• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Studi Kepustakaan

Sebelum penulis mengadakan studi lapangan, terlebih dahulu penulis mengadakan studi kepustakaan antara lain:

Skripsi Eka Lianta Ginting dengan judul “Penerapan Teknik Petikan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik di Flow Musik Medan”. Penulis skripsi ini mengkaji tentang proses pembelajaran dasar gitar klasik, yang mana siswa diberi materi seperti penguasaan teknik petikan, penjarian dan teori dasar musik. Pada permainan gitar klasik, yang terdapat aturan-aturan dan tata cara memainkan sebuah gitar klasik, salah satunya adalah cara memetik gitar dengan benar ataupun teratur. Teknik petikan dalam bermain gitar klasik terdapat dua jenis petikan yaitu Apoyando dan Tirando. Apoyando ialah memetik senar dengan menyandarkan jari pada senar yang lainnya, sedangkan Tirando ialah memetik senar dengan tidak menyandarkan jari pada senar lainnya setelah jari memetik senar .

Skripsi Dian Marsa Peli dengan judul “Penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dalam pembelajaran musik ensambel di kelas V SD”. Skripsi ini membahas tentang pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat diharapkan oleh setiap orang. Serta upaya membimbing siswa agar sadar dan terarah serta berkeinginan untuk belajar dan memperoleh hasil yang baik, pengajar atau guru hendaklah dapat mengelola berbagai kondisi belajar dengan baik. Untuk itu, guru perlu dibekali beberapa kemampuan diantaranya menganalisis kurikulum, merancang rencana pembelajaran melaksanakan kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran tersebut dirancang untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

dan dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dikarenakan semakin baik perencanaan yang dirancang maka makin mudah dan efektif pula pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajarnya.

Tesis Wonter Lesson Purba yang berjudul “Analisis Musikal Aransemen Lagu Etnik Pada Gitar Tunggal kajian studi kasus pada karya-karya Jubing Kristianto”. Tesis ini menganalisis tentang aransemen lagu etnik pada gitar tunggal dengan studi kasus pada karya-karya Jubing kristianto. Tesis ini menjelaskan bagaimana sistem kerja aransemen lagu etnik yang diaplikasikan pada gitar tunggal, untuk menentukan akor, musik iringan, bas dan harmoni, serta gaya permainan (style) gitar yang di aransemen Jubing Kristianto. Hal ini merupakan kontribusi sebuah ilmu pengetahuan khususnya ilmu aransemen pada praktik instrumen gitar bagi pendidikan musik yang mampu membawakan dan mewakili berbagai genre lagu-lagu etnik kedalam seni pertunjukan Indonesia.

Tesis Sopian Loren Sinaga dengan judul “Pembelajaran Praktik Instrumen Biola Melalui Tiga Buku Karya C. Paul Harfurth, Suzuki, Pada Tingkatan Pradasar dan Dasar I”. Penulis tesis ini mengkaji sebuah permasalahan yang dilakukan sebuah sekolah, instansi, maupun lembaga musik, menjadi sebuah wadah untuk tempat pembelajaran musik, melalui praktik instrumen biola, yang menggunakan kurikulum melalui sebuah metode dalam bentuk buku panduan seperti seperti Suzuki ViolinA Tune A Day. Kemudian meneliti guru mengajarkan ketiga buku panduan kepada peserta didik, diterapkan pada peserta didik pada tingkatan pradasar dan dasar I di Sekolah Candra Kusuma School. Melalui sebuah bentuk pengajaran, metode dan teknik permainan biola.

Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian (Oxford Ensiklopedi Pelajar, 2005)

Bernstein & Picker (1972) mengatakan bahwa musik adalah suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki nilai seni dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari komposer kepada pendengarnya. Pendapat lain dari Eagle mengatakan musik sebagai organisasi dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu (Eagle Jr, 1996).

Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia. Musik biasanya mengandung unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna bunyi (Syukur, 2005).

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati.

Kurikulum ABRSM sebagai acuan penulis untuk buku panduan sebagai materi bahan penelitian yang digunakan untuk melihat permasalahan teknik membaca ketika dimainkan sebuah instrumen, untuk kepentingan pembelajaran pada sebuah tingkatan.

Dieter Mack, dalam bukunya Ilmu melodi ditinjau dari segi budaya musik barat (1995), pusat musik liturgi Yogyakarta, buku ini mengetengahkan analisis melodi dari beberapa komponis musik barat disertai dengan contoh berupa cuplikan-cuplikan rekaman.

