• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Pasar Ternak Sapi Kuban di Kota Jambi tahun 2022 1. Pangsa Pasar

Dalam penelitian ini untuk mengetahui derajat konsentrasi pasar pada ternak sapi kurban di Kota Jambi sebelum melakukan analisis konsentrasi pembeli maka dilakukan perhitungan pangsa pasar terlebih dahulu. Adapun hasil perhitungan pangsa pasar ternak sapi kurban untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. Berdasarkan data pangsa pasar yang diperoleh dari pembeli ternak sapi kurban di Kota Jambi pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa pembeli yang mempunyai pangsa pasar tertinggi yaitu sebesar 2,29%, maka pasar bukan termasuk monopoli murni dikarenakan pangsa pasar pada satu pedagang tidak mencapai 100%.

Selanjutnya dilihat dari empat pembeli berdasarkan hasil perhitungan yang memiliki pangsa pasar tertinggi di kota jambi yaitu sebesar 7,91%, maka pasar

31 bukan termasuk ologopoli ketat dikarenakan pangsa pasar dari empat pembeli tersebut tidak pemcapai 60-100%. Dan tidak termasuk oligopoli linggar karena dari empat pembeli ternak sapi kurban terkemuka tidak mencapai 40-<60%.

Sehingga dapat dinyatakan bahwa struktur pasar ternak sapi kurban di Kota Jambi berdasarkan pangsa pasar adalah persaingan monopolistik dikarenakan tidak ada satupun pembeli yang efektif yang memiliki lebih dari 10% pangsa pasar.

Pasar monopolistik Merupakan pasar yang terdapat banyak penjual yang memperdagangkan barang-barang yang sama dan serupa dalam hal gungsi namun berbeda dari segi aspek dan kualitasnya. pasar ini merupakan gabungan dari pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna. Pasar ini memiliki tipe familiar atau sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, karena bentuk pasar yang masih murni (Rizkyanti, 2010).

Tabel 3. Pangsa pasar Ternak Sapi Kurban di Kota Jambi

No Pembeli Jumlah Ternak

Dibeli ( ekor )

Persentase Pembeli ( %)

Kumulatif (%)

1 Masjid 5 20 2,29 2,29 2,29

2 Masjid 10 18 2,06 4,35

3 Masjid 29 16 1,83 6,19 7,91

4 Masjid 13 15 1,72 7,91

5 Masjid 30 15 1,72 9,63

6 Masjid 24 14 1,61 11,23 14,22

7 Masjid 12 13 1,49 12,73

8 Masjid 34 13 1,49 14,22

9 Masjid 1 12 1,38 15,59

10 Masjid 20 12 1,38 16,97

. . .

. . .

. . .

220 Perorangan 1 1 1 100,00

Total 872 100

Hasil dari penelitian menyatakan bahwa dari banyak pembeli yang efektif tidak ada satupun yang memiliki persentase pembeli diatas dari 10% pangsa pasar.

Artinya struktur pasar monopolistik di Kota Jambi masih tergolong rendah sehingga pembeli mempunyai sedikit kekuasaan memengaruhi harga. Meskipun mempunyai kekuasaan memengaruhi harga namun demikian pengaruhnya relatif kecil jika dibandingkan dengan perusahaan monopoli dan oligopoli. Kekuasaan memengaruhi harga pada perusahaan monopolistik ini bersumber dari sifat barang

32 yang dihasilkannya yakni bersifat berbeda corak (Mukaromah, 2020).

4.5.2. Konsentrasi Pembeli Ternak Sapi Kurban di Kota Jambi

Untuk menganalisis struktur pasar komoditas ternak sapi di Kota Jambi berdasarkan konsentrasi pembeli menggunakan Indeks Hirschman Herfindahl (IHH). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar, sehingga bisa diketahui secara umum gambaran imbangan kekuatan posisi tawar menawar (penjual) terhadap konsumen (pembeli). Index- Herfindahl-Hirschman (IHH) muncul dikarenakan adanya kelemahan pada perkembangan rasio konsentrasi. Index-Herfindahl-Hirschman (IHH) merupakan jumlah dari kuadrat market share untuk semua perusahaan dalam suatu pasar industri, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar (Baladina, 2012).

