• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor, 1975:5). Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada penelitian mengenai teknik yang diterapkan oleh penerjemah yang dijadikan acuan oleh si peneliti dalam menilai kualitas terjemahan. Oleh karenanya, dilihat dari sisi orientasinya, penelitian ini berorientasi pada produk. (Shuttleworth and Cowie, 1998: 131).

3.2 Sumber Data dan Data

Dalam suatu penelitian, sumber data merupakan sesuatu yang sifatnya wajib karena penelitian tidak akan terjadi jika tidak ada sumber data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis sumber data. Sutopo (2006: 57-61) membagi menjadi lima jenis, di antaranya: (1) Narasumber (informan), (2) Peristiwa, aktifitas dan perilaku, (3)Tempat atau lokasi, (4) Benda, gambar dan rekaman, (5) Dokumen dan arsip.

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Buku bilingual berjudul Information and communication technology (ICT) 1 For Senior High School Year X, dari penerbit Yudistira dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia berjudul Teknologi Informasi dan Komunikasi 1 SMA kelas X, diterjemahkan oleh Yohanes Matyono, S.S, M.Hum, Kristina

Wasiyati, S.Pd, Mhum. Fransiskus Ransus, S.S, tim editor berjumlah 2 orang yaitu Isnaini Khomarudin, S.S., dan Aden Rahmatul Kamal, S.Si. Jumlah teks sebanyak lima bab dengan topik yang berbeda karena setiap bab dimulai dengan pendahuluan, diikuti oleh pembelajaran tentang komputer menyangkut tiga hal pokok yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna, setiap bab juga disertai latihan dan evaluasi. Jumlah halaman yang terdapat dalam buku Bilingual Information and Communication Technology (ICT) berjumlah 247 yang memiliki 2 bahasa yang berbeda yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Namun pada halaman 248 sampai dengan halaman 251 tidak memiliki dua bahasa seperti pada hal sebelumnya yaitu hal 6 sampai dengan 247.

Dalam penelitian ini data diambil hanya pada bab I teks Bsu (bahasa Inggris) dan 23 halaman dan Bsa (bahasa Indonesia) 23 halaman. Meskipun pada buku

Bilingual Information and Communication Technology posisi bahasa Indonesia berada di sebelah kiri dan bahasa Inggris berada di sebelah kanan, bukan berarti Bsu adalah bahasa Indonesia dan Bsa adalah bahasa Inggris hal tersebut wajar dilakukan oleh Penulis buku, mengingat target pembaca atau pengguna buku Bilingual Information and Communication Technology

dikhususkan bagi pelajar SMA kelas X. Oleh sebab perlu diperjelas kembali oleh peneliti bahwa bahasa sumber dalam penelitian ini adalah bahasa Inggris dan bahasa sasarannya yaitu bahasa Indonesia.

2. Informan.

Informan yang dimaksud adalah mereka yang ahli di bidang penerjemahan yang dilibatkan untuk menentukan tingkat ketepatan terjemahan. Selain itu

peneliti juga melibatkan informan dari salah satu ahli di bidang komputer yang berperan dalam menentukan tingkat kejelasan terjemahan. Hal ini dilakukan agar penelitian lebih lengkap dan mendalam, seperti yang dinyatakan oleh Sutopo (2006: 58):

“Dalam memilih siapa yang menjadi informan, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya sesuai dengan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitiannya. Kesalahan memilih informan, akan berakibat kurang mantapnya data yang diperoleh dalam penelitian, atau bahkan datanya menjadi tidak lengkap dan kurang mendalam, serta validitasnya sangat kurang mantap yang selanjutnya dapat mempersulit proses analisis dan pemahaman mengenai permasalahannya.”

Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah satuan lingual yang berada pada tataran kata, frasa, klausa dan kalimat dalam buku bilingual dalam bahasa Inggris berjudul Information and communication technology 1 dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia berjudul Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Berdasarkan data tersebut peneliti akan mengungkapkan teknik penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah. Data berikutnya adalah pernyataan-pernyataan informan kunci terhadap tingkat ketepatan dan kejelasan terjemahan.

