• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber pendapatan Negara dari Pariwisata

Dalam dokumen smk10 UsahaJasaPariwisata Wardhani (Halaman 47-55)

Kepariwisataan Usaha Jasa

17) Sumber pendapatan Negara dari Pariwisata

“Dibidang jasa (services ) dalam Neraca Pembayaran Indonesia (Indonesia Balance of Payments) hingga sekarang hanya industri pariwisata (travel) yang masih selalu surplus.

Devisa pariwisata yang dengan susah payah kita peroleh, tentunya harus kita jaga agar RUPIAH tidak mudah keluar dibelanjakan keluar negeri. Justru kebalikannya, kita harus mengupayakan bagaimana para pendatang/wisatawan MAU membelanjakan uangnya dinegara kita. Kalau wisatawan domestik lebih menyukai berwisata ke luar negeri membelanjakan uangnya, tentunya neraca pembayaran untuk jasa pariwisata bisa minus," (Jero Wacik, budpar)

Jumlah Wisatawan yang datang ke Indonesia

- Jumlah wisman (wisatawan mancanegara )

dari 15 pintu masuk selama Januari-Juli 2007, mencapai 2,57 juta orang atau meningkat 12,89 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2006 sebanyak 2,27 juta orang.

Sebagai gambaran dari kegiatan kepariwisataan dalam perekonomian nasional 2004 memberikan dampak hingga 5,43% pada produksi nasional, 5,01% pada PDB Indonesia, dan 9,06% pada kesempatan kerja. Sedangkan dampaknya terhadap pajak mencapai 7,81%.

Perhatikan bagaimana dampak ekonomi nasional dengan kedatangan wisatawan (yang membelanjakan uang yang dibawa dari tempat asalnya) dapat mempengaruhi laju perputaran uang dan perkembangan ekonomi masyarakat.

Peristiwa pahit bagi yang dirasakan oleh bangsa Indonesia saat peristiwa “Bom Bali” yang membawa dampak perekonomian dan penghasilan penduduk Bali pada khususnya dan sebagian masyarakat Indonesia yang terkait dengan bisnis pariwisata. Kejadian tersebut membuktikan betapa besar dampak keberadaan pariwisata terhadap devisa negara dan kesejahteraan masyarakat.

Pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia tahun 2006 mengalami kenaikkan cukup signifikan. Tercatat rata-rata pengeluaran (average of expenditure) mereka per kunjungan mencapai US$ 913.09 atau naik 1,01% dibanding tahun 2005 sebesar US$ 904.00 per kunjungan.

Wisatawan

Imigrasi & Bea Cukai Lokal Transport Hotel /akomoda i Makanan minuman Wisata alam Dunia Hiburan Seni&Budaya Sarana Komunikasi Tour Guide Bank & money changer Souvenir Shooping Center

Wisatawan

Imigrasi & Bea Cukai

Biro perjalanan wisata

Pengeluaran wisman per hari mencapai US$ 100,48 mengalami kenaikan 0,62% dibanding tahun sebelumnya US$ 99,86. Kelompok wisman yang mempunyai maksud kunjungan berolahraga tercatat mempunyai pengeluaran yang paling tinggi yakni mencapai US$ 1.273,87/orang per kunjungan.

Sebelumnya pengeluaran wisman terbesar itu diraih kelompok wisman yang bermaksud untuk pemeliharan kesehatan dan kecantikan yang kini menduduki posisi kedua. Kelompok wisman yang berlibur rata-rata mempunyai pengeluaran sebesar US$ 1.024,30/orang per kunjungan atau mengalami kenaikan sebesar 2,55% dibanding tahun 2005.

Survey tersebut juga menemukan bahwa pengeluaran wisman terbesar masih digunakan untuk akomodasi (hotel) yakni 34,48%. Sedangkan makan minum dan cinderamata mencapai 19,33% dan 7,83%.

