Pegadaian (Persero).

d. Meyakini dan memastikan terlaksana dan terkendalinya fungsi-fungsi kantor pusat diwilayah dalam operasional, keuangan,umum,Sumber Daya Manusia (SDM), dan pelaksanaan kegiatan Perusahaan lainnya sesuai kewenangan yang dilimpahkan Direksi.

e. Meyakni dan memastikan terselanggara dan terkendalinya pengamanan kekayaan Perusahaan yang ada di Kantor Wilayah (Kanwil), Cabang dan Unit Pelayanan Cabang (UPC).

f. Meyakini dan memastikan terselanggara dan terkendalinya strategi bisnis yang menjadi acuan bagi para Pemimpin Cabang, kegiatan evaluasi berkala

terhadap kinerja Pemimpin Cabang dan srategi pemecahan masalah teknis operasional Kantor Cabang.

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pekerjaan seluruh di seluruh bagian Kantor Wilayah, Manajer Area, serta tenaga Fungsional lainnya.

h. Meyakini dan memastikan bahwa target kerja Kantor Wilayah yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik oleh seluruh unit kerja operasional. i. Mewakili kepentingan Perusahaan di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang,

baik kedalam maupun keluar berdasarkan kewenangan yang dilempahkan oleh Direksi.

2. Manajer Bisnis

Manajer Bisnis mempunyai tugas sebagai fungsi merencanakan,

mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional dan pembinaan bisnis gadai, bisnis fidusia dan jasa lain, bisnis syariah dan bisnis emas serta melakukan pemasaran sertiap bidang bisnis. Manajer Bisnis juga dibantu oleh Asisten Manajer Bisnis Gadai, Asisten Manajer Bisnis Fidusia dan Jasa Lain, Asisten Manajer Bisnis Syariah, Asisten Manajer Bisnis Emas dan Asisten Manajer Pemasaran. Setiap Asisten Manajer Bisnis mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan pengawasan dan pembinaan mengenai bidang operasional mereka masing-masing dengan dibantu oleh beberapa staffnya masing-masing.

Manajer Keuangan mempunyai tugas dan fungsi merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan tresuri dan akutansi Kantor Wilayah. Manajer Keuangan dibantu oleh 2 Asisten yaitu Asisten Manajer Tresuri dan Asisten Manajer Akutansi, dimana setiap Asisten Manajer Keuangan berfungsi sebagai pengawas, pengelola data keuangan di seluruh Wilayah Cabang dan Unit Pelayanan Cabang (UPC) dalam operasional kerja.

4. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM)

Manajer SDM mempunyai tugas dan fungsi dalam merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan administrasi, serta hubungan industrial dan melakukan pelatihan (diklat) SDM. Manajer SDM dibantu oleh Asisten Manajer APSDM, Asisten Manajer Kesra dan HI, Asisten Manajer Pelatihan SDM dan Hubungan Masyarakat (Humas). Setiap Pembantu atau Asisten Manajer SDM memiliki tugas dalam pengawasan kinerja karyawan dan mengkoordinasikan kesejahteraan bagi seluruh keluarga Jajaran PT. Pegadaian

(Persero) dan Humas sendiri mempunyai tugas dan fungsi sebagai

mengkoordinasikan, merencanakan dan melakukan pengendalian informasi serta memberi dan menerima informasi dari dalam dan luar Perusahaan.

5. Manajer Logistik

Manajer Logistik mempunyai tugas dan fungsi merencanakan dan mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan pengelolaan

bangunan pada Kantor Wilayah dan Kantor Cabang, serta penatausahaan perlengkapan rumah tangga dan bangunan. Menurut Staff yang bertugas dibagian Logistik, logistik memberikan segala keperluan operasional kantor yang berada di Kantor Wilayah maupun Kantor Cabang beserta Unit Pelayanan Cabang (UPC), contohnya melakukan pembangunan kantor atau pengrehapan bangunan, memberikan fasilitas kantor seperti meja, kursi, AC, TV, alat tulis kantor, dan lain-lain. Manajer Logistik dibantu oleh 2 Asisten yaitu Asisten Manajer Bangunan dan Asisten Manajer Perlengkapan.

6. Fungsional Ahli Taksir

Fungsional Ahli Taksir mempunyai tugas dan fungsi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas sesuai dengan keahliannya dalam rangka penilaian dan penyesuaian taksiran barang jaminan.