3.3 Teknik Cuplikan (Sampling)

Teknik cuplikan dilakukan dengan tujuan agar proses pengambilan sumber data terfokus dan mengarah pada seleksi. Fokus teknik cuplikan dalam penelitian ini adalah teknik ‘purposive sampling’, yaitu teknik yang dalam pelaksanaan pengambilan cuplikannya berdasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu. Teknik cuplikan dengan berbagai alasan dasarnya ini lebih tepat bila dinyatakan sebagai teknik ‘Criterion-Based Selection’ (Goetz & LeCompte : 1984:77)

Adapun data yang dicuplik dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat yang berhubungan dengan dampak dari teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan. Informan yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yaitu ahli di bidang linguistik penerjemahan untuk penilaian ketepatan terjemahan dan ahli di bidang komputer untuk kejelasan terjemahan.

3.4 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara atau strategi untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan (Sutopo, 2002:58). Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Oleh karena itu, alat dan teknik pengumpulan data harus mendapatkan penggarapan yang cermat. Dalam teknik pengumpulan data, kualitas data yang diperoleh sangat tergantung dari kualitas penelitiannya. Oleh karenanya peneliti harus menyadari bahwa posisi dan peran utamanya adalah pengumpulan data (human instrument). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengkaji dokumen dan arsip (content analysis) atau teknik baca dan catat, kuesioner dan wawancara mendalam (in-depth interview).

3.4.1 Mengkaji Dokumen (Content Analysis)

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang menggunakan content analysis dilakukan dengan beberapa langkah, di antaranya: (1) Mengumpulkan dan memilah data yang terkait teknik penerjemahan yang terdapat pada buku bilingual Information and communication technology, (2) Membaca dan mencermati buku bilingual Information and communication technology secara keseluruhan, (3) Menandai kata, frasa, klausa dan kalimat yang

berhubungan dengan teknik penerjemahan, (4) Mencatat semua kata, frasa, klausa dan kalimat yang berhubungan dengan teknik penerjemahan, (5) Memasangkan kartu data versi bahasa Inggris dengan versi bahasa Indonesia.

3.4.2 Kuesioner (Questionnaire)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden (Sutopo, 2006: 87)

Aktifitas pengumpulan data melalui kuesioner dipilih karena hal ini sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat data yang diperoleh. Peneliti membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai ketepatan dan kejelasan terjemahan. Penulis memutuskan untuk mengadopsi strategi penilaian yang berkaitan dengan aspek ketepatan dan kejelasan terjemahan.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dibagi menjadi dua, yaitu pertanyaan yang bersifat tertutup (informan memilih alternatif jawaban) dan yang bersifat terbuka (informan menulis pendapat dan komentarnya secara objektif). Kuesioner ini ditujukan pada ahli penerjemahan dan bidang keilmuan yaitu bidang komputer.

3.4.3 Wawancara Mendalam (In-depth interview)

Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama (Sutopo 2006: 72).

Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh kemantapan data yang telah diperoleh. Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: (1) Menentukan narasumber yang diwawancarai, (2) Menghubungi narasumber tersebut tentang kesediaannya untuk diwawancara, kemudian melakukan appointment mengenai waktu dan tempat wawancara, (3) Melaksanakan wawancara, (4) Pada waktu wawancara, peneliti membuat cacatan pendek (catatan dengan kata kunci) atau rekaman audio agar tidak lupa mengenai informasi yang telah diterima. Selanjutnya dibuat catatan lengkap atau biasa disebut dengan ‘field note’, (5) Menganalisa hasil wawancara. Wawancara ini ditujukan pada ahli di bidang terjemahan dan komputer.