- Pariwisata sebagai Multi Bisnis

Skema dibawah ini menggambarkan bahwa pariwisata memiliki ruang lingkup luas dan saling terkait. Penghasilan yang didapat oleh pekerja yang terkait langsung ”direct involvement sector” (hotel, tour operation, restoran. transportasi, obyek wisata) dan yang tidak terkait langsung (laundry, airline, café, souvenir, bakery, fashion, artis, pemusik, penari budaya, penjual bensin, percetakan, wartel, money changer, dll)

- Dampak Perkembangan Pariwisata

Pengembangan industri pariwisata berdampak langsung kepada masyarakat selaku tuan rumah (host). Dampak positif sangat diharapkan, tetapi pemerintah dan masyarakat harus mampu mengantisipasi dampak negatif yang dapat merugikan masyarakat.

Berbeda dengan penambahan devisa melalui penambangan ataupun pabrik-pabrik, pengembangan industri pariwisata tidak akan pernah

surut ”bahan baku” bahkan dapat diperkaya dengan krativitas para generasi muda selaku host dengan memperhatikan dan

mengantisipasi dampak negatif yang mungkin timbul.

Dampak negatif harus diantisipasi, kalau tidak, akan rusak dan hancurlah aset industri pariwisata Indonesia dengan musnahnya budaya, hilangnya bangunan bersejarah, rusaknya lingkungan alam.

Hotel

Marketing Company

Direct Involvement Sector

Sumber: Tourism Introduction` Ian Jackson

Electriciant Bakers Laundry Plumbers Dock Workers Butchers Crafts Persons

Graphic Artist Printers Newspapers

Restaurant Market Gardeners Airline Airline Worker Petrol Retailer Cafes Govt.Fees Tour Operator The Tourist s Dollar Ship /Ferry Operator Bus /Coach Operator Hire car company Retail stores

Direct Involvement Sector

Tour Guide Souvenir Artists Entertains Tourism Object

Positif + Negatif - Ekonomi & Perputaran uang merata pada

setiap lapisan masyarakat Devisa negara meningkat

, Ketergantungan yang tinggi pada kedatangan wisatawan Lingkungan & Peningkatan sarana

kebersihan dan kelestarian

& Kesadaran masyarakat setempat untuk memelihara alam flora / fauna

, Pengrusakan lingkungan oleh pengunjung yang destruktif

Sosial & Bertambahnya kesempatan kerja dan peningkatan mutu kinerja

& Kesejahteraan masyarakat meningkat

, Cenderung lebih menghargai orang asing

Budaya & Terpeliharanya sarana budaya / adat istiadat setempat /komersial

& Meningkatnya kreatifitas seni (handycraft /souvenir)

, Masuknya prilaku asing yang mempengaruhi kaum muda Polkam & Meningkatnya sistem

keamanan demi menjaga kenyamanan wisatawan

& Kesadaran masyarakat untuk menjaga kestabilan

keamanan

, Penyalahgunaan visa tourist untuk tujuan lain (intel, narkoba)

Internasional & Masyarakat mengenal secara langsung dengan

karakteristis bangsa lain selaku tamu

& Perhatian masyarakat internasional terhadap asset wisata kita , Exploitasi bangsa asing terhadap pengelolaan asset wisata, bila pemerintah tidak tanggap / peduli.

18) Transportasi, Akomodasi dan Perusahaan

Perjalanan

a.

Transportasi

Secara umum transportasi dibagi menjadi:

a) Transportasi Darat

- Roda dua : Sepeda. Sepeda motor

- Roda tiga : Beca, beca motor, bemo, bajaj - Roda empat : bus, sedan truk, minibus - Kereta Api : ekonomi, bisnis dan executive - Tradisional : Dokar atau Delman

b) Transportasi Laut/Sungai

- Regular Lines : Internasional, Interinsular, Ferry, - Iregular Lines : charter (boat)

c) Transportasi Udara

- International Flight : Schedule Airlines/Regular Flight,Non

Schedule Airlines/Charter Flight

- Domestic Flight : Commercial Aviation, Schedule Airlines, Air

Taxi/Charter

- General Aviation : Penerbangan Borongan (Charter Flight)

Yang menyebabkan penerbangan borongan mendapat pasaran yang baik, karena murahnya tarif (fares) dibandingkan dengan penerbangan maskapai penerbangan anggota IATA, terutama disebabkan :