7. Fungsional PKBL Dan CSR

Fungsional PKBL dan CSR mempunyai tugas dan fungsi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan PKBL dan CSR di Kantor Wilayah, serta mendorong kesejahteraan dan perbaikan lingkungan masyarakat luas pada umumnya dan lingkungan sekitar bisnis pada khusunya. Menurut penjelasan Bapak E. Ilham Syahputra selaku staff PKBL dan CSR PT. Pegadaian (Persero), PKBL dan CSR telah banyak melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masyarakat yang merupakan

bagian dari strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, sebagai contoh dalam penuturan Bapak E. Ilham Syahputra mengatakan ;

“Ada salah satu staff atau karyawan yang berasal dari cabang Pegadaian mengirimkan proposal untuk melakukan promosi Pegadaian dalam acara Pesata Jubelium HKBP, jadi mereka meminta dana untuk melakukan sumbangan kepada Pusat Wilayah Pegadaian ini, jadi kami sebagai CSR yang mengurus hal seperti ini kembali meminta persetujun kepada Pimpinan Wilayah, ya akhirnya kami memenuhi permintaan cabang tersebut berdasarkan jumlah dana yang telah disepakati, ini juga

bertujuan untuk memperkenalkan kepada Jemaat Gereja itu tentang Pegadaian”. 8. Fungsional Pranata Teknologi Informasi

Fungsional Pranata Teknologi Informasi mempunyai tugas dan fungsi merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi data base, perangkat lunak jaringan dan teknis perangkat keras dalam lingkup Kantor Wilayah.

9. Fungsional Hubungan Masyarakat

Fungsional Hubungan Masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi membantu Pemimpin Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan Perusahaan, kehumasan dan protokol di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang.

10. Fungsional Legal Officer

Fungsional Legal Officer mempunyai tugas dan fungsi membantu Pemimpin Wilayah dalam merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan Hukum Perusahaan, penanganan aspek hukum dan hubungan industrial di Kantor Wilayah, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Syariah.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang pembahasan Budaya Perusahaan PT. Pegadaian (Persero), perlu mengetahui tentang produk-produk apa saja yang disediakan Perusahaan tersebut dalam bidang gadai sebagai jasa peminjaman uang. Adapun produk-produk PT. Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Pegadaian KCA (Kredit Cepat Aman)

Produk ini merupakan kredit yang diberikan kepada masyarakat dengan sistem gadai (jaminan barang bergerak). Tujuan dari produk ini adalah membantu pemerintah dalam bidang perekonomian untuk membantu masyarakat guna menghindari dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman yang tidak wajar.

2. Pegadaian Jasa Taksiran

Produk ini merupakan bentuk layanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase dan kualitas harta perhiasan seperti emas, berlian, dan batu permata, baik untuk keperluan investasi atau keperluan bisnis dengan hanya membayar jasa yang sangat ringan.

3. Pegadaian Jasa Titipan

Produk ini merupakan bentuk jasa terhadap layanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang berharga yang dimilikinya seperti emas, berlian, surat berharga dan kendaraan.

Memberikan pinjaman/talangan dana cepat kepada petani pada saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling untuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya.

5. Pegadaian Persewaan Gedung

Produk ini merupakan bentuk layanan yang diberikan kepada masyarakat berupa persewaan gedung pertemuan untuk melakukan kegiatan acara pernikahan, reuni, rapat, seminar, dan lain-lain.

6. Pegadaian Rahn (Ar Rahn)

Melayani pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat dengan sistem gadai sesuai syariah.

7. Pegadaian KREASI (Kredit Angsuran Dengan Sistem Fiducia)

Produk ini merupakan kredit angsuran tiap bulan dengan sistem Fidusia, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.

8. Pegadaian KRASIDA (Kredit Angsuran Dengan Sistem Gadai)

Produk ini merupakan angsuran tiap bulan dengan sistem Gadai, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.

Produk ini merupakan kredit yang diberikan kepada para wanita wirausaha untuk mengembangkan usahanya yang tergabung dalam kelompok dengan sistem tanggung renteng.

10. Pegadaian KREMADA (Kredit Perumahan Rakyat)

Merupakan pinjaman (kredit) lunak yang diberikan oleh Pegadaian kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang tergabung dalam kelompok.