3.5 Validitas Data

Pada bagian ini, data yang telah diperoleh, diusahakan kemantapan dan kebenarannya, yaitu dengan cara meneliti kembali data-data tersebut melalui teknik keabsahan data. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh derajat validitas dan reliable data dalam penelitian (Sutopo, 2002:78)

Sebagaimana disebutkan terdahulu data yang dianalisis adalah berupa buku bilingual dan pendapat pakar yaitu pakar penerjemahan dan pakar bidang ilmu komputer. Karena data primer yang digunakan adalah bahan yang telah diterbitkan, maka data tersebut akan relatif tetap dan otomatis valid dengan sendirinya. Namun demikian validasi data tetap dilakukan dengan melakukan

trianggulasi sumber yaitu “memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data sejenis” (Sutopo 2002:79). Trianggulasi metode pengumpulan data dan sumber data merupakan cara untuk memvalidasi informasi atau data dalam penelitian kualitatif ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Komponen utama proses analisis dalam penelitian ini adalah (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles & Huberman, 2007: 16). Model analisis data yang dipergunakan adalah model analisis interaktif (interactive model of analysis). Cara kerja dari model analisis interaktif berbentuk interaksi antar komponen dengan proses pengumpulan data sebagai proses yang berbentuk siklus. Proses siklus interaktif tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Data reduction Verifiying Data collection Data display

Gambar 3.1: Model Interaktif (Miles dan Huberman, 2007:20)

Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data. Peneliti bergerak di antara komponen analisis secara interaktif sambil tetap melakukan pengumpulan

data. Langkah selanjutnya setelah data terkumpul, peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen analisis. Reduksi dan sajian data disusun pada waktu peneliti sudah memperoleh unit data dari sejumlah unit data yang diperlukan. Apabila pengumpulan data sudah cukup dan selesai, peneliti mulai membuat kesimpulan dan verifikasi berdasar hal-hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian data. Jika dalam membuat kesimpulan peneliti merasa ada kekurangan, peneliti melakukan pengumpulan data lagi untuk lebih memberikan dukungan dan penambahan pemahaman serta pendalaman. Siklus interaktif ini dilaksanakan beberapa kali sampai dirasa cukup dan mendalam. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. mendeskripsikan teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa, dan kalimat pada buku bilingual Information and communication technology ke dalam bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan 18 teknik penerjemahan yang diungkapkan oleh

Molina dan Albir (2002:509), yang telah dibandingkan dengan pendapat ahli penerjemah lainnya. Hal ini dikarenakan Molina dan Albir membagi teori mereka dalam uraian yang sangat terperinci dan jelas guna memudahkan mengklarifikasikan tiap-tiap kalimat yang akan diteliti,

2. setelah teknik penerjemahan dapat teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengkaji dampak dari teknik penerjemahan terhadap tingkat ketepatan dan kejelasan terjemahan buku bilingual Information and communication technology ke dalam bahasa Indonesia. Dalam penilaian kualitas terjemahan yang merujuk pada ketepatan dan kejelasan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan format penilaian yang berkaitan dengan

aspek ketepatan dan kejelasan terjemahan yang merujuk pada model penilaian kualitas terjemahan Syihabuddin (2002: 207),

3. langkah selanjutnya adalah mengemukakan teknik penerjemahan yang disarankan terhadap ketepatan dan kejelasan terjemahan buku Bilingual Information and communication technology ke dalam bahasa Indonesia.

3.7 Prosedur penelitian

Prosedur kegiatan penelitian dapat di deskripsikan sebagai berikut: 1. Persiapan

a. Menentukan objek penelitian.

b. Melakukan konsultasi dengan pembimbing.

c. Menyusun proposal penelitian.

d. Melaksanakan seminar proposal.

e. Merevisi proposal berdasarkan hasil seminar.

f. Menyusun jadwal kegiatan penelitian secara rinci.

2. Pengumpulan Data

a. Mengumpulkan data dengan cara membaca teks Bsu dan Bsa.

b. Mencatat data-data yang menyangkut teknik penerjemahan

c. Menulis sampel penelitian.

d. Memberi kode-kode tertentu pada data yang telah direduksi.

e. Mewawancarai informan.

f. Mengembangkan teknik pengembangan validitas data.

51

3. Analisis data

a. Menganalisis data secara teliti

b. Melakukan penarikan kesimpulan

4. Penulisan Laporan

a. Menyusun laporan

b. Mereview laporan dan melakukan perbaikan jika ada yang perlu diperbaiki

BAB IV