Grafik 8. Nilai Indeks Hirschman Herfindahl (IHH) Pembeli Ternak sapi Kurban di Kota Jambi

Hasil penelitian menyatakan bahwa diperoleh Indeks Hirschman Herfindahl (IHH) dari total keseluruhan sebesar 0,0082. Artinya struktur pasar ternak sapi di Kota Jambi berdasarkan konsetrasi pembeli mengarah pada pasar persaingan murni dengan Indeks Hirschman Herfindahl < 0,01.

Pasar persaingan murni melekat pada ciri-ciri yang terdapat pada persaingan murni itu sendiri, yaitu: 1). Jumlah penjual dan pembeli banyak. Karena demikian banyaknya, masing-masing produsen dan konsumen tidak mampu mempengaruhi harga dengan mempengruhi kualitas. 2) produk yang dihasilkan homogen. Tidak ada perbedaan antara produk satu dengan perusahaan lainnya. Jadi konsumen

0.00000000 0.00010000 0.00020000 0.00030000 0.00040000 0.00050000 0.00060000 0.00070000 0.00080000 0.00090000

1 10 19 28 37 46 55 64 73 82 91 100 109 118 127 136 145 154 163 172 181 190 199 208 217

Nilai Indeks Hirschman Herfindahl (IHH) Untuk Pasar Ternak Sapi Kurban di Kota Jambi Pada Tahun 2022

Jumlah Ternak Sapi Kurban yang Dibeli

33 tidak tidak dapat membedakan antara satu produk yang dihasilkan perusahaan lain. 3) Tidak ada rintangan maasuk atau keluar pasar (free entry and free exit).

Perusahaan bebas untuk masuk kedalam pasar kalau dia merasa akan mendapatkan menguntungkan dan perusahaan juga bebas untuk keluar pasar kalau tidsk menguntungkan. 4) Tidak ada persaingan bukan harga. Karena produk homogen maka tidak ada persaingan bukan harga yaitu persaingan berdasarkan perbedaan kualitas, advertensi maupun promosi penjualan.

4.5.3. CR4 (Concentration Ratio For Biggest Four)

Selain menggunakan Indeks Hirschman Herfindahl (IHH), untuk menganalisis struktur pasar komoditas ternak sapi di Kota Jambi berdasarkan konsentrasi pembeli menggunakan CR4 (Concentration Ratio For Biggest Four).

CR4 digunakan untuk mengetahui derajat konsentrasi empat pembeli dari suatu wilayah pasar, sehingga dapat diketahui secara umum gambaran imbangan kekuatan posisi tawar-menawar dari penjual terhadap pembeli. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 9. mengenai Concentration Ratio For Biggest Four (CR4).

Dari grafik 9 berdasarkan data konsentrasi pembeli ternak sapi kurban di Kota Jambi dapat dilihat bahwa pembeli yang mempunyai pembelian terbesar pertama yaitu berjumlah 0,023, kemudian untuk pembelian pembeli terbesar ke dua yaitu berjumlah 0,021, untuk pembelian pembeli terbesar ke tiga yaitu berjumlah 0,018, untuk pembelian terbesar ke empat yaitu berjumlah 0,17. Dan untuk total keseluruhan pembelian pembelian ternak sapi kurban di Kota Jambi yaitu berjumlah 0,08.