- Tingkat penggunaan pesawat tinggi (Higher Utilisation of Aircrat) - Tingkat pemakaian tempat duduk tinggi (Higher Accupancy) - Biaya-biaya umum relatif murah (Lower Overhead)

- Penerbangan borongan dibagi atas tiga kelompok besar, yaitu :

1. Affinity Charter

Club and Common - Interest Groups Organisasi Profesional

Rombongan Pelajar/Mahasiswa Social Groups

2. Charter Cruiser 3. Back to Back Charter

b. Hotel dan Akomodasi

Sarana akomodasi (penginapan) dapat diartikan sebagai bangunan dalam bentuk apapun yang memiliki kamar-kamar tidur untuk menginap, baik dengan tambahan pelayanan makanan dan minum atau tidak.

Jenis sarana akomodasi yang dapat dimanfaatkan orang yang melakukan perjalanan wisata diantaranya, yaitu :

Hotel, ialah sejenis sarana akomodasi yang menyediakan pelayanan penginapan, makan. dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum yang dikelola secara profesional. Hotel merupakan bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran.

Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut. Kelas/klasifikasi dari hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda).

9 Hotel Berbintang (Stars Hotel)

Suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan

menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran, dan telah memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang seperti yang ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda). Persyaratan tersebut antara lain mencakup:

) Persyaratan fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan.

) Bentuk pelayanan yang diberikan (service).

) Kualifikasi tenaga kerja, pendidikan, dan kesejahteraan karyawan.

) Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik.

) Jumlah kamar yang tersedia.

Hotel berbintang diklasifikasikan lagi dalam beberapa kelas dari bintang satu (terendah) sampai bintang lima (tertinggi) dengan kriterianya masing-masing.

Perkembangan saat ini terdapat juga hotel mewah dengan kriteria “Diamond”.

9 Akomodasi Lainnya

Suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, di mana setiap orang dapat menginap dengan atau tanpa makan dan memperoleh pelayanan serta menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Akomodasi lainnya meliputi: hotel melati yaitu hotel yang belum memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang seperti yang ditentukan oleh Diparda, penginapan remaja, pondok wisata, dan jasa akomodasi lainnya.

o Hotel Melati/ Losmen/ Penginapan adalah Usaha penyediaan jasa

pelayanan penginapan umum yang dikelola secara komersial dengan menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunan.

o Penginapan Remaja adalah Usaha penyediaan jasa pelayanan

penginapan yang ditujukan bagi remaja sebagai akomodasi dalam

Kamar Hotel

Resort

Kolam Renang Fasilitas Hotel

rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuan/ pengalaman dan perjalanan.

o Pondok Wisata adalah Usaha penyediaan jasa pelayanan

penginapan bagi umum dengan pembayaran harian yang dilakukan secara individual dengan menggunakan sebagian dari tempat tinggalnya.

o Wisma, Guest House, Bed and breakfast, (Usaha penyediaan

jasa pelayanan penginapan yang tidak termasuk pada hotel Melati, penginapan remaja dan pondok wisata)

o Motel, Kata motel adalah singkatan dari “Motor Hotel” disebut juga

sebagai “Motor Inn”, “Motor Court” atau “Motor Lodge”. Motel dirancang khusus untuk orang-orang atau tamu yang sedang melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil, oleh sebab itu motel mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

ƒ Penyediaan sarana parkir yang memungkinkan tamu menggunakan kendaraan pribadi

ƒ Akses dari jalan raya yang sangat dekat

ƒ Tersedianya sarana penunjang transportasi di sekitar wilayah tersebut

o Bumi Perkemahan (Camping Ground), menyediakan tempat yang

luas untuk fasilitas perkemahan sebagai ruang tidur sedangkan areal Bumi Perkemahan tersebut juga dapat dipergunakan untuk berkemah.

Jenis kamar dilihat dari jumlah tempat tidur

à Single Room

à Twin Room

à Double Room

à Triple Room

à Family Room

Menurut Fasilitas Yang Tersedia

Contoh jenis kamar menurut fasilitas misalnya : Standard Room

Moderate Superior Deluxe Suit Room

Executive Suite Room Penthouse

Dalam dokumen smk10 UsahaJasaPariwisata Wardhani (Halaman 47-55)