11. Pegadaian INVESTA (Investasikan Harta Berharga Milik Anda)

Merupakan pinjaman (kredit) atas dasar hukum gadai dalam jangka waktu tertentu yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan berbentuk saham yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

12. Pegadaian ARRUM (Ar Rahn Untuk Usaha Mikro/Kecil)

Melayani skim pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui sistem pengembalian secara angsuran.

13. Pegadaian KUCICA (Kiriman Uang Cara Instan Cepat Aman)

Merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat untuk pengiriman uang kedalam dan luar negeri. Layanan kiriman uang ini bekerjasama dengan Western Union.

Memfasilitasi penjualan Logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai/atau secara angsuran dengan proses cepat.

15. Pegadaian KAGUM (Kredit Aneka Guna Untuk Umum)

Merupakan layanan pemberian pinjaman bagi pegawai/karyawan suatu instansi/lembaga yang berpenghasilan tetap, dengan sistem fidusia, diangsur bulanan.

16. Pegadaian AMANAH (Murabahah Untuk Kepemilikan Kendaraan Bermotor)

Pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya penghasilan (gaji) dengan pola perikatan jaminan sistem fidusia atas objek, surat kuasa pemotongan gaji amanah tersebut.

2.5 Data Hasil Pencapaian Perusahaan

Data yang diperoleh dari laporan keuangan Tahun 2013 yang sudah diaudit menunjukkan angka peningkatan dalam beberapa kategori, hal ini terlaksana atas pencapaian kinerja perusahaan. Pencapaian atau peningkatan perusahaan akan dapat tercapai jika seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan menerapkan suatu komitmen dan hubungan kerjasama antara sesama karyawan maupun atasan dengan karyawan dalam kinerja operasional Perusahaan. Adapaun data hasil pencapaian perusahaan terdiri dari kategori peningkatan jumlah nasabah, peningkatan

penghasilan Perusahaan, jumlah unit kantor dan jumlah barang jaminan. Berikut adalah data rincian pencapain Perusahaan :

Tabel 2 : Data Pencapaian Perusahaan Non Keuangan PT. Pegadaian

(Sumber : Data Keuangan Tahun 2013)

Dari data laporan tahunan tahunan yang di terbitkan pada tahun 2014, menunjukkan bahwa hasil kesimpulan dari pencapaian PT. Pegadaian (Persero) mencapai angka yang sehat dan memuaskan. Berikut adalah kesimpulan dari hasil tingkat kesehatan Perusahaan dan skor CSI (Customer Satisfaction Index) :

 Skor CSI (Customer Satisfaction Index) terhadap skor Nasabah PT. Pegadaian

(Persero).

 Tingkat Kesehatan Perusahaan PT. Pegadaian (Persero)

No. Uraian 2013 2012 2011

1. Kantor Wilayah (unit) 12 12 12

2. Kantor Operasional (unit) 4.461 4.604 4.585

3. Anak Perusahaan 1 1 0

4. Galeri 24 (unit) 154 53 0

5. Pegawai tetap (orang) 8.015 7.881 8.133

6. Pegawai tidak tetap (orang) 17.068 17.349 16.144

7. Nasabah (orang) 28.389.027 27.492.654 25.425.757

8. Barang Jaminan (potong) 38.385.357 38.273.253 35.563.596

SKOR

78

SKOR PUAS

(Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2013) 2.6 Prosedur Permohonan Pinjaman Dana

Dalam melakukan permohonan peminjaman dana kepada PT.Pegadaian (Persero) pasti akan melalui prosedur-prosedur dalam langkah meminta pinjaman dana. Prosedur tersebut merupakan transaksi gadai antara nasabah dengan pihak perusahaan atau karyawan yang bertugas di outlet Perusahaan. Dalam melakukan penelitian, penulis juga terlibat langsung sebagai nasabah, hal ini merupakan syarat yang diberikan oleh Perusahaan untuk melakukan peneiltian di Perusahaan tersebut. Melalui persyaratan tersebut, penulis akan semakin mudah untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh nasabah. Tahapan yang harus dilakukan oleh nasabah dalam transaksi gadai terdiri dari mulai proses tahap peminjaman, tahap peringatan penebusan lewat waktu dan tahap penebusan barang jaminan gadai seperti uraian sebagai berikut :

1. Tahap Peminjaman Dana

Dalam tahap ini, setiap nasabah dapat mendatangi outlet-outlet Pegadaian terdekat sesuai jangkauan para nasabah yang terdiri dari Unit Pelayanan Cabang (UPC) yang disediakan oleh Pegadaian untuk mempermudah jangkauan lokasi