Buku Douglass M. Green Form in Tonal Music: An Introduction to Analysis (1979), berisikan tentang ilmu bentuk analisa musik dalam musik tonal, beserta dengan contoh tabel.

Buku Ilmu Bentuk Analisa (1996) yang dikarang Karl-Edmund Prier, SJ. Berisikan kumpulan bahan kuliah ilmu bentuk analisa musik. Kemudian disusun dan diterbitkan dalam bentuk buku, terdiri dari lima bagian, bentuk-bentuk ganda, bentuk sonata, bentuk polifoni, dan bentuk siklus.

Leon Stein, dalam Structur & Style, The Study and analysis of Musikal Forms (1997), menguraikan tentang musik barat dari unsur bentuk yang paling kecil sampai pada bentuk yang besar dengan segala unsur perkembangannya.

Buku Arnold Schonberg, Struktural Fungtions of harmony (1969), berisi tentang fungsi-fungsi struktur harmoni didalam musik diatonik barat. Buku ini menjadi referensi bagi penulis dalam bentuk harmoni ketika penulis meneliti iringan untuk metode pembelajaran untuk permasalahan teknik dan permaslahan

Benjamin Dale, Gordon Jacob & Hugo Hanson, dalam harmony, Counterpoint & Improvisation (1940), jilid 1 dan 2 masing-masing terdiri dari tiga bagian utama, mengemukakan tentang harmoni, kontrapung, dan improvisasi khususnya pada piano.

Karya Robert W. Ottoman, Advanced Harmony, Theory and Practice

(1963), berisi tentang teori-teori lanjut tentang penyusunan nada-nada secara vertikal beserta penerapannya terhadap musik barat sampai pada abad XIX.

Buku Vincent Persichetti, Twentieth Century Harmony, Creative Aspects and Practice (1978), merupakan salah satu buku pedoman mengenai teori harmoni musik abad ke XX dan penerapannya, dalam buku ini seluruh latihan serta penerapan teori harmoni dilakukan dengan membuat komposisi, Bukan pada sebuah harmoni saja melainkan juga mengandung unsur latihan membuat komposisi musik.

Nicholas Slonimsky, dalam bukunya Thesaurus of Scales and Melodic Patterns (1947), mengemukakan tentang pengolahan berbagai tangga nada, modus, dan pola-pola yang bersifat melodi.

Buku Oliver Messiaen, The Technique of My Musical Language (1966) berisi tentang teknik komposisi dan pembahasan dari karya-karya Messiaen.

Karya Frank Howes, (1947), Full Orchestra, berisi mengenai evolusi dan peran orkestra dalam musik klasik barat.

Samuel Adler, dalam bukunya The Study of Orchestration (1989), menulis mengenai teknik orkestrasi secara menyeluruh beserta contoh dan latihannya.

Buku Langsung Jago Main Piano Otodidak, buku ini ditulis oleh Christian J. Monoach. ST, buku ini berisikan tetang sebuah metode pembelajaran yang tidak sama dengan pembelajaran akademisi namun lebih kepada cara cepat dalam pembelajaran instrumen piano. Buku ini menjadi contoh dan menjadi perbandingan bagi penulis agar dapat mempercepat dan mempermudah pembelajar instrumen gitar.

Buku Ensiklopedia Musik Klasik buku ini disusun oleh Muhamad Syafiq yang berisikan seperti kamus musik dan banyak menceritakan peradapan musik klasik sampai pada saat ini serta menceritakan riwayat hidup komposer pada jaman klasik sampai pada masa modern saat ini.

Kamus Musik Pono Bonoe yang membantu untuk mengerti akan simbol dan tulisan-tulisan yang terdapat pada sebuah lagu. Buku ini membantu penulis dalam glosarium yang akan dibuat oleh penulis.

Cara Mudah dan Cepat Membaca Notasi buku ini ditulis oleh Yohanes Andhi Kurniawan yang mengajarkan teknik pembelajaran musik melalui membaca sebuah not, serta pengajaran yang sangat mempermudah ketika membaca sebuah notasi musik. Buku ini menjadi panduan bagi penulis ketika membuat sebuah notasi lebih mempermudah peserta didik dan dapat sekaligus mengajarkan peserta didik cara membaca dengan cepat baik pada not balok instrumen biola maupun instrumen lainnya.

1.5 Konsep dan Teori

Dokumen terkait