Grafik 9. CR4 (Concentration ratio for biggest four) pembeli

0.023 0.021 0.018 0.017

0.08

0.000 0.050 0.100

1 2 3 4 CR4

CR4 (Concentration Ratio For Biggest Four) Untuk Pasar Ternak Sapi Kurban di Kota Jambi Pada Tahun 2022

Jumlah Ternak Sapi Kurban yang Dibeli (Ekor)

34 Dari analisis struktur pasar menggunakan perhitungan konsentrasi CR4

didapatkan hasil CR4 yaitu sebesar 0,08, jika dilihat dari kriteria penilaian maka diketahui bahwa struktur pasar ternak sapi kurban di Kota Jambi termasuk pasar persaingan sempurna (kompetitif) atau persaingan monopolistik. Hal tersebut dikarenakan empat pedagang terbesar memiliki CR4 antara 0,08% CR4 < 0,04% .

Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga sehingga harga di pasar betul-betul merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan permintaan. Mukaromah (2020) berpendapat Pasar persaingan sempurna yaitu industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan di pasar.

Pasar persaingan sempurna memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) Tidak ada kekuasaan di pasar, Harga yang ada di tetapkan di pasar cenderung stabil karena produk yang di jual sangat banyak, oleh karena itu penjual tidak dapat megubah nilai jual. (2) Efisien, efisiensi produksi adalah menggunakan biaya se-minimal mungkin dalam melakukan roduksi. Ada juga yang disebut Efisiensi alokasi adalah setiap barang/jasa sampai ke titik maksimal memberikan manfaat marjnal ke konsumen. (3) Dapat menimimalkan biaya iklan dan produksi Karena produk atau barang yang di hasilkan hampir sama kualtasnya, maka setiap jenis produk akan sulit di bedakan satu dengan yang lain. (4 ) Informasi pasar yang jelas, Pembeli bisa meminimkan tingkat kecurangan yang bisa di lakukan suatu oknum yang ada di pasaran. Semua aturan dan prosedur yang sudah ada menjadi hal yang harus di patuhi oleh semua orang melakukan transaksi di pasar.

Beberapa kekurangan dari pasar persaingan sempurna yaitu: (1) Minim produk, arena barang yang di jual hampir sama, maka akan terjadi perebutan pembeli oleh para produsen yang mengakibatkan ketidak merataan hasi. (2) Minim Inovasi Dikarenakan semua produk yang di tawarkan seragam, kondisi ini juga membuat produsen tidak memiliki motivasi dalam mengembangkan usahanya melalui berbagai inovasi yang sebetulnya dapat dilakukan.

Pada pasar persaingan sempurna bentuk ciri-cirinya sebagai berikut:

pertama: Perusahaan adalah pengambil harga. Pengambil harga berarti itu perusahaan yang ada dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga

35 pasar. Adapun tindakan perusahaan di dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Kedua: Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk pasar. Sekiranya perusahaan mengalami kerugian dan ingin meningalkan industri tersebut, ia dapat dengan mudah untuk keluar dari pasar.

Sebaliknya jika ada produsen yan ingin masuk ke dalam industri, produsen tersebut dapat denan mudah untuk melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.

Ketiga: Menghasilkan barang serupa. Barang yang dihasilkan oleh produsen sangat sama atau serupa. Tidak ada perbedaan yang nyata di antara baran yang dihasilkan suatu perusahaan dengan baran hasil produksi perusahaan lain. Sebagai akibat dari sifat ini yakni tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga, karena hal tersebut tidak efektif untuk menaikkan penjualan mengingat para konsumen sudah mengetahui bahwa barang-barang yang dijual dalam industri tersebut antar produsen tidak ada bedanya sama sekali.

Keempat; Terdapat banyak perusahaan dipasar. Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga.

Sifat ini ada dua aspek, yang pertama yakni jumlah perusahaan sangat banyak dan yang kedua yakni masing-masing perusahaan relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Hal ini berakibat pada produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Kelima; Pembeli mengetahui pengetahuan sempurna tentang pasar. Dalam pasar persaingan sempurna dimisalkan jumlah pembeli sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan pasar. Hal tersebut berakibat pada para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

Dokumen terkait