Kondisi

SEHAT

Kategori

AAA

Skor

99,44

nasabah, Kantor Cabang, maupun para nasabah dapat datang langsung ke Pusat Wilayah Pegadaian dimana terdapat outlet untuk melayani nasabah. Untuk selanjutnya nasabah akan disambut hangat oleh petugas pengamanan atau satpam yang bertugas dan siap membantu tujuan para nasabah. Setelah itu nasabah akan diberi nomor antrian jika diperlukan apabila jumlah nasabah berkapasitas banyak, berikutnya nasabah menjumpai teler yang bertugas dan nasabah dapat meminta permohonan peminjaman dengan membawa barang jaminan baik berupa emas, berlian, permata, batu mulia, kendaraan dan lain-lain sesuai bentuk produk perusahaan yang diinginkan oleh nasabah. Setelah itu nasabah akan mengisi surat gadai atau formulir yang disediakan oleh perusahaan dimana dalam formulir tersebut berisikan data pribadi sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), jumlah peminjaman dan jenis barang jaminan gadai. Setelah itu barang yang akan digadai akan diproses lebih lanjut dengan melakukan penafsiran untuk mengetahui kualitas barang, dalam tafsiran barang jaminan gadai ini dilakukan oleh staaf Penafsir. Barang jaminan gadai yang telah ditafsir, selanjutnya pegawai yang bertugas akan memberitahukan kepada nasabah jumlah batas maksimum peminjaman sesuai dengan harga tafsiran barang dan tahap akhir nasabah dapat memperoleh dana sesuai yang dibutuhkan. Khusus layanan produk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) , Perusahaan perlu beberapa hari untuk mencairkan dana pinjaman kepada nasabah hal ini dilakukan untuk melakukan tinjauan lokasi usaha atau survei usaha untuk ditafsir

lebih lanjut oleh Perusahaan. Batas waktu dalam transaksi gadai bervariasi tergantung produk yang diinginkan oleh nasabah dan waktu tersingkat yang diberikan oleh perusahaan dalam pelayanan maksimal terhadap nasabah adalah 15 menit dan batas maksimun dapat melebihi 24 jam.

2. Tahapan Peringatan Penebusan Barang Jaminan Gadai

Tahap ini hanya berlaku kepada nasabah yang jatuh tempo dalam penebusan barang jaminan gadai yang dimiliki oleh nasabah yang bersangkutan. Nasabah yang bersangkutan akan menerima surat peringatan jatuh tempo dimana barang akan dilelang apabila nasabah yang bersangkutan tidak menebus barang jaminannya beserta bunga pinjaman yang telah disepakati sebelumnya. Surat peringatan tersebut akan diantarkan langsung oleh petugas Perusahaan ke rumah nasabah sebagai layanan maksimal yang diberikan oleh Perusahaan dan tujuan surat peringatan ini bertujuan untuk mempermudah nasabah dalam pengendalian emosional atau dengan kata lain nasabah tidak terkejut secara tiba-tiba apabila barang jaminan gadainya telah dilelang oleh Perusahaan. Apabila barang jaminan yang digadai sudah dilelang, dan peminjaman tersebut tidak melebihi batas maksimum peminjaman atas barang jaminan yang dimiliki nasabah bersangkutan maka perusahaan dapat mengembalikan sisa dana tersebut kepada nasabah yang bersangkutan.

Pada tahap ini, nasabah dapat menebus barang jaminan gadainya dengan mempersiapkan jumlah dana pinjaman beserta bunganya (besar bunganya tergantung jenis produk yang diinginkan nasabah) dan memberikan surat gadai, setelah itu karyawan yang bertugas akan mengambil barang gadai tersebut yang tersimpan di bagian penyimpanan barang gadaian (khusus penebusan barang gadai di Unit Pelayanan Cabang (UPC), nasabah perlu menunggu beberapa waktu menunggu barang gadaiannya datang, hal ini disebabkan karena barang gadai tersebut disimpan di Kantor Cabang demi pengamanan barang) setelah barang diperoleh, nasabah akan menerima struk pembayaran.

BAB III

PROSES PELAKSANAAN PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN

Pelaksanaan penerapan Budaya Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) dapat dilihat dari strategi atau cara Perusahaan menerapkan Budaya Perusahaannya kepada seluruh Jajaran Pegadaian. Proses dalam menanamkan Budaya Perusahaan pada anggota organisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara hubungan dalam organisasi. Menurut Terry, cara menanamkan Budaya Perusahaan dapat dilakukan melalui media sebagai berikut :

1) Wawancara khusus.

2) Rapat kerja, koferensi atau pertemuan segenap anggota organisasi atau

Pegawai dalam suatu organisasi/perusahaan.

3) Pembicaraan telepon.

4) Penerbitan, misalnya warta harian yang diterbitkan oleh sebuah

organisasi/perusahaan untuk para pekerja seperti pembuatan majalah, buku, buku petunjuk/pedoman, dan lainnya.

5) Surat edaran.

6) Plakat laporan tahunan para anggota organisasi atau Pegawai dalam suatu Perusahaan.

Dalam melakukan penelitian, penulis memperoleh data tentang bagaimana Perusahaan Pegadaian melaksanakan penerapan Budaya Perusahaannya kepada seluruh Jajarannya. Cara penerapan Budaya Perusahaan tersebut dapat dilihat dari sarana atau media yaitu melalui Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Tata Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), Hubungan Industrial Perusahaan dan Pelaksanaan Etika Perusahaan Terhadap Pegawai.

3.1 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Dasar pemikiran diterapkannya suatu kebijakan etika Perusahaan adalah sebagai wujud untuk meningkatkan kinerja pada pasar yang semakin penuh persaingan, maka Perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan dalam persaingan bisnis. Keunggulan tersebut dapat berupa keunggulan produk, sistem distribusi, pelayanan, dukungan informasi dan sebagainya. Namun selain itu Pegadaian juga mementingkan keunggulan Softstructure (struktur yang teratur) berupa pengelolaan Perusahaan yang baik, budaya kerja yang kuat, kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan nilai-nilai Perusahaan yang mampu memberikan loyalis kepada nasabah dan masyarakat secara luas. Penerapan tata kelola Perusahaan yang baik, bukan hanya sekedar strategi dalam menciptakan nilai tambah untuk memenangkan nilai tambah Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) menempatkan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan.

Salah satu landasan penting GCG adalah adanya infrastruktur berupa kebijakan dan pedoman yang menjadi dasar, arah, dan tuntutan dalam penerapan tata kelola Perusahaan yang baik. Infrastruktur tersebut adalah dokumen pedoman Standar Etika Perusahaan yang merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari Budaya Perusahaan INTAN serta standar etika Perusahaan yang memuat panduan perilaku Insan Pegadaian yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, dan mengarahkan kesesuaian tingkah laku sehingga sesuai dengan budaya dan nilai-nilai Perusahaan.

Pengembangan GCG yang selaras dengan kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan, secara konsisten berimplikasi positif bagi Perusahaan karena mendorong terciptanya nilai lebih melalui sikap dan perilaku yang sejalan dengan Budaya Perusahaan yaitu memberikan pelayanan prima, inovatif, efisien, dan efektif; menyelenggarakan riset dan pengembangan bisnis yang tepat; menyediakan sistem pengendalian yang dapat menjamin akuntabilitas yang sepadan dengan resiko usaha yang dihadapi; menciptakan iklim usaha yang tepat; serta menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan. Penerapan kebijakan GCG Pegadaian mengacu pada keputusan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU2011. Berdasarkan keputusan tersebut kebijakan GCG bertujuan untuk:

1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar Pegadaian memiliki daya saing yang

mempertahankan keberadaannnya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan PT. Pegadaian (Persero).

2. Mendorong pengelolaan Pegadaian secara profesional, efisien dan efektif serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perusahaan.

3. Mendorong agar organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan

menjalankan tindakan dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Pegadaian terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian Perusahaan dalam perekonomian nasional.

4. Meningkatkan kontribusi Pegadaian dalam perekonomian nasional.

5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional

melalui kinerja optimal Perusahaan.

Jadi, kesimpulan sederhana tentang tujuan kebijakan dari GCG adalah untuk menjaga kestabilan dalam aktivitas operasional Perusahaan sesuai Budaya Perusahaan. Tanggung jawab Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG ) dalam Kantor Wilayah (Kanwil) Pegadaian dipegang oleh Satuan Pengawas Intern (SPI), dimana dalam GCG, Satuan Pengawas Intern berada dalam bawahan Interna Audit. Berikut adalah bagan Struktur Tata Kelola Perusahaan Pegadaian :